• Tidak ada hasil yang ditemukan

LTP PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA OFFROAD DI KOTA SEMARANG penekanan desain : Arsitektur Eco Tech - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LTP PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA OFFROAD DI KOTA SEMARANG penekanan desain : Arsitektur Eco Tech - Unika Repository"

Copied!
257
0
0

Teks penuh

(1)

PROJEK AKHIR ARSITEKTUR

Periode LXIX, Semester Genap, Tahun 2015/2016

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA OFFROAD DI KOTA

SEMARANG

Penekanan Desain :

Arsitektur Eco Tech

Permasalahan Dominan :

Penerapan Pola Pelestarian dan Penataan Lingkungan (Sirkulasi) Pada Bangunan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Arsitektur

Disusun Oleh :

Henri Wirawan (11.11.0059 )

Dosen Pembimbing :

Dr.Ir. Rudyanto Soesilo,MSA NIDN : 0020065402

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

April 2016

Kel

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

PROJEK AKHIR ARSITEKTUR

Periode LXIX, Semester Genap, Tahun 2015/2016

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

Judul Projek : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad Tema Desain : Arsitektur Eco Tech

Fokus Kajian : Penerapan Pola Pelestarian dan Penataan Lingkungan (Sirkulasi ) Pada Bangunan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang

Penyusun : Henri Wirawan

N I M : 11.11.0059

Pembimbing : Dr.Ir. Rudyanto Soesilo, MSA

Penguji :1. Ir. CH. Koesmartadi, MT

2. Ir. BPR. Gandhi, MSA 3. Ir.Afriyanto Sofyan,St.B, MT

Semarang, April 2016 Mengetahui dan Mengesahkan

Dekan Ketua Koordinator

Fakultas Arsitektur dan Desain Program Studi Arsitektur Projek Akhir Arsitektur

Dra. B. Tyas Susanti, MA.,Ph.D Dr.Ir.Krisprantono Ir.Fx.Bambang Suskiyatno,MT

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PROJEK AKHIR ARSITEKTUR

Periode LXIX, Semester Genap, Tahun 2015/2016

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

Judul Projek : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad Tema Desain : Arsitektur Eco Tech

Fokus Kajian : Penerapan Pola Pelestarian dan Penataan Lingkungan (Sirkulasi ) Pada Bangunan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang

Penyusun : Henri Wirawan

N I M : 11.11.0059

Pembimbing : Dr.Ir. Rudyanto Soesilo, MSA

Penguji :1. Ir. CH. Koesmartadi, MT

2. Ir. BPR. Gandhi, MSA 3. Ir.Afriyanto Sofyan,St.B, MT

Semarang, April 2016 Mengetahui dan Mengesahkan

Pembimbing

Dr.Ir. Rudyanto Soesilo,MSA NIDN : 0020065402

Penguji Penguji Penguji

(4)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : Henri Wirawan

NIM : 11.11.0059

Menyatakan bahwa karya ilmiah pada Projek Akhir Arsitektur Periode 69, Semester

Genap, Tahun 2015/2016, Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Judul : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang

Tema Desain : Arsitektur Eco Tech

Fokus Kajian : Penerapan Pola Pelestarian dan Penataan Lingkungan

( Sirkulasi ) Pada Bangunan Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad di Kota Semarang.

Penyusun : Henri Wirawan

NIM : 11.11.0059

Pembimbing : Dr.Ir. Rudyanto Soesilo, MSA

NIDN : 0020065402

Adalah bukan karya plagiasi, apabila dikemudian hari ditemukan tindak plagiasi

didalam penyusunan karya ilmiah tersebut, maka saya selaku pembuat pernyataan

ini siap menerima segala konsekuensinya.

Semarang, April 2016

Penulis

(5)

PRAKATA

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-NYa sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis Landasan Teori dan Program Projek Akhir

Arsitektur/PAA periode 69 ini dengan judul “Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang”.

Projek Akhir Arsitektur merupakan tugas akhir program studi arsitektur

dimana Landasan Teori dan Program menjadi salah satu syarat kelulusan untuk

memperoleh gelar Sarjana Arsitektur pada Fakultas Arsitektur dan Desain,

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu dan berkontribusi selama proses

penyusunan Landasan Teori dan Program, diantaranya :

Dra. B. Tyas Susanti, MA., Ph.D selaku Dekan Fakultas Arsitektur dan

Desain Unika Soegijapranata Semarang

Dr. Ir. Krisprantono selaku Ketua Program Studi Arsitektur Unika

Soegijapranata Semarang

Ir. FX. Bambang Suskiyatno, MT selaku Dosen Koordinator Projek Akhir

Arsitektur / PAA 69

Dr. Ir. Rudyanto Soesilo, MSA selaku Dosen Pembimbing Projek Akhir

Arsitektur / PAA 69

Pihak De’pes (Sentul) dan JSI (Jeep Station Indonesia ) Mega Mendung diantaranya Ibu Devi, Bapak Stenly, serta seluruh staf pengurus dan

pengelola De’pes dan JSI.

Pihak IOF Pengurus Daerah Jawa Tengah yang Bapak Aryo Yogyo

(6)

Pengurus IOF ( Indonesia Off - road federation ) Pengda Jateng Bapak

Oktaviancho N.K selaku moderator di IOF Pengda Jateng.

Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan dan

semangat.

Rekan – Rekan Sahabat yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan karya

tulis ini, tentunya karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan dan belum

sempurna, maka penulis berkenan menerima kritik dan saran yang membangun

demi kebaikan hasil karya kedepannya. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat

dan memberi tambahan pengetahuan serta informasi bagi banyak pihak.

Semarang, April 2016

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

PRAKATA ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 22

1.1. Latar Belakang Projek : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang .. ………..1

1.2. Tujuan dan Sasaran Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ... 2

1.2.1. Tujuan Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ... 2

1.2.2. Sasaran Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ... 3

1.3. Lingkup Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang . 4 1.4. Metoda Pembahasan ... 4

1.4.1. Metoda Pengumpulan Data ( Observasi lapangan : De’pes dan JSI , Wawancara : Ketua IOF Pengda Jateng : Bapak Aryoyogya Kusumo Wiharjo ………..4

1.4.2. Metoda Penyusunan dan Analisa ( Peraturan Tentang Olahraga Offroad ) ... 6

1.4.3. Metoda Pemrograman ... 6

(8)

1.5. Sistematika Pembahasan ... 9

BAB 2. TINJAUAN PROJEK : Pusat Pelatihan Olahrga Offroad di Kota Semarang ... .11

2.1. Tinjauan Umum : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ... 11

2.1.1. Gambaran Umum : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ... 11

2.1.2. Latar Belakang - Perkembangan – Tren : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ... 21

2.2. Tinjauan Khusus : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ... 25

2.2.1. Terminologi : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang .. 25

2.2.2. Kegiatan (Pelaku, Aktivitas dan Fasilitas) : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ... 26

2.2.3. Istilah – Istilah dalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ………. 2.2.4. Spesifikasi dan Persyaratan Desain : Pusat Pelatihan Offroad ... 40

2.2.5. Deskripsi Konteks Kota : Letak Kota di Kota Semarang ... 44

2.2.6. Studi Banding : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang 47 2.2.6.1. Studi Instansi Terkait:IOF (Indonesia Offroad Federation ) Pengda Jateng………47

2.2.6.2. Survey Proyek Sejenis : De’pes dan JSI ( Jeep Station Indonesia )..49

2.2.7. Permasalahan Desain : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ... 50

2.3. Kesimpulan, Batasan dan Anggapan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang ... 51

2.3.1. Kesimpulan ... 51

2.3.2. Batasan ... 51

2.3.3. Anggapan ... 52

(9)

3.1. Analisa Pendekatan Kawasan : Peraturan Daerah Kota Semarang ... 53

3.1.1. Analisa Konteks Lingkungan : Perda Kota Semarang Tahun 2004 ( BWK VIII dan BWK IX ) ... 74

3.1.2. Analisa Skenario Perencanaan Kawasan : BWK VIII ... 75

3.1.3. Analisa Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana : Gunungpati BWK VIII……… ... 86

3.2. Analisa Pendekatan Masing - Masing Fungsi : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad Di kota Semarang ... 93

3.2.1. Analisa Pendekatan Arsitektur : Pelaku dan Aktivitas ... 93

3.2.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan ... 135

BAB 4. PROGRAM ARSITEKTUR : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ... 166

4.1. Program Kawasan ... 166

4.1.1. Konsep Program dan Tema Kawasan : ( Ramah lingkungan dan arsitektur Eco Tech ) ... 166

4.1.2. Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan Perancangan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ... 167

4.1.3. Skenario Program Kawasan Keseluruhan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ... 171

4.1.4. Program Besaran Luas Kawasan ... 171

4.1.5. Program Prasarana dan Sarana Kawasan : Pusat Pelatihan Offroad di Semarang ( Gunungpati BWK VIII ) ... 173

4.2. Program Masing - Masing Fungsi ... 175

4.2.1. Program Kegiatan : Pelatihan Offroad ... 175

4.2.2. Program Sistem Struktur : Struktur Bawah , Struktur Tengah , Struktur Atap ……… ... 179

(10)

4.2.4. Program Tapak Kawasan : Lokasi BWK VIII – Kecamatan Gunungpati

……… ... 191

BAB 5. KAJIAN TEORI ... 196

5.1. Kajian Teori Penekanan Desain : Arsitektur Eco Tech ... 196

5.1.1. Uraian Interpretasi dan Elaborasi Tema Desain : Arsitektur Ecotech ... ... 196 5.1.2. Studi Preseden :Eastnor Castle dan Yongjia Gymnasium ... 203 5.1.3. Kemungkinan Penerapan Teori Tema Desain :Arsitektur Eco Tech ... ... 205 5.2. Kajian Teori Permasalahan Dominan : Pola Pelestarian dan Penataan

Lingkungan ………... ... 206

5.2.1. Uraian Interpretasi dan Elaborasi Permasalahan Dominan : Penataan Lingkungan ... 206 5.2.2. Studi Preseden : De’pes dan JSI ( Jeep Station Indonesia ) ... 216 5.2.3. Kemungkinan Penerapan Teori Permasalahan Dominan : Pola

Pelestarian dan Penataan Lingkungan ... 219 DAFTAR PUSTAKA ... 221

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Alur Pikir Perancangan ... 8

Gambar 2. Ruang Kelas / Gedung Serbaguna ... 13

Gambar 3. Paddock ... 13

Gambar 4. Scrutineering Area ... 13

Gambar 5. Ruang Breifing ... 14

Gambar 6. Podium ... 14

Gambar 7. Parc Ferme ... 14

Gambar 8. Ruang Medis ... 15

Gambar 9. Tribun ... 15

Gambar 10. Retail Stand Jual Part JIP ... 16

Gambar 11. Ruang Kantor Pengelola ... 16

Gambar 12. Kamar Hitung ... 17

Gambar 13. Tribun Biasa ... 17

Gambar 14. Ruang Keamanan dan CCTV ... 18

Gambar 15. Ruang Cleaning Service ... 18

Gambar 16. Gudang... 18

Gambar 17. Ruang MEE dan Panel ... 19

Gambar 18. Ruang Genset ... 19

Gambar 19. Ruang Mesin AC ... 19

Gambar 20. Mushola ... 20

Gambar 21. Toilet... 20

Gambar 22. Letak Kota Semarang di Indonesia ... 44

(12)

Gambar 24. Logo Indonesi Offroad Federation Pengda Jateng ... 47

Gambar 25. Logo De’pes dan JSI ... 49

Gambar 26. Kutipan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031( pasal 83 ) ... 54

Gambar 27. Kutipan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031( pasal 85 ) ... 55

Gambar 28. Peta BWK IX Kota Semarang ... 56

Gambar 29. Peta BWK VIII Kota Semarang ... 58

Gambar 30. Foto Udara Lokasi Tapak Alternatif 1 ... 62

Gambar 31. Peta Udara Lokasi Tapak Alternatif 1 ... 63

Gambar 32. Perempatan Jalan ... 63

Gambar 33. Pemancingan Ngrembel Asri ... 63

Gambar 34. Areal Lahan Kosong ... 63

Gambar 35. Permukiman Desa Ngrembel Asri ... 63

Gambar 36. Koramil 07 ... 63

Gambar 37. Pom Bensin ... 63

Gambar 38. Arus Lalu Lintas Jalan Manyaran - Gunungpati ... 64

Gambar 39. Arus Lalu Lintas Jalan Manyaran Gunungpati ... 64

Gambar 40. Arus Lalu Lintas Jalan Lingkungan ... 64

Gambar 41. Tiang Listrik dan Lampu Jalan ... 64

Gambar 42. Saluran Drainase ... 64

Gambar 43. Vegetasi Didalam Tapak ... 65

Gambar 44. Sawah Tadah Hujan ... 65

Gambar 45. Perkerasan Tapak ... 65

(13)

Gambar 47. Area Sawah ... 66

Gambar 48. Toko Dilingkungan ... 66

Gambar 49. Tempat Rekreasi ... 66

Gambar 50. Permukiman Penduduk ... 66

Gambar 51. Foto Udara Lokasi Tapak Alternatif 2 ... 68

Gambar 52. Peta Udara Lokasi Tapak Alternatif 2 ... 68

Gambar 53. Pertigaan Jalan ... 69

Gambar 54. Tapak Eksisting Utara ... 69

Gambar 55. Tapak Eksisting Timur ... 69

Gambar 56. Jalan Kalimas Raya ... 69

Gambar 57. Jalan Lingkungan ... 69

Gambar 58. Kantor Polisi Sabhara ... 69

Gambar 59. Jalan Raya RM. Hadi Subeno ... 69

Gambar 60. Arus Lalu Lintas Jalan RM.Hadi Subeno ... 69

Gambar 61. Arus Lalu Lintas Jalan RM. Hadi Subeno ... 69

Gambar 62. Arus Lalu Lintas Jalan Lingkungan ... 69

Gambar 63. Tiang Listrik dan Lampu Jalan ... 70

Gambar 64. Saluran Drainase Kota ... 70

Gambar 65. Vegetasi Di dalam Tapak ... 70

Gambar 66. Jenis Tanah Didalam Tapak ... 70

Gambar 67. Area Perkebunan ... 71

Gambar 68. Pabrik Kubota ... 71

Gambar 69. Kantor Polisi ... 71

Gambar 70. Permukiman Penduduk ... 71

(14)

Gambar 72. Peta BWK VIII Kec. Gunungpati ... 75

Gambar 73. Peta Administrasi Kec. Gunungpati ... 75

Gambar 74. Letak Lokasi Kawasan Pada Kec. Gunungpati ... 75

Gambar 75. Peta Udara Lokasi Tapak ... 75

Gambar 76. Peta Pencapaian Lokasi Kawasan ... 76

Gambar 77. Polsek Gunungpati ... 77

Gambar 78. SMP 22 Semarang ... 77

Gambar 79. Permukiman Warga ... 77

Gambar 80. Lahan Kosong ... 77

Gambar 81. Ngrembel Asri ... 77

Gambar 82. Dewandaru ... 77

Gambar 83. Permukiman Warga ... 77

Gambar 84. Lahan Kosong ... 77

Gambar 85. Peta Jaringan Jalan RTRW Kota Semarang ... 86

Gambar 86. Peta Jaringan Transportasi ... 87

Gambar 87. Peta Jaringan Listrik ... 88

Gambar 88. Peta Jaringan Air Minum ... 89

Gambar 89. Peta Jaringan Drainase ... 90

Gambar 90. Peta Jaringan Telekomunikasi ... 91

Gambar 91. Peta Rencana Ruang Terbuka Hijau ... 92

Gambar 92. Diagram Pola Aktivitas Peserta dan Pembalap Saat Pelatihan ... 108

Gambar 93. Diagram Pola Aktivitas Pembalap Saat Perlombaan ... 109

Gambar 94. Diagram Pola Aktivitas Kru Tim Balap ... 109

Gambar 95. Diagram Pola Aktivitas Masyarakat Umum ... 110

(15)

Gambar 97. Diagram Pola Aktivitas Tamu ... 110

Gambar 98. Diagram Pola Aktivitas Pengelola ... 111

Gambar 99. Ukuran Pemisahan Arena dan Tribun ... 113

Gambar 100. Ukuran Tempat Duduk ... 114

Gambar 101. Tata Letak Tempat Duduk ... 115

Gambar 102. Tribun Biasa ... 116

Gambar 103. Tribun VIP ... 116

Gambar 104. Tribun VVIP ... 117

Gambar 105. Scrutineering Area Mobil ... 119

Gambar 106. Layout Trek Gunungpati ... 120

Gambar 107. Hubungan Ruang Makro ... 133

Gambar 108. Hubungan Ruang Mikro... 134

Gambar 109. Pondasi Sumuran ... 136

Gambar 110. Pondasi Tiang ... 137

Gambar 111. Pondasi Foot Plat ... 137

Gambar 112. Struktur Bangunan Rangka ... 138

Gambar 113. Struktur Bangunan Masif ... 138

Gambar 114. Steel Floor Deck ... 139

Gambar 115. Lantai Granit Tile ... 140

Gambar 116. Lantai Karpet ... 140

Gambar 117. Lantai Parket ... 141

Gambar 118. Bata Ringan ... 142

Gambar 119. Curtain Wall ... 142

Gambar 120. Cladding Wall ... 143

(16)

Gambar 122. Elemen Dasar Pembentuk Space Frame ... 144

Gambar 123. Konstruksi Sambungan SIstem Space Frame ... 145

Gambar 124. Distribusi Gaya Pada Struktur Space Frame ... 146

Gambar 125. Modul Berulang Pada Struktur Space Frame ... 146

Gambar 126. Atap Green Roof ... 148

Gambar 127. Atap Dag Beton ... 149

Gambar 128. Skema Jaringan Listrik ... 149

Gambar 129. Genset ... 150

Gambar 130. Automatic Main Panel... 150

Gambar 131. Skema Jaringan Air Bersih Down Feed Distribution ... 151

Gambar 132. Skema Jaringan Air Bersih Up Feed Distribution ... 151

Gambar 133. Skema Jaringan Air Kotor ... 152

Gambar 134. Skema Jaringan Komunikasi ... 153

Gambar 135. Skema Jaringan Pengeras Suara ... 153

Gambar 136. Outdoor LED Screen ... 154

Gambar 137. Fire Hydrant ... 155

Gambar 138. Fire Extinguisher ... 155

Gambar 139. Stand Pipe Hose System ... 155

Gambar 140. Fire Sprinkler ... 156

Gambar 141. Smoke Detector ... 156

Gambar 142. Heat Detector ... 156

Gambar 143. Pintu Darurat ... 157

Gambar 144. Tangga Darurat ... 158

Gambar 145. Alarm Kebakaran ... 158

(17)

Gambar 147. Ramp ... 159

Gambar 148. Escalator ... 159

Gambar 149. Elevator / Lift ... 159

Gambar 150. Penangkal Petir ... 160

Gambar 151. Metal Detector ... 160

Gambar 152. CCTV ... 160

Gambar 153. Pencahayaan Alami... 161

Gambar 154. Lampu LED ... 161

Gambar 155. Penghawaan Alami ... 161

Gambar 156. Sistem AC Central ... 162

Gambar 157. Sistem AC Split ... 163

Gambar 158. Exhaust Fan ... 164

Gambar 159. Teknologi Solar Panel ... 164

Gambar 160. Sistem Rain Water Harvesting ... 165

Gambar 161. Diagram Pola Aktivitas Peserta dan Pembalap Saat Latihan ... 175

Gambar 162. Diagram Pola Aktivitas Pembalap Saat Perlombaan ... 176

Gambar 163. Diagram Pola Aktivitas Kru Tim Balap ... 176

Gambar 164. Diagram Pola Aktivitas Masyarakat Umum ... 177

Gambar 165. Diagram Pola Aktivitas Kru Media ... 177

Gambar 166. Diagram Pola Aktivitas Tamu ... 178

Gambar 167. Diagram Pola Aktivitas Pengelola ... 178

Gambar 168. Lubang Biopori ... 190

Gambar 169. Peta BWK VIII Kota Semarang ... 191

Gambar 170. Foto Udara Lokasi Tapak Gunungpati ... 193

(18)

Gambar 172. Perempatan Jalan Sebelah Utara ... 194

Gambar 173. Pemancingan Ngrembel Asri ... 194

Gambar 174. Areal Lahan Kosong ... 194

Gambar 175. Permukiman Desa Ngrembel Asri ... 194

Gambar 176. Koramil 07 ... 194

Gambar 177. Pom Bensin ... 194

Gambar 178. Penekanan Desain ... 196

Gambar 179. Penggunaan Ekspresi Struktur Dari Alam ... 200

Gambar 180. Pemanfaatan Cahaya Matahari Pada Bangunan ... 200

Gambar 181. Pemanfaatan Tenaga Surya Untuk Energi Listrik ... 201

Gambar 182. Pemanfaatan Alam Sebagai Respon ... 201

Gambar 183. Simbolisasi Bangunan ... 202

Gambar 184. Yongjia Gymnasium, Swimmingpool ... 203

Gambar 185. Eastnor Castle, Hereford UK. ... 204

Gambar 186. Pencapaian Frontal ... 209

Gambar 187. Pencapaian Tidak Langsung ... 209

Gambar 188. Pencapaian Spiral ... 210

Gambar 189. Pintu Masuk A ... 210

Gambar 190. Pintu Masuk B ... 211

Gambar 191. Konfigurasi Jalur Linear ... 211

Gambar 192. Konfigurasi Jalur Radial... 211

Gambar 193. Konfigurasi Jalur Grid ... 212

Gambar 194. Konfigurasi Jalur Jaringan ... 212

Gambar 195. Hubungan Jalur Ruang Melalui Ruangan ... 213

(19)

Gambar 197. Hubungan Jalur Ruang Berakhir Didalam Ruang ... 213

Gambar 198. Ilustrasi Sirkulasi ... 215

Gambar 199. Desa Pelangi Sentul ... 216

Gambar 200. Layout Track Depes ... 216

Gambar 201. Nuansa Desa Pelangi Sentul ... 217

Gambar 202. General Map JSI ... 218

Gambar 203. Layout JSI ... 218

Gambar 204. Situasi Tribun dan arena Offroad JSI ... 219

Gambar 205. Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga IOF Pengda Jateng ... 223

Gambar 206. Peraturan Tentang Offroad ( Adventure ) ... 223

Gambar 207. Peraturan Tentang Offroad ( Mud Racing ) ... 224

Gambar 208. Peraturan Tentang Offroad ( Rock Crawling ) ... 224

Gambar 209. Peraturan Tentang Offroad ( Racing Offroad ) ... 225

Gambar 210. Kalender Even Offroad Jateng ... 225

Gambar 211. Susunan Kepengurusan IOF Pengda Jateng ... 228

Gambar 212. Layout Track Offroad dengan Standart IOF Pengda Jateng ... 229

Gambar 213. Even Recommend Form Jawa Tengah ... 231

Gambar 214. Survey Depes Sentul ... 232

Gambar 215. Jeep Station Indonesia Mega Mendung ... 232

Gambar 216. Surat Survey di Depes... 233

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penilaian Lokasi Kawasan... 61

Tabel 2. Pelaku , Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas ( Peserta ) ... 93

Tabel 3. Pelaku , Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas ( Pengunjung ) ... 96

Tabel 4. Pelaku , Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas ( Pengelola) ... 97

Tabel 5. Aktivitas ( Utama ) , Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas ... 102

Tabel 6. Aktivitas ( Penunjang ) , Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas ... 103

Tabel 7. Aktivitas ( Pengelola ) , Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas ... 105

Tabel 8. Aktivitas ( Servis ) , Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas ... 107

Tabel 9. Fasilitas ( Utama ) , Kapasitas dan Kebutuhan Luas ... 121

Tabel 10. Fasilitas ( Pengunjung ) , Kapasitas dan Kebutuhan Luas ... 124

Tabel 11. Fasilitas ( Pengelola ) , Kapasitas dan Kebutuhan Luas ... 126

Tabel 12. Fasilitas ( Servis ) , Kapasitas dan Kebutuhan Luas ... 128

Tabel 13. Fasilitas dan Kebutuhan Luas ... 129

Tabel 14. Fasilitas dan Kebutuhan Luas ... 171

(21)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Projek : Pusat Pelatihan olahraga Offroad

Olahraga offroad akan dijadikan cabang olahraga baru dalam gelaran PON 2016

yang akan di gelar di Kota Bandung. Hal tersebut diutarakan Bapak Ahmad

Heryawan selaku Gubernur Jawa Barat yang mewacanakan akan menambahkan

cabang olahraga baru dalam gelaran PON yang akan di adakan di Kota Bandung.

Oleh sebab itu maka dibutuhkanlah Pusat Pelatihan Khusus Olahraga Offroad yang

belum pernah ada di Indonesia sehingga olahraga ini mampu mencetak prestasi

hingga tingkat Nasional hingga Internasional serta akan memperkenalkan tentang

safety dalam dunia olahraga offroad . Hal yang sama juga diutarakan Induk olahraga

offroad IOF ( Indonesian Offroad Federation ) PENGDA JATENG mewacanakan

akan membuat pusat pelatihan khususnya olahraga offroad di Kota Semarang.

Tuntutan akan kemajuan dan perkembangan dunia balap otomotif khususnya

offroad di Indonesia belum diimbangi dengan perhatian pemerintah akan tersedianya

suatu fasilitas yang dapat mewadahi segala tuntutan tersebut terutama untuk tempat

diselenggarakannya kompetisi atau tempat berlatih para pelaku balap offroad, yang

menyebabkan banyaknya para pelaku yang tidak dapat menyalurkan kegiatan /

bakat / hobinya, dan akhirnya menyalurkan kegiatannya tidak pada tempatnya dan

dapat merusak ekosistem lingkungan yang ada. Yang juga akan membahayakan

baik pembalapnya sendiri maupun banyak pihak. Hal ini juga dirasakan oleh

pengurus / pemangku kepentingan olahraga offroad IOF PENGDA JATENG dan

juga masyarakat di Kota Semarang merupakan Ibukota Jawa Tengah, dan juga

(22)

“pusat pelatihan offroad” yang memiliki fasilitas lengkap, nyaman dan memadai.

Fakta di Kota Semarang, memang belum ada tempat yang memberikan wadah yang

bagi olahraga offroad yang memenuhi standarisasi dari induk olahraga offroad di

Indonesia.

1.2. Tujuan dan Sasaran Pembahasan 1.2.1. Tujuan Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

1.2.1.1. Bagi Kota Semarang dan Jawa Tengah

Menciptakan bangunan multi fungsi offroad khususnya fasilitas utama

sebuah sirkuit balap offroad lengkap dengan berbagai fasilitas

penunjangnya sesuai dengan regulasi standar yang berlaku, yang bisa

menjadi landmark / ikon tambahan baru bagi Kota Semarang dan Jawa

Tengah.

Menciptakan lingkungan kawasan baru yang terintegrasi dengan baik

dari segala aspek.

Menjadikan bangunan / tempat tersebut sebagai arena pembinaan

bagi pembalap dan perangkat pertandingan.

1.2.1.2. Bagi Masyarakat Semarang dan Jawa Tengah

Menciptakan bangunan yang eye catching dan bisa menjadi salah satu

kebanggaan masyarakat Kota Semarang pada khususnya dan

masyarakat Jawa Tengah pada umumnya.

Menciptakan tempat pusat pelatihan olahraga offroad khususnya yang

(23)

Mengembangkan minat bakat masyarakat umum untuk mengetahui

dan belajar tentang olahraga offroad.

1.2.1.3. Bagi Atlet, Pelaku hobi, dan Pelaku bisnis

Menciptakan fasilitas untuk menyalurkan kegiatan, bakat dan hobi

khususnya dibidang balap offroad yang mumpuni yang sesuai dengan

regulasi standar otomotif yang berlaku.

Menciptakan bangunan yang menarik, memadai, nyaman, lengkap,

dan aman bagi para penggunanya dalam melakukan setiap

kegiatannya.

1.2.1.4. Bagi Dunia Arsitektur

Untuk mengetahui lebih mendalam segala hal seperti aktivitas, kebutuhan

fasilitas, permasalahan, mengenai perencanaan dan perancangan

sebuah Pusat Pelatihan khususnya Olahraga Offroad yang belum pernah

ada guna memperkaya wawasan dibidang akademis dunia Arsitektur dan

Desain.

1.2.2. Sasaran Pembahasan : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Masyarakat Semarang dan Jawa Tengah pada khususnya, dan masyarakat

Indonesia pada umumnya, yang mencari hiburan baik yang masih awam

maupun yang memang hobi / menggemari olahraga balap offroad, mencari

dan membeli segala hal berbau offroad yang diperjualbelikan di kawasan ini.

Para atlet yang ingin berlatih, berkompetisi dan meraih prestasi dibidang

olahraga balap offroad.

Para perangkat pertandingan ( penyelenggara , pimpinan lomba, pengawas

(24)

pengawas lintasan ) dapat diberikan pelatihan khusus dan berlicency yang di

berikan oleh pengurus pusat.

Para pelaku hobi yang ingin menyalurkan kegiatan, hobi dan bakat balap

offroadnya di sirkuit resmi.

Para pelaku bisnis yang ingin bertransaksi jual beli di stand – stand retail yang disediakan.

1.3. Lingkup Pembahasan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Lingkup pembahasan hanya dibatasi pada perencanaan dan perancangan fasilitas

fasilitas bangunan yang dibutuhkan untuk menunjang segala kegiatan yang terjadi

sesuai dengan standar regulasi yang berlaku, dalam hal ini standar yang dikeluarkan

oleh IOF ( Indonesia Offroad Federation ).

Untuk trek dan lintasan sudah ada dalam layoutnya , tidak membahas lebih

mendalam hingga ke masalah teknis dan standar ketentuan lintasan yang berlaku

karena hal tersebut akan direncanakan oleh para ahli yang lebih berkompeten

dibidangnya.

1.4. Metoda Pembahasan

Metoda yang digunakan didalam penyusunan laporan perencanaan dan

perancangan "Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang" ini diantaranya :

1.4.1. Metoda Pengumpulan Data

1.4.1.1. Data Primer

Observasi Lapangan ( Observasi Lapangan Depes dan JSI )

Observasi lapangan dilakukan pada projek yang memiliki fungsi sejenis

baik untuk fungsi utama maupun fungsi penunjang.

Lokasi yang akan dituju untuk observasi lapangan yaitu Jeep Station

(25)

Pelangi) Sentul, Bogor guna mengetahui hal-hal seperti pelaku, aktifitas,

fasilitas, fungsi, serta luasan yang dibutuhkan untuk mengakomodir

kegiatan offroad.

Dengan melakukan observasi lapangan, data yang diperoleh akan

digunakan sebagai acuan dalam proses perencanaan dan perancangan

bangunan.

Wawancara ( Ketua IOF Pengda Jateng )

Wawancara dilakukan terhadap pelaku yang berkompeten dibidangnya

seperti pembalap, pengunjung, pengurus atau pengelola, guna

memperoleh data yang akan digunakan sebagai acuan dalam proses

perencanaan dan perancangan projek.

Pihak yang akan diwawancarai adalah pihak organisasi terkait yang

berwenang menaungi bidang otomotif di Indonesia yaitu IOF Pengda

Jateng (indonesia Offroad Federation ) Pengurus Daerah Jawa Tengah.

Wawancara dilakukan pada ketua IOF Pengda Jateng bapak Aryo yogyo

Kusumo Wiharjo untuk mengetahui peraturan tentang pembuatan pusat

pelatihan offroad dan regulasinya

1.4.1.2. Data Sekunder

Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data,

teori, standar, serta regulasi yang berlaku, yang berhubungan dengan

projek yang diangkat, baik dari buku-buku, jurnal, literatur internet,

instansi terkait, dan sebagainya. Studi banding literatur dilakukan di sirkuit

internasional dunia seperti Circuit International Sentul.

(26)

1.4.2.1. Induktif

Dengan melakukan studi banding dan komparasi dengan projek yang

memiliki fungsi sejenis, sehingga dapat diperoleh data – data yang selanjutnya dianalisa sesuai kebutuhan dan dapat menunjang didalam

proses perencanaan dan perancangan projek.

1.4.2.2. Deduktif

Dengan mencari standar – standar serta regulasi yang berlaku dan menjadikannya sebagai acuan dalam proses perencanaan dan perancangan

projek.

1.4.3. Metoda Pemrograman

1.4.3.1. Tahap Pengumpulan Data

Merupakan awal dari proses penyusunan program, dimana diperoleh data – data yang akan digunakan sebagai acuan dari berbagai sumber baik

observasi lapangan / studi banding, wawancara maupun studi literatur.

1.4.3.2. Tahap Analisis

Pada tahap ini data – data yang telah diperoleh sebelumnya diolah kembali dengan menganalisa atau memilah – milah berbagai jejalan data yang ada. Hasil dari tahap ini dipergunakan sebagai acuan utama dan akan disatukan

kembali dalam tahap berikutnya. Penyusunan program dan permasalahan

(27)

1.4.3.3. Tahap Sintesis

Pada tahap ini merupakan tahapan mensintesa atau menyatukan kembali

analisa – analisa yang telah dilakukan sebelumnya guna memasuki proses perencanaan sebelum memasuki proses perancangan projek yang diangkat.

Tema perancangan, pra rancangan, skematik desain berada pada tahap ini.

1.4.4. Metoda Perancangan Arsitektur

1.4.4.1. Konsep Perancangan Arsitektur

Pada tahap ini, mulai dituangkan ide-ide yang berhubungan dengan tata

cara pengaturan ruang, style/langgam yang digunakan, desain bentukan

serta tatanan bangunan kedalam gambar skematik dan kemudian dipindah

menjadi gambar kerja dengan memperhatikan berbagai aspek secara detail.

Produk yang dihasilkan berupa gambar kerja, perspektif 3 dimensi, isometri

dan juga video grafis yang akan digunakan sebagai media presentasi.

Melalui berbagai produk tersebut dapat dijelaskan mengenai konsep,

penekanan desain dan pemecahan permasalahan didalam desain.

1.4.4.2. Pengembangan Rancangan

Pengembangan rancangan terbagi menjadi dua yaitu lingkup tapak dan

lingkup bangunan. Lingkup tapak terdiri dari area lintasan trek / lintasan dan

berbagai bagiannya, area parkir, dan ruang terbuka hijau. Sedang pada

lingkup bangunan terdiri dari berbagai fungsi utama dan fungsi pendukung

(28)

1.4.4.3. Presentasi

Diagram Alur Pikir Perancangan

Gambar 1 - Diagram Alur Pikir Perancangan Sumber : Analisa Pribadi

STUDI LAPANGAN

STUDI LITERATUR GAGASAN AWAL

SPESIFIKASI PROYEK

DAN ANALISA ARSITEKTURAL

PERMASALAHAN DESAIN

PERMASALAHAN DOMINAN

KONSEP DESAIN

PENEKANAN DESAIN PROGRAM

ARSITEKTURAL

DESAIN SKEMATIK

PENGEMBANGAN DESAIN LATAR

(29)

1.5. Sistematika Pembahasan BAB I. PENDAHULUAN

Memuat Latar Belakang Projek, Tujuan dan Sasaran Pembahasan (berupa

Tujuan Pengembangan Kawasan dan Sasaran Pengembangan Kawasan),

Lingkup Pembahasan, Metoda Pembahasan (berupa Metoda Pengumpulan

Data; Metoda Penyusunan dan Analisa; Metoda Pemrograman; serta Metoda

Perancangan Arsitektur), dan yang terakhir ialah Sistematika Pembahasan.

BAB II. TINJAUAN PROJEK

Memuat Tinjauan Umum (berupa Gambaran Umum dan Latar

Belakang-Perkembangan-Tren), Tinjauan Khusus (berupa Terminologi; Kegiatan;

Spesifikasi dan Persyaratan Desain; Deskripsi Konteks Kota; Studi Banding;

serta Permasalahan Desain), dan yang terakhir ialah Kesimpulan, Batasan,

dan Anggapan.

BAB III. ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

Memuat Analisa Pendekatan Kawasan (berupa Analisa Konteks Lingkungan;

Analisa Skenario Perencanaan Kawasan; serta Analisa Kondisi Sistem Sarana

dan Prasarana), Analisa Pendekatan Masing - Masing Fungsi (berupa Analisa

Pendekatan Arsitektur dan Analisa Pendekatan Sistem Bangunan), dan yang

terakhir ialah Analisa Pendekatan Konteks Lingkungan.

BAB IV. PROGRAM ARSITEKTUR

Memuat Program Kawasan (berupa Konsep Program dan Tema Kawasan;

Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan

Perancangan; Skenario Program Kawasan Keseluruhan; Program Besaran

(30)

Masing - Masing Fungsi (berupa Program Kegiatan; Program Sistem Struktur;

Program Sistem Utilitas; serta Program Tapak Kawasan).

BAB V. KAJIAN TEORI

Memuat Kajian Teori Penekanan Desain (berupa Uraian Interpretasi dan

Elaborasi Tema Desain; Studi Preseden; serta Kemungkinan Penerapan Teori

Tema Desain), dan Kajian Teori Permasalahan Dominan (berupa Uraian

Interpretasi dan Elaborasi Permasalahan Dominan; Studi Preseden; serta

(31)

BAB 2

TINJAUAN PROJEK

2.1. Tinjauan Umum : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad 2.1.1. Gambaran Umum : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Pusat Pelatihan Olahraga Offroad adalah Pusat kegiatan khususnya

olahraga offroad yang bertujuan sebagai arena pembinaan bagi para atlet (

pembalap / offroader ) / pengawas pertandingan ( pimpinan lomba /

technical delegate , pengawas pertandingan , ahli kamar hitung , ahli

pemeriksa kendaraan / scrutennering, ahli pembuat lintasan / track master ,

ahli pengawas lintasan / marshall ) yang bertujuan untuk mendapatkan

licency dan berupa pembekalan dari segi mental serta pengetahuan tentang

olahraga offroad yang digunakan untuk persiapan lomba dalam tingkat

nasional.

Olahraga offroad merupakan jenis olahraga hobi. Olahraga hobi disini

artinya olahraga yang mulanya hanya suka/hobi dan kemudian ditekuni akan

menjadikan suatu prestasi. Olahraga balap offroad dilakukan pada suatu

lintasan khusus ( berupa tanah, air / kubangan , lumpur, dan jalan biasa )

yang telah dirancang sedemikian rupa guna melatih dari segi pengetahuan

sekaligus menguji kemampuan dari pembalap. Olahraga offroad ini

merupakan salah satu olahraga ekstrim yang banyak digemari baik

masyarakat biasa, pengusaha , maupun kepala daerah, hingga pejabat

Negara. Offroad merupakan olahraga dengan basic lingkungan sehingga

dalam olahraga offroad juga dituntut untuk mejaga ekosistem lingkungan

(32)

Olahraga offroad ini di bawah nanungan IOF ( Indonesia Offroad Federation

) yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Kementerian

Lingkungan Hidup ( KLH ). IOF ( Indonesia Offroad Federation) sendiri

merupakan satu – satunya wadah untuk para penggemar otomotif dan / atau non otomotif offroad serta klub otomotif dan / atau non otomotif offroad di

seluruh Indonesia dalam melakukan kegiatan offroad untuk meningkatkan

mutu dan kemampuan para offroader secara professional. Kegiatan

olahraga offroad ini membutuhkan berbagai fasilitas untuk mendukung

segala kegiatan yang dibedakan menjadi bangunan dan trek lintasan, pada

projek kali ini pembahasan lebih ditekankan pada teknis yang berkaitan

dengan bangunan bukan pada teknis trek lintasannya. Untuk trek lintasan

akan mengambil pendekatan pola layout dari beberapa track yang sudah

ada yang memiliki standart IOF, untuk distudi, dianalisis dan dipilih mana

yang paling sesuai untuk diaplikasikan kedalam projek “Pusat Pelatihan

Olahraga Offroad” ini.

Bangunan pendukung segala kegiatan dalam “Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad” dibedakan menjadi : a. Bangunan khusus

Merupakan bangunan utama bagi peserta pembalap maupun yang ingin

mengikuti pelatihan yang berisi berbagai fasilitas untuk mendukung

segala kegiatan pelatihan maupun perlombaan balap, terdiri dari ruang

kelas / gedung serba guna , podium, parking lot / parc ferm, ruang

briefing , paddock , scrutennering area, shower outdoor, dan food court

(33)

Gambar 2 – ruang kelas / gedung serba guna

Sumber : http://aktualitas.com/kemenpora-berencana-lanjutkan-hambalang/

Gambar 3 - Paddock

Sumber : http://otomotif.sportku.com/album/photo/5685/112985/paddock-

tim-anker-sport-gt-radial-tangerang-city-saat-mengikuti-jf-sulfur-extreme-speedkejurnas-speed-offroad-2011

Gambar 4 – scrutenering area

(34)

Gambar 5 – Ruang Breifing

Sumber : http://sulselprov.go.id/post/185-offroader-jajal-medan-di-takalar

Gambar 6 - Podium

Sumber : http://blog.gruphardys.com/?p=5485

Gambar 7 - Parc Ferme

(35)

Gambar 8 – Ruang Medis

Sumber : http://fastnlow.net/smn-sayangi-media-pemberitaan-nasional/

b. Bangunan Utama A

Adalah bangunan utama bagi pengunjung dan pengelola dengan

berbagai fasilitas untuk mendukung segala kegiatan yang terdiri dari

tribun penonton vip dan vvip, retail stand jual beli part, foodcourt

pengunjung, dan ruang-ruang kantor pengelola (ruang direksi, ruang

manager, ruang staff, ruang rapat, ruang tamu, ruang panitia, ruang

juri/pengawas, ruang marshal)

Gambar 9 - Tribun VIP

(36)

Gambar 10 - Retail Stand Jual Part JIP

Sumber : http://hendri-prayitno.blogspot.co.id/2011/10/eksis-berjualan-mesin-mesin-dan.html

Gambar 11 - Ruang Kantor Pengelola

Sumber : http://pwscott.com/wp-content/uploads/2014/09/Office-Wall-Design-Ideas-Office-Room-Style-Wall-Modern-Design-My-Wallpapers.jpg

c. Bangunan Utama B

Adalah bangunan utama bagi peserta dan pengelola untuk mendukung

jalannya latihan maupun perlombaan tetapi berdiri sendiri terpisah dari

bangunan khusus dikarenakan sifat kegiatannya, terdiri dari ruang medis,

ruang control tower (ruang hasil perlombaan, ruang panitia/pengurus/juri

pengawas lomba, ruang direktur perlombaan, ruang sekretariat, ruang

pencatatan waktu, ruang pengatur perlombaan, ruang komentator

(37)

Gambar 12 – Kamar Hitung

Sumber :http://mobil.sportku.com/album/photo/9620/186992

d. Bangunan Penunjang

Adalah bangunan bagi pengunjung yang tersebar di beberapa tempat di

area kawasan berfungsi sebagai tribun biasa

Gambar 13 – Tribun biasa

Sumber : http://www.otomotifzone.com/2014/06/15/kejurnas-offroad-seri-3-leg-pertama-berlangsung-sengit/tribun-penonton/

e. Bangunan Servis

Adalah bangunan servis yang terdiri dari ruang keamanan dan cctv, ruang

cleaning service, gudang, ruang kompresor angin central, ruang mee dan

(38)

Gambar 14 - Ruang Keamanan dan CCTV Sumber :

http://www.industrialarc.com.au/wp-content/uploads/2013/05/IAP_ArchitectureDesign_022.jpg

Gambar 15 - Ruang Cleaning Service

Sumber : http://www.nasalinsert.com/img/markets/janitor_services.jpg

Gambar 16 - Gudang

(39)

Gambar 17 - Ruang MEE dan Panel

Sumber : http://www.swanelectric.co.in/procurement-of-parts.html

Gambar 18 - Ruang Genset

Sumber : http://www.bodepower.com/wp-content/uploads/2012/11/Heavy-duty-genset-testing-room-480x318.jpg

Gambar 19 - Ruang Mesin AC

Sumber : http://images.nationalgeographic.com/wpf/media-

(40)

Gambar 20 - Mushola Sumber :

https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/6a/72/3e/6a723e708d2ccd498aa15c0f4ec1cbbe.jpg

Gambar 21 - Toilet

Sumber :

http://www.marvelbuilding.com/wp-content/uploads/2010/07/union-swiss-interior-restroom.jpg

Jenis pelatihan yang diadakan di "Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota

Semarang “ :

a. Safety armada

Safety armada dalam hal ini bertujuan agar peserta mengetahui cara

mengendarai kendaraan offroad yang aman baik peserta / offroader ,

penonton , dan juga kendaraan yang digunakan. Safety armada ini

diantaranya pengetahuan tentang penggunaan sabuk pengaman pada

kendaraan offroad, fungsi dari rool bar/ rool kit , dan hal – hal yang harus dilakukan apabila mobil dalam keadaan terbalik.

b. Skill

(41)

peserta akan dilatih bagaimana melewati rintangan yang berupa medan

yang ekstrim , cara melewati tikungan yang cukup tajam.

c. Lingkungan

Pelatihan yang terkait dengan lingkungan disini berarti peserta di ajarkan

dan diberitahukan tentang penggunaan alat safety untuk melakukan

recovery apabila mengikuti offroad adventure , cara pemakaian alat yang

tidak akan merusak lingkungan , hal – hal yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan dalam kegiatan offroad yang dilakukan di hutan , dan

juga peraturan apabila merusak pohon serta hukumannya.

Dalam semua ini Pusat Pelatihan Olahraga Offroad ini dilakukan dengan

kendaraan roda 4 dengan pemggerak roda 4 yang dilakukan pada

medan offroad / berupa medan yang ekstrim.

2.1.2. Latar Belakang - Perkembangan – Tren Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

2.1.2.1. Latar Belakang

Olahraga sendiri memiliki banyak sekali cabang salah satunya adalah

olahraga otomotif / dalam hal ini offroad yang menggunakan kendaraan

bermotor sebagai media alatnya. Di Indonesia sendiri olahraga offroad dari

tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan namun

oalahraga belum mempunyai tempat yang bersifat permanen dan mempunyai

prasarana yang mendukung. Tempat kegiatan olahraga offroad yang

mempunyai prasana yang memadahi dan tempat pelatihan guna

meningkatkan kemampuan pembalap yang sudah ada maupun yang ingin

memepelajari tentang offroad. Karena belum adanya tempat atau prasarana

yang mendukung kegiatan offroad biasanya peminat olahraga offroad ini

(42)

turunan yang ektrim. Hal tersebut akan berdampak pada rusaknya ekosistem

yang sudah ada apabila belum mengetahui tentang olahraga offroad. Banyak

juga anak – anak dibawah umur yang hobi dengan olahraga ektrim ini namun tidak ada seseorang yang mengarahkan dengan baik terkait safety dalam

olahraga offroad.

Pada umumnya tempat kegiatan offroad di Indonesia bersifat tidak permanen

sirkuit atau arena yang digunakan juga tidak dirawat dengan baik tidak ada

bangunan yang bersifat permanen juga baik untuk bangunan utama maupun

pendukung. Hal ini yang tidaak sesuai dengan regulasi yang sudah diatur

dalam peraturan tentang olahraga offroad di Indonesia. Selain itu

fasilitas-fasilitas juga tidak dapat mengakomodir kebutuhan pengunjung maupun

pembalap yang bahkan dapat membahayakan pengunjung dan pembalap itu

sendiri. Hal tersebut yang dapat mengakibatkan kurang terjaminnya

keamanan bagi penonton / pengunjung serta pembalap. Pembalap juga

dalam berlatih tidak ada yang mengarahkan dan cenderung berkembang

secara otodidak / dengan sendirinya sehingga prestasi yang di raihnya kurang

memuaskan dan tidak stabil. Hal tersebutlah yang mendorong untuk

perencanaan dan perancangan sebuah pusat pelatihan khusus offroad yang

belum pernah ada sebelumnya yang dapat menampung segala kebutuhan

pembalap yang akan berlatih kearah yang profesional , peserta yang ingin

belajar tentang offroad serta akan menyediakan tempat balap offroad yang

aman bagi pengunjung dan pembalap itu sendiri.

2.1.2.2. Perkembangan

Perkembangan dunia otomotif di Indonesia untuk industri otomotifnya

(43)

aksesorisnya, pelaku dan penyedia layanan hobi modifikasi kendaraan

bermotornya. Tetapi untuk balapnya masih dirasa sangat kurang, baik pelaku

hobi maupun profesionalnya, hal ini terjadi karena minimnya fasilitas sarana

prasarana yang dapat mewadahi segala aktivitas bidang balap, hal tersebut

tentu sangat disayangkan apalagi jika sebagian pelaku terpaksa harus turun

ke jalan-jalan raya hanya untuk menyalurkan hobi atau kegiatannya, padahal

cukup banyak atlet otomotif yang berprestasi dan berhasil mengharumkan

nama indonesia di kancah Internasional.

Jikalau ada fasilitas sarana prasarana yang mewadahi, itupun sudah kurang

layak dan terkesan ketinggalan jaman, era arsitektur saat ini berkembang

cukup pesat dimana material dan teknologi sudah sangat maju, tren

penggunaan material bahan bangunan pabrikasi untuk kepraktisan dan

kecepatan dalam proses konstruksi, bentukan-bentukan bangunan yang

semakin beragam, hal ini belum ada yang diterapkan pada

bangunan-bangunan pendukung sirkuit balap di Indonesia, hal ini dirasa penting untuk

menarik animo minat bakat masyarakat yang diharapkan juga turut

mendukung perkembangan kemajuan dunia balap otomotif itu sendiri di

Indonesia. Hal ini dtunjukan dari kalender kegiatan offroad yang dilakukan

(44)

Gambar 23 : Kalender Kegiatan Offroad IOF ( Indonesia Offroad Federation )

Pengda Jateng

Sumber : IOF Pengda Jateng

Gambar 24 : Kalender Kegiatan Offroad IOF ( Indonesia Offroad Federation )

Pengda Jateng

Sumber : IOF Pengda Jateng

Gambar 25 : Kalender Kegiatan Offroad IOF ( Indonesia Offroad Federation )

Pengda Jateng

(45)

2.1.2.3. Tren

Perkembangan dunia offroad di Indonesia dimulai sejak tahun 1989 ketika

anak-anak tentara di Bandung yang diberi fasilitas mobil 4x4 menyusuri

perkebunan milik bapaknya. Salah satu motornya Tantyo Soedharmono,

putra mantan Wakil Presiden Soedharmono pendiri Hill Climbing Club

Indonesia (HCCI). Sekitar tahun 1990 mulailah berkembang event-event

offroad, dan bermunculan banyak klub dari Bandung, Jakarta, Jateng, Jatim

hingga Indonesia timur sekarang. Salah satunya Surabaya Offroad Club,

yang berdiri tahun 1994 yang dimotori Cak Srundul, dan termasuk anggota

IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan IOF (Indonesian Offroad Federation, yang

berdiri tahun 2000). Dari situlah perkembangnya dunia offroad yang dari

tahun ketahun menjadi suatu olahraga yang diminati semua kalangan baik

masyarakat biasa , hingga kalangan pejabat. Offroad sendiri bagi para

penghobinya dapat dikategorikan berdasarkan umur, baik untuk hobi

modifikasi kendaraan dengan tujuan estetika, kecepatan, gengsi, ikut-ikutan,

maupun untuk profesi sebagai pembalap, kru tim, mekanik, sponsor, event

organiser, dengan segala tujuan dan kepentingannya masing-masing.

Begitupula bagi dunia arsitektur, di Indonesia sudah mulai bermunculan

resort dengan fasilitas offroad sebagai fasilitas utama yang disajikan dan

tidak heran apabila ada resort dengan konsep tersebut banyak sekali

wisatawan yang datang untuk merasakan sensasinya. Dengan tersedianya

pusat pelatihan offorad ini juga masyarakat akan tahu bagaimana cara

safety saat mengendarai offroad, bagaimana cara merecofery mobil ,

(46)

lingkungan tidak merusaknya. Banyak hal yang didapat apabila sudah

mengetahui tentang offroad itu sendiri.

2.2. Tinjauan Khusus : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad 2.2.1. Terminologi : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Pengertian secara etimologis dari “PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA OFFROAD DI KOTA SEMARANG ” adalah :

Pusat adalah central dari suatu hal yang dituju.

Pelatihan adalah tempat diadakannya suatu hal kegiatan (berlicency) yang

berupa pengetahuan baik dilihat dari bentuk maupun dilihat dari mental yang

bersifat mendidik agar menjadi lebih baik.

Olahraga adalah suatu kegiatan yang menguras fisik ( tenaga ) dan pikiran.

Offroad adalah kegiatan mengendarai mobil/motor/sepeda/berjalan diluar

jalan raya, apakah itu tanah, lumpur, pasir, sungai, atau batuan dengan kata

lain medan yang extrim.

Semarang adalah Nama Kota yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah.

Yang berarti :

“ Suatu pusat kegiatan yang merupakan arena pembinaan untuk memberikan

pengetahuan, mengasah keahlian membentuk mental agar menjadi lebih baik

yang dilakukan di tempat yang extrim dalam bentuk pelatihan dan persiapan

untuk ajang kompetisi balap offroad di Kota Semarang ”

Didalam kawasan sebuah pelatihan offroad itu sendiri diperlukan berbagai

fasilitas pendukung bagi kelangsungan aktivitas yang terjadi. Pusat

Pelatihan Olahraga offroad dibuat untuk sarana tempat latihan bagi offroader

(47)

Disini penulis mengkhususkan untuk merencanakan dan merancang

berbagai bangunan utama dan pendukungnya saja sedangkan untuk trek

lintasan akan mengambil pendekatan pola layout dari beberapa trek yang

telah ada kemudian distudi, dianalisis dan dipilih mana yang paling sesuai

untuk diaplikasikan kedalam projek ini, karena untuk perencanaan dan

perancangan teknis sebuah lintasan trek diperlukan keahlian bidang ilmu

khusus.

2.2.2. Kegiatan (Pelaku, Aktivitas dan Fasilitas) Pusat Pelatihan Olahraga Offroad Berikut adalah tinjauan khusus pengelompokan dan definisi dari Pelaku,

Aktivitas dan Fasilitas yang terdapat didalam Pusat Pelatihan Olahraga

Offroad di Kota Semarang :

2.2.2.1. Pelaku

a. Peserta

Pembalap / Offroder

Orang yang melakukan pelatihan maupun lomba dengan

menggunakan kendaraan spesifikasi offroad.

Coach / Pelatih

Orang memberikan pengarahan dan mendampingi saat mengajarkan

berbagai macam kegiatan yang ada di olahraga offroad.

Kru Tim Balap

Adalah sekumpulan orang didalam tim yang membantu dan

mendukung pembalap dalam mempersiapkan segala sesuatunya,

(48)

b. Pengunjung

Masyarakat Umum

Orang yang datang berkunjung untuk menonton kegiatan latihan /

perlombaan balap, melakukan pelatihan, dan melakukan transaksi jual

beli part khusus mobil offroad dengan berbagi merk.

Kru Media

Orang atau sekumpulan orang yang datang untuk meliput segala

aktivitas yang terjadi untuk dijadikan bahan pemberitaan.

Tamu

Orang atau sekumpulan orang yang datang untuk menemui seseorang

baik peserta / tim balap maupun pengelola.

c. Pengelola

Direksi

Orang atau sekumpulan orang yang bertugas dan bertanggung jawab

mengelola Pusat Pelatihan Olahraga Offroad.

Manager

Orang yang berwenang dan bertanggung jawab memimpin, mengatur,

membuat rencana, mengendalikan pekerjaan atau kerjasama diantara

berbagai kelompok orang dalam sebuah perusahaan

Terdiri dari General Manager, HR&GA Manager, Marketing Manager,

Event Manager, Finance Manager, Racing Manager, Arena Manager

Staff

(49)

Cleaning Service

Orang atau sekumpulan orang yang bertugas membersihkan seluruh

area didalam kawasan

Security

Orang atau sekumpulan orang yang bertugas menjaga keamanan dan

ketertiban didalam kawasan

Teknisi

Orang atau sekumpulan orang yang bertugas memperbaiki segala hal

teknis yang ada didalam kawasan

Penyewa dan Karyawan Food Court

Sekumpulan orang yang menyewa dan menjual makanan dan

minuman pada area food court

Penyewa dan Karyawan Retail Stand Jual Beli Part JIP.

Sekumpulan orang yang menyewa tempat dan bertransaksi jual beli

barang - barang khusus JIP.

Tim Panitia

Sekumpulan orang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan dan mengatur perlombaan.

Terdiri dari Even Director/ Pimpinan Lomba, Technical Delegate / Ahli

Pengawas Lomba , Ahli Kamar Hitung , Ahli Pemeriksaan Kendaraan /

Scrutineering , Ahli Pembuat Lintasan / Track Master, Ahli Pengawas

Lintasan / Marshall

Marshall / Ahli Pengawas Lintasan

Sekumpulan orang yang bertugas membantu kelancaran jalannya

(50)

utama disekeliling lintasan, yang menggunakan bendera sebagai

isyarat apabila terjadi sesuatu hal saat perlombaan offroad

berlangsung.

Tim Medis

Sekumpulan orang dibidang medikal kedokteran yang bertugas dalam

merawat dan menangani saat terjadi kecelakaan

Tim Rescue

Sekumpulan orang yang bertugas membantu mengevakuasi

kendaraan pembalap yang mengalami kecelakaan pada lintasan sirkuit

menggunakan kendaraan berat

2.2.2.2. Aktivitas

a. Aktivitas Utama

Peserta

Latihan offroad

Kegiatan melatih baik dengan kecepatan maupun dasar- dasar tentang

olahraga offroad dengan menggunakan kendaraan berpenggerak roda

depan belakang yang dilakukan pada arena khusus offorad.

Terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya : Latihan Dasar Offroad,

Latihan Balap Offroad kompetisi (SCS (Spesial Competition Stage,

Speed Offroad, Mud Racing , Rock Crawling) dan Latihan Balap Non

Kompetisi ( Adventure Offroad / Expedition ).

Perlombaan Balap Offroad

Kegiatan lomba adu kecepatan menggunakan kendaraan

berspesifikasi khusus offroad yang di perlombakan pada arena khusus

(51)

sebagai ajang berkompetisi serta bersaing dengan pembalap lain untuk

meraih prestasi.

Terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya : SCS (Spesial

Competition Stage, Speed Offroad, Mud Racing , Rock Crawling.

Pengunjung (Masyarakat Umum dan Tamu)

Menonton Balap

Kegiatan menonton balap baik pada saat latihan maupun perlombaan

yang bertujuan sebagai ajang hiburan rekreasi olahraga

Menonton Stand Onderdil Khusus Kendaraan Offroad

Kegiatan menonton / membeli perlengkapan yang berkaitan dengan

kendaraan JIP.

Pengunjung (Kru Media)

Meliput

Kegiatan kru media didalam meliput segala aktivitas yang terjadi saat

perlombaan untuk dijadikan bahan pemberitaan

b. Aktivitas Penunjang

Peserta

Pengarahan / Pembekalan

Kegiatan diberikannya teori - teori tentang offroad khususnya. Yang

terdiri dari penjabaran umum tentang olahraga offroad, hal – hal yang tidak diperbolehkan dalam offroad , di ajarkan tentang pelajaran safety

offroad, dan cara recofery kendaraan offroad.

Persiapan

Kegiatan mempersiapkan berbagai keperluan sebelum berjalannya

(52)

Briefing

Kegiatan pengarahan yang diselenggarakan panitia untuk

mengarahkan dan penerapan dari teori yang seblumnya sudah

disampaikan sebelum memulai kegiatannya.

Praktek

Kegiatan yang dilakukan di arena dengan menggunakan kendaraan

offroad dengan di damping coach yang sudah diajarkan dari teori dan

mendapat pengarahan secara khusus.

Istirahat

Kegiatan beristirahat pada saat berlangsungnya latihan.

Berdiskusi

Kegiatan diskusi yang dilakukan setelah melakukan praktek secara

langsung untuk mengatasi permasalahan yang ada

Penyerahan Sertifikat

Kegiatan menyerahkan sertifikat atau berupa kartu ijin start dan

dinyatakan layak mengikuti offroad di kancah yang professional

Peserta

Persiapan

Kegiatan mempersiapkan berbagai keperluan sebelum berjalannya

kegiatan baik latihan maupun perlombaan

Setting Kendaraan

(53)

Briefing

Kegiatan pengarahan yang diselenggarakan panitia untuk

mengarahkan dan memberi informasi terhadap peraturan yang ada di

balapan sebelum memulai kegiatannya

Scrutineering

Kegiatan pengecekan spesifikasi kendaraan sebelum atau sesudah

perlombaan guna menghindari adanya tindak kecurangan ataupun

persyaratan yang kurang pada kendaraan pembalap akibat

ketidaksesuaian dengan regulasi peraturan yang berlaku

Istirahat

Kegiatan beristirahat pada saat berlangsungnya latihan maupun

perlombaan

Berdiskusi

Kegiatan diskusi dalam tim balap guna merancang strategi untuk

kemenangan balap maupun mengatasi permasalahan yang ada

Memantau Balap

Kegiatan kru tim balap dalam memantau segala hal termasuk hal teknis

kendaraan selama perlombaan berlangsung

Berobat

Kegiatan medis yang berkaitan dengan kecelakaan yang terjadi baik

pada saat latihan maupun pada saat perlombaan

Menerima Tamu

Kegiatan menerima tamu oleh peserta pada saat perlombaan,

biasanya datang dari pihak keluarga, rekan, sponsor / promotor,

(54)

Parkir Podium

Kegiatan memarkirkan kendaraan sesaat setelah mengikuti lomba

yang dilakukan oleh pembalap yang menang dan berhak naik keatas

podium

Penyerahan Hadiah

Kegiatan selebrasi penerimaan hadiah sebagai pemenang didalam

perlombaan

Pengunjung (Masyarakat Umum)

Mencoba Kendaraan Offroad

Kegiatan pengunjung mencoba menggunakan kendaraan dengan

spesifikasi kendaraan offroad sebagai sarana hiburan / rekreasi

olahraga

Transaksi Jual Beli Perlengkapan JIP

Kegiatan bertransaksi menjual atau membeli barang-barang /

perlengkapan khusus kendaraan offorad / JIP stand JIP yang

disediakan

Pengunjung (Tamu)

Menemui Relasi

Kegiatan bertamu menemui relasi baik dari peserta maupun pengelola

c. Aktivitas Pengelola

Rapat

Kegiatan pengelola didalam merapatkan / mendiskusikan program atau

rencana didalam pengelolaan Pusat Pelatihan Offroad

Bekerja

(55)

sesuai bagian tugas dan tanggung jawab masing-masing

Menerima Tamu

Kegiatan menerima tamu oleh pengelola pada saat perlombaan

maupun hari kerja dari pihak rekan, sponsor / promotor, maupun

instansi terkait

d. Aktivitas Servis

Peturasan

Kegiatan bersih – bersih setelah melakukan offroad , buang air besar dan buang air kecil

Makan dan Minum

Kegiatan makan dan minum saat latihan maupun perlombaan

Membersihkan dan Merawat Kawasan

Kegiatan membersihkan dan merawat untuk menjaga kebersihan dan

kerapihan kawasan setelah dilaksanakannya even atau acara khusus

offroad.

Memperbaiki dan Merawat Hal Teknis

Kegiatan memperbaiki dan merawat baik kendaraan maupun segala

hal yang berkaitan dengan teknis dalam kawasan Pusat Pelatihan

Offroad

Beribadah

Kegiatan Ibadah Umat Muslim di Mushola (Sholat 5 Waktu)

Parkir

Kegiatan menempatkan kendaraan di area parkir umum bagi

(56)

2.2.2.3. Fasilitas

a. Fasilitas Utama

Bangunan Khusus

Gedung Serba Guna / Ruang Kelas

Tempat Peserta / Pembalap yang akan melakukan kegiatan pelatihan

segala aktivitas yang berupa pengarahan dan teori tentang offroad

mulai dari persiapan, safety drive, kegunaan alat – alat offroad dan pengenalan lebih tentang olahraga offroad.

Service Area

Service Area ini meliputi Paddock / Pit Stop Area, Scrutineering Area.

Pada service area ini merupakan area khusus bagi pembalap / peserta

offroad atau bersifat tidak untuk umum. Area service ini sengaja

dipisahkan karena di area tersebut merupakan area khusus untuk

pemalap / peserta beserta kru tim yang mengikuti offroad.

- Paddock / Pit Stop Area :

Merupakan tempat untuk meletakkan kendaraan sebelum ataupun

sesudah race berlangsung. Pada paddock ini juga mobil biasanya di

perbaiki oleh mekanik / kru masing – masing tim. Area ini tidak diperbolehkan untuk umum dan letaknya harus terpisah.

- Scruteneering Area :

Merupakan tempat untuk memeriksa kendaraan sebelum ataupun

sesudah balapan yang berfungsi bahwa kendaraan tersebut sudah

mematuhi sesuai dengan peraturan. Hal ini berfungsi untuk

(57)

Bangunan Utama A

Tribun Penonton VIP (tertutup), VVIP (ruangan)

Tempat para pengunjung menonton latihan atau perlombaan balap,

terletak memanjang ditepi lintasan dengan bentuk berundak keatas,

tersedia 2 jenis kelas tribun, yaitu tribun vip dengan atap tertutup yang

terletak pada bangunan utama, dan tribun vvip yang berada dalam

suatu ruangan yang biasanya digunakan untuk tamu penting seperti

tamu negara, petinggi negara, dan sebagainya

Ruang Kantor Pengelola

Ruang ini berisikan ruang direksi, ruang manager, ruang staff, ruang

rapat, ruang tamu, ruang panitia, ruang juri / pengawas , dan ruang

marshall. Ruang ini bias disebut juga ruang khusus untuk pengelola

dan panitia.

Bangunan Utama B

Ruang Medis

Tempat pusat medis yang berguna untuk menangani kecelakaan yang

bersifat ringan dan sementara. Apabila ada kecelakaan berat akan

dilarikan di rumah sakit terdekat disekitar kawasan dengan

menggunakan kendaraan yang sudah disediakan.

Race Control Tower

Tempat panitia memantau jalannya perlombaan, merupakan pusat dari

seluruh kegiatan panitia dan pengelola saat berlangsungnya kegiatan

baik saat latihan maupun lomba, memiliki beberapa tingkat dengan

(58)

- Ruang Hasil Perlombaan

- Ruang Panitia / Pengurus / Juri Pegawas Lomba

- Ruang Direktur Perlombaan

- Ruang Pencatatan Waktu

- Ruang Pengatur Perlombaan

- Ruang Komentator Perlombaan / Pembawa Acara

Area Outdoor

Tribun Penonton Biasa

Tempat para pengunjung menonton latihan atau perlombaan balap,

terletak memanjang ditepi lintasan dengan bentuk berundak keatas,

tribun biasa memiliki atap terbuka yang letaknya terpisah dari

bangunan utama dan tersebar di beberapa area didalam kawasan.

Area Trek Sirkuit

Trek Sirkuit Latihan dan Perlombaan dengan standisasi IOF( Indonesia

Offroad Federation )

Lintasan balap utama tempat melangsungkan kegiatan olahraga

offroad khusus untuk SCS ( Special Competetion Stage ) dan speed

offroad.

Trek Sirkuit Multifungsi (Secondary)

Lintasan balap sekunder tempat melangsungkan kegiatan olahraga

offroad yang digunakan untuk rock crawling, mud racing , dan

digunakan untuk latihan recofery kendaraan bersifat fleksibel / sesuai

(59)

Pos Marshal

Tempat berkumpulnya petugas marshal baik flag marshal, fire marshal,

track marshal, course marshal maupun grid marshal, yang bertugas

membantu kelancaran jalannya kegiatan balap di lintasan sirkuit,

terletak di beberapa titik pos utama disekeliling lintasan

b. Fasilitas Penunjang

Bangunan Utama A

Retail Stand Jual Beli Part

Merupakan tempat disediakannya tempat penjualan peralatan maupun

spare part khusus kendaraan JIP. Pada retail ini apabila tidak ada

acara khusus tetap digunakan untuk tempat berjualan aneka part

khusus JIP dan pengguna retail juga menyediakan jasa kirim barang.

Food Court

Merupakan tempat yang menyediakan aneka makanan dan minuman

digunakan untuk umum baik hari biasa maupun weekend.

Area Outdoor

Parking Lot

Tempat parkir umum bagi kendaraan pengunjung dan pengelola

kawasan Semara

c. Fasilitas Pengelola

Bangunan Utama A

Ruang Direksi

Ruang tempat bekerja Dewan Direksi Pusat Pelatihan Offroad

Ruang Manager (General, HR & GA, Marketing, Event, Finance,

(60)

Ruang tempat bekerja Manager Pusat Pelatihan Offroad

Ruang Staff

Ruang tempat bekerja para Staff Pusat Pelatihan Offroad

Ruang Rapat

Ruang tempat pengelola merapatkan dan mendiskusikan program atau

rencana didalam pengelolaan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Ruang Panitia

Ruang tempat panitia bekerja merencanakan, menyelenggarakan dan

mengatur perlombaan baik dari marshal hingga untuk penjuriannya.

d. Fasilitas Servis

Bangunan Servis

Ruang Keamanan dan CCTV

Ruang pusat tempat security briefing, beristirahat, bekerja memantau

dan mengawasi seluruh kawasan dan menyampaikan kepada petugas

security di lapangan

Ruang Cleaning Service

Ruang tempat cleaning service briefing, bersiap sebelum bekerja dan

beristirahat setelah bekerja serta menyimpan peralatan dan

perlengkapan kebersihan

Gudang

Ruang tempat menyimpan segala peralatan dan perlengkapan.

Ruang MEE dan Panel

Ruang mekanikal elektrikal dan panel kelistrikan pusat

Ruang Genset

(61)

listrik dari PLN terputus

Ruang Pompa

Ruang mesin pompa air dari tandon bawah menuju tandon atas dan

juga untuk kebutuhan sistem pemadam kebakaran bangunan

Mushola

Tempat Umat Muslim menjalankan Ibadahnya (Sholat 5 Waktu)

Toilet

Tempat melakukan peturasan atau buang air besar dan kecil

2.2.3. Istilah – Istilah Dalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad

Dalam Olahraga Offroad terdapat suatu istilah – istilah yang biasa digunakan dalam kegiatan olahraga offroad diantaranya :

Handicap / Obstacle

Merupakan suatu tantangan atau rintangan baik berupa tanjakan ,

turunan , maupun kondisi miring. Handicap ini bias berupa tanah

lumpur, sungai , bebatuan dan tebing.

Navigator

Merupakan pendamping atau pemberi arah bagi seorang driver yang

berada di sebelah driver langsung dalam satu kendaraan.

4 X 4

Merupakan suatu kendaraaan offroad dengan spesifikasi penggerak

roda depan dan roda belakang yang dilakukan dalam medan atau area

khusus dilintasan offroad. 4 X 4 ini biasanya digunakan pada

(62)

Low

Low merupakan suatu istilah yang digunakan untuk kecepatan rendah

yang menggunakan menggerak roda depan belakang dengan cara

pengoperasian pada handle (tuas) pada jalan offroad dengan kondisi

pelan (adventure )

High

Merupakan suatu istilah yang digunakan untuk kecepatan tinggi yang

menggunakan penggerak roda depan belakang yang menggunakan

tuas transfer kondisi ini biasanya digunakan untuk speed offroad.

Handling

Merupakan istilah yang artinya tikungan pada saat kecepatan tinggi

dalam offroad.

Break

Merupakan istilah yang dapat diartikan rem kendaraan. Hal ini

diucapkan oleh navigator

Gambar

Gambar 1 - Diagram Alur Pikir Perancangan Sumber : Analisa Pribadi
Gambar 2  – ruang kelas / gedung serba guna
Gambar 27 - Peta Rencana Pembagian BWK Semarang  Sumber : http://semarangkota.go.id/main/menu/28/tata-ruang-wilayah/peta-rencana-pembagian-bwk
Gambar 50 – Bekas Sirkuit Offroad
+7

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INSTRUMENTASI KONTROL PROSES Di SMKN 1 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Selang kepercayaan “SAMA” (peluang mendapatkan estimasi bernilai benar dalam selang tertentu)  di uji hipotesis ini sama dengan uji hipotesis 2 sisi (Two Tile)2. Selang

Tanpa pencatatan pada tabel tersebut di dalam basis data, sistem informasi dagang tidak dapat melakukan kontrol stok tepat setelah transaksi dilakukan1. Untuk

Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Project based learning pada mata pelajaran teknologi instrumentasi kontrol proses efektif meningkatkan

King (2001) menyatakan bahwa kesimpulan Bazerman dkk (1997) ini terlalu terburu­buru dan lemah dalam 2 hal, pertama, riset yang dikaji oleh Bazerman tidak dilakukan

Implementasi Model Pembelajaran Project Based Learning pada Mata Pelajaran Teknologi Instrumentasi Kontrol Proses Di SMKN 1

Seperti flowchart pada Gambar 3.1, setelah langkah penggambaran kotak pada mobil, sistem akan melakukan pengecekan apakah mobil yang terdeteksi berada di antara 2

Parameter yang diamati berupa diameter zona hambat pada berbagai konsentrasi supernatan biakan kapang Gliocladium sp.. Data dianalisis menggunakan Analisis Varian