• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk setiap nilai ITP, bila digunakan pondasi bawah, tebal minimum adalah 10 cm.

4.3.3. PENDEKATAN DESAIN TEBAL PERKERASAN

Pendekatan desain tebal perkerasan lentur (full depth pavement) dapat dilakukan untuk perkiraan / pendekatan awal guna keperluan-keperluan khusus dan tertentu dengan asumsi-asumsi, peng-kondisi-an, tentang parameter-parameter yang dibutuhkan untuk penentuan / perencanaan tebal perkerasan lentur.

Tabel 4.3.3. : Pendekatan Desain Tebal Perkerasan Lentur.

Klasifikasi

Desain jembatan untuk jalan lokal (jalan transmigrasi, perkebunan, jalan kabupaten, dll.) harus memakai standar Bina Marga :

• Standar spesifikasi untuk konstruksi jembatan Bina Marga No. 04/ST/BM/1974.

• Spesifikasi pembebanan jembatan Bina Marga No. 12/1970.

Daya muat jembatan untuk jalan kabupaten yang diijinkan oleh Bina Marga adalah seperti berikut :

Kelas LHR Desain Jembatan Catatan

Modul SIR-04 : Gambar Teknik Bab IV : Gambar Teknik Jalan dan Desain

Pelatihan Site Inspector of Roads (SIR)

IV-13

Jalan (beban)

III A 3.000 – 500 70 % BM Jembatan permanen III B 500 – 200 70 % BM Jembatan permanen / kayu

200 – 50 50 % BM Jembatan kayu

III C < 50 50 % BM Jembatan kayu

Modul SIR-04 : Gambar Teknik Bab V : Kelengkapan Gambar

Pelatihan Site Inspector of Roads (SIR) V-1

BA B AB B V V

KE K EL LE EN NG GK KA AP PA AN N G GA AM MB B AR A R

5.1. UMUM

Suatu gambar teknik sipil untuk perencanaan proyek jalan, misalnya, harus dilengkapi gambar-gambar yang mendukung terlaksananya proyek tersebut tanpa menimbulkan konflik atau interpretasi yang berbeda bagi setiap unsur yang terlibat dalam pelaksanaan proyek tersebut.

Biasanya gambar perencanaan yang lengkap terdiri atas :

1.

Halaman sampul.

2.

Daftar gambar.

3.

Daftar singkatan dan simbol.

4.

Gambar situasi.

5.

Denah perencanaan jalan (plan).

6.

Potongan memanjang (profile).

7.

Potongan melintang jalan (cross section).

8.

Denah perencanaan drainase.

9.

Potongan memanjang saluran.

10.

Gambar detail.

11.

Gambar perencanaan traffic engineering.

12.

Gambar standard.

5.2. HALAMAN SAMPUL

Pada halaman ini tercantum keterangan tentang :

• Siapa pemilik dari proyek tersebut atau yang biasa disebut sebagai Pengguna Jasa.

• Apa nama proyek tersebut beserta keterangan-keterangannya apabila diperlukan.

• Siapa konsultan perencana-nya.

5.3. DAFTAR GAMBAR

Daftar gambar ini hampir sama dengan daftar isi pada buku. Pada lembar ini dimuat daftar judul gambar secara ber-urutan. Setiap lembar gambar diberi kode dengan menggunakan huruf kapital sebagai singkatan nama judulnya. Untuk gambar yang

Modul SIR-04 : Gambar Teknik Bab V : Kelengkapan Gambar

Pelatihan Site Inspector of Roads (SIR) V-2

sejenis diletakkan pada lembar yang saling berdekatan. Untuk membedakan antara lembar satu dengan lainnya, pada tiap lembar diberi kode nomor urut yang diletakkan setelah huruf kapital tersebut di atas. Nomor urut tersebut menunjukkan jumlah lembarnya.

5.4. DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap simbol, kode huruf maupun istilah (khususnya istilah asing) maka perlu disediakan lembar gambar khusus yang mencantumkan arti dari simbol, kode maupun istilah yang digunakan dalam gambar perencanaan / kerja.

5.5. GAMBAR SITUASI

Pada gambar situasi ini mengkaitkan letak proyek yang akan dibangun terhadap daerah sekitarnya yang telah dikenal oleh masyarakat secara umum. Biasanya gambar situasi ini merupakan gambar peta untuk suatu wilayah tertentu. Untuk mempermudah dalam menentukan lokasi yang akan dibangun, biasanya diberikan keterangan-keterangan seperlunya.

5.6. DENAH PERENCANAAN JALAN (PLAN)

Panjang suatu proyek jalan biasanya sampai ratusan meter atau beberapa kilometer.

Oleh karena itu gambar denah jalan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian. Biasanya pada sumbu jalan dipasang titik-titik pembantu dengan interval jarak tertentu, misalnya setiap 50 m, titik-titik tersebut disebut station atau disingkat STA. Angka dibelakang huruf STA menunjukkan jarak diukur dari station yang pertama yaitu STA. 0. Dari denah, dapat diketahui antara lain : letak jalan, bentuk dan arah jalan, panjang dan lebar jalan serta fasilitas-fasilitas jalan.

5.7. POTONGAN MEMANJANG (PROFILE)

Pada gambar potongan memanjang disamping gambar titik-titik station juga disajikan ketinggian (peil/level) dari permukaan tanah yang ada, rencana permukaan jalan, dan rencana dasar saluran.

Modul SIR-04 : Gambar Teknik Bab V : Kelengkapan Gambar

Pelatihan Site Inspector of Roads (SIR) V-3

5.8. POTONGAN MELINTANG JALAN (CROSS SECTION)

Potongan melintang digambar untuk jarak tertentu dari penampang jalan, biasanya diambil potongan pada setiap station. Disamping itu dapat pula dibuat potongan melintang diluar titik station apabila pada tempat tersebut ingin ditampilkan hal-hal yang khusus, misalnya terdapat tiang penerangan jalan dsb. Dari potongan melintang ini dapat diketahui antara lain : bentuk lapisan perkerasan jalan, ukuran lebar maupun tinggi, kemiringan jalan, fasilitas jalan, misalnya saluran air, trotoir (side walk), dinding penahan tanah, pagar jalan, penerangan jalan dll.

5.9. DENAH PERENCANAAN DRAINASE

Dari gambar denah drainase dapat diketahui antara lain : letak saluran air terhadap badan jalan, arah pengaliran air, model konstruksi saluran terbuka maupun saluran tertutup.

5.10. POTONGAN MEMANJANG SALURAN

Pada potongan memanjang ini disamping letak titik-titik station juga dicantumkan ketinggian permukaan tanah dan dasar saluran yang direncanakan. Sehingga melalui gambar potongan ini dapat dihitung jumlah galian maupun urugan tanah untuk pembuatan saluran air.

5.11. GAMBAR DETAIL

Gambar detail adalah gambar-gambar konstruksi dengan skala kecil misalnya 1 : 5, 1 : 10 atau 1 : 20. Pada gambar potongan dilengkapi ukuran-ukuran dengan jelas dan lengkap disamping keterangan-keterangan gambar. Bahkan dibuat tabel-tabel misalnya untuk kebutuhan pembesian pekerjaan beton. Gambar detail biasanya meliputi pekerjaan : detail saluran air terbuka dan tertutup, detail trotoir dan kanstin (side walk & curb), detail dinding penahan tanah, detail pagar, pondasi, detail jembatan, pelat penutup saluran dll.

Modul SIR-04 : Gambar Teknik Bab V : Kelengkapan Gambar

Pelatihan Site Inspector of Roads (SIR) V-4

5.12. GAMBAR PERENCANAAN TRAFFIC ENGINEERING

Traffic engineering dibuat dengan denah tersendiri agar tidak rancu dengan gambar-gambar yang lainnya. Gambar perencanaan traffic engineering memuat antara lain : perencanaan rambu lalu-lintas, marka jalan, penerangan jalan, pengaturan traffic light, dll.

5.13. GAMBAR STANDARD

Gambar standard, antara lain : marka jalan, rambu jalan, penerangan jalan termasuk pondasinya, lampu lalu-lintas, kerb, guardrail, patok KM, guide post, bisa juga box culvert, gorong-gorong bulat, dll.

Modul SIR-04 : Gambar Teknik Bab VI : Sistematika dan Contoh Gambar

Pelatihan Site Inspector of Roads (SIR) VI-1

BA B AB B V VI I

SI S IS ST TE EM MA AT TI IK KA A D D AN A N C C ON O N TO T OH H G GA AM MB B AR A R

6.1. SISTEMATIKA GAMBAR

Pada umumnya susunan / sistematika gambar akan terdiri dari :

No. Kode Gambar

5. A/3 Abbreviations, Legend & Keterangan umum 6. A/4 Daftar Kuantitas Pekerjaan

B TYPICAL CROSS SECTION 7. B/1 Typical Cross Section Type I

15. F/1/1 Plan of Intersection STA 5+000

16. F/1/2 Cross Section of Intersection STA 5+000 17. F/1/3 Intersection Details STA 5+000

G STRUKTUR

18. G/1/1 Tampak samping jembatan 19. G/1/2 Denah / tampak atas jembatan 20. G/1/3 Longitudinal & Cross Section 21. G/1/4 Girder Detail & Reinforcement 22. G/1/5 Bar Reinforcement of Girder 23. G/1/6 Deck Slab Detail & Reinforcement 24. G/1/7 Bar Reinforcement of Deck Slab 25. G/1/8 Railing Detail & Reinforcement 26. G/1/9 Bar Reinforcement of Railing 27. G/1/10 Detail of Abutment & Reinforcement 28. G/1/11 Bar Reinforcement of Abutment 29. G/1/12 Detail pondasi

30. G/1/13 Detail Expansion Joint

Dokumen terkait