• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

2.3. Latar Belakang Historis

Sejak tahun 1864 daerah Nias merupakan bagian wilayah Residentil Tapanuli yang termasuk dalam lingkungan Goverment Sumatera Wesiklet. Sejak tahun 1864 secara efektif pemerintahan Hindia Belanda mengatur pemerintahan di Nias sebagai bagian wilayah Hindia Belanda pada saat itu.

Sejak tahun 1991 Residen Tapanuli tidak lagi terdiri dari tiga afdeling, tetapi telah menjadi empat afdeling yang masing-masing dipimpin oleh seorang asisten, yaitu :

Afdeling Sibolga dan sekitarnya dengan ibukota Sibolga

Afdeling Padang Sidempuan dengan ibukota Padang Sidempuan

Afdeling Batak Landen dengan ibukota Tarutung

Afdeling Nias termasuk pulau-pulau sekitarnya (kecuali pulau-pulau batu)

yang merupakan afdeling yang baru dibentuk pada tahun 1991 dengan ibukota Gunungsitoli

Pembentukan daerah Nias sebagai satu afdeling didasarkan pada pertimbangan antropologis, tidak ada pemerintahan yang meliputi keseluruhan daerah Nias yang dialami oleh Suku Nias. Afdeling Nias terdiri dari dua Onderafdeeling yaitu Onderafdeling Nias Selatan denagn ibukota teluk dalam dan Onderafdeling Nias Utara denang ibukota Gunungsitoli yang masing- masing dipimpin oleh seorang

Controleur atau Gezeghebber

Di bawah Onderafdeling terdapat lagi satu tingkat pemerintahan yang disebut Distrik dan Onderdistrik yang masing- masing dipimpin oleh seorang Demang dan

Asisten Demang. Batas antara masing- masing wilayah tersebut tidak ditentukan secara tegas. Onderafdeeling nord Nias terbagi atas satu satu distrik, yaitu Distrik Gunungsitoli dan empat Onderdistrik, yaitu Onderdistrik Idawo Gawo, Onderdistrik Hiliguigui, Onderdistrik Lahewa, dan onderdistrik Lahagu. Onderdistik Zuid Nias terbagi atas satu distrik, yaitu : Distirk Teluk Dalam dan dua Onderdistrik, yaitu :

Onderdistrik Balaekha dan Onderdistrik Lolowau.

2.3.2 Zaman Pendudukan Jepang

Pada zaman pendudukan Jepang, sebagaimana halnya di seluruh Indonesia waktu itu berdasarkan Undang-undang No.1 tahun 1942 pembagian wilayah pemerintahan di derah Nias pemerintahan Hindia Belanda, kecuali Onderafdeeling dihilangkan, yang mengalami perubahan, hanya namanya saja yaitu : afdeling diganti dengan nama Gunsu Sibu yang dipimpin oleh seorang Setyotyo, distirk diganti dengan nama Gun yang dipimpin oleh seorang Guntyo, onderdistrik diganti dengan nama

Fuku Gu yang dipimpin oleh seorang Fuku Guntyo

Mengenai peraturan pemerintahan juga didasarkan undang- undang Nomor 1 tahun 1942 yang mengatakan bahwa semua badan pemerintahan dan kekuasaannya, hukum, dan undang- undang dari pemerintahan Hindia Belanda untuk sementara diakui sah asal tidak bertentangan dengan aturan pemerintahan militer Jepang.

2.3.3 Zaman Kemerdekaan

Pada tahun-tahun pertama zaman kemerdekaan pembagian wilayah pemerintahan di daerah Nias tidak mengalami perubahan, demikian juga struktur

pemerintahan, yang berubah hanya nama wilayah dan nama pimpinannya seperti : Nias Gunsu Sibu diganti nama Pemerintahan Nias yang dipimpin oleh Kepala Luhak,

Gun diganti dengan nama Urung yang dipimpin oleh seorang asisten kepala Urung

(Demang), Fuku Gun diganti dengan nama Urung kecil yang dipimpin oleh kepala

urung kecil (Asisten Demang).

Sesuai dengan jumlah distrik dan Onderdistrik pada zaman Belanda, pembagian nama tetap berlaku pada zaman Jepang, maka pada awal kemerdekaan terdapat sembilan kecamatan. Hanya saja di antara kecamatan itu terdapat tiga kecamatan yang mengalami perubahan nama dan lokasi ibukota yaitu :Onderdistrik Hiliguigui menjadi kecamatan Tuhemberua, Onderdistrik Lahagu menjadi kecamatan Mandrehe dengan ibukota Mandrehe, Onderdistrik Balaekha menjadi kecamatan Lahusa dengan ibokota Lahusa.

Pada Tahun 1945 Komite Nasional Daerah (KND) dihapuskan dan dibentuk suatu lembaga baru yaitu Dewan Perwakilan Rakyat. Pada tahun 1946 daerah Nias berubah dari Pemerintahan Nias menjadi Kabupaten Nias yang dipimpin oleh seorang bupati.. Pada tahun 1953 di bentuk tiga kecamatan, yaitu :

1. kecamatan Gido yang wilayahnya sebagian diambil dari wilayah Kecamatan Gunungsitoli dan sebagian diambil dari kecamatan Idano Gawo, dengan ibukota Lahemo

2. Kecamatan Gomo yang wilayahnya sebagian diambil dari wilayah kecamatan Idano Gawo dan sebagian dari wilayah kecamatan Lahusa dengan ibukota Gomo

3. Kecamatan Alasa yang wilayahnya sebagian diambil dari wilayah kecamatan lahewa, sebagian dari wilayah kecamatan Tuhemberua dan sebagian dari wilayah kecamatan Mandrehe dengan ibukota Ombolata.

Pada tahun 1956 dibentuk satu kecamatan baru yaitu kecamatan Sirombu yang wilayahnya sebagian dari wilayah kecamatan Mandrehe dan sebagian dari wilayah kecamatan Lolowau. Pada tahun 1956 dengan undang- undang No. 7 tahun 1956 Kabupaten Nias di tetapkan sebagai daerah otonom yang disebut Daerah Swatantra Kabupaten Daerah Tingkat II Nias, Yang dipimpin oleh Bupati Kepala Daerah. Disamping Bupati kepala daerah dibentuk dewan pemerintahan Daerah yang dipilih dari anggota DPRD. Pada tahun 1961 samapi dengan tahun 1969 ketua DPRD langsung dirangkap oleh Bupati Kepala Daerah. Untuk membantu Bupati Kepala Daerah dalam menjalankan roda pemerintahan sehari- hari dibentuk Badan Pemerintahan Harian sebagai ganti DPD yang telah dihapuskan.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa perubahan- perubahan pemerintahan di Kabupaten Nias, mengikuti perubahan- perubahan tentang pemerintahan di daerah yang berlaku secara nasional. Desa/ Kelurahan sebagai tingkat pemerintahan yang paling bawah, di Kabupaten Nias terdapat sebanyak 657 buah. Desa/kelurahan tersebut karena persekutuan masyarakat menurut setempat, yang dahulunya masing- masing berdiri sendiri- sendiri tanpa ada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi yang mencakup beberapa atau keseluruhan desa/kelurahan itu. Sejak awal kemerdekaan

sampai tahun 1967 terdapat satu tingkat pemerintahan lagi diantara kecamatan dengan desa/kelurahan yang disebut Ori13

13

Ori adalah kepala suku/ kepala daerah yang dibentuk karena perserikatan beberapa desa yang menyangkut pesta dan adat-istiadat.

yang meliputi beberapa desa.

Memang Ori ini sejak awal kemerdekaan telah ada di dibentuk karena perserikatan beberapa desa yang menyangkut pesta, sedang masalah-masalah pemerintahan desa langsung diatur oleh masing- masing desa. Wilayah Kabupaten Nias yang terdiri dari 22 kecamatan yaitu : Kecamatan Idanogawo, Bawolato, Sirombu, Mandrehe, Gido, Lolofitu Moi, Gunungsitoli, Hiliduho, Alasa, Namohalu Esiwa, Lahewa, Afulu, Tuhemberua, Lotu, Amandraya, Lahusa, Teluk Dalam, Lolowau, Lolomatua, Bawalato dan Pulau-pulau Batu.

Dokumen terkait