DAFTAR LAMPIRAN
2.2 Landasan Teoretis
2.2.10 Langkah-langkah Mengubah Teks Hasil Wawancara Menjadi Narasi Berdasarkan uraian diatas tentang langkah-langkah menulis narasi, kita dapat Berdasarkan uraian diatas tentang langkah-langkah menulis narasi, kita dapat
menarasikan teks hasil wawancara dengan baik. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Bacalah teks hasil wawancara dengan cermat. 2. Catatlah pokok-pokok isi teks hasil wawancara.
3. Buatlah kerangka karangan narasi berdasarkan pokok-pokok isi teks wawancara.
4. Narasikan isi teks hasil wawancara dengan mengembangkan pokok-pokok isi; 5. Lengkapilah narasi dengan bagian penutup.
6. Suntinglah jika ada kesalahan bahasa maupun tulisan.
Tabel 2.2 Contoh Menyuntuing dalam Mengubah Teks Hasil Wawancara Menjadi Narasi
No Kutipan Pokok-pokok Isi
Wawancara
Narasi 1. “Ya, pastinya saya sangat
bangga sekali bermain untuk Timnas Indonesia, karena saya berdarah campuran Indonesia. Dan saya yang terpenting sekarang adalah fokus kepada pertandingan AFF dan mencoba untuk
memenangkannya”, jawab
Irfan.
a. Irfan mengatakan bahwa dia bangga bermain untuk Timnas Indonesia. b. Menurut Irfan yang terpenting fokus pada perbandingan dan mencoba untuk memenangkannya .
Irfan sangat bangga bermain untuk Timnas Indonesia. Menurutnya yang terpenting sekarang ia harus fokus pada pertandingan AFF dan berusaha agar Indonesia dapat memenangkannya.
Teks hasil wawancara yang akan digunakan adalah hasil wawancara antara wartawan dan Irfan Bachdim. Kutipan jawaban Irfan dapat digunakan untuk menentukan pokok-pokok isi wawancara dan narasi.
Tabel 2.3 Contoh Mengubah Teks Hasil Wawancara Menjadi Narasi
No Kutipan Pokok-pokok Isi
Wawancara
Narasi 1. “Saya sangat bangga dan
senang bisa mencetak
gol.”
Irfan sangat bangga dan senang bisa mencetak gol.
Irfan sangat bangga dan senang bisa mencetak gol pertama untuk Indonesia.
2. “Ya, pastinya saya sangat
bangga sekali bermain untuk Timnas Indonesia, karena saya berdarah campuran Indonesia. Dan saya yang terpenting sekarang adalah fokus kepada pertandingan AFF dan mencoba untuk
memenangkannya.” a. Irfan mengatakan dia bangga bermain untuk Timnas Indonesia. b. Menurut Irfan yang terpenting fokus pada pertandingan dan mencoba untuk memenangkannya.
Irfan sangat bangga bermain untuk Timnas Indonesia dan menurutnya yang terpenting fokus pada pertandingan AFF dan berusaha agar Indonesia dapat memenangkannya.
3. “Saya bisa bermain
dengan Christian Gonzales dan Bambang Pamungkas. Keduanya sangat bagus dan saya ingin belajar dari mereka, karena mereka
idola saya di Timnas.”
a. Christian Gonzales dan Bambang Pamungkas
merupakan pemain yang sangat bagus. b. Irfan ingin belajar
dari mereka.
Christian Gonzales dan Bambang Pamungkas
merupakan pemain yang sangat bagus dan Irfan ingin belajar dari mereka. 4. “Tim terkuat di Grup A
sudah pasti Indonesia.” a. Menurut Irfan tim terkuat di grup A adalah Indonesia.
Menurut Irfan tim terkuat di grup A adalah Indonesia. 5. “Ya, saya pikir Thailand
cukup bagus, tapi saya tidak takut dengan lawan kita, karena kita pasti akan bermain bagus sehingga kita bisa mengalahkan
mereka.” a. Indonesia akan bermain bagus sehingga bisa mengalahkan lawan-lawannya. Menurut Irfan Indonesia akan bermain bagus sehingga bisa mengalahkan lawan-lawannya.
6. Tidak penting siapa yang akan mencetak gol, yang terpenting untuk kita memenangkan
pertandingan. Jadi saya tidak harus mencetak gol,
a. Menurut Irfan yang terpeting Indonesia dapat memenangkan pertandingan. b. Meskipun ia tidak
Menurut Irfan yang terpenting Indonesia dapat memenangkan pertandingan,
meskipun ia tidak mencetak gol dalam
saya tidak punya target pribadi. Dan bila saya tidak mencetak gol selama turnamen ini, tidak masalah bagi saya, asalkan kita menang dalam turnamen ini, saya
menang.” mencetak gol, asalkan Indonesia menang, ia akan senang. turnamen ini.
Bentuk narasinya sebagai berikut :
Pada langkah-langkah keterampilan mengubah teks hasil wawancara menjadi narasi ini diperlukan keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan segala ide, gagasan, pikiran, dan pendapat sehingga bisa diketahui oleh orang lain. Melalui menulis, semua orang bisa berkomunikasi dengan orang lain meskipun tidak secara langsung. Apa yang telah ditulis biasanya merupakan cerminan dari apa yang dirasakan. Tarigan (2008:3)
Saat ini tim nasional sepak bola Indonesia sedang mengikuti turnamen piala AFF. Dalam turnamen ini timnas Indonesia melibatkan beberapa permainan turunan, diantaranya Irfan Bachdim. Sebelum masuk dalam tim nasional Indonesia, Irfan bermain sepakbola di Belanda.
Irfan merasa senang dan bangga bisa bermain untuk tim nasional Indonesia dalam turnamen AFF, apalagi dia bisa mencetak gol pertama untuk Indonesia dalam turnamen ini. Menurutnya yang terpenting sekarang adalah fokus pada pertandingan dan berusaha agar Indonesia dapat memenangkannya. Dalam tim nasional, Irfan bermain di lini depan berpasangan dengan Christian Gonzales dan Bambang Pamungkas. Menurutnya kedua pemain tersebut merupakan pemain yang bagus dan Dia ingin belajar dari mereka.
Turnamen AFF ini terbagi dalam beberapa grup dan Indonesia masuk dalam grup A bersama beberapa Negara lain. Tim-tim dari Negara lain dalam grup A merupakan tim-tim yang bagus, termasuk tim nasional Thailand. Tapi menurut Irfan, Indonesia adalah tim terkuat di grup A dan akan bermain bagus sehingga bisa mengalahkan lawan-lawannya dalam turnamen.
Selama beberapa kali mengikuti turnamen AFF, Indonesia belum pernah menjadi juara. Oleh karena itu, ia bertekad agar Indonesia bisa menjadi pemenang dalam turnamen ini
mengatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Hal ini memang benar, karena menulis itu bisa karena terbiasa, bukan karena bawaan bakat dari lahir sehingga siapa saja dapat menjadi penulis jika mau berusaha. Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam (Tarigan 2008:1). Pembelajaran bahasa tidak dapat dipisahkan dari keempat keterampilan dasar lainnya.
Menulis mengandalkan kemampuan berbahasa yang aktif dan produktif. Hal ini disebabkan karena saat seseorang menulis dituntut aktif untuk menghasilkan sebuah tulisan apapun itu bentuknya. Setiap keterampilan berbahasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan keterampilan berbahasa lainnya. Hubungan ini sangat beragam. Tarigan (2008:1) mengatakan bahwa dalam memperoleh keterampilan berbahasa, seseorang harus melalui suatu urutan hubungan yang teratur. Mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu belajar membaca dan menulis. Hal tersebut merupakan bentuk konkrit hubungan keempat aspek berbahasa.
Kemudian menulis merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan oleh seorang pelajar. Menulis mempunyai peranan penting bagi mereka. Hal ini senada dengan pendapat Suparno dan Yunus (2008:1.3) yang menegaskan bahwa menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya. Selain itu,
adapula yang mengatakan bahwa keterampilan menulis merupakan kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.
Pendapat yang lain juga diungkapkan oleh Dalman (2014:3) bahwa menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.
Berdasarkan pendapat Tarigan (2008:3), Suparno dan Yunus (2008:1.3), dan Dalman (2014:3) pengertian menulis dapat disimpulkan oleh penulis yaitu salah satu keterampilan berbahasa dengan suatu kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dan pembaca yang mempunyai tujuan mengekspresikan ide, gagasan, pikiran, pesan atau pendapat melalui lambang-lambang bahasa agar dapat dipahami oleh pembaca.
2.2.11 Persamaan dan Perbedaan Teks Hasil Wawancara dengan Narasi