• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah pembuatan mesin pendingin tenaga surya 1 Kolektor (adsorber)

1. Adsorber terbuat dari bahan pelat stainless steell dengan ketebalan 1 mm. Langkah awal dalam pembuatan adsorber adalah proses pemotongan plat sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Pembentukan pelat menjadi sebuah kotak stainless atau proses pembendingan.Setelah proses pembendingan selesai dilakukan maka proses pengelasan dilakukan agar tidak ada sedikitpun celah udara masuk atau keluar dari adsorber. Bagian yang di las adalah bagian siku atau bagian sudut kolektor beserta pemasangan fin pada kolektor. Proses pengelasan ini menggunakan las argon. Las argon dipilih karena bahan atau material yang akan dilas terbuat dari bahan stainless steel dan memiliki ketebalan 1 mm, dan hasil

sambungan lebih kuat dan menghindari tingkat kebocoran sehingga las argon memenuhi kriteria dalam proses pengelasan ini.

2. Setelah adsorber dibentuk, maka adsorber diisi dengan adsorben. Jumlah adsorben yang dimasukkan adalah 4 kg karbon aktif dan 4 kg alumina beseta peletakan 80 buah mimis. Adsorben karbon aktif dan alumina dicampur secara merata agar proses penyerapan metanol pada proses adsorpsi nantinya berjalan dengan merata disetiap bagian kolektor.

Gambar 3.37 Pengisian adsorben dan mimis

3. Setelah proses pengisian adsorben selesai, maka adsorben dilapisi dengan jaring kawat. Tujuannya adalah agar adsorben tidak jatuh ke bawah pada saat adsorber dibalikkan dan pada proses pemvakuman dilakukan adsorben tidak ada yang terhisap oleh pompa vakum, sehingga adsorben tidak ada yang terbuang.

4. Setelah jaring kawat terpasang dengan baik, maka adsorber pun ditutup dengan penutup adsorben. Adsorber dilengkapi juga dengan dua buah pipa yang masing-masing pipa dilengkapi dengan valve atau katup dan salah satu pipa dilengkapi dengan manometer untuk mengukur tekanan pada adsorber.

Gambar 3.39 Penyambungan kolektor

5. Setelah semua bagian dari adsorber dilas dan dilakukan pengecekan adsorber menggunakan pompa. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui apakah adsorber mengalami kebocoran atau tidak, maka langkah selanjutnya adalah proses pengecatan adsorber. Warna yang dipilih adalah warna hitam kabut (dop).

3.9.2 Kondensor

1. Langkah yang pertama dilakukan adalah pemotongan pelat untuk pembuatan sirip sirip kondensor. Pelat dipotong sesuai dengan ukuran sirip yang telah dirancang. Jumlah sirip adalah 17 buah sirip dengan ukuran 400 mm x 100 mm.

2. Kemudian setelah itu bagian sirip dilaskan ke pipa pipa kondensor. Jarak antar sirip adalah 2 cm. Sirip kondensor dilaskan ke pipa pipa kondensor agar perpindahan panas antara pipa dan sirip kondensor terjadi merata.

Gambar 3.41 Pengelasan sirip kondensor

3. Setelah proses pengelasan selesai dilakukan, maka proses finishing dilakukan dengan mengecek apakah kondensor mengalami kebocoran atau tidak. Untuk mencegah terjadinya kebocoran, bagian bagian yang rentan mengalami kebocoran misalnya sambungan antara pipa pipa kondensor di lem dengan lem araldite.

Gambar 3.42 Pengeleman kondensor 3.9.3 Evaporator

1. Langkah awal pembuatan evaporator adalah pemotongan pelat sesuai dengan ukuran evaporator yang telah dirancang. Setelah itu plat dibending untuk membentuk bagian alas permukaan evaporator.

2. Setelah evaporator selesai dibentuk, langkah selanjutnya adalah proses pengelasan pipa pada evaporator.

Gambar 3.43 Pengelasan pipa kondensor

3. Setelah itu proses finishing, Pengecekan seluruh bagian dari evaporator serta dilanjutkan dengan pemasangan kaca agar nantinya kita dapat mengetahui jumlah metanol yang diserap pada proses adsorpsi dan berapa jumlah methanol yang kembali pada proses desorpsi berlangsung.

3.10 Pelaksanaan penelitian 3.10.1 Persiapan penelitian

1. Proses assembling/ penyambungan komponen mesin pendingin tenaga surya. Komponen dari mesin kolektor, kondensor, dan evaporator dihubungkan/ dirangkai. Bagian yang mengalami sambungan yaitu antar pipa dan selang karet di lem dengan baik agar tidak rerjadi kebocoran. 2. Kemudian apabila komponen mesin pendingin di rangkai/ dihubungkan.

Maka, pemasangan thermokopel dilakukan. Sebelum pemasangan sebaiknya kabel thermokopel dicek di setiap titiknya apakah terjadi eror atau tidak. Apabila kabel sudah dalam keadaan baik, maka pemasangan pun dilakukan di setiap titik yang telah ditentukan.

3. Setelah titik thermokopel selesai dipasang. Maka penelitian pun dilakukan dengan penjemuran adsorber di bawah sinar matahari. Penjemuran ini dilakukan di lantai 4 gedung Magister Teknik Mesin. Proses desorpsi berlangsung ± 9 jam dari pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB.

4. Setelah proses desorpsi berakhir, maka pemvakuman dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan partikel-partikel kotoran dari adsorben baik itu gas dan air. Proses pemvakuman dilakukan ± 20 menit.

5. Kemudian metanol diisi pada evaporator dan katup evaporator ditutup setelah itu, kemudian semua sambungan dihubungkan. Kemudian dilakukan pemvakuman kembali dari katup pembuangan untuk mengosongkan udara yang ada pada pipa-pipa setelah itu katup evaporator dibuka secara pelan. Setelah metanol kelihatan mendidih, pemvakuman dihentikan dan katup buang pun ditutup.

6. Proses adsorpsi terjadi pada malam hari , temperatur pada proses adsorpsi turun seiring dengan turunnya temperatur lingkungan. Pada malam hari dengan turunnya temperatur adsorpsi, maka karbon aktif dan alumina akan menyerap metanol sehingga metanol akan menguap pada evaporator dan naik ke adsorben. Dengan penguapan metanol ini maka temperatur evaporator pun akan turun yang mengakibatkan temperatur air yang ada di sekitarnya juga akan turun. Pengukuran tekanan dilakukan setiap satu jam sekali.

7. Proses desorpsi terjadi pada siang hari, dan kaca kolektor dipasang dan diisolsi dengan sempurna sehingga tidak ada udara yang mengalir masuk dan keluar dari adsorber. Kotak isolasi dipastikan terisolasi dengan baik. Kemudian adsorpsi di jemur di bawah matahari. Dengan naiknya temperatur adsorber maka diharapkan terjadi proses desorpsi yaitu metanol akan menguap dan mengalir ke kondensor ,pada kondensor uap metanol tersebut mencair dan kembali ke evaporator. Tekanan adsorpsi dicatat setiap satu jam sekali. Pengujian ini dilakukan berulang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait