Hasil akhir dari suatu pemeriksaan intern adalah berupa laporan yang ditujuakan kepada pemimpin perusahaan. Jadi laporan internal auditor adalah sarana pertanggung jawaban pelaksanaan tugas internal auditor dan sarana untuk memeriksa saran-saran kepada pimpinan perusahaan. Dengan kata lain dalam lingkup sistem pengendalian intern laporan berarti pernyataan mengenai suatu transaksi atau kegiatan baik bersifat kualitas maupun kuantitas yang dibuat secara periodik. Dan dilain pihak bagi yang menerimanya, fungsi laporan adalah sebagai media informasi untuk menilai sejauh mana tugas-tugas yang dibebankan.
Laporan internal auditor mutlak perlu karena internal auditor lebih berfungsi sebagai staff karena tidak dapat mengambil tindakan bila dalam pemeriksaannya menemukan kesalahan maupun penyimpangan-penyimpangan. Disamping itu laporan menjadi penting karena dapat dijadikan referensi berharga mengenai perkerjaan pemeriksaan untuk pemeriksaan selanjutnya dimasa yang akan datang.
Dikaitkan dengan independensi, maka kedudukan internal auditor yang paling baik adalah bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Dikaitkan dengan aktifitas, maka kedudukan internal auditor yang paling baik adalah bertanggung jawab kepada controller. Dari kedua keadaan ini, yang paling ideal adalah bila internal auditor menerima penugasan dari pimpinan tertinggi atau dewan komisaris dan melaporkan hasil kerjanya kepada controller.
Selanjutnya controller menganalisa dan menyampaikan hasil analisanya kepada pimpinan tertinggi untuk mengambil langkah berikutnya.
The institute of Internal Auditors (2001:282) memberikan defenisi laporan audit sebagai berikut: “Audit report is a communication cocering the objective of the assighment. The scope of the examination, anymilitationmade or encountered, and the findings and the recommendation”.
Laporan auditor menurut defenisi diatas merupakan suatu komunikasi yang didalamnya tujuan dari penugasan, luas pemeriksaan, batasan yang dibuat juga saran atau rekomendasi kepada pempinan perusahaan.
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) (2001:150.2) standar pelaporan yaitu:
a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
b. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan jika ada ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali denyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan jika pendapat secara keseluruhan tidak dapt diberikan maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Adapun tujuan dari laporan audit adalah sebagai berikut:
a. Laporan auditor adalah merupakan hasil kesimpulan dari hasil pemeriksaan.
c Sebagai dasar untuk kemudian diambil tindakan oleh manajemen terhadap penyimpangan yang terjadi.
Laporan internal auditor dapat berupa laporan lisan dan laporan tertulis. Dalam data tertulis, laporan disampaikan secara lengkap dan menyeluruh (comprehensive). Sementara laporan lisan dapat berupa paparan atas hal-hal yang dianggap perlu ditonjolkan dan cenderung informasi yang disampaikan tidak menyeluruh. Dalam penyampaian laporan tertulis ada beberapa pedoman yang harus diikuti agar laporan tersenut mudah dipahami oleh pohak pembaca laporan. Hal ini dapat dikatakan sebagai suatu sistematika penyusunan laporan yang digunakan oleh internal auditor. Untuk dapat menyusun laporan dengan baik dan agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca, maka ada beberapa krteria yang dapat dijadikan pedoman:
1. Langsung 2. Ringkas 3. Tepat 4. Persuasif 5. Konstruktif 6. Mengundang perhatian 7. Tepat waktu
Kriteria diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Langsung
Pembaca mengharapkan penyajian hasil yang terus terang dan berdasarkan fakta. Bila auditor melindungi mengkualifikasi atau
menutupi temuan penting akan menjengkelkan pembaca yang mencari kesimpulan dan rekomendasi.
2. Ringkas
Kalimat-kalimat harus dibuat secara singkat dan ringkas mengenai ide-ide penting. Penjelasan yang terlalu panjang dan sangat rinci akan membingungkan pembaca.
3. Tepat
Setiap laporan harus menggunakan suatu strategi yang tepat untuk informasi penting yang akan disajikan, bahasa laporan harus kreatif, kata-kata yang dipilih dan susunannya harus mencerminkan tingkat kepentingan yang bervariasi diantara item yang disajikan.
4. Persuasif
Pembaca perlu memperhatikan informasi yang disajikan sebelum mereka termotivasi untuk melakukan tindakan terhadapnya. Laporan audit harus relevan, menggambarkan resiko temuan dan manfaat rekomendasi.
5. Kontruktif
Pembaca tidak membaca secara sederhana, sekedar untuk menemukan kesalahan, tetapi lebih jauh lagi untuk mempelajari tindak lanjut pemecahan.
Laporan audit akan mendapat perhatian lebih banyak bila ia mengundang untuk dibaca.
7. Tepat waktu
Nilai laporan audit secara langsung berhubungan dengan kecepatan informasi.
Dengan kata lain agar laporan dapat dimanfaatkan secara efektif dan memuaskan bagi si penerima laporan maak prinsip penyiapan laporan dapat diperinci menjadi lima prinsip sebagai berikut:
a. Pertanggung jawaban (responsibility) ialah prinsip yang menghendaki bahwa laporan harus disusun sesuai dengan pertanggung jawabannya. b. Pengecualian (exeption) ialah prinsip yang menghendaki bahwa laporan
harus disusun dan mewujudkan hal-hal yang menyimpang dari ukuran yang ditentukan.
c. Perbandingan (fingures comparative) ialah prinsip yang menghendaki agar laporan perlu ada perbandingan dengan data atau angka-angka lainnya.
d. Makin ringkas untuk tingakt yang lebih tinggi (increasingly summary) ialah laporan harus semakin ringkas untuk bagian yang lebih tinggi.
e. Komentar (interpretative commentary) ialah laporan yang harus memuat komentar dari pihak yang memberi laporan sehingga hal-hal yang penting dapat segera diperhatikan dan diketahui.