• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah-Langkah dalam Pengembangan Kurikulum Sekolah

Dalam dokumen 21. Pengembangan Kurikulum (Halaman 169-178)

Saudara, agar usaha pengembangan kurikulum di sekolah dapat berhasil baik, maka perlu diperhatikan langkah-langkah pengembangan kurikulum di sekolah. Langkah-langkah itu mencakup melakukan penilaian umum tentang sekolah, seperti: dalam hal apa sekolah itu lebih baik atau lebih rendah mutunya daripada sekolah lain; kesenjangan apa yang terjadi antara kenyataan dengan apa yang diharapkan berbagai pihak; serta sumber-sumber apa yang tersedia atau tidak tersedia. Kalau kita rinci dapat kita sajikan sebagai berikut.

1. Selidiki berbagai kebutuhan sekolah, antara lain kebutuhan siswa, kebutuhan guru, dan kebutuhan akan perubahan dan perbaikan.

2. Mengidentifikasi masalah serta merumuskannya, yang timbul berdasarkan studi tentang berbagai kebutuhan yang tersebut di atas, lalu memilih salah satu yang dianggap paling mendesak diatasi.

3. Mengajukan saran perbaikan, yang dapat didiskusikan bersama, apakah sesuai dengan tuntutan kurikuium yang berlaku, menilai maknanya bagi pengembangan sekolah, dan menjelaskan makna serta implikasinya.

4. Menyiapkan desain perencanaan yang mencakup tujuan, cara mengevaluasi, menentukan bahan pelajaran, metode penyampaian, percobaan, penilaian, balikan, perbaikan, pelaksanaan, dan seterusnya.

5. Memilih anggota panitia, sedapat mungkin sesuai dengan kompetensi masing-masing.

6. Mengawasi pekerjaan panitia., biasanya oleh kepala sekolah. '

7. Melaksanakan hasil kerja panitia oleh guru dalam kelas. Karena pekerjaan ini tidak mudah, kepala sekolah hendaknya senantiasa menunjukkan penghargaan-nya terhadap pekerjaan semua pihak yang terlibat dalam usaha pengembangan kurikulum.

8. Menerapkan cara-cara evaluasi, apakah yang direncanakan itu dapat direalisasi-kan, karena apa yang indah di atas kertas belum tentu dapat diwujudkan.

9. Memantapkan perbaikan, bila ternyata usaha itu berhasil baik dan dijadikan pedoman selanjutnya.

Pada taraf permulaan hendaknya diambil suatu proyek yang sederhana, yang memungkinkan untuk dapat dilaksanakan dengan baik. Ketidakberhasilan akan menimbulkan kekecewaan dan keengganan untuk mengadakan pengembangan di

Pengembangan Kurikulum SD 5 - 21 masa mendatang. Perlu pula memilih orang-orang yang benar-benar memiliki motivasi untuk mengadakan pengembangan dan mempunyai kompetensi yang memadai. Perlu pula ditentukan batas waktu perencanaan dan pelaksanaan proyek ini. Pengembangan kurikulum memerlukan waktu lama sebelum membudaya, kadang-kadang 2 sampai 5 tahun, bergantung pada luas pengembangan yang akan diadakan. Jadi, jangan didesak melakukannya dengan tergesa-gesa. Ada pengembangan kurikulum yang fundamental yang memakan waktu puluhan tahun. Sering kurikulum yang dijalankan masih mirip dengan kurikulum yang terdapat pada puluhan bahkan ratusan tahun yang silam. Perubahan kurikuium senantiasa melibatkan perubahan manusia yang melaksanakannya. Agar kurikulum berubah, maka guru sendiri harus berubah dan didorong untuk berubah.

Untuk keperluan pengembangan kurikulum ini, Anda harus banyak membaca tentang model pengembangan kurikulum serta pendekatannya. Pada unit VI akan dibahas lebih rinci tentang hasil kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dibuat dengan mengembangkan strategi dan langkah pengembangan yang benar.

5 - 22 Unit 5

Rangkuman

• Prinsip merupakan asas yang dijadikan pokok/dasar berpikir dan

bertindak. Dalam konteks ini, prinsip ialah asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum.

• Strategi pengembangan kurikulum antara lain: (1) mengubah sistem

pendidikan, (2) mengubah kurikulum tingkat lokal, (3) memberikan pendidikan in-service dan pengembangan staf, (3) supervisi, reorganisasi sekolah, (4) eksperimentasi dan penelitian

Tes Formatif 2

1. Sebutkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum!

2. Jelaskan, hal apa saja yang bisa ditempuh dalam upaya pengembangan kurikulum!

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mengerjakan Tes Formatif 2, bandingkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada akhir unit ini. Apabila jawaban yang benar minimal 80%, maka Anda dinyatakan berhasil dengan baik. Anda dapat melanjutkan untuk mempelajari unit selanjutnya. Sebaliknya, bila tingkat penguasaan Anda kurang dari 80%, silakan pelajari kembali uraian yang terdapat dalam subunit sebelumnya, khususnya pada bagian yang belum Anda kuasai.

Pengembangan Kurikulum SD 5 - 23

Kunci JawabanTes Formatif

Tes Formatif 1

1. Pengembangan kurikulum dalam kerangka otonomi pendidikan/sekolah merupakan konsekuensi logis di era otonomi dan reformasi yang terjadi di Indonesia. Dengan pengembangan kurikulum yang dilakukan dan didasarkan pada kondisi sekolah maka kurikulum menjadi lebih realistis dan kontekstual. Dengan demikian, maka kurikulum sebagai perangkat pendidikan menjadi lebih maksimal bagi usaha pencapaian tujuan pendidikan.

2. Dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum sekolah, hal-hal yang harus tetap dijadikan pijakan agar kurikulum berada dalam hakikat dan fungsinya dalam pendidikan meliputi: (a) tetap berpijak pada kurikulum nasional, (b) terbangunnya sinergi peran dan fungsi pengembang, (c) tetap memperhatikan konsep-konsep pembelajaran/pendidikan, (d) memperhatikan harkat anak-didik, dsb. Keseluruhan hal ini harus benar-benar diperhatikan. Karena bisa saja, dengan otonomi sekolah muncul banyak keinginan dari banyak pihak dengan pertimbangan dan sudut pandang yang berbeda-beda. Bila tidak terkontrol maka hal-hal yang substansial justru terabaikan.

5 - 24 Unit 5

Tes Formatif 2

1. Prinsip-prinsip pengembangan kurikukum meliputi:

a. Peningkatan keimanan, budi pekerti dan penghayatan nilaia-nilai budaya.

b. Keseimbangan etika,logika, estetika, dan kinestetika. c. Penguatan integritas nasional

d. Perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi. e. Pengembangan kecakapan hidup

f. Pilar pendidikan

g. Komprehensif dan berkesinambungan. h. Belajar sepanjang hayat

i. Diservikasi pengembangan kurikulum.

2. Hal-hal yang bisa ditempuh dalam upaya mengembangkan kurikulum meliputi: (a) mengubah sistem pendidikan, (b) mengubah kurikulum tingkat lokal, (c) melakukan pendidikan in-service dan pengembangan staf, (d) supervisi, (e) reorganisasi sekolah, (f) eksperimentasi dan penelitian. Bentuk-bentuk upaya ini berada dalam skala kewenangan yang dapat dilakukan oleh pengembang, sekolah, kantor dinas pendidikan, hingga departemen pada tingkat nasional.

Pengembangan Kurikulum SD 5 - 25

Daftar Pustaka

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nasution. 1982. Asas-asas Kurikulum. Bandung: Jemmars

Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah;

Sebuah Pengantar Teoretis dan Pelaksanaan. Yogyakarta: BPFE.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

5 - 26 Unit 5

Glosarium

Komite : sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tertentu

Pengembang : orang atau pihak yang mengembangkan

Pengembangan : proses atau cara dan perbuatan untuk menjadi lebih sempurna

Prinsip : asas yang dijadikan pokok/dasar berpikir dan bertindak. Dalam konteks ini, maka prinsip tersebut merupakan asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum Sekolah : lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

memberikan dan menerima pelajaran

Strategi : ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya untuk melaksanakan kebijakan

Pengembangan Kurikulum SD 6 - 1

PENGEMBANGAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)

Ribut Wahyu Eriyanti

Pendahuluan

eperti telah dijelaskan pada Unit 5, berkembangnya demokrasi mendorong diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang otonomi daerah, termasuk di dalamnya otonomi dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu bentuk otonomi dalam pendidikan adalah adanya perubahan pengelolaan pendidikan dari sentralistik menjadi desentralistik. Daerah memiliki peluang yang cukup luas untuk menentukan kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing.

Implikasi dari kebijakan desentralisasi itu di antaranya berkaitan dengan kurikulum sebagai komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Desentralisasi kurikulum, terutama dalam kaitannya dengan pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah, memungkinkan setiap sekolah untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah masing-masing.

Hasil pengembangan kurikulum yang didesentralisasikan adalah kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan di tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. Kurikulum yang dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Penerapan KTSP diharapkan menjadikan penyelenggara pendidikan di setiap satuan pendidikan lebih mengenal dan memahami kurikulum, mengembangkannya secara kreatif, serta melaksanakannya di sekolah dengan penuh tanggung jawab.

S

6 - 2 Unit 6

Melalui Unit 6 ini Anda akan mempelajari pengembangan kurikulum sekolah (KTSP). Untuk itu, sajian pada unit 6 ini akan dikemas dalam tiga subunit yang terdiri atas: (1) konsep dasar KTSP, (2) komponen KTSP, serta (3) penyusunan KTSP.

Untuk memantapkan pemahaman Anda, pada setiap subunit disediakan latihan dan tes formatif. Bandingkanlah hasil kerja Anda dengan rambu-rambu jawaban dan kunci tes formatif yang tersedia.

Pengembangan Kurikulum SD 6 - 3

Subunit 1

Konsep Dasar, Tujuan, Dan Landasan KTSP

Pengantar

ada Unit 1 Anda telah mempelajari hakikat kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan, kurikulum merupakan acuan dalam menyelenggarakan pendidikan sekaligus sebagai tolok ukur pencapaian tujuan pendidikan.Tujuan pendidikan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional yang juga memiliki kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan siswa.

Pemerintah memberikan kewenangan kepada setiap satuan pendidikan (sekolah) untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kekhasan daerah dan kebutuhan masyarakat di sekitar sekolah. Kurikulum yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan ini disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam subunit 1 ini kita akan mempelajari konsep dasar, tujuan, dan landasan pengembangan KTSP.

Dalam dokumen 21. Pengembangan Kurikulum (Halaman 169-178)