• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori

2.2.6 Laporan Keuangan

2.2.6.1. Pengertian Laporan Keuangan

Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Tandelilin (2001 : 233), salah satu informasi yang bisa digunakan investor dalam menilai suatu perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan

keuangan ini merupakan informasi akuntansi yang menggambarkan seberapa besar kekayaan perusahaan, seberapa besar penghasilan yang diperoleh perusahaan serta transaksi – transaksi ekonomi apa saja yang telah dilakukan perusahaan yang bisa mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan. Laporan keuangan sangat berguna bagi investor untuk menentukan keputusan investasi yang terbaik dan menguntungkan. Berdasarkan analisis terhadap informasi laporan keuangan, investor bisa mengetahui perbandingan antara nilai instrinsik saham perusahaan dibanding harga pasar saham perusahaan bersangkutan, dan atas dasar perbandingan tersebut investor akan bisa membuat keputusan apakah membeli atau menjual saham bersangkutan.

2.2.6.2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinereja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagaian besar pemakai. Namun demikian,laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan (ekonomi). Keputusan ini menycakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keuputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

2.2.6.3. Analisis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2002;35) pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut, “analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan”.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2.2.6.4. Neraca

Neraca adalah daftar yang memuat posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, baik harta maupun modal. Neraca sering disebut dengan laporan posisi keuangan, yaitu melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari perusahaan pada tanggal tertentu dan membantu dalam memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian dari arus kas di masa depan. Dengan melihat hubungan di unsur- unsur ini, para pemakai laporan keuangan dapat memprediksi indikator resiko perusahaan dan arus kas di masa depan berupa likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan (Kieso, 2004 : 170). Dalam neraca sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat berdasarkan historical cost.

Menurut Munawir (2002 : 13) tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku – buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal atau tahun kalender, sehingga secara sering disebut dengan balance sheet. Dengan demikian neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu :

1. Aktiva

Pada dasarnya aktiva dibagi menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar aktiva tidak lancar.

a. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal.

b. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran perusahaan).

2. Hutang

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan kedalam hutang lancar atau hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.

a. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

b. Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka panjang (lebih dari satu tahun neraca).

3. Modal

Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang – hutangnya.

2.2.6.5. Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang terpenting karena mencerminkan kegagalan atau keberhasilan operasional suatu usaha bisnis dalam

mencapai salah satu tujuan utamanya yaitu memperoleh keuntungan atau laba bersih. Laba bersih terjadi jika pendapatan yang diperoleh oleh suatu usaha bisnis melebihi beban yang dikeluarkan, sebaliknya jika beban yang dikeluarkan melebihi pendapatan yang diperoleh maka akan dihasilkan rugi bersih. Fungsi dari laporan laba rugi adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di masa lalu; memberi dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan; membantu menaksir resiko atau ketidakpastian dari pencapaian arus kas di masa depan (Kieso, 2004 : 124).

2.2.6.6. Pihak – Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2002 : 2), pihak – pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah :

1. Pemilik Perusahaan

Dengan laporan keuangan pemilik perusahaan dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang manajer biasanya dinilai gengan laba yang diperoleh perusahaan.

2. Manajer Perusahaan

Dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan periode lalu maka dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki system pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan – kebijaksanaan yang lebih tepat.

3. Kreditur, Banker, dan Investor

Mereka memerlukan laporan keuangan perusahaan dimana mereka ini menanamkan modalnya untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan. 4. Pemerintah

Pemerintah memerlukan laporan keuangan untuk menetukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Laporan keuangan juga diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah.

5. Karyawan

Dengan melihat laporan keuangan di mana mereka bekerja maka mereka dapat mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan jaminan social yang lebih baik. Selain itu dengan melihat perkembangan keuangan dan hasil – hasil operasinya, para karyawan dapat menentukan langkah – langkah yang harus ditempuh sehubungan dengan kelangsungan kerjanya.

2.2.7. Analisis Rasio Keuangan

Dokumen terkait