• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUK POP MIE DAN INDOMIE

6.1. Latar Belakang

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan mi instan. Mi instan yang diproduksi disertai dengan bahan pelengkap berupa bumbu, minyak bumbu, chili powder, dan solid ingredient dalam suatu kemasan. Salah satu produk mi instan dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle adalah pop mie dan indomie. Kedua produk tersebut diproduksi dalam kemasan yang berbeda. Indomie dikemas dalam kemasan plastik berbahan Polypropylene sedangkan kemasan Pop Mie berbahan Polystirene. Bahan kemasan dalam pembuatan produk Pop Mie diproduksi sendiri oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. Kemudian Bahan kemasan dalam pembuatan produk Indomie diproduksi oleh PT. Supernova

Flexible Packaging yang bekerjasama dengan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.

Kemasan yang baru datang dari supplier akan dianalisis kualitasnya dalam incoming quality control. Hal ini dilakukan supaya kemasan yang akan digunakan memiiki mutu yang baik dan sesuai standar yang ditetapkan. Analisa yang dilakukan meliputi analisa fisik. Analisa fisik pada kemasan e tiket indomie yang dilakukan seperti analisa ukuran, berat, ketebalan, pitch, lebar, warna, gambar kemasan, tulisan, nomor SNI, dan nomor BPOM. Sedangkan pada kemasan Pop mie yang dianalisa berupa diameter atas, diameter bawah, tebal bibir atas, tinggi, berat, ukuran, warna, gambar kemasan, tulisan, nomor SNI, dan nomor BPOM. Kemudian Produk jadi Indomie juga akan dianalisis kualitasnya dalam Process Quality Control (PQC). Pada PQC, analisa dilakukan

26

terhadap adonan mi dan blok mi, meliputi kadar air selain itu, analisa organoleptik juga dilakukan oleh QC Shelf Life. Untuk blok mi, analisa dilakukan dengan mengamati warna, aroma, dan tekstur. Warna dan aroma dipastikan normal, serta tekstur renyah. Pada minyak bumbu dilihat warna, bau, dan rasanya. Warna dipastikan jernih, serta bau dan rasa normal. Bumbu dianalisa berdasarkan warna, aroma, tekstur, dan rasa. Warna bumbu dipastikan cerah dan normal, tekstur hablur (tidak cacking) dan rasa normal. Hal ini dilakukan supaya bumbu yang akan disertakan pada produk akhir memiiki mutu yang baik dan sesuai standar sehingga umur simpannya sesuai dengan umur simpan mi dan produk secara keseuruhan. Analisa yang dilakukan meliputi analisa kimia dan fisik. Analisa kimia yang dilakukan adalah pengujian kadar air. Menurut (Raharja, 2008) dalam melakukan analisa pada suatu populasi yang banyak perlu dilakukan sampling. Apabila pada sampel yang diuji terdapat bumbu yang tidak sesuai dengan standar pada ketentuan A/R (accept / reject) tertentu maka akan dikembalikan ke supplier.

6.2. Tujuan

Mengetahui pengaruh perbedaan kemasan pada produk Indomie dan Pop Mie terhadap kadar air, sifat organoleptik dan umur simpan mi di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.

6.3. Metode

6.3.1. Analisa Fisik Kemasan

Sebelum dilakukan analisa fisik, pada incoming bumbu perlu dicek kode batch, dan tanggal datang. Analisa fisik yang dilakukan untuk mengawasi kualitas dari pacakging itu sendiri antara lain pada kemasan etiket indomie yang dilakukan seperti analisa ukuran, berat, ketebalan, pitch, lebar, warna, gambar kemasan, tulisan, nomor SNI, dan nomor BPOM. Sedangkan pada kemasan Pop mie yang dianalisa berupa diameter atas, diameter bawah, tebal bibir atas, tinggi, berat, ukuran, warna, gambar kemasan, tulisan, nomor SNI, dan nomor BPOM. Kemasan juga harus dicek apakah ada yang sobek atau

bocor. Kebocoran kemasan juga perlu diteliti agar uap air dan pengotor tidak masuk ke dalam blok mie atau bumbu. Uap air yang kontak langsung dengan blok mie atau bumbu dapat meningkatkan kadar air blok mie dan bumbu sehingga akan memperpendek umur simpannya. Hal ini sesuai dengan teori (Suradi, 2005) yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan dan penurunan mutu produk pangan yaitu kerusakan yang disebabkan faktor Iingkungan seperti kerusakan mekanis, perubahan kadar air bahan pangan, interaksi dengan oksigen, kehilangan dan penambahan cita rasa yang tidak diinginkan, sedangkan kerusakan yang disebabkan oleh sifat alamiah produk yang dikemas, seperti perubahan-perubahan fisik berupa pelunakan, pencoklatan, pemecahan emulsi.Analisa fisik ini dilakukan oleh

Quality Control Pengemas PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle

Cabang Semarang.

6.3.2. Analisa Kimia Bumbu dan Blok Mie

Analisa kimia yang dilakukan adalah uji kadar air bumbu dan blok mie, dimana kadar air ini dapat menentukan umur simpan bumbu maupun blok mie. Setiap flavor memiliki standar kadar air yang berbeda. Maka dari itu, umur simpan beberapa brand ada yang berbeda. Antara lain Indomie memiliki umur simpan delapan bulan dan Pop Mie dengan umur simpan enam bulan. Umur simpan ini selain ditentukan oleh hasil akhir blok mi dan kemasan serta ditentukan oleh bumbu dan bahan pelengkapnya. Analisa kimia dilakukan oleh QC Analis di Laboratorium PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.

β€’ Uji Kadar Air

Pengujian kadar air di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang menggunakan metode pengeringan dengan oven (thermogravimetri). Prinsip pengujiannya adalah mengeringkan sampel menggunakan oven dengan suhu 1030 C-1070C hingga seluruh air menguap dan diperoleh berat tetap dari sampel yang diujikan.

28

Kadar air sampel merupakan selisih dari berat sampel sebelum dikeringkan dengan berat sampel setelah dikeringkan yang kemudian dinyatakan dalam persen.

β€’ Bahan

Bahan yang digunakan dalam pengujian kadar air adalah blok mi dan bumbu Indomie Goreng Ayam Bawang serta blok mie dan Bumbu Pop Mie Rasa Ayam Bawang Jumbo.

β€’ Alat

Alat yang digunakan dalam pengujian kadar air bumbu antara lain oven listrik, neraca analitik, desikator (berisi desikan aktif yang berwarna biru), cawan / botol timbang beserta tutupnya dengan diameter 5 cm dan tinggi 3-5 cm, serta penjepit.

β€’ Cara Kerja

Menurut (Untoro, Kusrahayu, & Setiani, 2012) cara kerja pengujian kadar air pertama-tama cawan dan tutup dikeringkan dalam oven bersuhu 1030C - 1070C selama 15 menit, lalu didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang sampai ketelitian 0,1 mg. Selanjutnya, sampel yang sudah disiapkan ditimbang sebanyak 3-5 g ke dalam cawan. Setelah itu, cawan berisi sampel dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 1030C - 1070C selama 3 jam. Setelah kering, cawan berisi sampel didinginkan dalam desikator selama 30 - 40 menit. Kemudian, cawan berisi sampel ditimbang kembali hingga ketelitian 0,1 mg. Selanjutnya, perhitungan kadar air menggunakan rumus berikut:

πΎπ‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Ÿπ΄π‘–π‘Ÿ = π‘Š1βˆ’π‘Š2

π‘Š1βˆ’π‘Š0 x 100%

Keterangan: W0 = berat cawan + tutup

W1 = berat cawan + tutup + sampel sebelum dikeringkan W2 = berat cawan + tutup + sampel setelah dikeringkan

Dokumen terkait