BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
5. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan PSAK 45
Informasi keuangan disampaikan kepada pengguna eksternal dan pengguna internal. Untuk pelaporan eksternal diatur dalam (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Secara umum kewajiban pelaporan ini juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 28/2004 tentang yayasan dan perubahannya Undang-Undang Nomor 16/2001.
PSAK membantu pihak yayasan karena ia berfungsi sebagai tuntunan dalam menghasilkan laporan keuangan secara rinci. Pada sisi lain kantor akuntan publik (KAP) sebagai institusi pemeriksa yayasan menggunakan PSAK ini sebagai dasar pemeriksaannya. Dalam PSAK Nomor 45 Revisi 2016 tujuan utama dari pembuatan laporan ini adalah menyajikan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota lembaga, para kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi lembaga nirlaba tersebut termasuk disini yayasan.
Informasi keuangan dari suatu lembaga nirlaba kepada pihak eksternal nirlaba adalah:
a. Laporan posisi keuangan (statement of financial position) 1) Tujuan laporan posisi keuangan
Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas dan aset neto serta informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan, dan informasi dalam
pelaporan lain dapat membantu pemberi sumber daya tidak mengharapkan pembayaran kembali anggota, kreditur dan pihak lain untuk menilai:
a) Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan.
b) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajiban dan kebutuhan pendapatan eksternal. c) Kemampuan memenuhi kewajiban, dilihat dari jumlah utang serta harta lancar yang dapat digunakan untuk melakukan pelunasan utang. Laporan posisi keuangan mencangkup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas dan aset neto.
2) Klasifikasi Aset dan Liabilitas
Laporan posisi keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibelitas keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan mengumpulkan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh entitas nirlaba biasanya melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok yang homogen, seperti:
a) Kas dan setara kas
b) Piutang pasien, pelajar, anggota dan penerima jasa lain c) Persediaan
d) Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka e) Instrumen keuangan dan investasi jangka panjang
f) Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan untuk menghasilkan barang jasa.
Kas atau aset lain yang dibatasi penggunanya oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan secara terpisah dari kas atau aset lain yang tidak terikat penggunanya. Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut:
(1) Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas berdasarkan jatuh tempo.
(2) Mengelompokkan aset kedalam kelompok lancar dan tidak lancar, dan liabilitas kedalam kelompok jangka pendek dan jangka panjang.
(3) Menggunakan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo liabilitas termasuk pembatasan pengguna aset dalam catatan atas laporan keuangan.
3) Klasifikasi Aset Neto Terikat dan Tidak Terikat
a) Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu terkait secara permanen, terikat secara temporer atau tidak terikat. b) Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.
c) Pembatasan temporer terhadap aset, seperti tanah atau karya seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau aset yang diberikan investasi yang mendatang pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunanya dibatasi secara permanen atau
disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
dari hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi milik abadi.
d) Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi tertentu, investasi untuk jangka waktu tertentu, pengguna selama periode tertentu dimasa depan atau pemerolehan aset tetap, dapat disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan pengguna.
e) Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap pengguna aset neto tidak terikat dapat berasal dari sifat entitas nirlaba. Informasi mengenai batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan laporan keuangan (PSAK No.45 revisi 2016) .
b. Laporan aktivitas
1) Tujuan laporan aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto, hubungan antar transaksi dan peristiwa lain dan bagaimana pengguna sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Informasi dalam
laporan aktivitas, yang digunakan bersama dalam
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya,
dapat membantu memberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali anggota, kreditur, dan pihak lain untuk mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, menilai upaya, kemampuan dan kesinambungan entitas nirlaba
dan memberikan jasa, dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto dan ekuitas dalam posisi keuangan.
2) Perubahan kelompok aset neto
a) Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode
b) Pendapatan dan keuntungan yang menambah aset neto, serta beban dan kerugian yang mengurangi aset neto.
3) Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai
penambahan aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai aset neto tidak terikat (PSAK No.45 revisi 2016).
c. Laporan arus kas (statement of cash flows) 1) Tujuan laporan arus kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas: a) Aktifitas pendanaan
(1) Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunanya dibatasi untuk jangka panjang.
(2) Penerimaan kas dari sumbangan penghasilan investasi
pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap atau meningkatnya dana abadi (endowment).
(3) Bunga deviden yang dibatasi penggunanya untuk jangka panjang.
(4) Bunga deviden yang dibatasi penggunanya dalam jangka panjang.
(5) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan dan aset investasi.
b) Aktivitas investasi
Aktivitas ini meliputi pemberian dan penagihan pinjaman, pembelian atau perwakafan tanah, bangunan,
peralatan, yakni aktiva yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan masyarakat. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi harus dilakukan agar menyajikan seberapa besar arus kas yang telah dikeluarkan untuk memperoleh sumber daya yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan masa depan organisasi sektor publik.
c) Aktivitas pembelanjaan/pembiayaan
Meliputi perolehan sumber daya, pemberi layanan bagi masyarakat, meminjam uang atau membantu masyarakat yang memerlukan dan membayar sumber-sumber lain. Aktivitas pembiayaan merupakan pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pembiayaan harus dilakukan agar berguna dalam memprediksi klaim-klaim atas arus kas masa depan oleh dana yang tersedia untuk organisasi sektor publik.
d) Aktivitas operasi
Meliputi seluruh transaksi dan peristiwa lain yang tidak termasuk dalam aktivitas investasi serta pembiayaan. Aktivitas operasi umumnya meliputi penyediaan layanan. Arus kas dari aktivitas operasi umumnya adalah dampak kas dari transaksi dan peristiwa lain yang diperhitungkan. Jumlah arus kas bersih yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama seberapa besar operasi suatu organisasi sektor publik didanai oleh hibah dan donor yang dilayani oleh organisasi sektor publik (PSAK No.45 revisi 2016).
d. Catatan atas laporan keuangan
Merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan disebelumnya yang bertujuan memberikan informasi tambahan tentang perkiraan-perkiraan yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan ini berupa perincian dari suatu perkiraan yang disajikan seperti misalnya aktiva tetap. Catatan atas laporan keuangan akan memberikan perincian dari jumlah total aktiva tetap yang disajikan. Perincian ini dalam bentuk penggolongan aktiva tetap berdasarkan nilai atau berdasarkan jenis-jenis aktiva tetap.
Catatan atas laporan keuangan juga digunakan unuk memberikan informasi mengenai kebijakan akuntansi yang di lakukan seperti misalnya metode penyusutan aset tetap, beberapa ekstimasi usia pakai aktiva tadi, dan lain sebagainya. Khusus untuk pendapatan atau aktiva bersih, catatan atas laporan keuangan memberikan gambaran mengenai realisasi atau pembatasan apa saja yang dikenakan kepada aktiva bersih tadi serta jenis-jenis pembatasan termasuk jangka waktu bila ada (Nainggolan, 2007, p: 56-69).
e. Contoh Laporan Keuangan Yayasan menurut PSAK No.45 Revisi 2016
1) Neraca (Laporan Posisi Keuangan) Tabel 2. 1
Entitas Nirlaba Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember (Dalam Jutaan Rupiah)
ASET xxx
Aset Lancar xxx
Kas dan Setara Kas xxx
Piutang Bunga xxx
Persediaan dan Biaya Dibayar Dimuka xxx
Piutang Lain-Lain xxx
Investasi Jangka Pendek xxx
Aset Tidak Lancar xxx
Properti Investasi xxx
Aset Tetap xxx
Investasi Jangka Panjang xxx
Jumlah Aset xxx
LIABILITAS xxx
Liabilitas Jangka Pendek xxx
Utang Dagang xxx
Pendapatan diterima dimuka yang dapat dikembalikan xxx
Utang lain-lain xxx
Utang wesel xxx
Liabilitas Jangka Panjang xxx
Kewajiban tahunan xxx
Utang jangka Panjang xxx
Jumlah Liabilitas xxx
Aset Neto xxx
Tidak terikat xxx
Tidak temporer (catatan B) xxx
Tidak permanen (catatan C) xxx
Jumlah Aset Neto xxx
Jumlah Liabilitas dan Asset Neto xxx
2) Laporan Aktivitas
Tabel 2. 2
Entitas Nirlaba Laporan Aktivitas Untuk Tahun Berakhir Pada 31 Desember
(Dalam Jutaan Rupiah) PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Pendapatan
Sumbangan xxx
Jasa Layanan
Penghasilan Investasi jangka panjang xxx
Penghasilan investasi lain lain xxx
Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi lain-lain
xxx
Jumlah xxx
Aset neto yang berakhir pembatasannya
Pemenuhan program pembatasan xxx
Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan xxx
Berakhir pembatasan waktu xxx
Jumlah xxx Jumlah pendapatan xxx Beban xxx Program A xxx Program B xxx Program C xxx
Manajemen dan Umum xxx
Perairan dana xxx
Jumlah Beban xxx
Kerugian Akibat kebakaran xxx
Jumlah xxx
Kenaikan Aset Neto Tidak Terikat xxx
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER xxx
Sumbangan xxx
Penghasilan investasi jangka panjang xxx
Penghasilan neto terealisai dan beban terealisasi dari investasi jangka panjang
xxx
Kerugian aktuarial untuk kewajiban tahunan xxx
Aset neto terbebas dari pembatasan xxx
Kenaikan/ Penurunan Asset Neto Terikat Temporer xxx PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN
Sumbangan xxx
Penghasilan investasi jangka panjang xxx
Penghasilan investasi yan sudah dan belum terealisasi xxx
Kenaikan / Penurunan Aset Neto Terikat Permanen xxx xxx
KENAIKAN ASET NETO xxx
ASET NETO AWAL TAHUN xxx
ASET NETO AKHIR TAHUN xxx
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2016 3) Laporan Arus Kas
Tabel 2. 3
ENTITAS NIRLABA LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Berakhir Pada 31 Desember
(Dalam Jutaan Rupiah) AKTIVITAS OPERASI
Kas dari pendapatan xxx
Kas dari pemberi sumber daya xxx
Kas dari piutang lain-lain xxx
Bunga dan dividen yang diterima xxx
Penerimaaan lain-lain xxx
Bunga yang dibayarkan xxx
Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan supplier xxx
Utang lain-lain yang dilunasi xxx
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi xxx
AKTIVITAS INVESTASI
Ganti rugi dari asuransi kebakaran xxx
Pembelian peralatan xxx
Penerimaan dari penjualan investasi xxx
Pembelian investasi xxx
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi
xxx AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari konstribusi terbatas dari: xxx
Investasi dalam endowment xxx
Investasi dalam endowment berjangka xxx
Investasi bangunan xxx
Investasi perjanjian tahunan xxx
Aktivitas pendanaan lain: xxx
Bunga dan deviden terbatas untuk reinvestasi xxx
Pembayaran kewajiban tahunan xxx
Pembayaran utang wesel xxx
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan
xxx
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS
xxx
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN xxx
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN xxx
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2016 4) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan yang merupakan informasi tentang pos-pos dalam laporan posisi keuangan, laporan aktivitas dan laporan arus kas. Keempat komponen tersebut yang akan penulis terapkan pada Panti Asuhan At-Taqwa Muhammadiyah karena yayasan tersebut belum menerapkan pencatatan dan pelaporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45.
6. Istilah Yang Digunakan Dalam PSAK Nomor 45