• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga Saham

1.1. Latar Belakang Masalah

Harga saham adalah harga jual beli yang sedang berlaku di pasar, permintaan dan penawaran dapat menentukan efek Harga suatu saham.semakin banyak orang menjual saham suatu perusahaan, maka harga saham cenderung bergerak turun. Demikian juga sebaliknya, Semakin banyak orang yang membeli suatu saham, maka harga saham cenderung akan bergerak naik.Harga saham mengalami perubahan setiap harinya.maka, investor harus mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.Besarnya kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2008).

Pesatnya perkembangan Bursa Efek Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia, sistem perdagangan di bursa dapat dipercaya, serta tidak ada pihak lain yang memanipulasi informasi dalam perdagangan tersebut. Perkembangan pasar modal di Indonesia pada awalnya belummenunjukkan peran yang penting bagi perekonomian Indonesia. Hal ini terjadi karena masih rendahnya minat masyarakat akanberinvestasi di pasar modal

dan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pasar modal serta masih sedikitnya emiten yang terdaftar di bursa. Menurut Desy Arista (2012:3) investasi adalah memanfaatkan aset yang dimiliki untuk hal yang lebih bernilai, yang bertujuan untuk menambah atau meningkatkan kesejahteraan pemilik modal atau aset.

Namun dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai investasi dan munculnya kebijakan pemerintah tentang investasi, perkembangan yang mengesankan mulai muncul. Hal ini tampak pada jumlah perusahaan yang terdaftar di bursa, dimana jumlah perusahaan yang terdaftar meningkat dari 440 perusahaan pada tahun 2011 menjadi 524 perusahaan pada tahun 2015. Indikator kepercayaan pemodal akan pasar modal dan instrument-instrumen keuangan,dicerminkan antara lain oleh dana masyarakat yang dihimpun dipasar modal.

Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998, menyebabkan begitu banyak perusahaan-perusahaan serta lembaga perbankkan yang bertumbangan. Salah satu cara bagi perusahaan agar mendapat dana untuk tambahan modal adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Dalam suatu Negara Pasar Modal mempunyai Peran yang penting, karena di dalam pasar modal terjadi Perputaran uang yang sangan besar.Transaksi saham dilakukan di pasar modal, pasar modal berperan penting dalam menunjang perekonomian suatu negara.Kegiatan-kegiatan pasar modal di Indonesia di awasi oleh Badan Pengawas Pasar Modal.Pasar modal mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal.

Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi investor (pemilik dana)dalam menanamkan dananya, namun investasi dalam bentuk saham cukup berisiko meskipun memiliki keuntungan yang relatif lebih besar. Investor yang berinvestasi dipasar modal dalam bentuk saham akan memperoleh keuntungan berupa Deviden. Dengan adanya pasar modal, perusahaan akan lebih mudah mendapatkan danadari masyarakat sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang luas dan meningkatkan pajak bagi pemerintah. Pasar Modal dalam aktivitasnya menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya,pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lender) kepihak yang memerlukan dana (borrower). Perbedaan mendasar pada aktivitas di pasar modal adalah memperdagangkan dana dan lebih bersifat jangka panjang dan juga dilakukan secara langsung tanpa perantara lembaga keuangan.

Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan,Rasio keuangan menurut James C Van Horne (1997) dalam Simanjorang (2012), merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Maka rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada pada laporan keuangan.Kemudian angka yang diperbandigkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

Kelebihan rasio keuangan sebagai pengukur kinerja keuangan adalah memudahkan dalam proses perhitungan. Sedangkan kelemahan rasio keuangan data yang digunakan adalah data akuntansi yang tidak terlepas dari penafsiran yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyimpangan sehingga kinerja keuangan perusahaan tidak terukur secara akurat.

Analisis rasio keuangan adalah Salah satu bentuk umum yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan . Dalam penerapan analisis rasio keuangan, peneliti menggunakan beberapa rasio antara lain Debt to Equity Ratio, Current Rasio , Net Profit Margin, dan Price Earning Ratio.

Debt to Equity Ratio(DER) merupakan perbandingan antara Total Hutang dengan Total Modal yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya dengan jaminan ekuitas perusahaan. Dilihat dari sisi kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang.

Current Ratio(CR) merupakan salah satu rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya.Semakin besar Current Ratioyang dimiliki menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting untuk menjagakinerja perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham.

Net Profit Margin(NPM) adalahMenurut Rinati (2001:75) NPM menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Jika NPM tinggi maka harga saham juga akan tinggi begitu juga sebaliknya karena NPM yang besar menunjukkan kinerja perusahaan yangproduktif untuk memperoleh laba yang tinggi melalui tingkat penjualan tertentu.

Price Earning Ratio (PER) merupakan suatu rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham (company’s earnings) terhadap harga sahamnya (stock price). Price Earning Ratio (PER) digunakan untuk mengukur nilai perusahaan pada saat tertentu berdasarkan laba yang dicapainya yang dihitung dengan membagi harga saham dipasar dengan labanya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2015) Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS Terhadap Harga Saham dengan Price Earnings Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI , menyatakan bahwa ROA, NPM dan EPS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham . Hasil uji parsial menunjukkan ROA, NMP tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Selain itu dengan hasil Moderated Regression Analysis (MRA) menunjukkan bahwa PER mampu memoderasi hubungan antara ROA, EPS dengan Harga Saham , tetapi PER tidak mampu memoderasi hubungan antara NPM dengan Harga Saham.

Menurut Penelitian Azwin (2015) hasil penelitian menunjukan bahwa secara serempak EPS, PER, ROA, NPM, DER, berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnianto (2013) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EPS berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.ROE dan DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham.CR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham.Selain itu dengan analisis Moderated Regression Analysis (MRA) menunjukkan bahwa PER bukan merupakan variabelpemoderasi yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara ROE, DER, dan CR dengan harga saham.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya meliputi jenis variabel, periode tahun penelitian, dan jenis perusahaan yang digunakan dalam penelitian.Berdasarkan latar belakang tersebut maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul.: “pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio , Net Profit Margin terhadap harga saham dengan Price Earning Ratio sebagai variable pemoderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012 - 2014”

Dokumen terkait