• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN MAGANG

Dalam dokumen Bintang Villa Bestrada F328110 (Halaman 43-58)

BAB II commit to user

E. LAPORAN MAGANG

Dalam setiap kegiatan pastilah membutuhkan rencana kerja yang cukup matang, agar apa yang dilakukan tidak melenceng dari tujuan utama penulis. Demikian juga halnya penulis dalam melakukan kegiatan magang kerja tersebut, serta dalam menyusun laporan praktek kerja lapangan, maka penulis membuat jadwal/rencana kerja. Adapun rencana kerja tersebut meliputi:

1. Mencari dan menentukan tempat praktek kerja lapangan.

Minggu I sampai dengan pada minggu ke II bulan JanuarI 2011, penulis melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Mencari objek instansi/lembaga atau perusahaan yang akan dipergunakan sebagai media kerja praktek lapangan tersebut.

b. Penulis melakukan konsultasi dan pendaftaran lokasi

magang kepada dosen pembimbing praktek kerja lapangan sebagai pemberitahuan lokasi dan penentuan lokasi magang kerja.

31 2. Orientasi tempat dan penyusunan proposal praktek kerja lapangan.

Minggu ke III sampai dengan minggu ke IV bulan Januari 2011, penulis melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Setelah penulis berhasil menentukan lokasi yang tepat sebagai tempat praktek kerja lapangan, selanjutnya menyampaikan surat permohonan ijin pelaksanaan praktek kerja lapangan untuk melaksanakan praktek kerja lapangan tersebut.

b. Setelah mendapatkan izin dari instansi/lembaga atau perusahaan tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan, penulis melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan mengajukan proposal praktek kerja lapangan tahap I. c. Pelaksanaan praktek kerja lapangan, minggu I bulan februari

sampai dengan minggu ke IV bulan Maret 2011, penulis melakukan kegiatan praktek kerja lapangan dilokasi yang telah ditentukan dan yang mendapat persetujuan.

d. Penyusunan laporan praktek keja lapangan,

Minggu I sampai dengan minggu ke IV bulan Maret 2011, penulis menyusun laporan praktek kerja lapangan.

3. Tanggal 2 Februari-25 Maret 2011, penulis melaksanakan praktek kerja lapangan. Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis melakukan kegiatan sebagai berikut:

32 a. 02-04 Februari 2011

Penulis masuk Tanggal minggu pertama praktek kerja lapangan, yang diawali dengan perkenalan staf, lingkungan, cara kerja, danadaptasi dengan lingkungan, serta melakukan pengamatan terhadap keadaan perusahaan. b. Tanggal 09-11 Februari 2011

Minggu kedua praktek penulis diperkenalkan dengan berbagai macam kegiatan promosi, proses, cara, pelaksanaan promosi serta penjualan-penjualan terkait dengan promosi yang diikuti dengan adanya data perusahaan mengenai macam promosi, media, dan alat pendukung promosi lannya.

c. Tanggal 16 Februari 2011

Penulis tidak dapat mendapat pekerjaan dan informasi apapun tentang perusahaan, karena semua staf sedang melakukan pertemuan di luar perusahaan.

d. Tanggal 17-18 Februari 2011

Penulis mendapatkan banyak informasi mengenai keadaan perusahaan, berbagai macam produk yang dimiliki oleh perusahaan, mulai dari macam harga, kualitas, serta pangsa pasar perusahaan.

33 e. Tanggal 23-25 Februari 2011

Perusahaan memberikan tugas kepada penulis untuk menghitung jumlah penjalan perusahaan selama periode tertentu didaerah pemasaran HIGH-DESERT di Lamongan. f. Tanggal 02-03 Februari 2011

Penulis mendapatkan informasi mengenai distribusi secara mendetail, baik dari prosesnya, penanganan yang dilakukan, pemilihan saluran distribusi perusahaan, penanganan masalah serta hambatan yang mungkin terjadi pada perusahaan atau pada saat pendistribusian berlangsung.

g. Tanggal 09-11 Maret 2011

Penulis mendapatkan informasi mengenai perusahaan, kinerja, kemampuan, serta SDM yang dimiliki perusahaan, cara mempertahankan kinerja karyawan, berbagai macam kegiatan yang mampu menunjang kemampuan karyawan.

h. Tanggal 16-18 Maret 2011

Penulis mendapatkan informasi mengenai cara segmentasi yang dilakukan oleh perusahaan dan karateristik konsumen menurut perusahaan.

34 i. Tanggal 23 Maret 2011

Penulis mendapatkan informasi mengenai kinerja karyawan, pembagian tugas, dan sistem gaji perusahaan kepada karyawan.

j. Tanggal 24 Maret 2011

Penulis menghadapi pihak perusahaan untuk mengucapkan terima kasih.

k. Minggu 1 bulan April 2009

Penulis mulai menyusun lebih lengkap laporan praktek kerja lapangan.

F. PEMBAHASAN

Pembahasan yang akan dipakai adalah pembahasan deskriptif (analisis diskriptif), dimana data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik (pie) yang akan membantu dalam memaparkan karateristik konsumen yang diperoleh dari kuesioner. Jumlah data karetiristik konsumen berjumlah 100 data diri konsumen.

35 1. Karateristik Konsumen

a. Jenis Kelamin Konsumen

Tabel III.1

Distribusi Frekuensi Konsumen

Karakteristik Konsumen berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel III.1 diketahui bahwa dari 100 konsumen, jumlah konsumen yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah konsumen yang berjenis kelamin Laki-laki Konsumen yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 66 orang dari jumlah konsumen keseluruhan. Sedangkan konsumen lain yang berjenis kelamin Laki-laki sebanyak 34 konsumen dari 100 orang dari jumlah konsumen keseluruhan. Prosentase dari jumlah konsumen produk makanan kesehatan High-Desert berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada diagram pie III.1.

Diagram III.1 Jumlah konsumen berdasarkan jenis kelamin b. Jenis Pekerjaan

Jenis Kelamin Frekuensi Persen

1 Laki-laki 34 34%

2 Perempuan 66 66%

Total 100 100%

36 Tabel III.2

Distribusi Frekuensi Konsumen

Karakteristik Konsumen berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Frekuensi Persen

1 IRT 34 34%

2 Pegawai swasta 29 29% 3 Pelajar/mahasiswa 10 10%

4 PNS 27 27%

Total 100 100%

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel III.2 diketahui bahwa dari 100 konsumen, jumlah konsumen yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga lebih banyak dari jumlah konsumen yang bekerja sebagai PNS, Pegawai Swasta, dan Pelajar/Mahasiswa. Konsumen yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 34 orang dari jumlah konsumen keseluruhan. Sedangkan konsumen lain yang bekerja sebagai PNS, Pegawai Swasta, dan Pelajar/Mahasiswa sebanyak 29 hingga 10 dari 100 orang dari jumlah konsumen keseluruhan. Prosentase dari jumlah konsumen produk makanan kesehatan High-Desert berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada diagram pie III.2.

Diagram III.2 Jumlah Konsumen Berdasarkan Tingkat Pekerjaan c. Tingkat Pendidikan Konsumen

37 Tabel III.3

Distribusi Frekuensi Konsumen

Karakteristik Konsumen berdasarkan Tingkat Pendidikan Konsumen

Tingkat

Pendidikan Frekuensi Persen

1 SMA 23 23%

2 D3 45 45%

3 S1 32 32%

Total 100 100%

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel III.3 diketahui bahwa dari 100 konsumen, jumlah konsumen yang berpendidikan terakhir D3 lebih banyak dibandingkan jumlah konsumen yang berpendidikan terakhir S1 dan SMA. Konsumen yang berpendidikan terakhir D3 sebanyak 45 orang dari jumlah konsumen keseluruhan. Sedangkan konsumen lain yang berpendidikan terakhir S1 sebanyak 32 konsumen, dan konsumen yang berpendidikan terakhir SMA sebanyak 23. Prosentase dari jumlah konsumen produk makanan kesehatan High-Desert berdasarkan tingkat pendidikan dapat di lihat pada diagram pie III.3.

Diagram III.3 Jumlah Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan d. Usia

38 Tabel III.4

Distribusi Frekuensi Konsumen

Karakteristik Konsumen berdasarkan Usia Konsumen Usia Konsumen Frekuensi Persen

1 Usia 17-25 10 10% 2 Usia 26-35 27 27% 3 Usia 36-45 40 40% 4 Usia >46 23 23%

Total 100 100%

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel III.4 diketahui bahwa dari 100 konsumen, jumlah konsumen yang berusia 36-45 tahun lebih banyak dibandingkan jumlah konsumen yang berusia 26-35 tahun, 17-25 tahun, dan >46 tahun. Konsumen yang berusia antara 36-45 tahun sebanyak 40 orang dari jumlah konsumen keseluruhan. Sedangkan konsumen lain yang berusia antara 26-35 tahun sebanyak 27 konsumen, konsumen yang berusia antara 17-25 tahun sebanyak 10 konsumen, dan konsumen yang berusia >46 tahun sebanyak 23 konsumen. Prosentase dari jumlah konsumen produk makanan kesehatan High-Desert berdasarkan usia konsumen dapat dilihat pada diagram pie III.4.

Diagram III.4 Jumlah Konsumen Berdasarkan Usia

e. Daerah Tempat Tinggal

39 Tabel III.5

Distribusi Frekuensi Konsumen

Karakteristik Konsumen berdasarkan Jenis Daerah Tempat Tinggal Daerah Tempat

Tinggal Frekuensi Persen 1 Komplek perumahan dalam kota 26 26% 2 Perkampungan pinggiran kota 36 36% 3 Luar kota 38 38% Total 100 100%

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel III.5 diketahui bahwa dari 100 konsumen, jumlah konsumen yang bertempat tinggal di Luar Kota lebih banyak dari jumlah konsumen yang bertempat tinggal diperkampungan pinggiran kota dan komplek perumahan dalam kota. Konsumen yang bertempat tinggal di Luar Kota sebanyak 38 konsumen sedangkan konsumen lainnya yang bertempat tinggal diperkampungan pinggiran kota sebanyak 36 konsumen, dan konsumen yang bertempat tinggal di komplek perumahan dalam kota sebanyak 26 konsumen. Prosentase dari jumlah konsumen produk makanan kesehatan High-Desert berdasarkan daerah tempat tinggal dapat dilihat pada diagram pie III.5.

Diagram III.5 Jumlah Konsumen Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal f. Citra Produk

40 Tabel III.6

Distribusi Frekuensi Konsumen

Karakteristik Konsumen berdasarkan Citra Produk Citra Produk Frekuensi Persen

1 Mahal 23 23.0

2 Murah 20 20.0

3 Terjangkau 57 57.0

Total 100 100.0

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel III.6 diketahui bahwa dari 100 konsumen, yang berdasarkan citra produk, menunjukan bahwa yang menurut konsumen paling banyak adalah produk yang terjangkau di bandingkan dengan mahal dan murah. Menurut konsumen yang menjawab terjangkau sebanyak 57 dari 100 konsumen, sedangkan yang menurut mereka mahal sebanyak 23 konsumen, dan yang menuruk mereka murah sebanyak 20 konsumen dari 100 jumlah konsumen secara keseluruhan. Prosentase dari jumlah konsumen produk makanan kesehatan High-Desert berdasarkan citra produk dapat dilihat pada diagram pie III.6.

Diagram III.6 Jumlah Konsumen Yang Berdasarkan Citra Produk g. Alasan konsumen membeli produk commit to user

41 Tabel III.7

Distribusi Frekuensi Konsumen

Karakteristik Konsumen berdasarkan Alasan konsumen membeli produk

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel III.7 diketahui bahwa dari 100 konsumen, yang beralasan membeli produk karena untuk menjaga kesehatan lebih banyak di bandingkan dengan alasan membeli produk karena untuk dikonsumsi sebagai vitamin, dan sebagai obat, karena produk dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Dari 100 konsumen yang beralasan membeli produk karena untuk menjaga kesehatan sebanyak 65% dari 100 konsumen keseluruhan, sedangkan alasan konsumen membeli produk untuk dikonsumsi sebagai vitamin sebanyak 20%, dan alasan konsumen membeli produk untuk dikonsumsi sebagai obat, karena produk dipercaya dapat menyembuhkan penyakit sebanyak 15%. Prosentase dari jumlah konsumen produk makanan kesehatan High-Desert berdasarkan alasan mengkonsumsi produk dapat dilihat pada diagram pie III.7.

Alasan Konsumen Membeli

Produk Frekuensi Persen

1 Dikonsumsi sebagai vitamin 20 20% 2 Sebagai Obat, Karena Produk Dipercaya Dapat Menyembuhkan Penyakit 15 15% 3 Untuk Menjaga Kesehatan Tubuh 65 65% Total 100 100% commit to user

42 Tabel III.7 Jumlah Konsumen Yang Berdasarkan Alasan Konsumen Membeli

Produk

2. EVALUASI PENETAPAN PASAR SASARAN

Dalam mengevaluasi segmen pasar yang beragam, perusahaan harus memperhatikan kenyataan bahwa pasar suatu produk adalah bersifat heterogen. Hal ini akan mendorong perusahaan supaya cermat dalam membidik segmen pasar agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, yaitu untuk meningkatkan efektifitas kerja strategi pemasaran yang disusun supaya lebih terarah dan sumber daya perusahaan dapat digunakan secara efektif dan efesien.

Untuk mengetahui dan mengevaluasi segmentasi pasar yang telah dibidik oleh HIGH-DESERT di Lamongan dengan memperhatikan dua faktor berikut:

a. Ukuran dan Pertumbuhan segmen

Dalam mengevaluasi suatu segmen sebelumnya HIGH-DESERT Lamongan telah memperhitungkan seleksi tingkat laba pertumbuhan yang diharapkan. Serta laba yang diharapkan dari segmen yang dipilih

43 untuk memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih cukup besar dan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini dipastikan dalam laporan tahunan HIGH-DESERT di Lamongan, bahwa kegiatan dari perusahaan tersebut dalam membidik pasar dengan produknya telah menjadi andalan bagi konsumen

b. Daya Tarik Struktual Segmen

Pemilihan segmen potensial bagi HIGH-DESERT di Lamongan yaitu golongan menengah ini ditentukan oleh tingkat pendapatan dan daya tarik jangka panjang intrinsik suatu pasar secara keseluruhan. Sehingga daya tarik segmen produk makanan kesehatan bagi konsumen menengah keatas sangat besar, belum lagi dengan masuknya berbagai pesaing produk lainnya.

Untuk itu diperlukan strategi pasar yang didasarkan pada keunggulan kompetitif dari HIGH-DESERT di Lamongan sebagai cara untuk mengukur apakah perusahaan tersebut memiliki kekuatan dalam bersaing dan berusaha mendominasi segmen pasar yang dipilih.

3. PENETAPAN DAN STRATEGI PASAR SASARAN HIGH-DESERT LAMONGAN

Setelah mengevaluasi segmen pasar yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya dan karena konsumen atau pelanggan individual memiliki kebutuhan yang hampir sama, maka dapat diketahui bahwa selama ini HIGH-DESERT di Lamongan dapat menggunakan strategi Concentrated Marketing yaitu strategi yang biasanya memiliki satu segmen dari pasar untuk

44 memusatkan upaya-upaya pemasarannya. Karena perusahaan menarik satu segmen saja, sehingga mampu memahami kebutuhan, motivasi dan kepuasan dari anggota segmen dan mengembangkan serta mempertahankan bauran pemasarannya yang sangat khusus.

Strategi ini dapat digunakan karena HIGH-DESERT di Lamongan adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk makanan kesehatan, maka digunakanlah untuk memahami kebutuhan, motivasi dan kepuasan dari anggota segmen dalam atau konsumen guna mengembangkan dan mempertahankan bauran pemasarannya yang sangat khusus dan bertujuan untuk memperoleh kedudukan yang kuat dalam suatu segmen yang dilayani. Untuk memperoleh penghematan dalam operasinya karena adanya spesialisasinya produksi, distribusi dan promosi serta untuk mendapatkan retrun of investment yang tinggi dengan pengembangan konsep HIGH-DESERT Lamongan telah memberikan produk yang seimbang dengan target sasaran dan mengacu pada kepentingan pasar sasaran.

45 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen Bintang Villa Bestrada F328110 (Halaman 43-58)

Dokumen terkait