• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah Peningkatan Kualitas dan Pencegahan Kecacatan

Dalam dokumen BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 29-37)

Kualitas barang yang diprosuksi sangatlah berkaitan dengan proses pembuatan barang tersebut, walaupun bahan baku yang digunakan sudah memenuhi standard sedangkan proses yang dilakukan tidak memenuhi standard yang seharusnya maka baran yang dihasilkan tidak akan dapat mencapai kualitas optimalnya.

Langkah peningkatan kualitas perlu dilakukan untuk mengecilkan resiko konsumen menerima barang-barang yang sudah cacat, yang akhirnya akan mempengaruhi loyalitas mereka terhadap produk yang kita produksi. Langkah perbaikan sebaiknya mencakup semua hal yang berhubungan dengan produk yang bersangkutan akan tetapi pada pembahasan ini hanya ditekankan pada perbaikan kualitas dilini produksi atau proses packing saja, hal untuk membatasi ruang lingkup dari observasi supaya tidak terlalu luas yang akhirnya akan melenceng dari pokok permasalahan yang ada.

Perbaikan kualitas akan dimulai dari bahan baku itu sendiri, proses, operator dan karyawan yang terlibat maupun barang jadinya, dengan adanya peningkatan dari setiap aspek dapat diharapkan kecacataa atau reject terhadap produk akan semakin berkutrang yang akhirnya akan mengurangi biaya yang dilakukan untuk melakukan rework atau pengerjaan ulang. Dimana sumber dari masalah tersebut sudah teridentifikasi terlebih dahulu yang disajikan dalam bentuk fishbone.

Usulan yang diebrikan tidak hanya pada cara menanggani faktor yang menyebabkan kecacatan saja, akan tetapi juga memastikan bahwa kecacatab yang sama tidak akan berulang-ulang lagi pada proses produksi yang akan datang, karena sesuai dengan usulan yang diberikan perusahaan harus membuat SOP yang akan menjadi standar dari setiap proses yang ada.

Langkah-langkah perbaikan serta siapa saja yang terlibat dalam usaha tersebut disajikan pada tabel-tabel dibawah ini :

1. Usulan perbaikan pada jenis kerusakan ring patah

Table 4.1 Usulan Perbaikan Ring Patah

No. masalah yang penyebab dari diamana masalah kapan dilakukan siapa yang metode terjadi masalah terjadi perbaikan menanggani penanggulangan

kurang panas, bising, pada operator saat produksi HRD melakukan perbaikan konsentrasi lelah produksi berlangsung pada sistem ventilasi

penaruhan tutup kurang teliti tidak ada pada saat produksi pihak produksi melakukan training yang kurang tepat insentif, kurangnya berlangsung terhadap karyawan

training yang ada

putaran terlalu set up salah operator saat produksi pihak membuat SOP tinggi produksi berlangsung produksi set-up mesin

tekana terlalu set up salah operator saat produksi pihak membuat SOP tinggi produksi berlangsung produksi set-up mesin

handling bahan tidak ada operator handling setiap hari pihak produksi melakukan training baku tidak prosedur

tepat

tidak sesuai kurang nya lantai produksi pada saat penerimaan pihak QC SQC, SPC standard inspeksi bahan baku

material 4 2 mesin 3 metode

usulan perbaikan jenis kerusakan ring patah

Area Perbaikan : 1. manusia 4. metode 3. material 2. mesin manusia 1

Usulan perbaikan untuk jenis kerusakan ring patah terutama ditujukan pada faktor mesin dan manusianya, karena kesalahan setting mesin merupakan penyebab utama

dari permasalahan tersebut, karena putaran mesin yang terlalu cepat aau kesalahan setting jumlah putaran akan menyebabkan ring musah patah.

Sedangkan faktor dari manusia atau operator itu sendiri juga menjadi sumber permasalahan yang harus ditinjau kembali, karena pada saat meletakkan tutup botol ketelitian seorang operator sangatlah diperlukan apabila tutup tersebut salah atau kurang tepat penempatannya maka, ring akan mudah sekali patah.

Usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk menaggulangi masalah ini dalam rangka meningkatkan mutu produk yaitu :

a. Membuat Standard Operational Prosedure (SOP) dari setting mesin maupun cara pengoperasiannya dengan tujuan untuk menstandarkan settingan mesin pada tiap lini prosuksi.

b. Menberikan training serta pengarahan pada operator mengenai cara penagganan mesin yang baik dan benar terutama untuk operator yang kurang berpengalaman.

c. Meningkatkan motivasi dari operator dengan memberikan sejumlah insentif atau penghargaan ats kerja mereka.

2. Usulan perbaikan pada jenis kerusakan tutup rusak

Pada dasarnya kerusakan pada tutup botol mempunyai penyebab yang sama dengan patahnya ring, hanya terdapat sedikit perbedaan dalam faktor metode dimana kesalahan dalam peletakan tutup akan menyebabkan tutup tersebut rusak atau penyok ketika melalui proses capping.

Langkah perbaikan yang perlu dilakukan antara lain :

a. Melakukan training terhadap operator tentang cara kerja standard. b. Melakukan maintenance secara berkala terhadap mesin-mesin.

c. Mengurangi kelelahan operator dengan memasang beberapa penyalur udara yang baru, dimana diharapkan akan meningkatkan konsentrasi dari pekerja dan akan mengurangi kesalahan-kesalahan ketika sedang bekerja.

d. Membuat SOP set up mesin

e. Menanamkan rasa tanggung jawab terhadap operator

f. Melakukan kontrol kualitas dengan lebih ketat lagi, terutama dengan kecacatan selama proses pengepakan berlangsung, dimana dapat menggunakan peta P untuk mengontrol kesalahan yang terjadi, dengan mengumpulkan sample-sample dari lini produksi.

3. Usulan perbaikan pada jenis kerusakan botol basah Table 4.3 Usulan Perbaikan Botol Basah

Untuk jenis kecacatn ini sangat jarang terjadi atau frekuensinya sangatlah sedikit, walaupun begitu perlu dilakukan langkah pencegahan supaya produk yang ada menjadi zero defect terhadap kecacatan botol basah, langkah yangdapat dilkukan

yaitu dengan melakukan training terhadap operator tentang cara setup dan pengoperasian mesin secara baik dan benar.

4. Usulan perbaikan pada jenis kerusakan botol basah Table 4.4 Usulan Perbaikan Tutup Reject

Kecacatan ini merupakan kecacatan yang paling sering dijumpai pada lini produksi, dimana kecacatan pada tutup sangatlah sulit untuk diidentifikasi, dan membutuhkan operator yang berpengalaman untuk malakukan hal tersebut. Kecacatan pada tutup atau tutup akan direject apabila :

1. Tidak terdapat alumunium foil 2. Ring lepas dari tutup

3. Warna tidak sesuai dengan spesifikasi 4. dll

Cacat yang terjadi biasanya dari suplier yang kurang teliti dalam melakukan inspeksi terhadap tutup-tutup yang mereka produksi sehingga banyak tutup yang reject, hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan berhubungan dengan masalah ini yaitu melakukan proses pengendalian kualitas dengan lebih ketat lagi, dimana batas-batas dari kecacatan yang diperbolehkan dalam suatu sample dapat diperkecil lagi, standar-standar yang baru ditetapkan lagi. Setelah menetapkan standar-standar tersebut maka dapat dibuat usulan pada suplier tersebut untuk memperbaiki serta mengetatkan kontrol kualias mereka terhadap tutup pelumas, walaupun tutup yang rusak tersebut dapat diklaim pada suplier, proses produksi akan terganggu oleh adanya rework atau pengerjaan ulang yang akhirnya akan menambah biaya produksi.

Dalam dokumen BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 29-37)

Dokumen terkait