• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

Bagan 3.2 Langkah-langkah Pengembangan LKS

Analisis Kebutuhan Wawancara

Hasil

Wawancara Pengumpulan Data Kajian Dokumen LANGKAH 2 Desain Produk (LKS) Strategi Pembelajaran Sumber Belajar Evaluasi Tema

Menyusun RPPTH Urutan Isi Menyusun LKS LANGKAH 3 KI-KD Subtema Indikator Tujuan Silabus LANGKAH 5 Revisi Produk LKS Hasil Validasi Hasil Prototipe LKS

Validasi Produk LKS Evaluasi Formatif LANGKAH 4

Adapun penjelasan dari langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara mewawancarai guru P pada tanggal 29 Juni 2015 pukul 10:20 di ruang kelas II A SD Negeri Kalasan 1. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada/terjadi di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda. Berangkat dari potensi dan masalah tersebut, maka peneliti dapat mengembangkan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda pada subtema Tugasku sehari-hari di rumah. Peneliti sangat berharap LKS berbasis kecerdasan ganda yang akan dikembangkan, disesuaikan dengan potensi dan masalah yang terjadi di lapangan.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada Ibu P selaku guru kelas IIA. Hasil dari wawancara tersebut, akan dianalisis dan diberikan solusi atas permasalahan yang ada. Adapun data yang diperoleh yaitu, minimnya pemahaman guru mengenai LKS berbasis kecerdasan ganda, minimnya pemahaman guru akan konsep kecerdasan ganda, dan telah memiliki LKS tematik berdasarkan kurikulum 2013, tetapi bukan berbasis

kecerdasan ganda melainkan berbasis saintifik. Selain itu, LKS yang ada jarang digunakan karena isi dari LKS yang ada sering tidak sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru. Hasil tersebut akan digunakan sebagai bahan pertimbangan pembuatan produk berupa LKS berbasis kecerdasan ganda. 3. Desain produk

Desain produk LKS berbasis kecerdasan ganda dilakukan berdasarkan potensi dan masalah. Dalam penelitian ini, desain produk dimulai dengan mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Silabus dan RPP. Setelah itu, peneliti melanjutkan dengan mengembangkan media LKS berbasis kecerdasan ganda.

4. Validasi desain

Validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan Lembar Kerja Siswa yang dibuat. Produk yang telah dibuat, selanjutnya divalidasi oleh para ahli. Peneliti menggunakan validasi pakar untuk mengevaluasi desain produk lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda. Validasi dilakukan oleh empat orang pakar, yaitu dua orang dosen dan dua orang guru kelas II SD. Kegiatan validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan desain produk yang telah dikembangkan, sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan produk akhir.

Revisi dilakukan setelah produk divalidasi atau dievaluasi oleh para pakar. Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kelemahan produk berdasarkan hasil penilaian keempat validator. Hasil revisi ini akan menjadi produk akhir berupa lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda pada Subtema Tugasku Sehari-hari di Rumah untuk Siswa Kelas II SD Negeri Kalasan 1

D. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 10 bulan, yaitu dari bulan Juli 2015 sampai bulan April 2016. Penelitian akan dimullai dengan melakukan analisis kebutuhan dan akan berakhir dengan membuat sebuah artikel penelitian. Adapun jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut.

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Bulan Ju li Agus tus S ep te m b er Ok tober Nove m b er De se m b er Jan u ar i Fe b ru ar i M ar et April

1 Potensi dan masalah 2 Pengumpulan data 3 Menentukan tema 4 Menentukan KI-KD

dan subtema 5 Merumuskan

6 Menyusun silabus dan RPPTH

7

Menyusun urutan isi, strategi pembelajaran, kegiatan belajar, sumber belajar, dan evaluasi

8 Menyusun LKS 9 Validasi produk 10 Analisis data validasi

ahli

11 Revisi produk

12 Pembuatan artikel ilmiah

E. Validasi Ahli LKS berbasis Kecerdasan Ganda

Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini, maka peneliti membutuhkan validator ahli yang kompeten yaitu dua ahli LKS berbasis Kecerdasan Ganda dan dua guru kelas II Sekolah Dasar.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk melakukan survei kebutuhan terkait lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas II SD Negeri Kalasan I, Sleman,

Yogyakarta. Data analisis untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan dan pengetahuan guru akan lembar kerja siswa yang berbasis kecerdasan ganda. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, bertujuan untuk mengvalidasi dan membantu peneliti dalam merevisi lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda yang dibuat.

G. Instrumen Penelitian

Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda yang akan diisi oleh guru kelas II Sekolah Dasar. Sedangkan, lembar kuesioner berisi daftar pernyataan yang disusun berdasarkan indikator lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda yang baik untuk melakukan validasi lembar kerja siswa yang dibuat oleh peneliti. Lembar kuesioner ini akan diisi oleh dua validator ahli dan dua guru kelas II Sekolah Dasar. Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas lembar kerja siswa yang dibuat.

Daftar pertanyaan sebagai panduan wawancara dan lembar kuesioner instrumen validasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2. Panduan Wawancara Analisis Kebutuhan

No Daftar Pertanyaan Pertanyaan 1. Pernahkan Bapak/ Ibu menggunakan LKS dalam

proses pembelajaran?

2. Apa jenis LKS yang digunakan oleh Bapak/ Ibu? 3. Seberapa penting penggunaan LKS dalam proses

pembelajaran?

4. Seberapa seringkah Bapak/ Ibu menggunakan media LKS dalam proses pembelajaran?

5. Apakah LKS yang Bapak/ Ibu gunakan merupakan buatan sendiri atau menggunakan LKS yang sudah ada?

6. Bila media LKS yang Bapak/Ibu gunakan merupakan hasil buatan sendiri, dasar pembuatannya apa?

7. Darimana sumber LKS yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran?

8. Sejauh mana pemahaman Bapak/ Ibu terhadap komponen-komponen yang harus ada dalam LKS? 9. Apakah Bapak/ Ibu sudah mengenal konsep

Kecerdasan Ganda?

10. Sejauh mana pemahaman Bapak/ Ibu terkait Kecerdasan Ganda?

11. Bagaimana pandangan Bapak/ Ibu tentang trend pembelajaran masa kini yang mengakomodasikan sembilan kecerdasan ganda?

12. Apakah LKS yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran sudah mengakomodasi sembilan kecerdasan ganda?

13. Kecerdasan mana yang dominan direalisasikan dalam LKS dan kecerdasan mana yang porsinya sedikit digunakan?

14. Apakah ada kesulitan untuk mengembangan sembilan kecerdasan ganda yang belum terealisasikan dalam kegiatan pembelajaran?

15 Kesulitan seperti apa saja yang Bapak/Ibu hadapi dalam mengembangkan LKS berbasis Kecerdasan Ganda atau membuat LKS sendiri?

16 Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut?

17 Apa keinginan Bapak/Ibu terkait pengembangan LKS berbasis Kecerdasan Ganda?

Tabel 3.3. Lembar Kuesioner Instrumen Validasi LKS

NO ASPEK YANG DINILAI

HASIL PENELAAHAN DAN SKOR KOMENTAR 1 2 3 4 5 1. Kelengkapan identitas LKS yang meliputi: satuan pendidikan, kelas/semester, muatan pelajaran terkait, tema/subtema, pembelajaran ke, alokasi waktu, dan identitas siswa.

LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran. 3. Rumusan petunjuk/instruksi LKS sederhana, sehingga mudah dipahami.

4. Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

5. LKS menyajikan pembelajaran yang bernuansa siswa aktif dan menyenangkan.

6. Penggunaan bahasa sesuai EYD.

7. LKS menyajikan pembelajaran yang memuat komponen karakteristik terpadu.

8 Perpindahan materi dalam LKS cukup mulus (sesuai prinsip pembelajaran tematik). 9 LKS menyajikan gambar atau

contoh yang kontekstual. 10. Bentuk dan ukuran huruf

dalam LKS bervariasi sehingga tidak membosankan.

11. Komposisi warna gambar atau tulisan menarik.

pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan eksistensial siswa.

13. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan linguistik siswa.

14. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan matematis-logis siswa. 15. LKS menyajikan kegiatan

pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan visual-spasial siswa.

16. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik siswa.

17. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan intrapersonal siswa.

18. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa.

pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan naturalis/lingkungan siswa.

Total Skor Rata- rata

Komentar umum dan saran secara perbaikan

Kesimpulan (mohon dilingkari salah satu): 1. LKS layak digunakan/ uji coba tanpa revisi.

2. LKS layak digunakan/ uji coba dengan revisi sesuai saran. 3. LKS tidak layak untuk digunakan/ uji coba lapangan.

Yogyakarta, Penilai

Tabel 3.4. Kriteria Kelayakan Hasil Validasi LKS :

Interval Skor Kriteria

4,22 – 5,00 Sangat Baik

3,41 - 4,21 Baik

2,61 - 3,40 Cukup

1,80 - 2,60 Kurang

1,00 - 1,79 Sangat Kurang

H. Teknik Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa komentar yang dikemukakan oleh dua validator pakar Lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda dan dua guru kelas II Sekolah Dasar. Komentar tersebut kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.

2. Data Kuantitatif

Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli, yaitu pakar lembar kerja siswa dan guru kelas II Sekolah Dasar. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval. Langkah

awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil instrumen yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:

Skala penilaian terhadap lembar kerja siswa yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut:

Tabel 3.5. Konversi Nilai Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Dengan Skala Lima

Interval Skor Kategori

X > ̅i + 1,80 Sbi Sangat baik ̅i + 0,60 SBi< X ≤ ̅i + 1, 80Sbi Baik ̅i–0,60 SBi < X ≤ ̅i + 0,60Sbi Cukup ̅i –1,80 SBi < X ≤ ̅i – 0,60Sbi Kurang

X ≤ ̅i – 1,80Sbi Sangat Kurang

Keterangan:

Rerata ideal ( ̅i) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal ( ̅i) : (5+1) = 3 Simpangan baku ideal (SBi) : (5-1) = 0,67

Ditanyakan:

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.

Jawaban:

Kategori sangat baik = X > ̅i + 1,80 SBi = X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21

Kategori baik = ̅i + 0,60SBi < X ≤ ̅i + 1,80SBi

= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)

= 3,40 < X ≤ 4,21

Kategori cukup baik = ̅i - 0,60SBi < X≤ ̅i + 0,60SBi

= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 –(0,40) < X≤ 3 + (0,40)

= 2,60 < X≤ 3,40

Kategori kurang baik = ̅i - 1,80SBi < X≤ ̅i - 0,60SBi

= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)

= 1,79 < X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = ≤ ̅i– 1,80SBi = X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.

Tabel 3.6. Kriteria Skor Skala Lima

Interval Skor Kriteria

4,22 – 5 Sangat Baik

3,41 - 4,21 Baik

2,61 - 3,40 Cukup

1 - 1,79 Sangat Kurang

Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Kegiatan ini merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti dalam pelitian pengembangan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda. Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan langkah-langkah pengembangan lembar kerja siswaberbasis kecerdasan ganda seperti yang telah dijabarkan dalam bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara melakukan wawancara tertulis. Wawancara dilakukan kepada guru kelas II A SD Negeri Kalasan 1, yaitu Ibu P pada hari Senin tanggal 28 Juli 2015 pukul 09.30 WIB. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan terkait penggunaan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan

ganda. Hasil wawancara tersebut akan dijadikan acuan dalam pengembangan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda pada subtema Tugasku Sehari-hari di Rumah untuk kelas II Sekolah Dasar. Berikut ini akan dijabarkan hasil dari analisis kebutuhan yang telah dilaksanakan.

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan berpedoman pada 17 butir pertanyaan. Hasil wawancara tersebut akan dijelaskan untuk setiap butir pertanyaan sebagai berikut:

Butir pertanyaan yang pertama yaitu pernahkah Bapak/Ibu menggunakan LKS dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa pernah menggunakan LKS dalam proses pembelajaran di kelas.

Butir pertanyaan yang kedua yaitu terkait LKS yang digunakan seperti apa. Guru memerikan jawaban bahwa LKS yang digunakan dalam bentuk buku. Beliau tidak memberikan spesifikasi seperti yang diharapkan peneliti.

Butir pertanyaan yang ketiga yaitu tentang seberapa penting penggunaan media LKS dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa LKS dapat membentu guru dalam memberikan latihan soal-soal kepada siswa.

Butir pertanyaan keempat yaitu seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan LKS dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa LKS masih jarang digunakan atau hanya kadang-kadang. LKS biasanya digunakan hanya untuk memberikan tugas rumah kepada siswa.

Butir pertanyaan kelima yaitu apakah media LKS yang Bapak/Ibu gunakan merupakan buatan sendiri atau menggunakan LKS yang sudah ada. Guru memberikan jawaban bahwa tidak membuat LKS sendiri. LKS yang digunakan sudah ada.

Butir pertanyaan keenam yaitu bila media LKS yang Bapak/Ibu gunakan merupakan hasil buatan sendiri, dasar pembuatannya apa. Guru memberikan jawaban bahwa beliau berkeinginan membuat LKS sendiri karena LKS yang ada menyimpang jauh dari materi yang diajarkan. Selain itu, ada beberapa pertanyaan dari LKS tersebut yang tidak sesuai.

Butir pertanyaan ketujuh yaitu bila LKS yang Bapak/ Ibu gunakan bukan hasil buatan sendiri, sumber yang biasa dipakai dari mana. Guru menjawab ada beberapa sumber yang digunakan, seperti Pendamping Siswa, CBE- Cara Belajar Efektif, Lantip, Cemara, dll.

Butir pertanyaan kedelapan yaitu sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap komponen-komponen yang harus ada dalam media

LKS. guru menjawab bahwa komponen yang ada sudah cukup baik, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan materi.

Butir pertanyaan kesembilan yaitu Apakah Bapak/Ibu sudah mengenal konsep kecerdasan ganda. Guru menjawab belum mengenal kecerdasan ganda, bahkan sejak beliau kuliah tidak pernah diajari maupun belajar tentang kecerdasan ganda. Guru juga menjawab bahwa kecerdasan ganda antara lain kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional.

Butir pertanyaan kesepuluh Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait kecerdasan ganda. Guru menjawab bahwa semua kecerdasan yang disebutkan dibutir pertanyaan kesembilan harus dikembangkan sesuai karakteristik umur/ perkembangan anak.

Butir pertanyaan kesebelas yaitu Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang trend pembelajaran masa kini yang mengakomodasikan 9 kecerdasan ganda. Guru menjawab sangat bagus, karena pada dasarnya semua kecerdasan harus dikembangkan.

Butir pertanyaan kedua belas yaitu Apakah LKS yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran mengakomodasikan 9 kecerdasan ganda. Guru menjawab belum.

Butir pertanyaan ketiga belas yaitu Kecerdasan mana yang dominan direalisasikan di LKS atau pembelajaran & kecerdasan mana yang

porsinya sedikit digunakan. Guru menjawab kecerdasan yang dominan adalah kecerdasan intelektual, Matematika, Bahasa Indonesia, Musik.

Butir pertanyaan keempat belas yaitu Apakah ada kesulitan untuk mengembangkan 9 kecerdasan ganda yang belum terealisasikan. Guru menjawab tentu ada. LKS sekarang memiliki kelemahan, seperti soal tidak sesuai, kalimatnya terlalu sulit dipahami, bahasanya terlalu tinggi sehingga menyulitkan siswa dalam memahami materi.

Butir pertanyaan kelima belas yaitu Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu hadapi dalam mengembangkan media LKS berbasis kecerdasan ganda. Guru menjawab bahwa ketersediaan sumber belajar, sarana dan prasarana belum memadai.

Butir pertanyaan keenam belas yaitu Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. guru menjawab bahwa berusaha mencari sumber-sumber belajar yang lain misalnya dari internet dan buku penunjang.

Butir pertanyaan ketujuh belas Apa keinginan Bapak/Ibu terkait pengembangan media LKS yang berbasis kecerdasan ganda. Guru menjawab LKS yang dibuat dapat mengembangkan 9 kecerdasan ganda tersebut. Guru juga berharap adanya pelatihan pembuatan LKS berbasis kecerdasan ganda.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terkait LKS berbasis kecerdasan ganda masih sangat minim. Hal tersebut dapat diketahui dari kurangnya pemahaman guru akan kesembilan kecerdasan ganda (kecerdasan matematis-logis, kecerdasan linguistik, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan body-kinestetik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan naturalistik, dan kecerdasan eksistensial), komponen-komponen yang harus ada dalam LKS, dan guru lebih cenderung menggunakan LKS yang diperjualbelikan, seperti Lantip, Cemara, dll daripada menggunakan LKS sendiri. Hal ini dikarenakan pembuatan LKS membutuhkan waktu yang relativ lama sehingga tidak memungkinkan guru untuk membuat LKS sendiri.

B. Deskripsi Produk Awal

Dalam mengembangkan produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda ini, peneliti menggunakan beberapa langkah kerja. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengkaji teori tentang LKS dan kecerdasan ganda. Kemudian, menentukan tema dan subtema. Selanjutnya, peneliti memilih Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dari setiap mata pelajaran yang sesuai dengan subtema. Berdasarkan pemetaan KI dan KD tersebut, peneliti menyusun silabus untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). RPPTH dibuat berdasarkan kurikulum

2013 yang di dalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Setelah menyusun RPPTH beserta kelengkapannya, maka peneliti membuat LKS berbasis kecerdasan ganda. Adapun unsur-unsur penting dalam LKS terdiri dari identitas LKS (satuan pendidikan, kelas/semester, tema, subtema, muatan pelajaran terkait, dan alokasi waktu); pemetaan indikator; pemetaan tujuan pembelajaran; waktu penyelesaian; petunjuk umum; alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran; kegiatan belajar siswa yang dapat mengembangkan Sembilan kecerdasan ganda yang dilengkapi dengan tugas, langkah-langkah kerja, dan uraian materi; pertanyaan refleksi; tugas belajar bersama orang tua di rumah dengan tujuan mengajak orang tua untuk turut berperan dalam kegiatan belajar siswa. Selain itu, LKS ini juga dilengkapi dengan soal evaluasi formatif dan daftar referensi. Soal evaluasi formatif terdapat pada akhir pembelajaran keenam yang bertujuan untuk mngukur sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari dalam satu subtema. Sedangkan daftar referensi yang terdapat di akhir LKS memuat sumber-sumber yang digunakan peneliti dalam membuat LKS, baik dari buku maupun dari internet. Kemudian, langkah terakhir yang dilakukan peneliti adalah melakukan desain pada LKS agar terlihat menarik dan meningkatkan minat peserta didik dalam belajar.

LKS yang dihasilkan berjumlah enam buah untuk satu subtema yang berlangsung selama enam kali pertemuan pembelajaran. LKS berbasis kecerdasan ganda ini juga dirancang dengan menerapkan pendekatan saintifik dan tematik integratif yang disusun menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan karakter dan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan belajar diusahakan dapat mencapai indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

C. Data Hasil Validasi Pakar LKS Berbasis Kecerdasan Ganda dan Revisi Produk

Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan berupa pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda untuk siswa kelas II SD kepada dua pakar LKS berbasis kecerdasan ganda. Kedua pakar LKS berbasis kecerdasan ganda tersebut adalah dua orang dosen, yaitu Bapak G dan Ibu M. produk ini divalidasi oleh Bapak G selaku validator, sebanyak satu kali pada tanggal 14 Maret 2016. Produk ini juga divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 14 Maret 2016 oleh Ibu M selaku validator ahli. Aspek yang dinilai dari produk ini yaitu 1) kelengkapan unsur-unsur LKS, 2) kegiatan pembelajaran pada LKS memungkinkan tercapainya indikator/ tujuan pembelajaran, 3) rumusan petunjuk atau instruksi dalam LKS, 4) bahasa yang digunakan pada LKS, 5) LKS bernuansa aktif dan menyenangkan, 6) penggunaan bahasa sesuai dengan EYD, 7) LKS menyajikan komponen karakteristik terpadu, 8) perpindahan materi dalam LKS sesuai prinsip pembelajaran tematik, 9) LKS menyajikan gambar atau

contoh yang kontekstual, 10) bentuk dan ukuran huruf dalam LKS bervariasi, 11) tampilan LKS, 12) LKS menyajikan kecerdasan eksistensial, 13) LKS menyajikan kecerdasan linguistik, 14) LKS menyajikan kecerdasan matematis-logis, 15) LKS menyajikan kecerdasan ruang/ visual, 16) LKS menyajikan kecerdasan kinestetik, 17) LKS menyajikan kecerdasan intrapersonal, 18) LKS menyajikan kecerdasan interpersonal, 19) LKS menyajikan kecerdasan musikal, dan 20) LKS menyajikan kecerdasan naturalis/ lingkungan.

Berdasarkan hasil validasi dengan berpedoman pada 20 aspek tersebut, oleh Bapak G selaku validator ahli diperoleh skor rata-rata 4,00 dengan kategori

“Baik”. LKS berbasis kecerdasan ganda ini dinyatakan layak digunakan/uji coba dengan revisi sesuai saran. Bapak G juga memberikan komentar umum dan saran perbaikan bahwa ukuran angka pada muatan indikator dan tujuan pembelajaran sebaiknya diperbesar agar jelas; latihan pada halaman 10 kurang pas dengan konteks; meletakkan macam-macam kecerdasan harus konsisten, kalau menempatkan di bawah maka semua di bawah sebaliknya kalau di atas maka semuanya juga harus berada di atas; dan beberapa instruksi dan kolom/tabel yang disediakan tidak sesuai seperti pada halaman 17.

Sedangkan, berdasarkan hasil validasi oleh Ibu M selaku validator ahli, LKS berbasis kecerdasan ganda ini memperoleh skor rata-rata 4,05 dengan

kategori “Baik”. LKS berbasis kecerdasan ganda ini dinyatakan layak untuk

Dokumen terkait