• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

D. Laporan Arus Kas

1. Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menhasilkan kas dan setara kas serta kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Idealnya perusahaan memiliki kas bersih yang positif dari kegiatan operasi sehingga perusahaan tidak harus terlalu tergantung pada kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan.

Laporan arus kas menyajikan rangkain transaksi-transaksi keuangan yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran arus kas. Laporan ini menggunakan accrual basis, karena laporan arus kas ini merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa memperhatikan hubungan dan tanpa penghasilan yang diperoleh maupun biaya yang terjadi.

Menurut Munawir ( 2007 : 157 ), Laporan Arus Kas adalah sebuah laporan yang disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama 1 ( satu ) periode tertentu dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan darimana sumber-sumber dan penggunaannya dalam periode yang bersangkutan’’.

Menurut Rahardjo ( 2007 : 88 ), “Laporan Arus Kas adalah ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu ( biasanya satu tahun buku )’’.

3. Tujuan Dan Manfaat Laporan Arus Kas

Adapun tujuan laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk dipertanggung jawaban dan pengambilan keputusan.

Menurut Kieso dan Weygandt ( 2002 : 247 ) Tujuan Laporan Arus Kas adalah sebagai berikut :

1. menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas masa depan 2. menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiaban,

kemampuan membayar deviden dan kebutuhan dan pendanaan ekstern. 3. Menilai alasan antara perbedaan laba bersih dan penerimaan serta

pembayaran kas yang berkaitan.

4. Menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dan transaksi investasi dan pendanaan kas serta non kasnya selama satu periode. Menurut Harahap ( 2004 : 257 ),disamping tujuan yang disebutkan diatas Laporan Arus Kas juga bermanfaat yaitu :

1. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dengan arus kas keluar pada masa lalu.

2. Menilai kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas bersih perusahaan termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang.

3. Menyajikan informasi bagi investor, kreditor, memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.

4. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang akan datang.

5. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.

6. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

4. Penyajian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah bagian dari laporan financial yang menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Klasifikasi arus kas menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi kas dan setara kas pemerintah. Informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan :

1. Aktivitas Operasi

Aktivitas Operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan PGN. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi neto.

Beberapa contoh arus kas aktivitas operasi adalah: 1. Penerimaan dari penjualan gas.

2. Penerimaan kas dari royalti, fees, dan pendapatan lain. 3. Pembayaran kas kepada pemasok gas.

4. Pembayaran kepada pemasok barang/jasa selaij gas. 5. Pembayaran gas kepada dan/atau untuk pekerja.

2. Aktivitas Investasi

Aktivitas Investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas. Pengungkapan secara terpisah atas arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah penting karena arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah : 1. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tak terwujud, dan aset

jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasikan dan aset tetap yang dibangun sendiri.

2. Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tak terwujud, dan aset jangka panjang lain.

3. Pembayaran kas untuk membeli instrumen utang dan instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama.

Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan kehilangan pengendalian tas entitas anak atau bisnis lain disajiakn secara terpisah dan diklasifiksikan sebagai aktivitas investasi. Atas transaksi ini, PGN mengungkapkan hal-hal dibawah ini :

1. Jumlah imbalan yang dibayarkan atau diterima. 2. Porsi imbalan yang merupakan kas dan setara kas.

3. Jumlah kas dan setara kas pda entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian diperoleh atau hilang.

Arus kas dari perubahan kepemilikkan atas entitas anak sehingga PGN kehilangan pengendalian atas entitas tersebut diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi. Pengaruh arus kas atas kehilangan pengendalian tidak boleh dikurangkan dari arus kas untuk memperoleh pengendalian.

3. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau

pelunasan jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka panjang dan utang jangka panjang. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia pendanaan untuk PGN.

Contoh arus kas yang bersa dari aktivitas pendanaan adalah : 1. Penerimaan kas dari penerbit saham atau instrumen modal lain.

2. Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham PGN

3. Penerimaan kas dari penerbit obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lain..

Dividen yang dibayarkan oleh PGN diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan.

4. Keterbatasan Laporan Arus Kas

Menurut Dermawan ( 2013 : 19 ), Laporan Arus Kas memiliki keterbatasa, yaitu :

1.Tidak diharuskan pengungkapan terpisah antara arus kas yang terkait dari operasi usaha dengan diluar usaha atau pos-pos luar biasa.

2. Bunga dan deviden yang diterima dan yang dibayarkan dimasukkan dalam arus kas operasi .

3. Pajak dimasukkan sebagai arus kas operasi, pada hal manfaat pajak untuk ketiga-tiganya aktivitas operasi, investasi dan keuangan.

4. Jika terjadi penjualan aktiva tetap investasi jangka panjang, rugi-laba penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang sebelum pajak dimasukkan ke arus kas operasi ( bukan setelah pajak ).

5. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Salah satu analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, di samping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut akan dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui darimana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan darimana diperoleh dan untuk kas tersebut digunakan, sering disebut sebagai Laporan Arus Kas.

Laporan arus kas secara langsung maupun atau tidak langsung mencerminkan penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan menurut sumber-sumber utama dan pembayaran kas diklasifikasikan menurut sumber-sumber utama dan pembayaran kas yang diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas keuangannya dan mengenai investasi atau pengeluaran kas.

Dalam penyusunan laporan arus kas terdapat 2 ( dua ) metode yang dapat digunakan, yaitu :

1. Metode Langsung ( Direct Method )

Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan

antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan seebagai arus kas bersih dari kegiatan operasi. Dengan kata lain metode langsung, mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas. Keunggulan utama dari metode langsung dalah metode ini memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebish konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas. Disamping itu metode langsung lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam mengambil keputusan.

Tabel 3.4 PT. Angin Ribut

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun yang berakhir X Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :

Kas yang diterima dari pelanggan xxx Dikurangi :

Kas untuk membeli persediaan xxx

Kas untuk membayar biaya operasi xxx

Kas untuk membayar biaya bunga xxx

Kas untuk membayar pajak xxx

xxx Aliran kas bersih dari kegiatan operasi xxx Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :

Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi xxx Kas keluar untuk membeli peralatan xxx

xxx Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi

Aliran kas dari kegiatan keuangan :

Kas yang diterima dari penjualan saham xxx Dikurangi :

Kas untuk membayar dividen xxx

Kas untuk membayar hutang obligasi xxx

xxx Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan xxx

Kenaikan kas xxx

Saldo kas pada awal tahun xxx

Saldo kas pada akhir tahun xxx

2. Metode Tidak Langsung ( Indirect Method )

Metode tidak langsung, berpengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dari laba bersih yang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengurangan, kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang. Keunggulan utama dari metode ini dalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari kegiatan operasi.

Metode ini memberikan jaminan yang berguna antara laporan arus kas dan perhitungan laba rugi serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah untuk diperoleh, dibandingkan dengan data yang diperlukan dalam metode langsung. Dalam metode tidak langsung ini, penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan-perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi opersional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva dan hutang lancar.

Contoh arus kas dengan metode tidak langsung dibawah ini: Tabel 3.5

PT. Angin Ributs Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang berakhir X

Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :

Laba bersih menurut laporan laba rugi xxx Ditambah :

Biaya depresiasi xxx

Penurunan persediaan kantor xxx

Kenaikan hutang jangka pendek xxx

Kenaikan hutang biaya xxx

xxx Dikurangi :

Kenaikan biaya dibayar dimuka xxx

Kenaikan piutang usaha xxx

Penurunan hutang pajak xxx

Laba penjualan aktiva tetap xxx

xxx Aliran kas bersih dari kegiatan operasi xxx

Sumber : Data PT Angin Ribut

E. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas Perusahaan Gas Negara ( persero )

Dokumen terkait