• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.3 Langkah – langkah pemecahan masalah

Adapun flowchart langkah - langkah pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar 3.1 Mulai Studi Literatur Uji Reliabilitas Uji Validitas Tujuan Penelitian

Buang data yang tidak valid

Identifikasi Variabel

Penyebaran Kuisioner

Studi Lapangan

Penyusunan Kuisioner Indikator Kualitatif Perumusan Masalah Valid? Reliabel? Ya Ya Tidak Tidak Pengumpulan Data 1. Data Kualitatif

Key Performance Indikator

2. Data Kuantitatif

a. Data Produksi dan rencana Produksi b. Data Planning Employee Reliability c. Data Internal Relationship

d. Data Source Employee Reliability e. Data Supplier Delivery Lead Time

f. Data Material Order Cost

g. Data Payment term

h. Data Manufaktur Employee Reliability

i. Data Run time dan break down time

j. Data Delivery Lead time

k. Minimum Delivery Quantity

Ya

Gambar 3.1 : Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Penyebaran Kuisioner KPI

CR ≤ 0,1

A

Uji konsistensi

Pembobotan KPI dengan AHP

Agregasi nilai performansi

Perhitungan nilai actual performansi supply chain

Kesimpulan dan saran

Perhitungan nilai kinerja supply chain dengan bobot Penyamaan skala ukuran dengan proses normalisasi

Hasil dan pembahasan

Selesai Tidak

Penjelasan Kerangka Pemecahan Masalah

Adapun penjelasan dari kerangka pemecahan masalah diatas adalah sebagai berikut :

1. Studi Lapangan

Studi pendahuluan lapangan dilakukan dengan cara melihat langsung kondisi lapangan untuk mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian.

2. Studi Literatur

Langkah ini merupakan usaha memahami konsep dasar ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan permasalahan dan metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.

3. Perumusan Masalah

Menentukan permasalahan yang akan diteliti dengan menggunakan suatu pendekatan untuk memecahkan masalah. Perumusan masalah dalam penelitian ini diuraikan dalam bab I.

4. Tujuan Penelitian

Pada langkah ini peneliti menetapkan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian. Dari tujuan penelitian dapat ditemukan arah serta sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian ini diuraikan pada bab I.

5. Identifikasi Variabel

Mengidentifikasikan Key Performance Indicator berdasarkan kerangka

model pengukuran kinerja Supply Chain yang terpilih. Berdasarkan model

kerangka Supply Chain Operation Reference, Supply Chain dibagi menjadi 5

6. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dua macam, yaitu : a. Data Primer

yaitu merupakan data kualitatif, seperti:

- Menyebarkan kuesioner kepada staf dan karyawan.

Dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada staf dan karyawan PT. Bayer Indonesia – Bayer CropScience untuk diisi.

- Wawancara

Digunakan untuk memperoleh data awal untuk memperoleh informasi yang diharapkan.

b. Data Sekunder

merupakan data kuantitatif perusahaan yaitu: mengambil data-data dokumen perusahaan pada bulan April – September 2010.

7. Penyusunan Kuesioner Indikator Kualitatif

Penyusunan kuesioner dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data. Kuesioner harus ringkas dan tidak membingungkan responden.

8. Penyebaran Kuisioner

Kuisioner ini disebarkan kepada seluruh staff bagian produksi , teknik dan logistik di PT. Bayer Indonesia – Bayer CropScience.

9. Metode Analisis Data

Metode ini mempunyai peranan penting dan saling mendukung dalam penyelesaian masalah yaitu menggunakan metode Supply Chain.

Sebelum dilakukan perhitungan selanjutnya, harus diuji validitas dan reliabilitasnya, yaitu dengan menggunakan program SPSS 15.0.

a. Uji Validitas

Untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan kuesioner yang disebar, maka dilakukan uji validitas. Apabila data valid, dilanjutkan dengan pengujian reliabilitas. Apabila data tidak valid, maka perlu ditinjau ulang pada penyusunan kuesionernya. Validitas dihitung dengan rumus korelasi produk momen :

  

2 2



2

 

2



Y Y N X X N Y) X)( ( -(X)(Y) N r         

Data bisa dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dibandingkan dengan r tabel.

b. Uji Reliabilitas

Untuk menguji keajegan hasil pengukuran kuesioner dilakukan uji reliabilitas. Suatu alat tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan jika tes tersebut memberikan hasil yang tepat. Cara untuk menghitung reliabilitas adalah dengan rumus ‘alpha’ :

 

     2 1 2 11 1 1 -k k r b

Besarnya reliabilitas yang baik adalah 1 dan yang paling jelek adalah 0. Semakin besar nilai yang diperoleh, maka semakin reliabel atribut tersebut. Apbila perhitungan tidak reliabel, maka perlu ditinjau pada penyusunan kuesionernya.

10. Penyusunan Kuisioner KPI

Tahap ini adalah tahap penyusunan kuisioner KPI yang nantinya akan digunakan untuk pembobotan tingkat kepentingan dengan AHP.

11. Penyebaran Kuisioner KPI

Tahap ini adalah tahap penyebaran kuisioner agar diisi sesuai dengan kondisi perusahaan. Untuk kuisioner pembobotan Level 1 dan level 2 diberikan kepada General Manager, level 3 diberikan kepada kabag tanaman.

12. Pembobotan KPI dengan AHP

Pembobotan dilakukan pada setiap proses utama dan indikator pengukuran performansi dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) melalui penyebaran kuisioner. Dari sini dapat diketahui tingkat kepentingan dan kontribusi dari masing-masing indikator terhadap nilai performansi Supply Chain perusahaan. Pembobotan ini dilakukan untuk level satu, level dua, dan level tiga.

13. Uji Konsistensi

Uji konsistensi merupakan suatu tahapan untuk menguji kekonsistensian dari matriks perbandingan berpasangan yang dibuat berdasarkan masalah yang ada.

14. Perhitungan Nilai Aktual Pengukuran Performansi Supply Chain

Nilai aktual disini merupakan hasil pengolahan data mentah yang didapatkan dari berbagai sumber di PT. Bayer Indonesia – Bayer CropScience.

15. Perhitungan sekala ukuran dengan proses normalisasi

Proses normalisasi dilakukan agar masing-masing indikator performansi memiliki skala ukuran yang sama, sebab jika indikator performansi memiliki

skala ukuran yang berbeda maka nilai performansi tidak mencerminkan performansi perusahaan yang sebenarnya.

16. Perhitungan nilai kinerja supply chain dengan bobot

Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai performansi Supply Chain berdasarkan perkalian nilai indikator performansi yang telah dinormalisasikan dengan bobot dari masing-masing indikator performansi. Selanjutnya dilakukan integrasi hasil pengukuran pada level perusahaan. Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui nilai performansi Supply Chain perusahaan secara keseluruhan.

17. Agregasi Nilai Performansi

Setelah dapat diketahui nilai pencapaian aktual, nilai normalisasi dan nilai akhir kinerja dari masing-masing KPI, maka selanjutnya akan dapat dihitung nilai performansi keseluruhan perusahaan (agregat). Nilai performansi agregat adalah jumlah keseluruhan dari perkalian bobot dan nilai normalisasi KPI

18. Analisa Hasil dan Pembahasan

Dari hasil pengolahan data, dapat kita lihat hasil pengukuran performansi kita selama penelitian yang selanjutnya dianalisa untuk mendapatkan gambaran umum performansi Supply Chain selama periode penelitian.

19. Kesimpulan dan Saran

Tahap ini merupakan langkah paling akhir dari penelitian yaitu menarik kesimpulan atas hasil-hasil yang diperoleh dari penulisan skripsi ini. Hasil-hasil tersebut kemudian bisa dijadikan dasar untuk membuat rekomendasi atau saran bagi perusahaan ke arah yang lebih baik.

Dokumen terkait