• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

memadai, fasilitas persampahan yang disediakan seperti TPS baik yang berupa bak sampah ataupun tong sampah. Fasilitas yang tersedia ini dilayani oleh armada sampah berupa dump truk secara bergiliran setiap hari, dalam sehari masing-masing armada melakukan pengangkutan dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA ) sebanyak 2 (dua) kali rotasi.

Dominan timbunan sampah yang dihasilkan berupa sampah rumah tangga, akan tetapi dari sumber sampah sampai pada TPS belum diolah dan dipilah oleh masyarakat. Begitu pun dari TPS menuju ke TPA juga tidak diolah dan dipilah, sehingga sampah yang dihasilkan belum dapat dimanfaatkan atau didaur ulang. Tingkat kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya cukup rendah khususnya permukiman yang berbatasan langsung dengan pantai, yang hampir sebagian besar membelakangi laut sehingga menjadikan pesisir pantai sebagai media pembuangan sampah.

Hal ini sementara menjadi perhatian penting di daerah dengan program-program sosialisasi serta pelaksanaan regulasi yang membuat jerah bagi setiap orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya sehingga menyebabkan pencemaran dan penyebaran bibit penyakit.

Berdasarkan survey EHRA, pengelolaan sampah rumah tangga secara umum adalah dengan membuang sampah ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk (37,61%). Selain itu cara pengelolaan lain yang banyak dilakukan adalah membuang sampah ke sungai/kali/laut dan danau (35,64%). Dikumpulkan dan dibuang ke TPS (12,82%) dan dibakar (10,26%).

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Pengelolaan persampahan Kabupaten Maluku Tenggara Barat ditangani oleh Dinas Kebersihan, dimana daerah yang dilayani hanya 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Tanimbar Selatan, Tanimbar Utara dan Kecamatan Wermaktian. Adapun sarana dan prasarana Dinas Kebersihan Kabupaten Maluku Tenggara Barat dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 2-5 Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan Kabupaten Maluku Tenggara Barat

No Daerah Jumlah (Unit) Kondisi Kapasitas

1 Gerobak Sampah 4 rusak ringan 4 m2

2 Motor Sampah 3 rusak berat

3 Kontainer 12 baik 8 m2

4 Dump Truck 4 baik 6 m3

5 Arm Roll Truck 1 baik 3 m3

6 TPA 3.000 m3

7 Excavator 1

Sumber: Dinas Kebersihan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Tahun 2016

Data sarana dan prasarana sampah di tiap kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dapat dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 2-6 Sarana dan Prasarana Sampah di Tiap Kecamatan Kabupaten Maluku Tenggara Barat

NO Daerah

Sarana & Prasarana TPS

UMUM TPS PRIBADI TPA

1 Kec. Kormomolin - 15 -

2 Kec. Nirunmas - - -

3 Kec. Selaru - 863 -

4 Kec. Tanimbar Selatan - 7,521 -

5 Kec. Tanimbar Utara 12 6 -

6 Kec. Warmaktian 6 - -

7 Kec. Wartamrian - 1,836 1

8 Kec. Wuarlabobar - - -

9 Kec. Yaru - - -

10 Kec. Molu Maru 22 - 2

Total 40 10,241 3

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Tahun 2016

Fasilitas yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Kabupaten Maluku Tenggara Barat untuk pengelolaan persampahan di setiap wilayah pelayanannya adalah sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

1. Kecamatan Tanimbar Selatan:  TPA (Control Land Fill)  Dump Truck (5 unit)  Arm Roll (1 unit)

 Alat Berat di TPA (1 unit) 2. Kecamatan Tanimbar Utara:

 TPA (Open Dumping)  Dump Truck (1 unit) 3. Kecamatan Wermaktian:

 TPA (Open Dumping)  Kendaraan roda 3 (3 unit)

Adapun pengelolaan persampahan di daerah pedesaan dilakukan secara individual yaitu dengan cara membuang sampah di belakang rumah atau ada pula yang membuang sampah secara komunal yaitu dengan cara membuang sampah ke lokasi yang telah disediakan oleh pemerintah desa.

2.2.3 Drainase

Saluran drainase yang ada Kabupaten Maluku Tenggara Barat meliputi saluran primer, saluraran sekunder dan saluran tersier. Saluran primer berupa sungaisungai yang berada di kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan dan bermuara langsung ke laut secara terkendali terhadap kondisi pasang surut yang ekstrim.

Saluran sekunder yaitu saluran permanen dan alur-alur sungai yang bermuara pada sungai utama atau saluran primer selanjutnya bermuara langsung ke laut. Saluran tersier yaitu saluran tepi jalan dan saluran lingkungan di kawasan perkotaan dan kawasan pedesaan.

Saluran tersier di sepanjang jalan raya dan lingkungan pemukiman di kawasan perkotaan umumnya sudah dibuat dengan konstruksi pasangan batu, sedangkan di kawasan pedesaan sebagian masih berupa saluran alam. Saluran tersier lingkungan

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

pemukiman di kawasan perkotaan dan kawasan pedesaan umumnya berfungsi juga sebagai saluran air limbah rumah tangga bekas cuci dan mandi.

Saluran drainase di Kabupaten Maluku Tenggara Barat khusunya di daerah perkotaan seperti di Kota Saumlaki sudah terbangun di sebagian besar ruas jalan raya dengan kondisi relatif baik, hanya saja perawatanya masih kurang baik, terutama saluran drainase yang ada dibawah trotoar, dimana pada saluran drainase tersebut sering terjadi penyumbatan akibat endapan lumpur dan sampah.

Gambar 2-12 Kondisi Saluran Drainase

2.2.4 Irigasi

Kriteria sistem irigasi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Membatasi perubahan fungsi pertanian untuk kegiatan budidaya lain.

b. Mengontrol dan mengendalikan penetrasi kegiatan budidaya ke kawasan pertanian.

c. Meningkatkan kualitas jaringan irigasi.

d. Melakukan rekayasa teknologi untuk menjamin tersedianya air dalam jumlah yang memadai pada lahan pertanian tadah hujan.

e. Mengembangkan prasarana irigasi untuk mempertahankan ketersediaan air untuk pertanian.

f. Merekondisi lahan-lahan kritris untuk meningkatkan ketersediaan air bawah tanah.

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

g. Mengupayakan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan air bawah tanah pada lahan-lahan kering.

h. Meningkatkan upaya konservasi dan rehabilitasi hutan maupun lahan kritis untuk meningkatkan debit air pada satuan wilayah sungai yang sedang mengalami penyusutan.

2.2.5 Sarana Perekonomian

Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektorsektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur ekonomi yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-mangsing sektor dapat menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari setiap sektor ekonomi.

Struktur Ekonomi Kabupaten Maluku Tenggara Barat sejak tahun 2010 masih didominasi oleh 3 (tiga) sektor utama. Ketiga sektor tersebut adalah sektor pertanian, sektor perdagangan hotel dan restoran serta sektor jasa – jasa.

Kontribusi ketiga sektor tersebut pada PDRB pada tahun 2012 secara keseluruhan mencapai besaran sekitar 90,13 persen, sedangkan 6 (enam) sektor lainnya berkontribusi hanya sebesar 9,87 persen.

Produk Domestik Regional Bruto Perkapita merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu daerah. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Perkapita suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto Perkapita daerah tersebut dibagi jumlah penduduk pertengahan tahunnya.

2.2.6 Sarana Sosial dan Kesehatan

Ketersediaan sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Maluku Tenggara Barat tahun 2015 sudah ada tiga rumah sakit yang berada pada Kecamatan Tanimbar Selatan (Saumlaki) dan 1 rumah sakit di Tanimbar Utara.

Puskesmas yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat berjumlah 12 buah tersebar di 10 Kecamatan, selain itu juga terdapat 4 buah Klinik/ Balai Kesehatan serta 9 buah Poliklinik Desa.

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Banyaknya tenaga kesehatan menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.7, sedangkan banyaknya tenaga kesehatan menurut unit kerja dapat dilihat pada Tabel 2.8. Tabel 2.9 menggambarkan banyaknya kelahiran, balita yang mendapat imunisasi, sedangkan kegiatan pada Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), dapat dilihat pada tabel pada halaman berikutnya.

Tabel 2-7 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Tahun 2015

No Kecamatan Rumah Sakit

Rumah

Bersalin Puskesmas Posyandu

Klinik/Balai Kesehatan Polindes 1. Tanimbar Selatan 3 - 1 27 1 1 2. Wertamrian - - 1 12 2 3 3. Wermaktian - - 1 17 - - 4. Selaru - - 3 19 - - 5. Tanimbar Utara 1 1 1 14 1 1 6. Yaru - - 1 8 - 2 7. Wuarlabobar - - 1 14 - 2 8 Nirunmas - - 1 5 - - 9 Kormomolin - - 1 10 - - 10 Molo Maru - - 1 7 - - Jumlah 2015 4 1 12 133 4 9 2014 4 1 12 128 4 9 Sumber: Kabupaten MTB Dalam Angka 2016

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Tabel 2-8 Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Tahun 2015

No Kecamatan

Tenaga Medis Tenaga Nonmedis Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli

Gizi Teknisi Medis*) Kesehatan Lingkungan Kesehatan Masyarakat 1. Tanimbar Selatan 5 28 12 2 4 - 1 4 2. Wertamrian 1 24 5 1 1 2 1 1 3. Wermaktian 1 11 3 1 2 2 - - 4. Selaru 2 32 5 1 3 - 2 - 5. Tanimbar Utara 1 12 1 1 3 4 1 - 6. Yaru - 7 4 - 1 4 2 - 7. Wuarlabobar 1 11 2 - 3 1 1 1 8 Nirunmas 1 9 5 - 2 3 1 - 9 Kormomolin 1 22 2 - 3 - 2 - 10 Molo Maru 1 8 3 - 2 1 2 - Jumlah 2015 14 183 34 6 22 17 13 6 2014 15 158 37 3 20 17 11 6

Sumber: Kabupaten MTB Dalam Angka 2016

Tabel 2-9 Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Tahun 2015

No Unit Kerja

Tenaga Medis Tenaga Nonmedis Dokter*) Perawat Bidan Farmasi Ahli

Gizi Teknisi Medis*) Kesehatan Lingkungan Kesehatan Masyarakat 1. Rumah Sakit 13 61 14 3 4 4 4 4 2. Rumah Bersalin - - - - 3. Puskesmas 14 183 34 6 24 11 11 6 4. Posyandu - - - - 5. Klinik/Balai Kesehatan - - - 1 1 - 6. Polindes - - - - 7. Instalasi Farmasi - - - - 8 Labkesda - - - - 9 Dinkes 4 2 4 3 4 15 2 9 Jumlah 31 246 52 12 32 36 18 19 Sumber: Kabupaten MTB Dalam Angka 2016

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Tabel 2-10 Banyaknya Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi Menurut Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Unit Kerja di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Tahun 2015

No Unit Kerja/Sarana Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi 1. Puskesmas - 19 - 2. Rumah Sakit 5 8 2 3. Institusi Diknakes/Diklat - - - 4. Sarana Kesehatan Lain - - - 5. Dinkes 5 3 - Jumlah 5 27 2

Sumber: Kabupaten MTB Dalam Angka 2016

Tabel 2-11 Banyaknya Kelahiran Menurut Kecamatan dan Penolong Kelahiran di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Tahun 2015

No Kecamatan Tenaga Kesehatan Non Tenaga Kesehatan (Dukun) Jumlah 1. Tanimbar Selatan 758 3 761 2. Wertamrian 222 - 222 3. Wermaktian 219 58 277 4. Selaru 303 17 320 5. Tanimbar Utara 228 - 228 6. Yaru 105 15 120 7. Wuarlabobar 126 31 157 8 Nirunmas 116 13 129 9 Kormomolin 119 - 100 10 Molo Maru 62 3 137 Jumlah 2.258 140 2.451

Sumber: Kabupaten MTB Dalam Angka 2016

2.2.7 Sarana Peribadatan

Kondisi sarana peribadatan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat berdasarkan data BPS Tahun 2016, dimana jumlah Masjid sebanyak 10 buah, gereja prostestan sebanyak 79 buah dan gereja katolik sebanyak 41 buah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikutnya:

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Tabel 2-12 Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 2015

No Kecamatan Masjid Gereja Protestan Katolik 1. Tanimbar Selatan 5 21 11 2. Wertamrian - 0 9 3. Wermaktian - 8 1 4. Selaru - 12 1 5. Tanimbar Utara 1 12 5 6. Yaru - 5 3 7. Wuarlabobar 4 12 3 8 Nirunmas - 5 - 9 Kormomolin - 2 8 10 Molo Maru - 2 - Jumlah 10 79 41

Sumber: Kabupaten MTB Dalam Angka 2016

Gambar 2-14 Sarana Peribatan

2.2.8 Sarana Transportasi

A. Tansportasi Darat

Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian, tersedia jalan yang berkualitas akan meningkatkan usaha pembangunan khususnya dalam upaya memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari suatu daerah ke daerah lain.

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Pemerintah yang Berwenang Mengelolanya di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Tahun 2015 sepanjang 779,13 Km, diaman panjang Jalan menurut kecamatan dan jenis permukaan jalan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Km), Tahun 2015 sepanjang 511,64 Km. Sedangkan untuk panjang jalan menurut kecamatan dan jenis permukaan jalan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yakni jenis permukaan aspal sepanjang 110,26 Km, Kerikil sepanjang 108,96 Km, Tanah sepanjang 84,72 Km dan lainnya sepanjang 207,71 Km.

Tabel 2-13 Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Pemerintah yang Berwenang Mengelolanya di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Km), Tahun 2015

No Kecamatan Pemerintah yang Berwenang Mengelola Jumlah Negara Provinsi Kabupaten

1. Tanimbar Selatan 13,30 - 190,86 204,16 2. Wertamrian 46,69 - 47,04 93,73 3. Wermaktian - 41,50 45,20 86,70 4. Selaru 22,00 - 59,10 81,10 5. Tanimbar Utara 48,00 - 9,70 57,70 6. Yaru - - 16,30 16,30 7. Wuarlabobar - - 106,25 106,25 8 Nirunmas 45,00 - 6,00 51,00 9 Kormomolin 51,00 - 6,20 57,20 10 Molo Maru - - 25,00 25,00 Jumlah 225,99 41,50 511,64 779,13

Sumber: Kabupaten MTB Dalam Angka 2016

Tabel 2-14 Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Km), Tahun 2015

No Kecamatan Jenis Permukaan Jalan Jumlah Aspal Kerikil Tanah Lainnya

1. Tanimbar Selatan 84,95 29,08 22,02 54,81 190,86 2. Wertamrian 15,01 10,83 14,00 7,20 47,04 3. Wermaktian - 22,20 - 23,00 45,20 4. Selaru - 16,50 42,60 - 59,10 5. Tanimbar Utara 9,70 - - - 9,70 6. Yaru - 4,10 - 12,20 16,30 7. Wuarlabobar - 13,25 2,00 91,00 106,25 8 Nirunmas - 3,00 - 3,00 6,00 9 Kormomolin 0,60 1,50 4,10 - 6,20 10 Molo Maru - 8,50 - 16,50 25,00 Jumlah 110,26 108,96 84,72 207,71 511,64

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Untuk panjang jalan menurut kecamatan dan kondisi jalan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yakni jenis permukaan jalan kondisi baik sepanjang 150,81 Km, kondisi sedang sepanjang 62,51 Km, kondisi rusak sepanjang 39,21 Km dan kondisi rusak berat sepanjang 259,13 Km.

Tabel 2-15 Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (km), Tahun 2015

No Kecamatan Jenis Permukaan Jalan Jumlah Baik Sedang Rusak Rusak Berat

1. Tanimbar Selatan 78,78 21,99 18,26 71,85 190,88 2. Wertamrian 10,03 20,02 3,50 13,48 47,04 3. Wermaktian 12,00 - - 33,20 45,20 4. Selaru 25,00 10,00 2,00 22,10 59,10 5. Tanimbar Utara 3,20 6,50 - - 9,70 6. Yaru 10,30 - - 6,00 16,30 7. Wuarlabobar - - 13,25 93,00 106,25 8 Nirunmas 3,00 - - 3,00 6,00 9 Kormomolin - 4,00 2,20 - 6,20 10 Molo Maru 8,50 - - 16,50 25,00 Jumlah 150,81 62,51 39,21 259,13 511,66

Sumber: Kabupaten MTB Dalam Angka 2016

Gambar 2-15 Transportasi Darat

B. Transportasi Laut

Pelabuhan laut Saumlaki memiliki luas jembatan 900 meter x 8 meter dengan luas dermaga 100 m x 8 m. Dermaga sedang dalam pengerjaan perluasan sebesar 50 x 8 m. Pelabuhan ini melayani kapal “Pelni”, kapal “Perintis”, dan kapal penyeberangan (ferry).

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Kapal milik PT. Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) yang singgah di pelabuhan Saumlaki sebanyak 2 buah kapal “putih” (karena berwarna putih), yaitu KM Pangrango dengan jadwal 2 minggu sekali dan KM Kelimutu dengan jadwal 4 minggu sekali. Trayek kapal Pangrango menghubungkan Saumlaki dengan Tepa dan Kisar (di Kabupaten Maluku Barat Daya), Kupang (Provinsi NTT), Ambon (ibukota Provinsi Maluku) dan Geser (di Kabupaten Seram Bagian Timur). KM Kelimutu menghubungkan Saumlaki dengan beberapa kabupaten di Provinsi Maluku, seperti Kabupaten Maluku Tenggara (menyinggahi Tual), Kepulauan Aru (Dobo), Maluku Tengah (Banda), dengan ibukota provinsi (Ambon), dan dengan beberapa provinsi lain, seperti Papua (Timika), Sulawesi Tenggara (Bau-Bau), dan Jawa Timur (Surabaya).

Kapal Perintis yang melayani pelayaran rakyat dalam provinsi Maluku, tidak hanya menghubungkan Saumlaki dengan kota kabupaten dan kecamatan-kecamatan didalam provinsi Maluku dan dengan ibukota provinsi (Ambon), tetapi juga dengan provinsi lain, yakni NTT (menyinggahi Kupang), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Jawa Timur (Surabaya). Ada 6 buah kapal perintis yang menyinggahi Saumlaki dengan route yang bervariasi, dua di antaranya menyinggahi Makassar dan Surabaya melalui Tual tetapi tidak melalui Ambon. Sedangkan sisanya ada yang menghubungkan Saumlaki dan Larat dengan rangkaian pulau-pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya (seperti Masela, Dai, Daweloor, Babar, Sermata, Lakor, Moa, Leti, Kisar) dan dengan Tual dan Ambon, serta ada yang menghubungkan ke bagian lain di Maluku bagian tengah seperti Banda dan Geser di Seram timur, bahkan sampai ke provinsi tetangga (Kupang). Semua kapal perintis ini singgah di Saumlaki kira-kira sekali dalam sebulan dengan jadwal yang terkadang tidak menentu, terutama pada musim laut berombak yang biasanya menjadi penyebab pergeseran atau ketidaktepatan jadwal.

Adapun pelayaran penyeberangan dilayani oleh dua ferry. KMP Egron setiap minggu melayani wilayah MTB bagian barat dengan route Saumlaki-Tepa-Saumlaki-Seira- Wunlah-Larat-Adodo (Pulau Molu) pp, sedangkan KM Kormomolin melayari Larat-

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Gambar 2-16 Transportasi Laut

C. Transportasi Udara

Transportasi udara dari dan ke Saumlaki melalui bandara dilayani oleh dua maskapai penerbangan yaitu Garuda Indonesia dan Wings Air. Pesawat Garuda Indonesia melayani route Ambon-Saumlaki dan Saumlaki-Tual-Dobo-Ambon beroperasi setiap hari sedangkan pesawat Wings Air yang mulai beroperasi mulai Juni 2014 melayani route Saumlaki- Ambon beroperasi 4 kali seminggu. Saumlaki-Tual ditempuh dalam waktu 50 menit, dan Tual-Ambon dalam waktu 85 menit. Bandar udara Saumlaki yang baru selesai dibangun sudah beroperasi walaupun belum selesai 100% karena masih banyak fasilitas penunjang lainnya yang masih dalam tahap konstruksi. Lokasi bandar udara berjarak sekitar 17 km dari Kota Saumlaki, dengan runway sepanjang 1700 meter dan lebar 30 meter yang sekarang sedang proses pengembangan.

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

2.2.9 Sarana Listrik

Kebutuhan listrik di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dipenuhi oleh PT. PLN (Persero) Wilayah IX Cabang Tual yang mempunyai 1 ranting dan 3 sub ranting masing - masing Ranting Saumlaki, Sub Ranting Larat, Adaut, dan Seira.

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Tabel 2-16 Tenaga Listrik yang Diusahakan oleh PT. PLN pada ranting/Sub Ranting di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 2013-2014

No Nama Komponen Satuan Ranting Saumlaki Sub Ranting Seira Sub Ranting Adaut Sub Ranting Larat 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 1. Jumlah Mesin Unit 5 11 3 3 4 4 4 4 2. Kapasitas Terpasang Kw 2.250 3.650 390 429 530 1.450 850 1.450 3. Daya Mampu Kw 2.030 3.070 305 305 420 455 580 580 4. Produksi Listrik Kwh 14.714.413 18.511.875 507.278 408.652 642.830 1.189.292 1.496.932 2.502.138 5. Pemakaian Sendiri Kwh 25.120 12.456 - - - - 6. Susut % 10,01 9,50 - - - - 7. Listrik Terjual Kwh 14.689.293 18.499.419 - - - - 8 Nilai Terjual Rp 16.200.630.510 17.009.130.609 - - - - 9 Jumlah Pelanggan Plgn 17.507 19.373 - - - -

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

2.2.10 Sarana Telekomunikasi/Pos

Kapasitas Satuan Sambungan Telepon (SST) di Kabupaten Maluku Tenggara Barat tahun 2015 sebesar 1.224 SST. Jika dilihat dari pelanggan, ada kenaikan jumlah langganan telepon di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Pada tahun 2014 ada sebanyak 669 pelanggan sedangkan pada tahun 2014 menjadi 602 pelanggan.

Tabel 2-17 Kapasitas Satuan Sambungan Telepon (SST) dan Langganan Telepon pada PT.Telkom Saumlaki, 2010 – 2015

No Tahun Kapasitas SST Langganan Telepon 1. 2010 516 518 2. 2011 1.263 657 3. 2012 1.263 428 4. 2013 1.224 649 5. 2014 1.224 602 6. 2015 1.224 669

Sumber: Kabupaten MTB Dalam Angka 2016

Tabel 2-18 Produksi Pos Menurut Jenis di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 2011-2015 No Unit Kerja/Sarana Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1. Surat Pos a. Dalam Negeri  Biasa  Tercatat  Kilat Biasa  Kilat Khusus  Kilat Tercatat  Facsimile Lembar Lembar Lembar Lembar Lembar Lembar - - - 169 - - - - - 1.461 - - - - - 1.637 - - - - - 2.725 - - 521 1.741 b. Luar Negeri  Biasa Lembar - -  Tercatat Lembar 120 126 - - 2. Paket Pos Kg 20 57 98 181 181 3. Wesel Pos a.Dikirim Lembar 1.043 3.078 3.825 3.452 2.286 b.Dibayar Lembar 861 204 5.039 4.022 2.850

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Tabel 2-19 Nilai Produksi Pos Menurut Jenis di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Juta Rupiah), 2011-2015 No Unit Kerja/Sarana 2011 2012 2013 2014 2015 1. Surat Pos c. Dalam Negeri  Biasa  Tercatat  Kilat Biasa  Kilat Khusus  Kilat Tercatat  Facsimile - - - 4,1 3,91 - - - - 36,68 9,71 - - - - 22,58 - - - - - 39,27 24,39 - 9,0 37,41 40,83 d. Luar Negeri  Biasa - -  Tercatat 3,29 9,71 24,39 53,84 40,83 2. Paket Pos 3. Wesel Pos c. Dikirim 1.093,84 3.964,41 5.025,92 4.326,63 3.313,64 d.Dibayar 760,86 198,91 30.227,88 7.337,73 3.277,97

Sumber: Kabupaten MTB Dalam Angka 2016

2.2.11 Sarana Pendidikan

Kondisi sarana pendidikan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat berdasarkan data BPS Tahun 2015 dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 2-20 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Tahun 2010 – 2015

No Kecamatan Taman Kanak-Kanak SD SMP SMA SMK N S J N S J N S J N S J N S J 1. Tanimbar Selatan 1 23 24 6 18 24 9 5 14 3 2 5 2 1 4 2. Wertamrian - 9 9 1 11 12 4 2 6 1 - 1 1 - 1 3. Wermaktian - 8 8 5 8 13 3 2 5 1 - 1 1 - 1 4. Selaru - 10 10 7 6 13 5 1 6 1 - 1 - - - 5. Tanimbar Utara - 11 11 7 9 16 5 3 8 2 2 4 1 - 1 6. Yaru - 9 9 3 5 8 1 3 4 1 - 1 - - - 7. Wuarlabobar - 12 12 4 8 12 5 2 7 1 - 1 1 - 1 8 Nirunmas - 6 6 4 6 10 5 - 5 2 - 2 - - - 9 Kormomolin - 9 9 1 9 10 3 2 5 1 - 1 - - - 10 Molo Maru - 4 4 - 5 5 2 - 2 1 - 1 - - - Jumlah 1 101 102 38 85 123 42 20 62 14 4 18 6 1 7

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

Gambar 2-18 Sarana Pendidikan

2.2.12 Kawasan Strategis

Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana tata ruang kawasan strategis.

Kawasan strategis kabupaten berfungsi:

a. Mengembangkan, melestarikan, melindungi dan/atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota;

b. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten bersangkutan; c. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di dalam

rencana struktur dan rencana pola ruang:

d. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kabupaten; dan

e. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten. Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan:

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

b. Nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas dan efisiensi penanganan kawasan;

c. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya dan lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan;

d. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan e. Ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.2.13 Pariwisata

Definisi kegiatan kepariwisataan menurut WTO adalah suatu kegiatan perjalanan/bepergian dan menetap disuatu tempat tertentu yang dilakukan oleh seseorang diluar dari tempat-tempat atau lingkungan yang diasa mereka datangi dalam kegiatan sehari-hari. Berbagai obyek wisata yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat diperlihatkan pada tabel-tabel berikut:

Tabel 2-21 Objek Wisata di Kabupaten Maluku Tenggara Barat

No Objek Wisata Lokasi

1 Pantai Weluan

Desa Olilit (Timur) 2 Kolam Ikan / Goa Ibang

3 Pantai Astubun

4 Pantai Kelyaar Desa Olilit (Barat)

5 Pantai Matakus Desa Matakus

6 Tanjung Yebori Desa Lermatan

7 Air Bomaki Desa Bomaki

8 Air Wuturlely

Desa Latdalam 9 Kewas Batar

10 Susterar Nir Weye

Desa Kabiarat 11 Goa Toke Dengar

12 We Momolin

Desa Wowonda 13 Tanjung Nguswain

14 Pantai Cinta Kasih 15 Bang Ruti 16 Tanjung Delapan

Desa Tumbur 17 Pantai Tumbur

18 Hutan Lindung Salir

19 Tanjung Tutun Desa Lorulun

20 Tanjung Bwairin

Desa Arui Bab 21 Pantai Pasir Panjang

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

No Objek Wisata Lokasi

23 Sumber Air Dalam Goa Desa Fursui

24 Pantai Limiang

Desa Namtabung 25 Sumur Tua Wermasar

26 Wer Enus

Desa Lingat 27 Wer Iniu

28 Pulau Adana 29 Sumur Tua

30 Pantai Tutu Desa Maktian

31 Bukit Kristal Desa Batu Putih

32 Pantai Koloon

Desa Romean 33 Pantai Nama

34 Pantai Wetir 35 Pantai Nukaha

36 Pantai Awear Pulau Fordata

37 Air Pusaka

Desa Watmuri 38 We Momorip

39 We Aryatu 40 Tanjung Nirunmas 41 Pantai Beliau (Soekarno)

Desa Alusi Krawain 42 We Kelyarit

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

LAPORAN AKHIR

Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum (RI-SPAM)

2.3 SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

2.3.1 PDRB

Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur ekonomi yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-mangsing sektor dapat menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari setiap sector ekonomi. Struktur Ekonomi Kabupaten Maluku Tenggara Barat sejak tahun 2010 masih didominasi oleh 3 (tiga) sektor utama. Ketiga sektor tersebut adalah sektor pertanian, sektor perdagangan hotel dan restoran serta sektor jasa – jasa. Kontribusi ketiga sektor tersebut pada PDRB pada tahun 2012 secara keseluruhan mencapai besaran sekitar 90,13 persen, sedangkan 6 (enam) sektor lainnya berkontribusi hanya sebesar 9,87 persen. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu daerah. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Perkapita suatu daerah adalah

Dokumen terkait