• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KAJIAN TEORI

2.1.2.1. Latar Belakang

Olahraga sendiri memiliki banyak sekali cabang salah satunya adalah olahraga otomotif / dalam hal ini offroad yang menggunakan kendaraan bermotor sebagai media alatnya. Di Indonesia sendiri olahraga offroad dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan namun oalahraga belum mempunyai tempat yang bersifat permanen dan mempunyai prasarana yang mendukung. Tempat kegiatan olahraga offroad yang mempunyai prasana yang memadahi dan tempat pelatihan guna meningkatkan kemampuan pembalap yang sudah ada maupun yang ingin memepelajari tentang offroad. Karena belum adanya tempat atau prasarana yang mendukung kegiatan offroad biasanya peminat olahraga offroad ini melakukannya di hutan atau dilahan kosong yang mempunyai tanjakan dan

turunan yang ektrim. Hal tersebut akan berdampak pada rusaknya ekosistem yang sudah ada apabila belum mengetahui tentang olahraga offroad. Banyak juga anak – anak dibawah umur yang hobi dengan olahraga ektrim ini namun tidak ada seseorang yang mengarahkan dengan baik terkait safety dalam olahraga offroad.

Pada umumnya tempat kegiatan offroad di Indonesia bersifat tidak permanen sirkuit atau arena yang digunakan juga tidak dirawat dengan baik tidak ada bangunan yang bersifat permanen juga baik untuk bangunan utama maupun pendukung. Hal ini yang tidaak sesuai dengan regulasi yang sudah diatur dalam peraturan tentang olahraga offroad di Indonesia. Selain itu fasilitas-fasilitas juga tidak dapat mengakomodir kebutuhan pengunjung maupun pembalap yang bahkan dapat membahayakan pengunjung dan pembalap itu sendiri. Hal tersebut yang dapat mengakibatkan kurang terjaminnya keamanan bagi penonton / pengunjung serta pembalap. Pembalap juga dalam berlatih tidak ada yang mengarahkan dan cenderung berkembang secara otodidak / dengan sendirinya sehingga prestasi yang di raihnya kurang memuaskan dan tidak stabil. Hal tersebutlah yang mendorong untuk perencanaan dan perancangan sebuah pusat pelatihan khusus offroad yang belum pernah ada sebelumnya yang dapat menampung segala kebutuhan pembalap yang akan berlatih kearah yang profesional , peserta yang ingin belajar tentang offroad serta akan menyediakan tempat balap offroad yang aman bagi pengunjung dan pembalap itu sendiri.

2.1.2.2. Perkembangan

Perkembangan dunia otomotif di Indonesia untuk industri otomotifnya sangatlah pesat, baik untuk minat kendaraan bermotor maupun sparepart

aksesorisnya, pelaku dan penyedia layanan hobi modifikasi kendaraan bermotornya. Tetapi untuk balapnya masih dirasa sangat kurang, baik pelaku hobi maupun profesionalnya, hal ini terjadi karena minimnya fasilitas sarana prasarana yang dapat mewadahi segala aktivitas bidang balap, hal tersebut tentu sangat disayangkan apalagi jika sebagian pelaku terpaksa harus turun ke jalan-jalan raya hanya untuk menyalurkan hobi atau kegiatannya, padahal cukup banyak atlet otomotif yang berprestasi dan berhasil mengharumkan nama indonesia di kancah Internasional.

Jikalau ada fasilitas sarana prasarana yang mewadahi, itupun sudah kurang layak dan terkesan ketinggalan jaman, era arsitektur saat ini berkembang cukup pesat dimana material dan teknologi sudah sangat maju, tren penggunaan material bahan bangunan pabrikasi untuk kepraktisan dan kecepatan dalam proses konstruksi, bentukan-bentukan bangunan yang semakin beragam, hal ini belum ada yang diterapkan pada bangunan-bangunan pendukung sirkuit balap di Indonesia, hal ini dirasa penting untuk menarik animo minat bakat masyarakat yang diharapkan juga turut mendukung perkembangan kemajuan dunia balap otomotif itu sendiri di Indonesia. Hal ini dtunjukan dari kalender kegiatan offroad yang dilakukan pada tahun 2016 yang sangat padat dan banyak peminatnya.

Gambar 23 : Kalender Kegiatan Offroad IOF ( Indonesia Offroad Federation ) Pengda Jateng

Sumber : IOF Pengda Jateng

Gambar 24 : Kalender Kegiatan Offroad IOF ( Indonesia Offroad Federation ) Pengda Jateng

Sumber : IOF Pengda Jateng

Gambar 25 : Kalender Kegiatan Offroad IOF ( Indonesia Offroad Federation ) Pengda Jateng

2.1.2.3. Tren

Perkembangan dunia offroad di Indonesia dimulai sejak tahun 1989 ketika anak-anak tentara di Bandung yang diberi fasilitas mobil 4x4 menyusuri perkebunan milik bapaknya. Salah satu motornya Tantyo Soedharmono, putra mantan Wakil Presiden Soedharmono pendiri Hill Climbing Club Indonesia (HCCI). Sekitar tahun 1990 mulailah berkembang event-event offroad, dan bermunculan banyak klub dari Bandung, Jakarta, Jateng, Jatim hingga Indonesia timur sekarang. Salah satunya Surabaya Offroad Club, yang berdiri tahun 1994 yang dimotori Cak Srundul, dan termasuk anggota IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan IOF (Indonesian Offroad Federation, yang berdiri tahun 2000). Dari situlah perkembangnya dunia offroad yang dari tahun ketahun menjadi suatu olahraga yang diminati semua kalangan baik masyarakat biasa , hingga kalangan pejabat. Offroad sendiri bagi para penghobinya dapat dikategorikan berdasarkan umur, baik untuk hobi modifikasi kendaraan dengan tujuan estetika, kecepatan, gengsi, ikut-ikutan, maupun untuk profesi sebagai pembalap, kru tim, mekanik, sponsor, event organiser, dengan segala tujuan dan kepentingannya masing-masing.

Begitupula bagi dunia arsitektur, di Indonesia sudah mulai bermunculan resort dengan fasilitas offroad sebagai fasilitas utama yang disajikan dan tidak heran apabila ada resort dengan konsep tersebut banyak sekali wisatawan yang datang untuk merasakan sensasinya. Dengan tersedianya pusat pelatihan offorad ini juga masyarakat akan tahu bagaimana cara safety saat mengendarai offroad, bagaimana cara merecofery mobil , masyarakat juga akan tahu bahwa offroad itu mengedepankan menjaga

lingkungan tidak merusaknya. Banyak hal yang didapat apabila sudah mengetahui tentang offroad itu sendiri.

2.2. Tinjauan Khusus : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad 2.2.1. Terminologi : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Pengertian secara etimologis dari “PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA OFFROAD DI KOTA SEMARANG ” adalah :

Pusat adalah central dari suatu hal yang dituju.

Pelatihan adalah tempat diadakannya suatu hal kegiatan (berlicency) yang berupa pengetahuan baik dilihat dari bentuk maupun dilihat dari mental yang bersifat mendidik agar menjadi lebih baik.

Olahraga adalah suatu kegiatan yang menguras fisik ( tenaga ) dan pikiran.

Offroad adalah kegiatan mengendarai mobil/motor/sepeda/berjalan diluar

jalan raya, apakah itu tanah, lumpur, pasir, sungai, atau batuan dengan kata lain medan yang extrim.

Semarang adalah Nama Kota yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah.

Yang berarti :

“ Suatu pusat kegiatan yang merupakan arena pembinaan untuk memberikan pengetahuan, mengasah keahlian membentuk mental agar menjadi lebih baik yang dilakukan di tempat yang extrim dalam bentuk pelatihan dan persiapan

untuk ajang kompetisi balap offroad di Kota Semarang ”

Didalam kawasan sebuah pelatihan offroad itu sendiri diperlukan berbagai fasilitas pendukung bagi kelangsungan aktivitas yang terjadi. Pusat Pelatihan Olahraga offroad dibuat untuk sarana tempat latihan bagi offroader / masyarakat umum yang ingin belajar tentang olahraga offroad.

Disini penulis mengkhususkan untuk merencanakan dan merancang berbagai bangunan utama dan pendukungnya saja sedangkan untuk trek lintasan akan mengambil pendekatan pola layout dari beberapa trek yang telah ada kemudian distudi, dianalisis dan dipilih mana yang paling sesuai untuk diaplikasikan kedalam projek ini, karena untuk perencanaan dan perancangan teknis sebuah lintasan trek diperlukan keahlian bidang ilmu khusus.

2.2.2. Kegiatan (Pelaku, Aktivitas dan Fasilitas) Pusat Pelatihan Olahraga Offroad