• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Kemitraan Sektor Publik dan Swasta

3.1 Latar Belakang

Melakukan pekerjaan publik dengan menggunakan dana swasta sudah dimulai sejak zaman dahulu. Peraturan konsesi formal telah ada sejak tahun 530 M. Di Eropa pada abad ke-16 dan 17, pekerjaan publik, seperti pembangunan kanal, pembangunan jalan, pengelolaan sampah, penerangan umum, distribusi surat, dan transportasi umum, diserahkan oleh kerajaan kepada investor-investor swasta.25

Di beberapa tahun terakhir, mengajak sektor swasta untuk menyediakan barang dan jasa untuk publik semakin dirasakan sebagai jalan untuk menghemat dana pemerintah sekaligus menghasilkan layanan yang lebih baik. Di tahun 1992, Inggris sedang mengalami resesi dan negara tersebut mengalami kerusakan infrastruktur publik. Tidak ada dana yang tersedia dari kas pemerintah dan pemerintah saat itu tidak ingin untuk menaikkan pajak. Untuk mendorong perekonomian, investasi swasta besar-besaran dalam layanan publik diusulkan. Saat itu diharapkan bahwa dengan melibatkan sektor swasta dalam layanan publik, manfaat berikut dapat diperoleh:

 Kemampuan pembelanjaan pemerintah dapat ditingkatkan;  Risiko dapat dialihkan kepada sektor swasta; dan

 Meningkatkan nilai dari uang yang diperoleh.26

Upaya ini terbukti sukses dan sejak itu, pemerintah Inggris menggunakan PPP untuk mendanai proporsi yang signifikan dalam proyek-proyek publik. ―Pemerintahan Blair mengadopsi Private Finance Initiative (PFI) sebagai cara bagi kontraktor sektor swasta untuk mendanai biaya konstruksi dan kemudian

24

Bagian ini diambil dari laporan berjudul ―Background Study on Public Private Partnerships (PPPs) in e-Government‖ yang disusun oleh Richard Labelle di bawah kontrak dengan Atos Consulting of London dalam konteks pekerjaan yang dilakukan di Mongolia pada tahun 2007. Laporan ini merupakan upaya kolektif dan hasil kontribusi dari anggota tim lainnya, terutama Rahzeb Chowdury dari Atos di London. Pengarang ingin berterima kasih pada Atos atas izin untuk mereproduksi bagian dari laporan disini.

25 H.K. Yong dan Windhu Hidranto, ―My Say: Private finance in public works,‖ The EdgeDaily,

21 Februari 2006, http://www.theedgedaily.com.

26

Disadur dari M. Rathbone, ―Overview of public private partnerships‖ (Presentasi yang

Modul 8 Pilihan Pendanaan TIK untuk Pembangunan 43 menyewakannya kepada sektor publik. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk membangun rumah sakit, sekolah dan penjara baru tanpa menaikkan pajak. Kontraktor, untuk bagiannya, diperbolehkan mengambil dana yang tersisa dari proses perancangan dan konstruksi, sebagai tambahan bagi uang ‗sewa‘.‖27

Pemerintah Inggris telah mendanai 620 PPP yang bernilai 60 triliun EUR, dan 450 proyek masih tetap beroperasi. Pada awalnya, proyek-proyek yang didanai kebanyakan untuk membangun infrastruktur. Ini perlahan berkembang hingga layanan juga dioperasikan oleh mitra sektor swasta di bawah perjanjian kontraktual dan tender PPP.

Pandangan bahwa sektor swasta dapat memberikan manfaat besar bagi penyampaian investasi publik semakin umum di banyak negara. Berdasarkan Canadian Council for Public-Private Partnerships, jumlah PPP untuk proyek infrastruktur meningkat secara dramatis di Asia, Australia, dan Eropa. Inggris telah sukses memanfaatkan PPP selama lebih dari 17 tahun, sedangkan Australia telah melakukannya selama lebih dari 10 tahun.28

PPP juga berguna untuk infrastruktur dan penyampaian layanan dengan skala lebih kecil. Di India, PPP telah terbukti sebagai mekanisme yang sukses untuk menghadirkan berbagai jenis layanan publik di level komunitas dan lokal, termasuk di level pedesaan. ―Di beberapa proyek di India ... pengembangan perangkat lunak, pelatihan, entri data dan pengarsipan manual, serta perawatan telah dialihdayakan ke swasta.‖29 Bhatnagar juga melaporkan bahwa perusahaan swasta telah dikontrak untuk ―mengembangkan aplikasi e-government sebagai sebuah produk.‖30 Di beberapa kasus, layanan ini juga dapat dilakukan untuk pendirian dan operasi komersial dari fasilitas akses publik atau berbasis komunitas yang menawarkan berbagai layanan berbasis telekomunikasi baik untuk umum maupun swasta. Dalam kasus ini, intinya ialah menghadirkan e-government di seluruh negara dengan menggunakan pendekatan PPP.

Terlebih lagi sekarang, pemerintah tidak bisa lagi mempertahankan infrastruktur yang ada dan tidak mampu membangun infrastruktur yang baru dengan modal publik yang terbatas. Dalam ekonomi global yang saling bergantung dimana peningkatan pengeluaran fiskal berdampak besar pada kinerja dan daya saing ekonomi mikro sebuah negara, pemerintah biasanya tidak dapat menaikkan pajak untuk tujuan ini. PPP semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dan layanan publik yang lebih baik dengan biaya dari kas negara yang terbatas.

Terlebih lagi, banyak pemerintah menyadari bahwa sering kali penting untuk menetapkan biaya penggunaan layanan publik untuk membagi penggunaannya. Contohnya ialah penggunaan infrastruktur jalan raya.

27

BBC News, ―What are Public Private Partnerships?‖ 12 Februari 2003,

http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/1518523.stm.

28 Canadian Council for Public-Private Partnerships, Responsible PPP Procurement for British

Columbia (2005), http://www.pppcouncil.ca/pdf/bc_procure.pdf.

29

Subhash Bhatnagar, e-Government: From Vision to Implementation - A Practical Guide with Case Studies (New Delhi: Sage Publications, 2004), 79.

Akademi Esensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pimpinan Pemerintahan 44 Konsumen biasanya bersedia membayar penggunaan jalan untuk menghindari kepadatan lalu-lintas. Dana yang didapat merupakan manfaat — atas nilai finansial dari penyampaian layanan dan infrastruktur publik. Permintaan terhadap pemerintah untuk menjual atau menyewakan sumber daya tersebut kepada sektor swasta di bawah kesepakatan PPP menjadi semakin menarik.

Melibatkan swasta juga memiliki beberapa keuntungan lainnya. Menurut PricewaterhouseCoopers, perusahaan konsultansi manajemen, keuntungan tersebut antara lain:

Whole life costing - metode evaluasi atau pembandingan komponen dan material pembangunan dengan memerhatikan biaya instalasi, jangka waktu, biaya perawatan dan pengoperasian;31

 Inovasi/keahlian manajemen yang berbeda;  Transfer risiko;

 Merancang, membangun, mengoperasikan sinergi; dan  Membuka alternatif penggunaan.

Dokumen terkait