• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan salah satu penggerak roda perekonomian di Indonesia yang berdasarkan asas kekeluargaan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur dari segi ekonomi, baik bagi anggota maupun masyarakat disekitarnya.

Peran koperasi dalam perwujudan ekonomi masyarakat tersebut salah satunya melakukan usaha dan kegiatan pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggota. Keadaan Koperasi Credit Union Keling Kumang yang masih belum mampu bersaing dengan koperasi lain mampu memotivasi manajer suatu koperasi untuk lebih meningkatkan kinerja koperasinya.

Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti Koperasi Credit Union Keling Kumang karena koperasi ini termasuk salah satu koperasi yang cukup besar di Kabupaten Sintang dan penting sekali untuk mengetahui apakah kinerja keuangannya baik atau tidak, serta diharapkan penelitian ini berguna bagi koperasi dalam pengambilan keputusan diperiode selanjutnya.

Sama halnya dengan sebuah perusahaan, credit union juga memerlukan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan agar manajemen pihak credit union dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya

dengan baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi melalui analisis rasio keuangan, karena rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini dapat dinilai secara cepat hubungan antar pos dan dapat dibandingkan dengan rasio lain. Adapun rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas.

Melalui analisis rasio koperasi dapat mengetahui kinerja keuangan, menilai kinerja keuangan, membantu koperasi dalam pengambilan keputusan-keputusan untuk periode selanjutnya, merencanakan dan mengatur segala kebutuhan koperasi, mengukur kekuatan dan kelemahan dalam mencapai dan meningkatkan apa yang dicita-citakan koperasi serta sebagai alat untuk memprediksi kebangrutan koperasi. Meningkatkan kinerja koperasi, maka koperasi dapat semakin kuat dalam menghadapi persaingan. Apabila koperasi tidak dinilai kinerjanya maka akan berdampak pada kebangkrutan koperasi ditahun yang akan datang .

Dalam penelitian ini informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan diantaranya meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas.

Rasio likuiditas digunakan untuk menggambarkan kemampuan koperasi untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio solvabilitas digunakan untuk menunjukkan kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio rentabilitas digunakan untuk mengukur

kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba. Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efektifitas koperasi dalam menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk untuk mengukur tingkat efisiensi koperasi dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.

Kinerja koperasi perlu diperhatikan agar pengurus koperasi dapat mengetahui bagaimana keadaan keuangan yang dimiliki koperasi sehingga bisa menentukan rencana strategis untuk masa yang akan datang.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Credit Union Keling Kumang berdasarkan analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas pada periode tahun 2014-2016?

2. Bagaimana perkembangan kinerja keuangan Koperasi Credit Union Keling Kumang berdasarkan analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas pada periode tahun 2014-2016?

Batasan Masalah

1. Kinerja keuangan Koperasi Credit Union Keling Kumang dinilai dengan menggunakan laporan keuangan Neraca dan Sisa Hasil Usaha (SHU) periode tahun 2014-2016.

2. Rasio yang digunakan rasio likuiditas (current ratio), rasio solvabilitas (total debt to equity ratio dan total debt to asset ratio), rasio rentabilitas (rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri) dan rasio aktivitas (perputaran aktiva) Koperasi Credit Union Keling Kumang periode tahun 2014-2016.

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui tingkat kinerja keuangan Koperasi Credit Union Keling Kumang berdasarkan analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas pada periode tahun 2014-2016

2. Mengetahui perkembangan kinerja keuangan Koperasi Credit Union Keling Kumang berdasarkan analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas pada periode tahun 2014-2016

Manfaat Penelitian

1. Bagi Koperasi Credit Union Keling Kumang

Hasil analisis data Koperasi Credit Union Keling Kumang diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemilik sebagai bahan evaluasi mengenai kinerja keuangan koperasi credit, sehingga dapat dijadikan dasar pertimbangan yang digunakan untuk mengambil keputusan demi kemajuan Koperasi Credit Union Keling Kumang dimasa yang akan datang.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan menjadi bahan studi bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma, serta dapat menambah koleksi pustaka.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai dunia nyata perusahaan serta untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah.

Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tinjauan teori yang akan mendasari pembentukan hipotesis dan dasar pembahasan penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM KOPERASI

Bab ini berisikan data yang diperoleh dan diolah dalam penelitian dengan menggunakan metode yang ada serta berisikan pembahasan dari hasil pengolahan data yang diperoleh.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan data yang diperoleh dan diolah dalam penelitian dengan menggunakan metode yang ada serta berisikan pembahasan dari hasil pengolahan data yang diperoleh.

BAB VI : PENUTUP

Dalam bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil analisis data, keterbatasan penelitian dan saran yang diusulkan bagi koperasi dan peneliti selanjutnya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 pada pasal 1, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 pada pasal 1, Koperasi adalah usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas kekeluargaan. Pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 pada pasal 2, bahwa koperasi berlandaskan pancasila dan Undang-Undng Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 atas asas kekeluargaan.

2. Tujuan Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 pada pasal 3, bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

3. Fungsi Koperasi

Pada Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, dalam pembangunan ekonomi bangsa indonesia, koperasi mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting demi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Fungsi (peranan dan tugas) koperasi Indonesia sebagai berikut:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejateraan ekonomi dan sosialnya.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

4. Jenis-jenis Koperasi

Menurut Widiyanti dan Sunindhia (2003:49-62) dalam garis besarnya sekian banyak jenis Koperasi tersebut dapat dibagi menjadi 5 golongan, yaitu:

a. Koperasi Konsumsi

Barang konsumsi ialah barang yang diperlukan setiap hari, misalnya: barang-barang pangan seperti beras, gula, garam, dan minyak kelapa. Barang-barang sandang seperti kain batik, tekstil, dan barang pembantu keperluan sehari-hari seperti: sabun, minyak tanah.

Tujuan koperasi konsumsi ialah agar anggota-anggotanya dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga yang layak.

b. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Kredit didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan ongkos (atau bunga) yang ringan.

c. Koperasi Produksi

Koperasi Produksi yaitu koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh Koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi.

d. Koperasi Jasa

Koperasi Jasa yaitu koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota mapupun masyarakat umum.

e. Koperasi Serba Usaha/Koperasi Unit Desa(KUD)

Dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat didaerah pedesaan, pemerintah menganjurkan pembentukan Koperasi-koperasi Unit Desa (KUD).Koperasi Unit Desa (KUD) itu meliputi satu atau beberapa desa saja,tetapi diharapkan agar dapat meliputi semua desa didalam satu kecamatan.

B. Credit Union

Berawal pada abad ke 19 dimana terjadi krisis keuangan, lalu muncullah gagasan mengenai koperasi yang diberi nama Credit Union. Credit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang artinya “saling percaya” sedangkan union artinya “kumpulan”. Jadi Credit Union berarti

“kumpulan orang-orang yang saling percaya” (Munaldus et al, 2014:4). Menurut Munaldus et al (2012:2), “Credit Union adalah koperasi keuangan yang dijalankan secara demokratis dan profit sharing (bagi hasil), menawarkan berbagai produk simpanan dan pinjaman berbunga

rendah kepada para anggotanya”.

Muncullah 3 prinsip utama Credit Union, yaitu:

1. Asas swadaya artinya tabungan hanya berasal dari anggota.

3. Asas pendidikan artinya membangun watak adalah yang utama. Hanya mereka yang berwatak baik yang boleh menjadi anggotaa dan mendapatkan pinjaman. Untuk membangun watak perlu pendidikan yang terus menerus.

(Munaldus et al 2014:4)

Menurut Munaldus et al (2012:27), “Tujuan utama CU adalah melayani kebutuhan para anggota. Sisa hasil usaha (surplus) dibagikan dalam bentuk dividen, biaya bunga simpanan, dan peningkatan pelayanan kepada anggota setelah kebutuhan dana cadangan

terpenuhi”.

C. Credit Union dan Koperasi

Menurut Credit Union Counselling Office (1993:4), Credit Union adalah Koperasi. Nama lengkap Credit Union sebenarnya adalah Koperasi Credit Union. Sekaligus menyatakan baik corak maupun kekhususannya secara jelas. Coraknya adalah perkoperasian karena suatu perusahaan yang dibentuk oleh angggota secara sukarela dengan modal mereka sendiri, dengan pengurus yang dipilih oleh anggota sendiri, dengan hak dan kewajiban anggota yang sama. Tujuan untuk melayani kepentingan dan kebutuhan anggota dan pembagian keuntungan disesuaikan dengan jasa-jasa masing-masing anggota.

Menurut Credit Union Counselling Office (1993:5), kekhususannya bahwa Credit Union bergerak dibidang keuangan, yaitu simpan dan

pinjam yang dilakukan dengan carapraktis, menarik serta menguntungkan. Sedangkan menyangkut persyaratan-persyaratannyapun, Credit Union memenuhi dan selalu menekankan ketiga persyaratan koperasi didalam segala kegiatan usahanya, yaitu:

1. Modal kerja seluruhnya diperoleh dari anggota-anggota koperasi sendiri.

2. Usahanya dilakukan untuk melayani kebutuhan anggota-anggota dan buka semata-mata mencari keuntungan.

3. Adanya pendidikan dan penerangan yang intensip untuk meningkatkan partisipasi anggota sebanyak mungkin.

D. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Hery (2015:3), “Laporan keuangan (financial statement) merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan penghtisaran data transaksi bisnis”.

Menurut Fahmi (2011:2), “laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut”.

2. Tujuan laporan keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 dalam Fahmi (2011:132), menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Agar laporan keuangan menjadi lebih bermakna, laporan keuangan tersebut harus dapat dipahami dan dimengerti oleh pengguna sehingga perlu dilakukan analisis laporan keuangan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan

Indonesia, 1994) dalam Fahmi (2011:6), bahwa “Tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi”.

Menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudomo dalam Fahmi

(2011:6), mengatakan tujuan laporan keuangan “agar pembuat

keputusan tidak menderita kerugian atau paling tidak mampu menghindarikan kerugian yang lebih besar, semua keputusan harus didasarkan pada informasi yang lengkap, reliable, valid, dan penting”.

3. Komponen laporan keuangan a. Neraca

Salah satu tujuan pelaporan keuangan biasanya dikatakan untuk membantu investor, kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menaksir besar, waktu (timing), serta ketidakpastian aliran kas suatu perusahaan atau entitas. Tujuan yang lebih spesifik adalah

untuk memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan modal sendiri dari suatu entitas perusahaan. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (aset), kewajiban ekonomis (utang), modal saham, dan hubungan antar item tertentu (Mamduh 2009:50)

Persamaan neraca bisa ditunjukkan sebagai berikut :

b. Laporan Laba-Rugi

Menurut Hery (2015:34), “Laporan laba-rugi (income statement) adalah laporan yang menyajikan ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu”.

Laporan laba-rugi meringkas hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, disamping aktivitas-aktivitas yang sifatnya tidak rutin dan jarang muncul (Mamduh 2009:55).

c. Laporan Aliran Kas

Tujuan pokok laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan kedua laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan

investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai aliran dana perusahaan (Mamduh 2009:55).

Menurut Hery (2015:203), “Laporan arus kas digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kagiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa yang akan datang”.

E. Laporan Keuangan Koperasi

Menurut Sitio dan Tamba (2001:107) laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Tujuan pelaporan keuangan koperasi menurut Sitio dan Tamba (2001:108) adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya.

Menurut Sitio dan tamba (2001:109) Karakteristik laporan keuangan pada koperasi, antara lain:

1. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggung jawaban pengurus kepada para anggotanya di dalam rapat anggota tahunan (RAT).

2. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca / laporan posisi keuangan, laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif.

3. Laporan keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36 ayat 1).

4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha (SHU). SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Pada saat RAT, SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran dasar koperasi. Komponen pembagian SHU sesuai dengan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga (AD/ART) koperasi yang bersangkutan (UU No.25/1992, pasal 45). 5. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota

didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian SHU yang telah diatur dalam AD atau ART koperasi.

6. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan kosolidasi dari koperasi-koperasi.

7. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha.

8. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota, di samping yang berasal dari bukan anggota.

9. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada anggota dan bukan anggota, berpedoman pada perbandingan manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota.

10. Modal koperasi yang dibukkan terdiri dari: 1) Simpanan-simpanan

2) Pinjaman-pinjaman

3) Penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber-sumber lain

11. Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha.

12. Keanggotaan atau kepemilikan pada koperasi tidak dapat dipindahtangankan dengan dalih apapun.

F. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Fahmi (2011:1), “Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini dan kemungkinannya dimasa depan”.

Menganalisis laporan keuangan berarti menilai kinerja perusahaan, baik secara internal maupun untuk dibandingkan dengan perusahaan lain yang berada dalam industri yang sama. Hal ini berguna bagi arah perkembangan perusahaan dengan mengetahui seberapa efektif operasi perusahaan telah berjalan. Analisis laporan keuangan sangat berguna tidak hanya bagi internal perusahaan saja, tetapi juga bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya (Hery 2015:132).

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Hery (2015:133) secara umum, tujuan dan manfaat dari dilakukannya analisis laporan keuangan adalah:

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu, baik aset, liabilitas, ekuitas,maupun hasil usaha yang telah dicapai selama beberapa periode.

b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan perusahaan.

c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang menjadi keunggulan perusahaan.

d. Untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan dimasa mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

f. Sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis, terutama mengenai hasil yang telah dicapai.

G. Analisis Kinerja Keuangan

1. Pengertian analisis kinerja keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Acepted Accounting Principle), dan lainnya (Fahmi 2011:239).

Menurut Fahmi (2011:4), penilaian kinerja setiap perusahaan adalah berbeda-beda karena itu tergantung kepada ruang lingkup bisnis yang dijalankannya. Terdapat lima tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu:

a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan

Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

b. Melakukan perhitungan

Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.

c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh

Dari hasil perhitungan yang telah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.

Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua, yaitu:

(a) Times series analysis

Membandingkan secara antar waktu atau antar periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat secara grafik.

(b) Cross sectional approach

Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan secara bersamaan.

Dari hasil penggunaan metode ini diharapkan nantinya dapat dibuat satu kesimpulan yang menyatakan posisi perusahaan tersebut

berada dalam kondisi sangat baik, baik, sedang/normal, tidak baik, dan sangat tidak baik.

d. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai masalah yang ditemukan

Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat apa aja permasalahan dan kendala yang dialami.

e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai masalah yang ditemukan.

Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan.

Pengukuran kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. Pengukuran kinerja keuangan penting sebagai sarana atau indikator dalam rangka memperbaiki kegiatan operasional perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan dilakukan bersamaan dengn proses analisis. Analisis kinerja keuangan merupakan suatu proses pengkajian kinerja keuangan secara kritis, yang meliputi peninjauan data keuangan, penghitungan,

pengukuran, interpretasi, dan pemberian solusi terhadap masalah keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu (Hery 2015:29).

H. Analisis Rasio Keuangan

1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Menurut Hery (2015:163),”Analisis Rasio Keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan atau antar pos yang ada di antara laporan keuangan”.

2. Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan

Menurut Warsidi dan Bambang dalam Fahmi (2011:108),

“Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi

perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola tersebut, untuk kemudian menunjukkan

risiko dan peluang yang melekat”.

Rasio keuangan ada banyak jumlahnya dan setiap rasio itu mempunyai kegunaannya masing-masing. Bagi investor ia akan melihat rasio dengan penggunaan yang paling sesuai dengan analisis

Dokumen terkait