• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

KAJIAN PUSTAKA A.Hasil Belajar

D. Model Student Team Achievement Division (STAD)

2. Langkah-langkah Model Student Team Achievement Division (STAD) Setiap model pembelajaran tentunya terdapat langkah-langkah yang

mendukung terlaksananya penggunaan model pembelajaran tersebut. Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif model

67

STAD ini juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan Persiapan-persiapan tersebut antara lain: a. Perangkat Pembelajaran

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajaran (RP), Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabnya.

b. Membentuk Kelompok Kooperatif

Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok lainnya relatif homogeny. Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan latar belakang yang relatif sama, maka pembentukan kelompok dapat didasarkan apada prestasi akademik, yaitu:

1) Siswa dalam kelas terlebih dahulu di-ranking sesuai kepandaian dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tujuannya adalah untuk mengurutkan siswa sesuai kemampuan Ilmu Pengetahuan Alamnya dan digunakan untuk mengelompokkan siswa ke dalam kelompok.

2) Menentuan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas, kelompok menengah, dan kelompok bawah. Kelompok atas sebanyak 25% dari seluruh siswa yang diambil dari siswa ranking satu, kelompok tengah 50% dari seluruh siswa yang diambil dari

68

urutan setelah diambil kelompok atas, dan kelompok bawah sebanyak 25% dari seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa setelah diambil kelompok atas dan kelompok menengah.

c. Menentukan Skor Awal

Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis. Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes, maka hasil tes masing-masing individu dapat dijadikan skor awal.

d. Pengaturan Tempat Duduk

Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif, apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif. e. Kerja Kelompok

Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif model STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok.

69

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau fase-fase, sebagai berikut:

Tabel 2.3

Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Fase Kegiatan Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Fase 2

Menyajikan/menyamp aikan informasi

Fase 3

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar

Menyampaikan semua

tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.

Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

70 Fase 4

Membimbing

kelompok bekerja dan belajar Fase 5 Evaluasi Fase 6 Memberikan penghargaan Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

(Sumber: Trianto, 2007:54) Model Student Team Achievement Division (STAD) telah digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti matematika, IPA, IPS, bahasa inggris pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Prosedur model Student Team Achievement Division (STAD)

membagi siswa menjadi sebuah kelompok yang beranggotakan empat orang dengan beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa dalam kelompok

71

memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut (Rusman, 2011:213). Berikut ini adalah langkah-langkah model Student Team Achievement Division (STAD) menurut Rusman (2011:215-216):

a. Penyampaian Tujuan dan Motivasi

Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

b. Pembagian Kelompok

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas

(keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik.

c. Presentasi dari Guru

Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.

72

d. Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)

Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan cirri terpenting dari model Student Team Achievement

Division (STAD).

e. Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian soal tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut.

f. Penghargaan Prestasi Tim

Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

73 1) Menghitung skor individu 2) Menghitung skor kelompok

Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan individu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok anggota kelompok tersebut.

3) Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok

Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya (kriteria tertentu yang ditetapkan guru).

Dari pemaparan di atas terdapat dua pendapat mengenai langkah-langkah model Student Team Achievement Division (STAD), tentunya inti dari kedua pendapat tersebut tidak jauh berbeda. Model Student Team

Achievement Division (STAD) mengutamakan kerjasama antar anggota

kelompok, agar semua anggota kelompok memahami materi pelajaran yang telah disampaikan.Selain itu, juga terdapat kuis individu yang skornya nanti digabungkan dengan skor yang diperoleh setiap masing-masing kelompok. Reward akan diberikan kepada kelompok yang mendapatkan skor terbanyak.

74 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN