BAB II: LANDASAN TEORI
B. Tinjauan Tentang Model Project Based Learning
2. Langkah-Langkah
54
2. Langkah-Langkah
Langkah-langkah pembelajaran dalam project based learning sebagaimana yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation dalam Bender, yang terdiri dari:86
a. Start with the essential question: Pembelajaran dimulai dengan
pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan sesuatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi yang mendalam. Pengajar berusaha agar yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
b. Design a plan for the project: Perencanaan dilakukan secara
kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subyek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
c. Create a schedule: Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif
menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek; (2) membuat deadline untuk menyelesaikan proyek; (3)
55
membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru; (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek; dan 13 (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
d. Monitor the student and the progress of the project: Pengajar
bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi monitor bagi aktivitas peserta didik, agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e. Assess the outcome. Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar
dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberikan umpan balik tentang tingkat pemahaman dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
f. Evaluate the experience. Pada akhir proses pembelajaran, pengajar
dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok, pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam
56
rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Made Wena meringkas langkah-langkah pembelajaran dalam
project based learning menjadi 3 tahap pembelajaran, yaitu: tahap
perencanaan pembelajaran proyek, tahap pelaksanaan pembelajaran proyek, dan tahap evaluasi pembelajaran proyek yang merupakan tahapan terakhir dari metode pembelajaran project based learning. Ketiga tahap itu merupakan satu kesatuan yang saling menunjang dan berhubungan, dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran proyek secara optimal. Berikut tahap langkah-langkah pembelajaran dalam project based
learning:87
a. Perencanaan Perencanaan pada dasarnya sama dengan tahap
perencanaan pembelajaran pada umumnya. Tahap perencanaan pembelajaran merupakan tahap yang sangat penting dalam setiap proses pembelajaran. Dikatakan penting karena tahap perencanaan ini sangat mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran. Selain itu, tahap perencanaan ini akan memberi tuntutan tentang bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran harus dilakukan. Dalam proses
87
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 108-118
57
pembelajaran dengan mengunakan strategi pembelajaran berbasis proyek, tahap perencanaan ini sangat mempengaruhi proses pelaksanaan pembelajaran. Apalagi untuk mengerjakan proyek-proyek pembelajaran yang kompleks, tahap perencanaan harus dirancang secara sistematis sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal Mengingat perencanaan strategi pembelajaran berbasis proyek harus disusun secara sistematis agar proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal, maka langkah-langkah dalam perencanaan diuraikan sebagai berikut:
1) Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek, mengingat pembelajaran praktik kejuruan berbasis proyek lebih bersifat kompleks maka setiap bagian proyek harus dirumuskan tujuan pembelajarannya secara jelas.
2) Menganalisis karekteristik siswa, dalam pembelajaran praktik kejuruan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek, analisis karakteristik siswa lebih ditekankan pada usaha pengelompokan siswa. Untuk mengelompokan siswa kedalam kelompok jenis pekerjaan yang ada dalam proyek, harus dilihat kemampuan dan keterampilan siswa. Pengelompokan tersebut nertujuan untuk mengelompokan kesesuaian minat dan keterampilan siswa dengan pekerjaan yang dilakukannya.
58
3) Merumuskan strategi pembelajaran, setelah tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa dirumuskan, langkah selanjutnya adalah merumuskan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Hal penting yang harus diperhatikan dalam perumusan ini adalah menetapkan strategi pembelajaran yang cocok untuk praktik dengan stategi proyek. Dengan demikian, strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan setiap jenis pekerjaan yang ada dalam proyek yang akan dikerjakan.
4) Membuat lembar kerja, mengingat dalam praktik dengan menggunakan strategi proyek ini benda kerja yang dikerjakan sangat kompleks, seperti membuat sebuah bangunan gedung, maka lembar kerja secara detail tidak perlu dibuat. Namun yang perlu dibuat adalah gambar proyek secara menyeluruh dan gambar-gambar detail yang dianggap perlu dan penting. Hal ini perlu dibuat agar siswa tahu secara jelas dan kongkrit bentuk-bentuk pekerjaan yang akan dikerjakan.
5) Merancang kebutuhan sumber belajar, biasanya dalam praktik kejuruan berbasis proyek siswa sering dihadapkan pada proyek yang sesungguhnya sehingga sumber-sumber belajar pun harus disediakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya
59
kelengkapan bahan dan alat, maka kerja proyek siswa akan dapat berjalan dengan baik. Akhirnya siswa akan dapat merasakan berbagai jenis pengalaman kerja secara menyeluruh.
6) Merancang alat evaluasi, dalam merancang alat evaluasi dalam proses pembelajaran proyek harus dilakuakan dengan lengkap. Dalam arti alat evaluasi itu harus mampu mengukur kemampuan siswa dalam setiap jenis pekerjaan yang ada dalam proyek. Oleh karena itu, dalam setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan siswa harus disediakan alat evaluasinya. Dengan demikian, alat evaluasi tersebut akan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan kerja siswa secara keseluruhan.
b. Pelaksanaan Dalam strategi pembelajaran proyek, setelah segala
sesuatu yang berkaitan dengan praktik direncanakan, tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan praktik. Agar pelaksanaan praktik dapat berjalan sesuai dengan rencana serta dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, diperlukan beberapa persiapan praktik. Tahap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi proyek merupakan tahap pembelajaran praktik kejuruan yang sangat penting. Dikatakan penting karena melalui proses inilah siswa akan dapat merasakan pengalaman belajar yang kompleks. Agar proses pelaksanaan praktik kejuruan dengan menggunakan strategi berbasis
60
proyek ini dapat berjalan dengan baik, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan, langkah tersebut diuraikan sebagai berikut:
1) Persiapan sumber belajar, sumber belajar merupakan sesuatu yang ada dalam setiap tindakan pembelajaran. Terutama dalam pembelajaran praktik kejuruan, ketersediaan sumber belajar yang memadahi sangat mempengaruhi proses pelaksanaan praktik. Oleh karena itu, sebelum kegiatan praktik kejuruan dilaksanakan, sumber belajar yang dibutuhkan harus dipersiapkan terlebih dulu. Dikarenakan pada tahap perencanaan praktik kebutuhan sumber belajar sudah diidentifikasi, maka pada tahap ini tinggal mengecek apakah sumber belajar sudah tersedia.
2) Menjelaskan proyek, sebelum siswa praktik mengerjakan proyek yang ditetapkan, guru harus menjelaskan secara rinci rencana proyek yang akan digarap. Hal ini penting dilakukan agar pada saat mengerjakan proyek, siswa lebih mengerti prosedur kerja yang harus dilakukan. Penjelasan terhadap rencana proyek juga penting bagi kelancaran praktik. Penjelasan terhadap rencana proyek akan lebih baik jika dimulai dengan penjelasan tujuan proyek secara umum dan secara khusus. Setelah itu, baru dijelaskan materi proyek yang akan dikerjakan. Materi proyek harus dijelaskan secara global terlebih dahulu, sampai semua siswa memahami proyek secara menyeluruh.
61
Setelah penjelasan secara global, kemudian dijelaskan bagian-bagian proyek sampai pada hal-hal yang bersifat detail. Guna memeberikan kejelasan yang lebih rinci, pada tahap ini semua siswa harus diberi gambar atau rencana proyek yang akan dibuat. Dengan cara ini siswa akan dapat memahami proyek secara mendalam.
3) Pembagian kelompok, membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada dalam proyek, sangat mempengaruhi kelancaran pengerjan proyek. Disamping itu, akan dapat memberi wawasan pengalaman lebih dalam pada siswa saat mengerjakan proyek. Dalam membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kerja harus diperhatikan karakteristik masing-masing siswa. Hal ini dilakukan agar ada kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki siswa dengan jenis pekerjaan yang ada dalam proyek. Pengelompokan siswa juga harus memperhatikan kepribadian masingmasing siswa, dalam arti pengelompokan siswa sejenis dalam satu kelompok. Dengan demikian, mereka dapat saling bekerja sama. Kerja sama antara anggota kelompok sangat penting dalam pembelajaran proyek. Pembelajaran dengan strategi ini pada dasarnya juga bertujuan 20 untuk memupuk dan menumbuhkan rasa kerja sama pada semua siswa. Sehingga kelak setelah mereka bekerja dilapangan
62
dapat bekerja sama dalam satu tim untuk menangani suatu pekerjaan.
4) Pengerjaan proyek, setelah langkah-langkah diatas selesai dikerjakan, barulah siswa mulai mengerjakan proyek sesuai dengan tugasnya masing-masing. Selama siswa mengerjakan proyek, guru harus selalu mengawasi dan memberi bimbingan kepada semua siswa. Jika terjadi kesalahan pengerjaan pada siswa, maka guru harus segera memberitahu kesalahannya sehingga siswa dapat mengerjakan lagi dengan benar. Jadi selama tahap pelaksanaan proyek guru harus selalu memberi bimbingan secara maksimal.