• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan PSAK 45

Dalam dokumen SKRIPSI NURUL NURITA PUTRI NIM (Halaman 29-39)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

5. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan PSAK 45

Informasi keuangan disampaikan kepada pengguna eksternal dan pengguna internal. Untuk pelaporan eksternal diatur dalam (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Secara umum kewajiban pelaporan ini juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 28/2004 tentang yayasan dan perubahannya Undang-Undang Nomor 16/2001.

PSAK membantu pihak yayasan karena ia berfungsi sebagai tuntunan dalam menghasilkan laporan keuangan secara rinci. Pada sisi lain kantor akuntan publik (KAP) sebagai institusi pemeriksa yayasan menggunakan PSAK ini sebagai dasar pemeriksaannya. Dalam PSAK Nomor 45 Revisi 2016 tujuan utama dari pembuatan laporan ini adalah menyajikan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota lembaga, para kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi lembaga nirlaba tersebut termasuk disini yayasan.

Informasi keuangan dari suatu lembaga nirlaba kepada pihak eksternal nirlaba adalah:

a. Laporan posisi keuangan (statement of financial position) 1) Tujuan laporan posisi keuangan

Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas dan aset neto serta informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan, dan informasi dalam

pelaporan lain dapat membantu pemberi sumber daya tidak mengharapkan pembayaran kembali anggota, kreditur dan pihak lain untuk menilai:

a) Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan.

b) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajiban dan kebutuhan pendapatan eksternal. c) Kemampuan memenuhi kewajiban, dilihat dari jumlah utang serta harta lancar yang dapat digunakan untuk melakukan pelunasan utang. Laporan posisi keuangan mencangkup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas dan aset neto.

2) Klasifikasi Aset dan Liabilitas

Laporan posisi keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibelitas keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan mengumpulkan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh entitas nirlaba biasanya melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok yang homogen, seperti:

a) Kas dan setara kas

b) Piutang pasien, pelajar, anggota dan penerima jasa lain c) Persediaan

d) Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka e) Instrumen keuangan dan investasi jangka panjang

f) Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan untuk menghasilkan barang jasa.

Kas atau aset lain yang dibatasi penggunanya oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan secara terpisah dari kas atau aset lain yang tidak terikat penggunanya. Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut:

(1) Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas berdasarkan jatuh tempo.

(2) Mengelompokkan aset kedalam kelompok lancar dan tidak lancar, dan liabilitas kedalam kelompok jangka pendek dan jangka panjang.

(3) Menggunakan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo liabilitas termasuk pembatasan pengguna aset dalam catatan atas laporan keuangan.

3) Klasifikasi Aset Neto Terikat dan Tidak Terikat

a) Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu terkait secara permanen, terikat secara temporer atau tidak terikat. b) Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.

c) Pembatasan temporer terhadap aset, seperti tanah atau karya seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau aset yang diberikan investasi yang mendatang pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunanya dibatasi secara permanen atau

disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

dari hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi milik abadi.

d) Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi tertentu, investasi untuk jangka waktu tertentu, pengguna selama periode tertentu dimasa depan atau pemerolehan aset tetap, dapat disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan pengguna.

e) Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap pengguna aset neto tidak terikat dapat berasal dari sifat entitas nirlaba. Informasi mengenai batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan laporan keuangan (PSAK No.45 revisi 2016) .

b. Laporan aktivitas

1) Tujuan laporan aktivitas

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto, hubungan antar transaksi dan peristiwa lain dan bagaimana pengguna sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Informasi dalam

laporan aktivitas, yang digunakan bersama dalam

pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya,

dapat membantu memberi sumber daya yang tidak

mengharapkan pembayaran kembali anggota, kreditur, dan pihak lain untuk mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, menilai upaya, kemampuan dan kesinambungan entitas nirlaba

dan memberikan jasa, dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.

Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto dan ekuitas dalam posisi keuangan.

2) Perubahan kelompok aset neto

a) Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode

b) Pendapatan dan keuntungan yang menambah aset neto, serta beban dan kerugian yang mengurangi aset neto.

3) Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian

Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai

penambahan aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai aset neto tidak terikat (PSAK No.45 revisi 2016).

c. Laporan arus kas (statement of cash flows) 1) Tujuan laporan arus kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas: a) Aktifitas pendanaan

(1) Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunanya dibatasi untuk jangka panjang.

(2) Penerimaan kas dari sumbangan penghasilan investasi

pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap atau meningkatnya dana abadi (endowment).

(3) Bunga deviden yang dibatasi penggunanya untuk jangka panjang.

(4) Bunga deviden yang dibatasi penggunanya dalam jangka panjang.

(5) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan dan aset investasi.

b) Aktivitas investasi

Aktivitas ini meliputi pemberian dan penagihan pinjaman, pembelian atau perwakafan tanah, bangunan,

peralatan, yakni aktiva yang digunakan untuk

menyelenggarakan pelayanan masyarakat. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi harus dilakukan agar menyajikan seberapa besar arus kas yang telah dikeluarkan untuk memperoleh sumber daya yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan masa depan organisasi sektor publik.

c) Aktivitas pembelanjaan/pembiayaan

Meliputi perolehan sumber daya, pemberi layanan bagi masyarakat, meminjam uang atau membantu masyarakat yang memerlukan dan membayar sumber-sumber lain. Aktivitas pembiayaan merupakan pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pembiayaan harus dilakukan agar berguna dalam memprediksi klaim-klaim atas arus kas masa depan oleh dana yang tersedia untuk organisasi sektor publik.

d) Aktivitas operasi

Meliputi seluruh transaksi dan peristiwa lain yang tidak termasuk dalam aktivitas investasi serta pembiayaan. Aktivitas operasi umumnya meliputi penyediaan layanan. Arus kas dari aktivitas operasi umumnya adalah dampak kas dari transaksi dan peristiwa lain yang diperhitungkan. Jumlah arus kas bersih yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama seberapa besar operasi suatu organisasi sektor publik didanai oleh hibah dan donor yang dilayani oleh organisasi sektor publik (PSAK No.45 revisi 2016).

d. Catatan atas laporan keuangan

Merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan disebelumnya yang bertujuan memberikan informasi tambahan tentang perkiraan-perkiraan yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan ini berupa perincian dari suatu perkiraan yang disajikan seperti misalnya aktiva tetap. Catatan atas laporan keuangan akan memberikan perincian dari jumlah total aktiva tetap yang disajikan. Perincian ini dalam bentuk penggolongan aktiva tetap berdasarkan nilai atau berdasarkan jenis-jenis aktiva tetap.

Catatan atas laporan keuangan juga digunakan unuk memberikan informasi mengenai kebijakan akuntansi yang di lakukan seperti misalnya metode penyusutan aset tetap, beberapa ekstimasi usia pakai aktiva tadi, dan lain sebagainya. Khusus untuk pendapatan atau aktiva bersih, catatan atas laporan keuangan memberikan gambaran mengenai realisasi atau pembatasan apa saja yang dikenakan kepada aktiva bersih tadi serta jenis-jenis pembatasan termasuk jangka waktu bila ada (Nainggolan, 2007, p: 56-69).

e. Contoh Laporan Keuangan Yayasan menurut PSAK No.45 Revisi 2016

1) Neraca (Laporan Posisi Keuangan) Tabel 2. 1

Entitas Nirlaba Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember (Dalam Jutaan Rupiah)

ASET xxx

Aset Lancar xxx

Kas dan Setara Kas xxx

Piutang Bunga xxx

Persediaan dan Biaya Dibayar Dimuka xxx

Piutang Lain-Lain xxx

Investasi Jangka Pendek xxx

Aset Tidak Lancar xxx

Properti Investasi xxx

Aset Tetap xxx

Investasi Jangka Panjang xxx

Jumlah Aset xxx

LIABILITAS xxx

Liabilitas Jangka Pendek xxx

Utang Dagang xxx

Pendapatan diterima dimuka yang dapat dikembalikan xxx

Utang lain-lain xxx

Utang wesel xxx

Liabilitas Jangka Panjang xxx

Kewajiban tahunan xxx

Utang jangka Panjang xxx

Jumlah Liabilitas xxx

Aset Neto xxx

Tidak terikat xxx

Tidak temporer (catatan B) xxx

Tidak permanen (catatan C) xxx

Jumlah Aset Neto xxx

Jumlah Liabilitas dan Asset Neto xxx

2) Laporan Aktivitas

Tabel 2. 2

Entitas Nirlaba Laporan Aktivitas Untuk Tahun Berakhir Pada 31 Desember

(Dalam Jutaan Rupiah) PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Pendapatan

Sumbangan xxx

Jasa Layanan

Penghasilan Investasi jangka panjang xxx

Penghasilan investasi lain lain xxx

Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi lain-lain

xxx

Jumlah xxx

Aset neto yang berakhir pembatasannya

Pemenuhan program pembatasan xxx

Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan xxx

Berakhir pembatasan waktu xxx

Jumlah xxx Jumlah pendapatan xxx Beban xxx Program A xxx Program B xxx Program C xxx

Manajemen dan Umum xxx

Perairan dana xxx

Jumlah Beban xxx

Kerugian Akibat kebakaran xxx

Jumlah xxx

Kenaikan Aset Neto Tidak Terikat xxx

PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER xxx

Sumbangan xxx

Penghasilan investasi jangka panjang xxx

Penghasilan neto terealisai dan beban terealisasi dari investasi jangka panjang

xxx

Kerugian aktuarial untuk kewajiban tahunan xxx

Aset neto terbebas dari pembatasan xxx

Kenaikan/ Penurunan Asset Neto Terikat Temporer xxx PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN

Sumbangan xxx

Penghasilan investasi jangka panjang xxx

Penghasilan investasi yan sudah dan belum terealisasi xxx

Kenaikan / Penurunan Aset Neto Terikat Permanen xxx xxx

KENAIKAN ASET NETO xxx

ASET NETO AWAL TAHUN xxx

ASET NETO AKHIR TAHUN xxx

Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2016 3) Laporan Arus Kas

Tabel 2. 3

ENTITAS NIRLABA LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Berakhir Pada 31 Desember

(Dalam Jutaan Rupiah) AKTIVITAS OPERASI

Kas dari pendapatan xxx

Kas dari pemberi sumber daya xxx

Kas dari piutang lain-lain xxx

Bunga dan dividen yang diterima xxx

Penerimaaan lain-lain xxx

Bunga yang dibayarkan xxx

Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan supplier xxx

Utang lain-lain yang dilunasi xxx

Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi xxx

AKTIVITAS INVESTASI

Ganti rugi dari asuransi kebakaran xxx

Pembelian peralatan xxx

Penerimaan dari penjualan investasi xxx

Pembelian investasi xxx

Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi

xxx AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan dari konstribusi terbatas dari: xxx

Investasi dalam endowment xxx

Investasi dalam endowment berjangka xxx

Investasi bangunan xxx

Investasi perjanjian tahunan xxx

Aktivitas pendanaan lain: xxx

Bunga dan deviden terbatas untuk reinvestasi xxx

Pembayaran kewajiban tahunan xxx

Pembayaran utang wesel xxx

Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan

xxx

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS

xxx

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN xxx

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN xxx

Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2016 4) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan yang merupakan informasi tentang pos-pos dalam laporan posisi keuangan, laporan aktivitas dan laporan arus kas. Keempat komponen tersebut yang akan penulis terapkan pada Panti Asuhan At-Taqwa Muhammadiyah karena yayasan tersebut belum menerapkan pencatatan dan pelaporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45.

6. Istilah Yang Digunakan Dalam PSAK Nomor 45

Dalam dokumen SKRIPSI NURUL NURITA PUTRI NIM (Halaman 29-39)

Dokumen terkait