• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN …

G. Laporan Keuangan BMT AL-FATH IKMI

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan BMT AL-FATH IKMI disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.59 tentang Akuntansi Perbankan

Syari’ah, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.27 (revisi 1998)

tentang Perkoperasian dan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), mencakup pula Pedoman Akuntansi dan Pelaporan yang ditetapkan oleh Menteri Negara Koperasi dan

14

Data Panduan alur kinerja BMT al-fath, (observasi)

Kolektor Slip & Uang

TABUNGAN PEMBIAYAAN TELLER ADMPS KASIR LAPORAN KAS ACCOUNTING LAPORAN HARIAN

Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Bab XII Pasal 33 dan 34 tentang “Laporan Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah”.15

Laporan keuangan disajikan berdasarkan konsep biaya historis dan konsep aktual kecuali efek-efek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar, aktiva yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan dicatat sebesar nilai bersih yang direalisasi dan tanah serta bangunan tertentu yang dinilai kembali.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan kedalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas, dan setara kas terdiri dari kas, giro pada bank lain yang tidak atau dijadikan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

Adapun laporan keuangan BMT AL-FATH IKMI terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan Ekuitas

5. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

6. Laporan Sumber dan Penggunaan Data Zakat, Infaq dan Shodaqoh 7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan

15

8. Catatan Atas Laporan Keuangan 9. Laporan Perhitungan

Laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan koperasi sebagai investor beserta hak dan kewajibannya.

Laporan perubahan dana investasi terikat merupakan laporan keuangan yang mencerminkan perubahan dalam investasi terikat yang dikelola oleh koperasi untuk kemanfaatan pihak-pihak lain berdasarkan akad mudharabah atau agen investasi.

Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shodaqah dan laporan sumber dan penggunaan dan qardhul hasan merupakan laporan keuangan yang mencerminkan peran koperasi sebagai pemegang amanah dana kegiatan social yang dikelola secara terpisah.

Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dan investasi terikat dan sejenisnya dikelola oleh koperasi sebagai agen investasi berdasarkan akad mudharabah muqayadah, investasi terikat bukan merupakan aktiva maupun kewajiban koperasi karena koperasi tidak mempunyai hak untk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta koperasi tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung resiko investasi. Koperasi mendapatkan imbalan berupa fee atas penyaluran dana tersebut.

Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki (pembayar zakat) untuk diberikan kepada mustahiq (penerima zakat). Sumber dana zakat, infak dan shodaqah berasal dari koperasi dan pihak lain yang diterima koperasi yang disalurkan kepada pihak yang berhak. Penggunaan

dana zakat, infak dan shodaqah berupa penyaluran kepada pihak yang berhak sesuai prinsip syariah.

Laporan sumber dan penggunaan dan qardhul hasan merupakan laporan yang menunjukkan sumber dana penggunaan dana qardhul hasan selama suatu jangka waktu tertentu serta saldo qardh pada tanggal tertentu.

Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi yang memuat kebijakan akuntansi, yaitu kebijakan-kebijakan di bidang akuntansi dalam rangka penyusutan laporan keuangan yang menetapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kebijakan pemberian pembiayaan dan piutang penjualan. 2. Klasifikasi atas pembiayaan dan piutang penjualan.

3. Kebijakan penyisihan, taksiran pembiayaan dan piutang penjualan yang tidak dapat ditagih.

4. Harga perolehan aktiva tetap termasuk kebijakan penyusutan. 5. Kebijakan biaya termasuk kapitalisasi.

6. Kebijakan cadangan sesuai dengan pasal 45 Undang-Undang No. 25 tahun 1992 dan cadangan khusus yang ditetapkan oleh rapat anggota.

Laporan perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan calon anggota. Perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa

hasil atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota dan calon anggota.

1. Data Keuangan Utama

Melihat Perkembangan usaha dan kinerja Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT AL-FATH IKMI pada tahun 2012 dan 2013, hal ini dapat dilihat dari pendapatan laba (rugi) bersih sebelum ZIS dan pajak tahun 2012 dibandingkan pendapatan di tahun 2013 pada posisi yang sama, secara ringkas kinerja keuangan Unit Jasa Keuangan Syariah dapat dilihat pada Tabel 6. (terlampir).16

2. Data Piutang

Piutang disajikan dalam bentuk bruto, karena koperasi tidak melakukan pengakuan terhadap piutang tak tertagih, yang diestimasi berdasarkan review atas kolektibilitas saldo piutang. Apabila timbul kejadian adanya kemungkinan sebuah piutang tidak akan tertagih, maka dibuat catatan perkiraan piutang tak tertagih, sehingga timbul perkiraan piutang tak tertagih atau piutang ragu-ragu pada laporan keuangannya.17 Pada Tabel 7.(terlampir) 3. Aktiva Tetap dan Penyusutan

Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan (nilai revaluasi) setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Semua aktiva tetap, kecuali hak atas tanah, disusutkan dengan menggunakan garis lurus selama masa manfaatnya. Apabila aktiva tetap tidak digunakan atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, sedangkan keuntungan dan kerugiaan yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.

16

Data keuangan bmt al-fath tahun 2012/2013, (observasi).

17

Aktiva tetap pada BMT AL-FATH IKMI dicatat berdasarkan nilai buku, oleh karena itu koperasi melakukan pencatatan kontra account atau perkiraan tersebut dengan mempergunakan metode penyusutan tidak langsung ke akumulasi penyusutan atau cadangan penyusutan.

4. Perpajakan

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban, pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

BAB V

ANALISIS DATA DAN HASIL

A. Karakteristik Responden

Dokumen terkait