• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3 Hasil Penelitian terhadap 8 kasus pasangan Kawin Lar

4.3.3 Langkah – langkah Pelaksanaan Acara Adat Kasus Pasangan Kawin Lari.

a. Pasangan Suami Istri Ri – In

Dari perkawinan yang telah terjadi, Ri mengungkapakan bahwa mereka melakukan penyelesaian perkawinan kawin lari sesuai hukum adat yaitu penyelesaian Marai,Kawin lari yang mana In masih berstatus istri orang. Pernyataan Ri adalah suami pertama In tidak mempertahankan rumah tangganya lagi, maka Ri yang telah melakukan kawin lari dengan istri orang/In tersebut akan membayar denda 2X lipat, yaitu mengembalikan harta yang diberikan oleh suami pertama dan diberikan kepada mata rumah dari suami pertama dan penyelesaian tersebut dilaksanakan pada tanggal 05 Oktober 2007. Langka-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut :

a) Adat pencarian yang dilakukan keluarga mereka, baik pihak keluarga Ri dan In dan sekalian menentukan tanggal untuk pembayaran harta yang telah ditetapkan oleh sidang adat saat itu juga.

74

b) Duduk adat yang mana pihak keluarga harus melakukan pembayaran denda adat yang akan di bayar oleh Ri pada saat itu adalah harta hutan yaitu 550 harta yang berupa sad-sad, terhitung 550 jadi berapa sad-sad yang diminta pihak suami pertama terhitung 500. Sedangkan untuk mata rumah rumah berapa sad-sad atau mas yang diminta terhitung 50. Jadi 550 Harta tersebut bukan terhitung dalam jumlah uang atau barang lainnya. Sedangkan khusus Istri/In mengatakan Ia wajib membayar mas hoan yanan (berupa 1 sd-sad), mas pengganti dirinya sebagai istri dan ibu untuk anak-anak yang telah di tinggalkannnya.

c) Kemudian diikuti dengan acara Sablor (permohonan pengampunan masal), caranya daun kelapa putuh yaitu pucuk daun kelapa muda, dipotong lalu diambil terus diberikan kepada suami pertama dan Ri sambil memegang ujung dari daun kelapa tersebut dan mereka berlari untuk memutuskan daun tersebut. Satu ke utara dan satunya ke selatan, setelah daunnya terlepas maka dendam yang ada telah terputus dan daun tersebut dibuang ke laut agar sewaktu – waktu masalah yang terjadi tidak boleh di ungkit-ungkit kembali. Setelah itu tua – tua adat memercikkan air ketubuh keduanya dan orang – orang yang hadir, maksudnya membersihkan dosa dan disucikan oleh air itu. Terhindar dari wabah penyakit yang telah dipercayai oleh turun – temurun.

75

Makna dari proses yang telah dijelaskan di atas, agar segala akibat yang bertentangan dengan perkawinan antara Ri dan In tersebut bisa terselesaikan tanpa harus dibebani untuk keluarga dan juga anak-anak mereka nantinya.In lalu diceraikan suami pertamanya, supaya In bisa dinikahkan kembali dengan Ri. Setelah itu lewat dari 3 bulan Ri dan In mengungkapkan barulah mereka diberikan kesempatan untuk menikah secara agama, In akhirnya berpindah agama dari Kristen Protestan ke Islam dan menikah dengan Ri pada tanggal 11 Januari 2008 secara agama islam dan sekaligus dipencatatan sipil sesuai dengan Undang- Undang perkawinan agar pernikahan mereka sah dimata hukum adat, agama dan juga negara.

b. Pasangan Suami Istri Fn – Nn

Fn mengungkapkan bahwa mereka melakukan adat untuk menyelesaikan masalah kawin lari berdasarkan hukum adat, tapi karena pada saat itu Nn sudah diambil pulang dan mereka sudah dipisahkan sesuai dengan hukum adat yaitu acara pengambilan kembali anak perempuan dan hanya membayar denda adat. Denda adat yang di bayar Fn adalah 1 sad-sad, mas, dan juga kain. Fn juga mengatakan walaupun pada akhirnya istri/Nn kembali lagi padanya, keluarga dari pihak mereka melepas tangan dan tidak mengurus lagi masalah mereka. Menurut tua – tua adat itu merupakan dosa dan biarlah mereka menanggung sendiri akibat – akibat yang telah dipercayai (wabah penyakit, rumah tangga mereka tidak akan bahagia).

76

Sesuai dengan penjelsan di atas, dan pengakuan Fn dan Nn bahwa sampai sekarang mereka belum menikah secara adat, tetapi secara agama dan negara sudah mereka lakukan, itupun Fn lakukan secara diam-diam agar status Nn dan anak mereka jelas dimata agama dan negara.

c. Pasangan Suami Istri Nk – Sn

Menurut Nk hukum adat Larwul Ngabal adalah aturan yang ada di masyarakat Kei, jadi ia harus mengikuti setiap aturan yang telah ada. Maka dari itu adat penyelesaian perkawinan kawin lari yang dilakukan oleh mereka juga diselesaikan secara adat pada tanggal 22 April 2008 yang mana langkah –langkahnya penyelesaiannya sebagai berikut :

a) Laporan orang tua atau keluarga Nk kepada tua adat

Orang tua dari pihak pria/Nk harus melapor kepada ketua adat atau mata rumah dari marga pria/Nk untuk memberitahukan bahwa anak dari keluarga wanita telah melakukan pelarian dengan anak mereka.

Maksud dan tujuan orang tua dari pihak pria melaporkan agar ketua adat atau mata rumah dari kedua pihak dapat membuat perundingan atau kesepakatan untuk melakukan tahap – tahap penyelesaian adat sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat misalnya tanggal pencarian.

b) Adat pencarian keluarga wanita terhadap anaknya yang melakukan kawin lari

77

Adat ini dilakukan setelah ada laporan dari ketua adat atau mata rumah pria/Nk kepada ketua adat atau mata rumah dari pihak keluarga wanita/Sn sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan oleh kedua pihak tersebut dalam tahap pemberitahuan. Disaat pencarian itu dilakukan pihak keluarga pria/Nk sudah mempersiapkan harta kawin yang akan dibayar nantinya sesuai dengan keputusan duduk adat atau sidang adat. Sesampainya didalam pembicaraan adat, tua adat dari pihak wanita/Sn menyampaikan maksud dan tujuan mereka yaitu harta kawin yang akan dibayar. Harta kawin pada saat pencarian dan yang akan dibayar oleh pihak pria/Nk kepada pihak wanita sesuai dengan denda adat yaitu :

1) 1 sad-sad “lela” dimana mas itu diberi nama mas aryaf , mas dengan tujuan untuk memadamkan amarah dari pihak keluarga wanita/Sn yang mencari anak gadisnya.

2) 1 sadsad “lela” dimana mas itu diberi nama mas duan tu bre, mas dengan tujuan diberikan kepada orang tua wanita/Sn atas susah dan jerih payahnya membesarkan anak gadisnya.

3) Mas tiga tail mas yang akan diberikan kepada saudara laki-laki dari ibu Sn dan juga kepada mata rumahnya.

4) Setelah itu kembali lagi ke orang tua wanita, karena orang tua wanita/Sn wajib meminta bagiannya baik itu berupa mas atau pun uang atau yang bisa disebut juga dengan Air susu Ibu.

78

Tetapi Nk mengungkapkan ibu dari Sn tidak meminta lagi harta sesuai dengan pembayaran air susu Ibu.

c) Nikah adat

Setelah selesai pembayaran harta, maka dilanjutkan dengan nikah adat, yang dipimpin oleh tua adat. Nk - Sn dimasukan dalam satu kain lalu tua adat mengangkat piring yang berisisiri pinang/sesajian, diatas mereka dan sambil berbicara kepada leluhur sesuai kepercayaan yang ada sejak turun temurun.

d). Nikah agama dan negara

Kesepakatan adalah hal yang sangat penting, Nk – Sn barulah menikah setelah ada persetujuan dari keluarga untuk mengizinkan mereka untuk dinikahkan. Akhirnya pada tanggal 28Desember 2008, Nk dan Sn menikahyaitu nikah masal bersama- sama dengan pasangan-pasangan lain yang menikah pada saat itu. Pernikahan mereka berlangsung di gereja secara agama dan pencatatan sipil yang mana mereka lakukan agar pernikahan mereka sah juga dimata agama dan negara.

d. Pasangan Suami Istri Ed – My

Ed lewat dari 2 bulan barulah keluarga dari pihaknya melakukan penyelesaian pada tanggal 17 Januari 2009, Ed mengatakan langkah – langkah penyelesaian perkawinan kawin lari mereka adalah sebagai berikut :

79

a) Laporan orang tua atau keluarga Ed kepada tua adat

Orang tua dari pihak Ed harus melapor kepada ketua adat atau mata rumah dari marga Ed untuk memberitahukan bahwa anak dari keluarga wanita telah melakukan pelarian dengan anak mereka.

Maksud dan tujuan orang tua dari pihak pria melaporkan agar ketua adat atau mata rumah dari kedua pihak dapat membuat perundingan atau kesepakatan untuk melakukan tahap – tahap penyelesaian adat sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat misalnya tanggal pencarian.

b) Adat pencarian keluarga wanita terhadap anaknya yang melakukan kawin lari

Adat ini dilakukan setelah ada laporan dari ketua adat atau mata rumah Ed kepada ketua adat atau mata rumah dari pihak keluarga My sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan oleh kedua pihak tersebut dalam tahap pemberitahuan. Disaat pencarian itu dilakukan pihak keluarga Ed sudah mempersiapkan harta kawin yang akan dibayar nantinya sesuai dengan keputusan duduk adat atau sidang adat. Sesampainya didalam pembicaraan adat, tua adat dari pihak My menyampaikan maksud dan tujuan mereka yaitu mas kawin yang akan dibayar. Harta kawin pada saat pencarian dan yang akan dibayar oleh pihak Ed kepada pihak wanita sesuai dengan denda adat yaitu :

80

(a) 1 sad-sad “lela” dimana mas itu diberi nama mas aryaf , mas dengan tujuan untuk memadamkan amarah dari pihak keluarga My yang mencari anak gadisnya.

(b) 1 sadsad “lela” dimana mas itu diberi nama mas duan tu bre, mas dengan tujuan diberikan kepada orang tua My atas susah dan jerih payahnya membesarkan anak gadisnya.

(c) Mas tiga tail mas yang akan diberikan kepada saudara laki-laki dari ibu My dan juga kepada mata rumahnya.

(d) Setelah itu kembali lagi ke orang tua wanita, karena orang tua ibu My wajib meminta bagiannya baik itu berupa mas atau pun uang atau yang bisa disebut juga dengan Air susu Ibu.

Ed mengatakan ia harus membayar sejumlah uang sebagai uang air susu ibu dan uang Patah Pena yang mana uang tersebut untuk penganti jerih payah orang tua dalam membesarkan dan menyekolahkan My sampai ke tingkat pendidikan.

c) Nikah adat

Setelah selesai pembayaran harta, maka dilanjutkan dengan nikah adat, yang dipimpin oleh tua adat. Ed - My dimasukan dalam satu kain lalu tua adat mengangkat piring yang berisisiri pinang/sesajian, diatas mereka dan sambil berbicara kepada leluhur sesuai kepercayaan yang ada sejak turun temurun.

81

Ed mengungkapkan sambil menunggu adanya persiapan yang baik untuk membiaya pernikahan merekadengan adanya persetujuan dari keluarga. Mereka memilih untuk nikah masal pada tanggal 28 Desember 2009,dan akhirnya mereka dinikahkan secara agama dan pencatatan sipil sesuai dengan peraturan yang ada agar pernikahan mereka sah baik juga dimata agama dan negara bukan dimata adat saja.

e. Pasangan Suami Istri Jh – An

Langkah – langkah penyelesaian yang dilakukan pada tanggal 10 Juni 2009, untuk menyelesaikan masalah kawin lari Jh adalah :

a) Laporan orang tua atau keluarga Jh kepada tua adat

Orang tua dari pihak Jh harus melapor kepada ketua adat atau mata rumah dari marga Jh untuk memberitahukan bahwa anak dari keluarga wanita telah melakukan pelarian dengan anak mereka.

Maksud dan tujuan orang tua dari pihak pria melaporkan agar ketua adat atau mata rumah dari kedua pihak mereka dapat membuat perundingan atau kesepakatan untuk melakukan tahap – tahap penyelesaian adat sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat misalnya tanggal pencarian.

b) Adat pencarian keluarga wanita terhadap anaknya yang melakukan kawin lari

82

Adat ini dilakukan setelah ada laporan dari ketua adat atau mata rumah Jh kepada ketua adat atau mata rumah dari pihak keluarga An, sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan oleh kedua pihak tersebut dalam tahap pemberitahuan. Saat itu juga Jh sudah mempersiapkan harta kawin yang akan dibayar nantinya sesuai dengan keputusan duduk adat atau sidang adat. Harta kawin pada saat pencarian dan yang akan dibayar oleh pihak Jh kepada pihak An sesuai dengan denda adat yaitu :

(a) 1 sad-sad “lela” dimana mas itu diberi nama mas aryaf , mas dengan tujuan untuk memadamkan amarah dari pihak keluarga An yang mencari anak gadisnya.

(b) 1 sadsad “lela” dimana mas itu diberi nama mas duan tu bre, mas dengan tujuan diberikan kepada orang tua An atas susah dan jerih payahnya membesarkan anak gadisnya.

(c) Mas tiga tail mas yang akan diberikan kepada saudara laki-laki dari ibu An dan juga kepada mata rumahnya.

(d) Jh mengatakan bahwa ia membayar air susu ibu sesuai dengan permintaan sang ibu An yaitu sejumlah uang.

c) Nikah adat

Setelah selesai pembayaran harta, maka dilanjutkan dengan nikah adat, yang dipimpin oleh tua adat. Jh - An dimasukan dalam satu kain lalu tua adat mengangkat piring yang berisisiri

83

pinang/sesajian, diatas mereka dan sambil berbicara kepada leluhur sesuai kepercayaan yang ada sejak turun temurun.

d). Nikah agama dan negara

Agar sah pernikahan dan kesepakatan kedua keluarga mereka maka Jh – An mengatakan mereka juga harus mengikuti setiap aturan yang ada baik secara adat, agama, dan juga negara. Dimana mereka dinikahkan pada tanggal 01 Desember 2009 secara agama dan pencatatan sipil.

f. Pasangan Suami Istri Tn – Sk

Langkah-langkah penyelesaian yang dilakukan Tn pada tanggal 29 Febuari2010, penyelesaikan kawin lari mereka adalah :

a) Laporan orang tua atau keluarga Tn kepada tua adat

Maksud dan tujuan orang tua dari pihak Tn melaporkan agar ketua adat atau mata rumah dari kedua pihak dapat membuat perundingan atau kesepakatan untuk melakukan tahap – tahap penyelesaian adat sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat misalnya tanggal pencarian.

b) Adat pencarian keluarga wanita terhadap anaknya yang melakukan kawin lari

Adat ini dilakukan setelah ada laporan dari ketua adat dan sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan, pihak keluarga Tn sudah mempersiapkan harta kawin yang akan dibayar nantinya sesuai dengan keputusan duduk adat atau sidang adat. Sesampainya

84

didalam pembicaraan adat, tua adat dari pihak Sk menyampaikan maksud dan tujuan mereka yaitu mas kawin yang akan dibayar. mas kawin pada saat pencarian dan yang akan dibayar oleh pihak Tn kepada pihak keluarga Sk sesuai dengan denda adat yaitu : (a) 1 sad-sad “lela” dimana mas itu diberi nama mas aryaf , mas

dengan tujuan untuk memadamkan amarah dari pihak keluarga Sk yang mencari anak gadisnya.

(b) 1 sadsad “lela” dimana mas itu diberi nama mas duan tu bre, mas dengan tujuan diberikan kepada orang tua Sk atas susah dan jerih payahnya membesarkan anak gadisnya.

(c) Mas tiga tail mas yang akan diberikan kepada saudara laki-laki dari ibu Sk dan juga kepada mata rumahnya.

(d) Uang yang wajib dibayar sebagai Air susu Ibu. c) Nikah adat

Setelah selesai pembayaran harta, maka dilanjutkan dengan nikah adat, yang dipimpin oleh tua adat. Tn – Sk dimasukan dalam satu kain lalu tua adat mengangkat piring yang berisisiri pinang/sesajian, diatas mereka dan sambil berbicara kepada leluhur sesuai kepercayaan yang ada sejak turun temurun.

d). Nikah agama dan Negara

Tn mengatakan walaupun berbeda agama akhirnya Tn berpindah agama dari kristen katolik ke kristen protestan dan mereka dinikahkan secara agama dan pencatatan sipil sesuai

85

dengan peraturan gereja dan negara, pada tanggal 28 Desember 2010 dimana sudah ada persetujuan dari kedua pihak keluarga. g. Pasangan Suami Istri Ck – Ds

Ck mengatakan bahwa pada tanggal 13 Juni 2013 barulah penyelesaikan perkawina itu dilaksanakan.

Langkah-langkah penyelesaian kawin lari Ck – Ds adalah : a) Laporan orang tua atau keluarga Ck kepada tua adat

Maksud dan tujuan orang tua dari pihak Ck melaporkan agar ketua adat atau mata rumah dari kedua pihak dapat membuat perundingan atau kesepakatan untuk melakukan tahap – tahap penyelesaian adat sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat misalnya tanggal pencarian.

b) Adat pencarian keluarga wanita terhadap anaknya yang melakukan kawin lari

Sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan oleh kedua pihak tersebut dalam tahap pemberitahuan. Disaat pencarian itu pihak keluarga pria/Ck sudah mempersiapkan harta kawin yang akan dibayar nantinya sesuai dengan keputusan duduk adat atau sidang adat. Sesampainya didalam pembicaraan adat, harta kawin yang akan dibayar oleh pihak pria/Ck kepada pihak wanita sesuai dengan denda adat yaitu :

86

a. 1 sad-sad “lela” dimana mas itu diberi nama mas aryaf , mas dengan tujuan untuk memadamkan amarah dari pihak keluarga wanita/Ds yang mencari anak gadisnya.

b. 1 sadsad “lela” dimana mas itu diberi nama mas duan tu bre, mas dengan tujuan diberikan kepada orang tua wanita/Ds atas susah dan jerih payahnya membesarkan anak gadisnya.

c. Mas tiga tail mas yang akan diberikan kepada saudara laki-laki dari ibu Ds dan juga kepada mata rumahnya.

d. Membayaran uang Air susu Ibu yang wajib dibayar sesuai dengan permintaan sang ibu.

c) Nikah adat

Setelah selesai pembayaran harta, maka dilanjutkan dengan nikah adat, yang dipimpin oleh tua adat. Ck - Ds dimasukkan dalam satu kain lalu tua adat mengangkat piring yang berisisiri pinang/sesajian, diatas mereka dan sambil berbicara kepada leluhur sesuai kepercayaan yang ada sejak turun temurun.

d). Nikah agama dan negara

Setelah ada kesepakatan dari keluarga maka Ck – Ds mengungkapkan bahwa 6 bulan yaitu tanggal 28 Desember 2013 sesuai dengan kesepakatan antara kedua pihak keluarga mereka masing-masing. Akhirnya mereka dinikahkan di gereja sesuai dengan ketentuan-ketentuan gereja dan dilanjutkan dengan pencatatan sipil.

87 h. Pasangan Suami Istri Yr – Rt

Penyelesaian yang dilakukan oleh Yr dan Rt dilaksanakan pada tanggal 05 Juli 2013.

Langkah-langkah penyelesaian kawin lari Yr - Rt adalah : a) Laporan orang tua atau keluarga Yr kepada tua adat

Maksud dan tujuan orang tua dari pihak Yr melaporkan agar ketua adat atau mata rumah dari kedua pihak dapat membuat perundingan atau kesepakatan untuk melakukan tahap – tahap penyelesaian adat sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat misalnya tanggal pencarian.

b) Adat pencarian keluarga wanita terhadap anaknya yang melakukan kawin lari

Sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan oleh kedua pihak tersebut dalam tahap pemberitahuan. Disaat pencarian itu dilakukan pihak keluarga pria/Yr sudah mempersiapkan harta kawin yang akan dibayar nantinya sesuai dengan keputusan duduk adat atau sidang adat. Sesampainya didalam pembicaraan adat, harta kawin yang akan dibayar oleh pihak pria/Yr kepada pihak wanita sesuai dengan denda adat yaitu :

(a) 1 sad-sad “lela” dimana mas itu diberi nama mas aryaf , mas dengan tujuan untuk memadamkan amarah dari pihak keluarga wanita/Rt yang mencari anak gadisnya.

88

(b) 1 sadsad “lela” dimana mas itu diberi nama mas duan tu bre, mas dengan tujuan diberikan kepada orang tua wanita/Rt atas susah dan jerih payahnya membesarkan anak gadisnya.

(c) Mas tiga tail mas yang akan diberikan kepada saudara laki-laki dari ibu Rt dan juga kepada mata rumahnya.

(d) Membayaran uang Air susu Ibu yang wajib dibayar sesuai dengan permintaan sang ibu.

c) Nikah adat

Setelah selesai pembayaran harta, maka dilanjutkan dengan nikah adat, yang dipimpin oleh tua adat. Yr – Rt dimasukkan dalam satu kain lalu tua adat mengangkat piring yang berisisiri pinang/sesajian, diatas mereka dan sambil berbicara kepada leluhur sesuai kepercayaan yang ada sejak turun temurun.

d). Nikah agama dan negara

Yr – Rt belum menikah secara agama dan negara karena belum ada kesepakatan dari keluarga mereka.

Perkawinan kawin lari bisa dikatakan bahwa penyelesaiannya cukup berat, yang sudah penulis paparkan di atas. Jadi penulis ingin membandingkan dengan perkawinan meminang di Kei, secara tidak langsung perkawinan ini adalah perkawinan yang sangat terhormat yang mana seorang laki-laki dan keluarga besarnya hanya datang dan masuk rumah wanita lewat pintu depan dengan membawa mas kawin berupa 1

89

sad-sad, ma s, dan sejumlah uang sesuai kemampuan pihak laki-laki tanpa harus menunggu permintaan dari keluarga pihak wanita.

Dari hasil penelitian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa langkah – langkah untuk menyelesaikan perkawinan kawin lari yang di lakukan oleh pasangan kawin lari yaitu sesuai dengan hukum adat yang ada 6 pasangan diantaranya menyelesaikannya dengan adat penyelesaian Manu, 1 pasangan dengan adat Marai, 1 pasangan tidak melakukan adat selanjutnya hanya pembayaran harta biasa. Perkawinan yang dilakukan oleh 8 pasangan kawin lari, setelah selesai melakukan penyelesaian kawin lari tersebut mereka juga dinikahkan secara adat dan sebagai warga negara yang baik, maka mereka wajib menikah secara agama dan negara (Pencatatan Sipil) agar pernikahan mereka sah dimata agama dan negara. Dalam 8 pasangan kawin lari, ada 1 pasangan yang belum menikah secara agama dan negara karena belum ada persetujuan dari keluarga si gadis.

Penyelesaian akibat yang terjadi di dalam kasus kawin lari yang di hadapi oleh 8 pasangan, terselesaikan apabila pelaksanaan kawin lari secara adat sudah dilaksanakan oleh para tua-tua adat, orang tua dan juga klaim atau marga dari kedua pihak pasangan kawin lari tersebut. Kasus

Dokumen terkait