• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

3. Langkah-Langkah Sosiodrama

Roestiyah (2008: 91-92), mengatakan agar berhasil dengan efektif dalam melaksanakan teknik sosiodrama ini, maka perlu mempertimbangkan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru harus menerangkan kepada siswa, untuk memperkenalkan teknik ini, bahwa dengan jalan sosiodrama siswa diharapkan dapat memecahkan masalah hubungan sosial yang aktual yang ada di masyarakat, maka kemudian guru menunjuk beberapa siswa yang akan berperan, masing-masing akan mencari pemecahan masalah sesuai dengan perannya. Dan siswa lain jadi penonton dengan tugas-tugas tertentu pula. b. Guru harus memilih masalah-masalah yang urgen, sehingga

menarik minat anak. Ia mampu menjelaskan dengan menarik, sehingga siswa terangsang untuk berusaha memecahkan masalah itu.

c. Agar siswa memahami peristiwanya, maka guru harus bisa menceritakan sambil untuk mengatur adegan yang pertama. d. Bila ada kesediaan sukarela dari siswa untuk berperan, harap

ditanggapi tetapi guru harus mempertimbangkan apakah ia tepat untuk perannya itu. Bila tidak ditunjuk saja siswa yang

memiliki kemampuan dan pengetahuan serta pengalaman seperti yang diperankan itu.

e. Jelaskan pada pemeran-pemeran itu sebaik-baiknya, sehingga mereka tahu tugas peranannya, menguasai masalahnya pandai bermimik maupun berdialog.

f. Siswa yang tidak turut harus menjadi penonton yang aktif, disamping mendengar dan melihat, mereka harus bisa memberi saran dan kritik pada apa yang akan dilakukan setelah sosiodrama selesai.

g. Bila siswa belum terbiasa, perlu dibantu guru dalam menimbulkan kalimat pertama berdialog.

h. Setelah sosiodrama itu dalam situasi klimaks, maka harus dihentikan, agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat didiskusikan secara umum, sehingga para penonton ada kesempatan untuk berpendapat, menilai permainan dan sebagainya. Sosiodrama dapat dihentikan pula bila sedang menemui jalan buntu.

i. Sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi, walau mungkin masalahnya belum terpecahkan, maka perlu dibuka tanya jawab, diskusi atau memuat karangan yang berbentuk sandiwara.

Berdasarkan Wina Sanjaya (2006: 159-160) sosiodrama merupakan jenis dari simulasi, adapun langkah-langkah kegiatan simulasi (sosiodrama) yaitu:

a. Perisiapan Simulasi

1) Menetapkan topik masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.

2) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.

3) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam situasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.

b. Pelaksanaan Simulasi

1) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran. 2) Para siswa lainnya mengikuti dengen penuh perhatian.

3) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.

4) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.

c. Penutup

1) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.

2) Merumuskan kesimpulan.

Setelah dilakukannya diskusi mengenai jalannya simulasi yang kemudian dilanjutkan dengan merumuskan kesimpulan, dimana terdapat delapan langkah untuk mengefektifkan sosiodrama sebagai sarana siswa untuk menghadapi problem dan tantangan, yaitu sebagai berikut (Herman J. Waluyo, 2001: 190)

a. Menetapkan problem.

b. Mendeskripsikan situasi konflik. c. Pemilihan pemain (casting characters).

d. Memberikan penjelasan dan pemanasan bagi aktor dan pengamat.

e. Memerankan situasi tertentu.

f. Memotong adegan (jika aktor meninggalkan peran dan tidak dapat diteruskan, atau dapat juga membuat kesimpulan. Jika pemimpin tidak melihat perkembangan, adegan dapat diganti).

g. Mendiskusikan dan menganalisis situasi, kelakuan, dan gagasan yang diproduksi.

Berdasarkan hal telah diuraikan diatas,menyebutkan bahwa terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merumuskan kesimpulan. Sementara Nana Sudjana (2005: 85) menjelaskan petunjuk menggunakan sosiodrama, diantaranya:

a. Menetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik siswa untuk dibahas.

b. Menceritakan kepada kelas mengenai isi dari masalah-masalah dalam konteks cerita tersebut.

c. Menetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memainkan peranannya di depan kelas.

d. Menjelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu sosiodrama sedang berlangsung. e. Memberi kesempatan kepada para pelaku untuk

berunding beberapa menit sebelum mereka memainkan perannya.

f. Mengakhiri sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai ketegangan.

g. Akhir sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan masalah persoalan yang ada pada sosiodrama tersebut.

h. Menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.

Adapun hal-hal yang perlu diikuti dalam pelaksanaan sosiodrama secara umum sebagai berikut, diantaranya: persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan diskusi, dan ulangan permainan (Tatiek Romlah, 2001: 104).

a. Persiapan

1) Guru pembimbing mengungkapkan masalah dan tema yang akan disosiodramakan dan tujuan permainan. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan serta maksud penelitian.

2) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemeran dapat dilakukan secara sukarela setelah guru pembimbing mengemukakan ciri-ciri/rambu-rambu masing-masing peran, atau usulan dari anggota kelompok lain. Guru pembimbing juga dapat memberikan motivasi atau tawaran kepada individu tertentu. Penentuan pemain tidak perlu anak yang punya masalah identik, serta tidak harus ada persiapan dan latihan sebelumnya jadi dibutuhkan spontanitas dan kreatifitas.

a. Pelaksanaan Teknik Sosiodrama.

berdasarkan imajinasinya tentang peran yang dimainkannya.Pemain diharapkan dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan perasaan-perasaan dalam memeragakan sikap-sikap tertentu sesuai dengan peranan yang dimainkan.Setelah siap dimulailah permainan, masing-masing pemain memainkan perannya sesuai dengan imajinasinya masing-masing tentang kenyataan yang diperankannya.Permainan ini diharapkan terjadi identitas yang sebesar-besarnya antara pemain dengan perannya sehingga terjadi penjiwaan sedalam-dalamnya.

b. Evaluasi dan Diskusi

Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dari tanggapan-tanggapan anggota kelompok lain. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesui dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. c. Ulangan Permainan

Hasil diskusi menentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. Ulangan permainan ini bisa dimainkan oleh pemain yang samadan dapat juga oleh

pemain yang lain. Karena pada dasarnya tidak ada dua situasi, yang tepat sama, maka ulangan ini tidak perlu selama sama dengan drama yang pertama.

Berdasarkan paparan-paparan mengenai pelaksanaan sosiodrama, dapat disimpulkan langkah-langkah dalam melaksanakan sosiodrama yaitu dimulai dengan persiapanberupa penetapan masalah sosial yang dihadapi, mengemukakan masalah dalam situasi yang akan didramatisasikan, menetapkan pemain, memberikan penjelasan kepada pemain dan pendengar mengenai peranan yang di dapatkan, dan memberikan kesempatan kepada pemain untuk bertanya dan berunding sebelum memainkan sosiodrama. Dalam pelaksanannya, sosiodrama dimainkan oleh kelompok pemain,kemudian sosiodrama dihentikan ketika pada saat puncak atau situasi pembicaraan mencapai ketegangan. Pada tahap penutup dimana para pemain melakukan diskusi bersama tentang jalannya sosiodrama, menilai hasil sosiodrama dan menarik kesimpulan.

4. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Sosiodrama

Dokumen terkait