• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT

B. Perjanjian Kerjasama

2. Latar Belakang Perjanjian Kerjasama

Manusia sebagai mahluk sosial akan melakukan hubungan dengan manusia lain atau mengadakan suatu komunikasi yang akan melahirkan bentuk pergaulan hidup yang meluas baik yang akan dilaksanakan antar tempat yang berbeda ataupun pada bangsa yang berbeda pula. Kemajuan teknologi khususnya dalam bidang informasi menyebabkan secara implisit dunia dirasakan semakin sempit. Jarak yang jauh tidak menjadi alasan untuk mengadakan komunikasi yang baik antar manusia. Para pengusaha, politisi, budayawan, mahasiswa bahkan segala profesi yang ada bahkan sampai rakyat biasa dapat melangsungkan komunikasi dengan rekannya hanya melalui sarana telekomunikasi.

Kemajuan teknologi yang pesat, secara umum bila dilihat dari kacamata dunia usaha pada dasarnya adalah menguntungkan bagi para pemilik modal atau para investor untuk berlomba menanamkan investasi guna membangun berbagai proyek khususnya di bidang pertelekomunikasian, yang mana hasilnya akan dipasarkan kepada para konsumen atau pelanggan telekomunikasi.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa :

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

“ Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.”

Telekomunikasi ini sudah memasyarakat dan selalu menyelimuti kebutuhan manusia disamping kebutuhan lainnya. Kebutuhan akan pemenuhan sarana telekomunikasi semakin meningkat. Oleh karena itu perlu dicari jalan keluar untuk mengetahui kesulitan tersebut.

Pemerintah dalam hal ini Badan Penyelenggara Telekomunikasi membuka dan memanfaatkan peran serta pihak swasta dalam menyelenggarakan jasa telekomunikasi melalui dana, fasilitas, dan tenaga profesional yang dimiliki pemerintah tersebut. Pihak yang diminta peranannya juga akan memperoleh keuntungan lewat hasil kerjasama penyelenggaraan tersebut. Tujuan pemerintah membuka kesempatan kepada badan lain adalah untuk meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi kepada masyarakat.

Dalam meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi tersebutpenyelenggaraan warung telekomunikasi, perlu adanya peran serta masyrakat di luar badan penyelenggara yang dapat berbentuk koperasi, BUMD, ataupun Badan Usaha Swasta Nasional maupun Perorangan yang menyatakan kesanggupannya dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Peran serta tersebut diwujudkan dengan bentuk perjanjian kerjasama penyelenggaraan Warung Telekomunikasi yang memuat hak dan kewajiban setiap pihak serta ketentuan-ketentuan lain termasuk pembagian pendapatan.

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Perjanjian kerjasama tersebut merupakan kesepakatan bersama yang merupakan hasil ciptaan kedua belah pihak, dengan motivasi untuk saling menguntungkan. Secara umum perjanjian di dasari oleh KUHPerdata. Hal ini dapat kita lihat dari asasnya yang dikenal dengan Asas Konsensualisme. Artinya ialah hukum untuk melahirkan perjanjian cukup dengan kata sepakat saja dan bahwa perjanjian itu (dan dengan demikian perikatan yang timbul karenanya) sudah dilahirkan pada saat atau detik tercapainya konsensus sebagaimana yang dikehendaki oleh para pihak, artinya apa yang mereka kehendaki sama dalam kebalikannya.36

3. Perjanjian Kerjasama Antara PT. TELKOM dengan Penyelenggara Warung TELKOM menurut KUHPerdata

Demikianlah antara PT.TELKOM dengan penyelenggara Warung TELKOM telah sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian kerjasama dalam hal pengelolaan Warung TELKOM, perjanjian mana dibuat untuk saling menguntungkan karena pada dasarnya pendapatan penyelenggara Warung TELKOM merupakan pendapatan PT. TELKOM juga sehingga di butuhkan pola bagi hasil.

Dari penjelasan sebelumya, telah dibahas tentang bentuk dan jenis-jenis perjanjian yang terdapat dalam Hukum Perdata. Apabila dilihat Perjanjian Kerjasama antara TELKOM dengan Penyelenggara Warung TELKOM merupakan perjanjian tertulis yaitu perjanjian yang dibuat di bawah tangan yang ditandatangani oleh para pihak yang bersangkutan saja. Perjanjian itu hanya mengikat para pihak dalam perjanjian, tetapi tidak mempunyai kekuatan mengikat pihak ketiga. Dengan kata lain, jika perjanjian tersebut disangkal pihak ketiga maka para pihak atau salah satu pihak dari perjanjian itu berkewajiban

36

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

mengajukan bukti-bukti yang diperlukan untuk bahwa keberatan pihak ketiga dimaksud tidak berdasar dan tidak dapat dibenarkan.

Sedangkan mengenai jenis perjanjian, perjanjian kerjasama antara PT. TELKOM dengan Penyelenggara Warung TELKOM dapat diketegorikan kedalam beberapa jenis perjanjian yaitu :

1. Perjanjian Positif, karena didalam penyelenggaraan Warung TELKOM ini PT.TELKOM hendak memberikan suatu pelayanan yaitu berupa jasa telekomunikasi yang dapat membantu masyarakat dalam berkomunikasi tanpa harus bertatap muka. Sehingga dilakukan kerjasama dengan suatu Badan Usaha yang bersedia menyelenggarakan Warung TELKOM tersebut.

2. Perjanjian terus menerus, karena Perjanjian Kerjasama tersebut dalam pemenuhan dan pelaksanaan prastasi belangsung untuk jangka waktu yang lama. PKS antara TELKOM dengan Penyelenggara Warung TELKOM berlangsung dalam jangka 3 tahun, dan dapat diperpanjang lagi.

3. Perjanjian tidak bernama, karena pengaturan tentang perjanjian kerjasama tidak ada diatur di dalam KUHPerdata, namun perjanjian tersebut tetap mengacu kepada syarat-syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana diatur di dalam pasal 1320 KUHPerdata.

4. Perjanjian Timbal Balik, karena dalam perjanjian tersebut penyelenggara Warung TELKOM berkewajiban memberikan jasa pelayanan telekomunikasi kepada masyarakat dan berhak mendapat pembagian atas hasil pendapatan. Sedangkan TELKOM berkewajiban untuk menyediakan dan memasang jaringan telekomunikasi dan berhak juga untuk medapat pembagian atas hasil dari pendapatan Warung TELKOM tersebut.

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

5. Perjanjian bersyarat, karena di dalam perjanjian kerjasama tercantum syarat-syaratyang harus ditepati oleh para pihak, yang mana dapat membatalkan perjanjianapabila tidak melakukan syarat tersebut. Salah satu contoh tidak boleh memindahtangankan Penyelenggaraan Warung TELKOM kepada pihak lain tanpa persetujuan terlebih dahulu kepada pihak TELKOM.

6. Perjanjian dengan ketetapan waktu, karena perjanjian dilakukan dengan suatu batas waktu atau jangka waktu selama 3 (tiga) tahun dan dapat di perpanjang lagi sesuai dengan kebutuhan para pihak. Atau apabila dimohonkan oleh salah satu pihak,

7. Perjanjian yang tidak dapat dibagi, karena perjanjian itu dalam emenuhi prestasinya, para pihak tidak dapat melimpahkanatau membebankan kepada pihak lain da selaiknya kuga pihak lain tidak dapat menuntut sesuatu atas tidak dilakukannya suatu prestasi. Penututan hanya dapat dilakukan oleh PT. TELKOM.

BAB III

PROSEDUR PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT.

TELKOM DAN PENYELENGGARA WARUNG TELKOM

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan Warung TELKOM adalah Outlet TELKOM yang pengelolaannya diserahkan kepada suatu Badan Usaha lain sebagai pengelola berdasarkan perjanjian kerjasama. Badan Usaha dimaksud terdiri dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Swasta, Koperasi, ataupun Perorangan. Badan Usaha dimaksud harus berkedudukan dikota atau daerah hukum sesuai alamat Warung

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

TELKOM tersebut berada. Pengelolaan dilakukan dengan cara memberikan hak berupa penggunaan dan pemanfaatan Element brand Warung TELKOM dalam penjualan jasa telekomunikasi

Tata cara pengelolaan harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan antara lain : Sambungan telekomunikasi hanya menggunakan jaringan akses TELKOM; Produk dan pelayanan yang dijual hanya produk dan pelayanan TELKOM; Menggunakan identitas Element brand TELKOM sesuai dengan House style Warung TELKOM berpedoman pada ketetentuan yang berlaku; Kualitas pelayanan harus memenuhi standar yang digunakan TELKOM. Lingkup kerjasama meliputi penjualan pruduk jasa dan pelayanan TELKOM, penggunaan dan pemanfaatan elemen-element brand warung TELKOM dan pembinaan manajemen operasional.

Warung TELKOM dibagi kedalam 3 tipe yaitu KARTIKA, KENCANA, dan KIRANA. Warung TELKOM tipe KARTIKA adalah warung TELKOM yang memiliki lebih dari 2 saluran pelayanan telekomunikasi dan melaksanakan penjualan dan pelayanan produk jasa TELKOM lainnya. Standar menimal yang ditetapkan sebagai berikut :

a. Memiliki lebih dari 4 saluran telekomikasi

b. Memiliki penjualan dan pelayanan jasa telepon dasar; telepon lokal, SLJJ dan SLI 007.

c. Memiliki penjualan dan pelayanan produk jasa lain, antara lain : Kartu perdana TELKOM Flexi, Vocher Flexi, Kartu Perdana TELKOM Save, Facsimile (Optional), Pelayanan TOPP (Telepon On Line Payment Point) bekerjasama dengan penyelenggara TOPP yang

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

diizinkan TELKOM (perbankan, POS dan KOPEGTEL setempat), penjualan terminal/ pesawat telepon Flexi dan pesawat telepon biasa, Pelayanan atau penjualan jasa lainnya milik TELKOM Group seperti; Penjuakan produk jasa Multimedia : TELKOM Global017, TELKOMNet Instan dan Kartu iVAS

d. Memiliki penampilan eksterior dan interior sesuai dengan spesifikasi yang berlaku

e. Memiliki ruang KBU kedap suara

f. Memiliki ruang tunggu sesuai dengan spesifikasi yang berlaku

Warung TELKOM tipe KENCANA adalah Warung TELKOM yang memiliki lebih dari 2 saluran pelayanan telekomunikasi. Standar minimal yang ditetapkan sebagai berikut :

a. Memiliki lebih dari 2 saluran pelayanan telekomunikasi.

b. Memiliki penjualan dan jasa telepon dasar; telepon lokal, SLJJ dan SLI 007.

c. Penjualan dan pelayanan sambungan Internasional TELKOM Global017

d. Memiliki penampilan eksterior sesuai dengan spesifikasi yang berlaku e. Memiliki ruang KBU tersendiri

f. Memiliki ruang tunggu sesuai dengan spesifikasi yang berlaku

Warung TELKOM tipe KIRANA adalah warung TELKOM yang terdiri dari sebanyak-banyaknya 2 saluran telekomunikasi akses fisik untuk diberlakukan setelah kebajakan ini. Standar minimal ditetapkan sebagai berikut :

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

c. Memiliki penjualan dan pelayanan jasa telepon dasar; telepon lokal, SLJJ dan SLI 007

d. Penjualan dan sambungan Internasional TELKOM Global017 e. Memiliki ruang KBU

f. Memiliki petugas37

Jenis-jasa telekomunikasi yang dijual di Warung TELKOM terdiri dari : .

1. Produk jasa teleponi dasar meliputi TELKOM Lokal, TELKOM SLJJ, TELKOM Global017, Jasa Teleponi dasar lainnya

2. Produk jasa Multimedia yaitu internet yang menggunakan akses TELKOMNET

3. Produk Jasa Sambungan Telepon meliputi TELKOM Flexi, TELKOM Phone.

4. Produk Jasa Lainnya meliputi Kartu Telepon Umum, Kartu Perdana TELKOM Save, Kartu Isi Ulang Flexi,Kartu TELKOM Save, Facsimili.

5. Pelayanan yang jenis dan banyaknya ditetapkan lebih lanjut oleh Divre.

Namun jenis jasa telekomunikasi yang dilayani oleh setiap tipe Warung TELKOM berbeda- beda. Warung TELKOM tipe KIRANA dan KENCANA melayani produk jasa teleponi dasar dan produk jasa lainnya. Sedangkan Warung TELKOM tipe KARTIKA melayani produk jasa teleponi dasar, produk jasa lainya, produk jasa multimedia, produk jasa sambungan telepon atau pelayanan.

37

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Dalam membahas bagaimana prosedur dalam melakukan perjanjian kerjasama dalam penyelenggaraan Warung TELKOM, kita membaginya kedalam 2 bagian :

A. Prosedur Pendirian Warung TELKOM

Di dalam Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan PT. TELKOM No. 39/HK.220/JAS-51/2003 tentang Pedoman Pengelolaan Outlet TELKOM melalui Warung TELKOM dan Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan PT. TELKOM No. 40/HK.220/JAS-51/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kemitraan Warung Telekomunikasi di dalam point menimbangnya dapat dilihat suatu persaingan usaha dalam memberikan jasa pelayanan telekomunikasi termasuk jasa telekomunikasi yang bukan di berikan TELKOM sehingga oleh TELKOM sendiri merubah nama Warung Telekomunikasi menjadi Warung TELKOM. Namun dengan keluarnya ketentuan tentang nama Warung TELKOM tersebut Perjanjian kerjasama yang dilakukan sebelumnya antara TELKOM dengan Penyelenggara Warung Telekomunikasi tetap berlaku namun di dalam masa akhir perjanjian kerjasama apabila ingin melakukan peepanjangan maka pihak TELKOM akan memberikan pilihan untuk penyesuaian apakah berubah menjadi Warung TELKOM atau tetap menjadi Warung Telekomunikasi. Ada beberapa perbedaan yang mendasar dari dua Warung tersebut yaitu :

1. Dari segi pelayanan, bahwa Warung TELKOM hanya melayani jasa telekomunikasi produk TELKOM, sedangkan Warung Telekomunikasi disamping memberikan jasa telekomunikasi produk TELKOM dapat juga melayani jasa telekomunikasi diluar produk TELKOM.

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

2. Dari segi administrasi, Warung TELKOM status sambungan layanan telekomunikasi adalah dinas berbayar sehingga tidak dikenakan biaya pasang baru dan abonemen bulanan. Sedangkan Warung Telekomunikasi status sambungan layanan telekomunikasi adalah sambungan telekomunikasi pelanggan biasa dan dikenakan biaya pasang baru serta abonemen bulanan dengan klasifikasi pelanggan bisnis.

Dalam hal pendirian Warung TELKOM tidak berbeda atau sam halnya dengan pendirian Warung Telekomunikasi. Dalam mendirikan sebuah Warung Telekomunikasi atau Warung TELKOM akan mengacu kepada ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 05/PER/M.KOMINFO/I/2006 Tentang Penyelenggaraan Warung Telekomunikasi.

Seperti telah disebutkan diatas bahwa yang dimaksud dengan badan lain yang dapat melakukan penyelenggaraan Warung TELKOM adalah Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta, Koperasi, atau juga Perorangan. Sehingga sebelum mendirikan sebuah Warung TELKOM, maka harus terlebih dahulu memiliki akta pendirian badan usaha untuk penyelenggara wartel badan usaha atau koperasi, namun untuk perorangan cukup dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. Di dalam peraturan tersebut dikatakan bahwa untuk perjanjian kerjasama (PKS) penyelenggaraan wartel harus terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada penyelenggara jasa teleponi dasar setempat yaitu PT. TELKOM melalui Kantor Pelayanan Telekomunikasi/ Sejenis (YANTEL /PUSYANTEL). Permohonan PKS tersebut harus diajukan dengan melampirkan :

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

a. Foto copy akta pendirian badan usaha untuk penyelenggara wartel yang badan usaha atau foto copy Kartu Tanda Pengenal (KTP) untuk penyelenggara Wartel yang perorangan ;

b. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ;

c. Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa calon penyelenggara wartel bersedia tunduk pada ketentuan operasional yang berlaku dalam penyelenggaraan jasa teleponi dasar.

Dalam hal ini PT. TELKOM sebagai Penyelenggara jasa teleponi dasar berhak untuk menolak permohonan tersebut apabila tidak melengkapi dokumen yang dibutuhkan. Evaluasi terhadap permohonan calon penyelenggara Warung TELKOM dilakukan oleh penyelenggara jasa teleponi dasar dengan mempertimbangkan asas pelayanan, pemerataan, kelayakan usaha dan kemudahan. Persetujuan atau penolakan permohonan calon penyelenggara Warung TELKOM wajib diterbitkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan. Apabila permohonan calon penyelenggara Warung TELKOM ditolak, penyelenggara jasa teleponi dasar wajib memberitahukan alasan-alasan penolakan.

Pendirian Warung TELKOM dilakukan berdasarkan analisis TELKOM sesuai dengan kebutuhan TELKOM (market driven). Pengurusan dan penerbitan persetujuan Pengelolaan Warung TELKOM tidak dikenakan biaya apapun.

Dalam hal pendirian Warung TELKOM yang berupa perubahan dari Wartel (Warung Telekomunikasi), dilaksanakan atas kesepakatan bersama antara TELKOM dan pengelola Wartel dengan melakukan pemutusan PKS Wartel dan

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

membuat perikatan hukum baru dalam bentuk PKS Warung TELKOM, setelah memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. Bahwa pendapatan rata-rata selama 3 (tiga) bulan terakhir sebesar nilai tertentu yang ditetapkan oleh KADIVRE.

2. Bahwa kualitas pelayanan memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan TELKOM, seperti standar minimal tiap-tiap tipe Warung TELKOM diatas.

3. Bahwa Wartel memiliki track record yang baik dan tidak pernah menunggak pembayaran bagian pendapatan TELKOM.

Apabila Wartel memnuhi ketentuan diatas maka dapatlah dilakukan perpanjangan PKS namun dengan bentuk PKS yang baru yaitu PKS Warung TELKOM sesuai dengan tipe masing-masing Warung TELKOM.

B. Prosedur Pelaksanaan Warung Telekomunikasi.

Apabila permohonan yang diajukan oleh calon penyelenggara Warung TELKOM telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan atau telah memenuhi standar minimal Warung TELKOM, maka akan dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Penyelenggara Warung TELKOM dengan PT. TELKOM.

Dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama, maka dengan sendirinya para pihak harus tunduk kepada setiap ketentuan-ketentuan dalam perjanjian

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

tersebut. Seperti diatur dalam pasal 1338 KUHPerdata yang menyatakan bahwa “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku menjadi undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. Perjanjian Kerjasama yang mengikat para pihak dibedakan dalam 3 (Tiga) jenis yaitu PKS Warung TELKOM tipe KARTIKA, tipe KENCANA, dan tipe KIRANA. Namun setiap PKS harus sekurang-kurangnya memuat :

1. Nama, alamat dan tempat kedudukan masing-masing pihak; 2. Lingkup kerjasama :

a. Penjualan dan pelayanan Produk jasa TELKOM

b. Penggunaan dan pemanfaatan Element-Element brand Warung TELKOM c. Pembinaan Manajemen.

3. Hak dan Kewajiban masing-masing pihak;

4. Pembagian dan penyetoran pendapatan masing-masing pihak;

5. Penunjukan jumlah tagihan pada perangkat Warung TELKOM sebagai patokan tagihan kepada pelanggan dan pengguna;

6. Penetapan tarif pelayanan;

7. Jangka waktu perjanjian adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak, dengan masa perpanjangan kurang dari atau maksimal 3 (tiga) tahun;

8. Penyelesaian perselisihan; 9. Risiko;

10.Sanksi;

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Perjanjian Kerjasama Warung TELKOM dapat diputuskan secara sepihak oleh TELKOM tanpa menunggu persetujuan dari Pengelola Warung TELKOM atau Badan Peradilan apabila terjadi salah satu atau lebih hal-hal tersebut di bawah ini :

1. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender pihak Pengelola Warung TELKOM belum memulai kegiatannya;

2. Tanpa adanya persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak TELKOM, Pengelola Warung TELKOM memindahtangankan pengelolaannya kepada pihak lain;

3. Pengelola Warung TELKOM melalaikan kewajibannya sebagai Pengelola Warung TELKOM;

4. Pengelola Warung TELKOM menggunakan jaringan akses telekomunikasi lain diluar jaringan akses telekomunikasi milik TELKOM;

5. Tanpa adanya persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak TELKOM, Pengelola Warung TELKOM menjual jasa telekomunikasi produk pengelola Jasa Telekomunikasi lain (berlaku bagi daerah dimana produk jasa TELKOM belum bisa dilayani/dijual);

6. Pengelola Warung TELKOM memungut biaya jasa telekomunikasi melebihi ketentuan tarif yang berlaku dan setelah teguran TELKOM tidak diindahkan oleh Pengelola Warung TELKOM.

Dalam hal terjadi pemutusan PKS karena hal-hal sebagaimana dimaksud diatas, TELKOM berhak untuk mencabut sambungan telekomunikasi milik TELKOM yang tersambung di Warung TELKOM.

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

BAB IV

ASPEK HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA DAN

KELUARNYA PERMEN No.08/Per/M.KOMINF/02/2006

TERHADAP POLA BAGI HASIL ANTARA PT.TELKOM

DENGAN PENYELENGGARA Warung TELKOM

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tujuan dari setiap perjanjian adalah memenuhi dengan sempurna segala isi dari ketentuan-ketentuan yang diperjanjikan sesuai dengan kehendak yang telah disetujui para pihak. Unutuk pemenuhan suatu perjanjian tersebut diperlukanlah yang namanya prestasi. Menurut Riduan Syahrani, S.H yang dimaksud dengan Prestasi adalah suatu yang wajib harus dipenuhi oleh debitur dalam setiap perikatan. Prestasi merupakan isi daripada perikatan38

Berdasarkan hal tersebut, Perjanjian Kerjasama yang telah dilakukan oleh PT. TELKOM dengan Penyelenggara Warung TELKOM telah menjadi

undang-. Menurut pasal 1234 KUHPerdata prestasi yang diperjanjikan itu adalah untuk menyerahkan sesuatu, melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.

Perjanjian Kerjasama yang dibuat oleh PT. TELKOM dengan Penyelenggara Warung TELKOM secara langsung telah menimbulkan suatu hubungan hukum dimana setiap hubungan hukum.akan menimbulkan suatu akibat hukum. Dalam hal ini kedua belah pihak memiliki hak dan kewajiban sebagai akibat dari Perjanjian tersebut. Sehingga ada hubungan timbal balik dalam pemenuhan hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Di dalam pasal 1338 KUHPerdata dinyatakan bahwa :

“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Suatu perjanjian tidak dapat ditarika kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.”

38

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008.

USU Repository © 2009

undang bagi mereka, sehingga harus memenuhi segala hak dan kewajiban setiap pihak dalam perjanjian tersebut.

Adapun yang menjadi kewajiban dari pihak Penyelenggara Warung TELKOM adalah 39

1. Melakukan pembayaran atas tagihan pendapatan Warung TELKOM pada periode waktu yang ditetapkan oleh TELKOM sesuai dengan besaran tagihan L-11 berikut PPN Jastel yang diterbitkan oleh TELKOM ;

:

2. Menyediakan :

a. Ruangan/ gedung/ bangunan Warung TELKOM yang memadai sesuai standart TELKOM untuk Penyelenggaraan Warung TELKOM,

b. Perangkat fasilitas telekomunikasi antar lain : PTUS dan saluran untuk

Dokumen terkait