• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Hasil

4.1.3. Hasil Pengamatan dan Wawancara

4.1.3.3 Langkah TMC Group dalam Mengembangkan Pariwisata di

Menurut Joyosuharto (dalam Subagyo, 2012:153) pengembangan pariwisata memiliki tiga fungsi, yaitu: (1) menggalakkan ekonomi; (2) memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan lingkungan hidup; (3) memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa. TMC Group selaku komunitas traveling juga berupaya dalam menunjung tiga fungsi ini. Pada poin pertama, yaitu menggalakkan ekonomi, TMC

Group telah melakukan upaya dalam hal tersebut. Antonius mengatakan, upaya yang

mereka lakukan untuk menggalakkan ekonomi di daerah tujuan wisata adalah memberdayakan masyarakat lokal dalam membantu segala hal yang mereka perlukan di daerah tersebut, seperti konsumsi, transportasi, dan tour guide. Jika hal ini dilakukan terus menerus, maka masyarakat DTW akan siap dan terampil menghadapi wisatawan yang datang ke daerah mereka.

“Yang pertama adalah pemberdayaan masyarakat lokal. Artinya, tidak serta

merta kita secara penuh mengelola perjalanan itu. Jadi kita manfaatkan juga masyarakat dalam konsumsi, seperti masak, kita minta jasa warga lokal, juga

96

Universitas Sumatera Utara penyediaan transportasi ditempat itu. Kita ajak jadi guide juga, kita usahakan mereka ditempat itu. Secara ga langsung mereka belajar juga, jadi kalau kedepannya ada wisatawan yang datang mereka udah siap, udah lebih terampil menghadapi turis yang datang.”

Yowanda juga mengutarakan hal yang sama dengan yang telah dikatakan oleh Antonius. Baginya, untuk beberapa trip perjalanan, TMC Group bekerja sama dengan penduduk DTW untuk keperluan teknis seperti memasak. Yowanda mengatakan bahwa alasan dari kerja sama tersebut adalah demi terciptanya kemakmuran dari masyarakat di sekitar DTW dari segi finansial. TMC Group ingin masyarakat juga mempedulikan daerahnya sendiri sebagai DTW dengan cara mengelolanya juga.

“Untuk beberapa trip perjalanan kita, kita masih tetap memakai masyarakat bekerjasama dengan kita, misalnya, kita ngetrip ke suatu destinasi wisata, ya ga semuanya urusan itu kita gitu yang ngurusin. Kita tetep meminta jasa masyarakat setempat untuk masak, tetep kita pakai jasa masyarakat agar ga cuma destinasinya aja yang terkenal, tapi juga.. ee.. kemakmuran masyarakat disekitar itu juga dapat meningkat dari segi ekonomi. Kita upayakan untuk masyarakat setempat. Biar ga cuma kami, atau agen travel lain, yang mengelola tempat wisata, tapi juga masyarakat harus mengelola juga.”

Ida berpendapat, dengan mendatangi daerah tujuan wisata tersebut, sudah merupakan langkah untuk menggalakan perekonomian masyarakat DTW tersebut, ditambah dengan penggunaan jasa transportasi yang dikelola masyarakat setempat, seperti perahu untuk menyebrang ke pulau, menggunakan jasa konsumsi yang disediakan, membeli cindera mata hasil kerajinan masyarakat setempat, dan menyewa akomodasi yang tersedia.

“Usaha kami untuk menggalakkan ekonomi masyarakat.. sebenarnya sih, dengan kami mengunjungi aja, terus kami juga pakai jasa transportasi mereka, contohnya kalau mau nyebrang pulau.. itu menurutku udah menambah pemasukan mereka. Nah, disana kami juga kerjasama sama penduduk setempat untuk menyediakan makanan untuk kami, untuk konsumsi kami. selain itu juga kalau mereka punya cinderamata, kami juga kalau ga mahal-mahal banget dan butuh, ataupun lucu, kami pasti beli. Selain itu.. apa ya.. oh iya, penginapan. Penginapan yang mereka sewa sama kami juga kan nambah pemasukan juga sama mereka. Itu sih kak, kalau kontribusi kami ke

97

Universitas Sumatera Utara Great mengatakan, upaya yang dilakukan TMC Group untuk menggalakan ekonomi di DTW adalah membeli oleh-oleh yang dijual di objek wisata tersebut. Begitu pula dengan kebutuhan lainnya, seperti makan. Baginya, hal tersebut dapat membantu masyarakat untuk membangun finansialnya.

“Gini.. menggalakan ekonomi itu berarti sama dengan memberi untung masyarakat setempat. Kalo kita bicara tentang ekonomi, itu ga terlepas dari keuangan masing-masing. Jadi kalau kita pergi ke suatu daerah, misalnya ke Tomok, pastikan peserta dan anggota TMC Group pada bawa uang kan, ya disana beli oleh-oleh. Membeli oleh-oleh kan sama dengan menguntungkan warga lokal disana, kan. Jadi kalau ada kebutuhan kita yang ga bisa kita penuhi dari rumah, misalnya makan. Ya, kita beli makanan yang warga setempat jual. Itukan juga termasuk membangun perekonomian masyarakat disana, kan.”

Fungsi lainnya dalam pengembangan pariwisata adalah memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan lingkungan hidup. Terdapat upaya dari komunitas TMC Group, seperti yang dikemukakan oleh Antonius. Dia mengatakan, sebelum menjalankan kegiatan ngetrip, yang selalu ditekankan oleh TMC Group kepada peserta adalah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya, TMC

Group juga menekankan untuk bertanggungjawab terhadap pariwisata dan

lingkungan sosial, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan di DTW tersebut. Menjaga kebersihan juga merupakan upaya dari TMC Group untuk pengembangan pariwisata pada poin ini.

“Sebelum ngetrip itu kita selalu tekankan pertama-tama adalah berdoa. Kita tekankan bahwa ada semacam responsibility atau tanggungjawab terhadap pariwisata, baik itu sosial. Artinya bertanggungjawab itu seperti ini, kita harus bisa menyesuaikan diri, artinya jika kita masuk ke lingkungan ini, kita jangan terlalu keras nunjukin iniloh, budaya kita. Kita harus bisa beradaptasi

dan menyatu sama mereka. Yang kedua adalah menjaga kebersihan di DTW.”

Yowanda mengatakan, upaya TMC Group dalam memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan lingkungan hidup adalah dengan melakukan audiensi dengan masyarakat di DTW yang memiliki kebiasaan yang kurang baik, yang akan berdampak buruk pada lingkungannya.

98

Universitas Sumatera Utara “Kalo untuk masyarakat, misalnya nih, mereka sudah mulai memakai destinasi wisata ini sudah disalahgunakan sama mereka. Misalnya, mereka melakukan MCK (mandi cuci kakus) di destinasi wisata, seperti danau. Selain untuk MCK juga untuk mencuci. Jadi secara ngga langsung merusak kelestarian alam. Upaya kami juga ngelakuin audiensi dan sosialisasi dengan masyarakat yang melakukan itu, kami himbau mereka untuk tidak melakukan itu, Karena hal tersebut bakal merusak ekosistem yang ada, dan juga

mengurangi keindahan tempat wisata juga. Kita sebagai manusia dan alam itu

harus hidup berdampingan, kita akan mendapatkan dampak atas kerusakan mereka.”

“Dan juga selain permasalahan MCK juga, kita pernah melakukan sosialisasi ke masyarakat yang tinggal disekitar pantai, agar tidak mengambil terumbu karang. Pantai berhala. Memang sudah ada undang-undang mengenai hal itu, tapi kan pada realitanya juga masih ada yang belum memahami hukum. Jadi ya kita lebih ngasih tahu lagi.”

Ida mengatakan, upaya TMC Group pada poin ini dalam pengembangan pariwisata adalah dengan melakukan sosialisasi dengan masyarakat setempat yang berjualan di objek wisata. TMC Group pernah melakukan sosialisasi pada pedagang di objek wisata Tinggi Raja. Ida mengungkapkan bahwa sangat riskan bila pedangan tersebut berdagang dekat dengan kapur yang panas. Hal lain yang mereka lakukan adalah dengan menghimbau para pedagang untuk menyediakan tempat sampah masing-masing untuk menjaga kebersihan di lingkungan objek wisata. Ida menambahkan jika TMC Group selalu memiliki kebiasaan untuk membersihkan objek wisata seperti ketika mendaki gunung, dan lain-lain.

“Sejauh ini kalau untuk kelestarian lingkungan hidup ya kami tetep

sosialisasi sama warga yang ada, misalnya, tentang berjualan di area Tinggi Raja. Kami himbau mereka untuk menjaga jarak mereka dengan kawasan wisata agar kalau jualan jangan terlalu dekat, karena kalau terlalu dekat bisa kurang baik juga untuk kesehatan mereka, karena disitu kan kapur, panas, nah kalau jualan didekat gitu kan ga baik. dan juga kami nyaranin untuk pedagang-pedagang kalau bisa juga nyediakan tempat sampah, jadi kalau ada yang beli jajanan mereka juga gak sembarangan buang sampahnya. Itu salah satu contohnya.. contoh yang lain, kayak kalau naik gunung, atau objek wisata, kami memang biasain untuk bersih-bersih tempat tersebut. Kalau ngga kami, siapa lagi dong? Dan juga biar nginspirasi semua orang.”

Great mengatakan, upaya TMC Group untuk mengembangkan pariwisata dalam hal menjaga kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan lingkungan hidup

99

Universitas Sumatera Utara adalah dengan menjadi mitra yang baik bagi masyarakat setempat untuk sharing seputar bagaimana menjaga kelestarian lingkungan, membuat daerah tersebut diminati wisatawan, membuat wisatawan nyaman dengan keadaan di DTW. Great mengungkapkan hal tersebut pernah dilakukannya bersama TMC Group di salah satu desa di Sibolangit.

“Jadi kan, dengan daerah tujuan wisata pasti kita punya kontak dengan

orang disana, jadi biasanya kita kalau sudah di daerah objek wisata itu, kita biasanya ngadakan semacam sharing, gitu sama warga sekitar. Bagaimana menjaga lingkungan disana, agar bisa menarik wisatawan disana nyaman dan gak kecewa dengan objek wisata disana. Kami pernah ngelakuin ini di salah satu desa di Sibolangit. Ga perlu ngumpul-ngumpulin warga, karena biasanya warga lokal disana mendekatkan diri dulu sama kita yang berkunjung kesana.”

Upaya TMC Group dalam poin pengembangan pariwisata selanjutnya adalah memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa. Hal ini ditanamkan TMC Group bukan hanya kepada anggota dan pengurus intinya saja, namun juga kepada seluruh peserta yang mengikuti trip dengan mereka. Antonius menuturkan upaya TMC Group pada poin ini yaitu dengan membuat kegiatan-kegiatan sosial yang sebenarnya merupakan wujud rasa cinta TMC Group kepada Sumatera Utara, dan juga mengajak peserta untuk merasakan kondisi yang kurang menyenangkan dan juga mengajak peserta trip untuk peduli dengan masyarakat sekitar.

“kami mewujudkan fungsi pembangunan pariwisata pada poin ini dengan membuat kegiatan-kegiatan sosial seperti Social Tourism Care, kegiatan tahunan ini juga sebenarnya wujud rasa cinta TMC Group kepada Sumatera Utara yang pastinya juga mengajak peserta-peserta yang ikut ngerasain dan mengajak mereka peduli sama masyarakat sekitar. Peserta yang ikut kegiatan kami akan terjun langsung contohnya dalam pembagian buku, contoh lain menemani anak-anak di pengungsian.. jadi secara ga langsung mereka jadi ngerasain apa yang kondisi terkini di negerinya.”

Yowanda berpendapat upaya yang dilakukan TMC Group adalah dengan memberitahu dan mengajak orang-orang untuk mengeksplorasi wisata bersama-sama. Langkah tersebut diyakininya agar orang merasakan pesona yang dimiliki Indonesia.

100

Universitas Sumatera Utara “yaa.. cara memupuk kecintaan peserta terhadap Indonesia itu begini.. misalnya begini.. ternyata di Indonesia itu wisata maritimnya indah. Disitu kita punya pulau-pulau yang eksotis, inilah Indonesia, yang banyak pesonanya. Maka berbanggalah kita lahir di Tanah Indonesia. Yang mereka tahu kan selama ini antara lain kayak Thailand, ada Pantai Phuket, ada pantai ini, pantai ini. Padahal di Indonesia itu ada tempat yang lebih indah lagi. Ya usaha kita adalah dengan memberitahu mereka, mengajak mereka untuk mengeksplorasi tempat-tempat wisata itu. Karena itu langkah yang

mudah yang kami lakukan sesuai dengan kami sebagai penggiat pariwisata.”

Serupa dengan pendapat yang diutarakan oleh Antonius, Ida mengatakan upaya TMC Group dalam memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa kepada peserta adalah dengan mengadakan kegiatan sosial seperti Social Tourism Care. Ida menambahkan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut akan memiliki empati yang tinggi dan terciptanya rasa saling memiliki dan menghargai.

“Kami punya kegiatan yang namanya Social Tourism Care. Kegiatan itu kan

kegiatan amal, kegiatan peduli sosial kesejumlah daerah di Sumut. Contoh yang pernah kita lakuin itu kayak bakti sosial peduli masyarakat Sinabung. Umumnya kita ajak temen-temen yang semula ga mau ikut, untuk ikut. Disana kan, kegiatannya bantu-bantu masak, bagi-bagiin barang yang kami donasikan, terus juga menghibur pengungsi, juga ngajak main anak-anak korban.. dengan sendirinya batin mereka ngerasain hal yang dirasain teman setanah airnya loh.. mereka jadi lebih empati dan rasa saling memiliki dan menghargainya tinggi.”

Dokumen terkait