• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Analisis Data Uji Hipotesis

2. Latar Belakang Sosial Ekonomi Penduduk

Dengan menggunkan rumus tersebut maka didapat hasil uji t dengan hasil t lebih kecil dari t tabel distribusi (t=0,093<t1= 1,667) dengan demikian dapat dijelaskan bahwa ho=p=0 diterima dan ha=p≠0 ditolak. Berdasarkan uji t diatas keterjangkuan tidak memiliki hubungan dengan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. Artinya keterjangkuan tidak mempengaruhi terhadap partisipasi masyarakat terhadap pendidikan karena walaupun sekolah jauh masyarakat tetap memilih sekolah yang mudah di jangkau dibandingkan sekolah yang berada di dalam Kecamatan.

2. Latar Belakang Sosial Ekonomi Penduduk

Latar belakang sosial ekonomi dapat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam menghadapi sesuatu. Tinggi tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak, menyebabkan seseorang memiliki kecenderungan atau alasan tertentu yang melatar belakangi dalam pemilihan

sekolah. Alasan tersebut muncul karena masyarakat menginginkan agar anaknya lebih dapat mengembangkan kemampuannya sendiri. Latar belakang sosial ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebarapa penting masyarakat memandang nilai pendidikan.

a. Pentinggnya Pendidikin Formal Bagi Masyarakat

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat, dengan adanya pendidikan manusia dapat mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya, selain itu dengan adanya pendidikan manusia dapat meningkatkan pengetahuannya maupun keterampilannya (skill). Untuk mengetahui apakah masyarakat di Kecamatan Kalijati memandang pentingnya pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.35 Pendidikan Formal

No Pentingnya Pendidikan formal Frekuensi(f) Presentase(%)

1 Cukup penting 14 19

2 Sangat penting 42 56

3 Penting 15 20

4 Tidak begitu penting 4 5

Jumlah 75 100

Sumber: hasil penelitian 2010

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat memandang pendidikan formal sebagian besar menjawab sangat penting dan sisanya menjawab sebagian kecil masyarakat menjawab cukup penting, penting dan tidak terlalu penting. Hal ini bahwa masyarakat sudah menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi kehidupan sekarang atau kehidupan yang akan

datang karena dengan pendidikan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa akan lebih baik lagi dan sumber daya manusia akan berkwalitas lagi.

b. Pengaruh Pendapatan Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak pernah terbatas, sedangkan pemenuhan kebutuhannya sangat terbatas. Kebutuhan tersebut didapat dengan menggunakan biaya dan usaha. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara setiap responden memiliki tingkatan pendapatan yang berbeda. Semakin tinggi pendapatan yang mereka miliki, maka semakin baik taraf kehidupan yang mereka dapatkan. Tingkat pendapatan berpengaruh terhadap pemilihan sekolah menengah atas.

Hal ini dapat di buktikan dengan hasil perhitungan rumus perhitungan korelasi product moment dengan hasil 0,689 artinya “kuat” bedasarkan dari pedoman koefisien korelasi pada tabel koefisien korelasi. Karena apabila pendapatan tinggi maka masyarakat dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, sebaliknya masyarakat yang tidak memiliki penghasilan yang lebih menyekolahkan anaknya semampunya sudah cukup yang penting anaknya sudah mengecam pendidikan hingga sampai sekolah menengah atas.

Kemudian untuk menyakinkan bahwa koefisien korelasi hasil perhitungan mempunyai arti (bermakna). Di uji dengan menggunakan rumus t rumusnya sebagai berikut:

t=

√

( )

Dengan menggunkan rumus tersebut maka didapat hasil uji t dengan hasil t lebih besar dari t tabel distribusi (t= 11,190>t1= 1,667) dengan demikian dapat dijelaskan bahwa ho=p=0 ditolak dan ha=p≠0 diterima. Berarti terdapat hubungan yang kuat pendapatan dengan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang. Dimana pendapatan sangat mempengaruhi terhadap pendidikan untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Mata pencaharian merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan yang lain setiap mata pencaharian dapat mempengaruhi terhadap pendapatan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia mencari sumber mata pencaharian agar tetap dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mata pencaharian merupakan faktor utama bagi masyarakat terhadap kebutuhannya karena dari mata pencaharian tersebut kebutuhan mereka dapat terpenuhi atau tidak, Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnnya

bahwa masyarakat di Kecamatan Kalijati hampir sebagian besar sebagai petani.

D.Pembahasan

Suatu tempat atau wilayah yang berkaitan dengan karakteristik tempat atau suatu wilayah, karakteristik tempat yang bersangkutan sudah dapat diabstraksikan lebih jauh. Lokasi relatif memberikan gambaran tentang keterbelakangan, perkembangan dan kemajuan wilayah yang bersangkutan dibandingkan dengan wilayah lainnya. lokasi relatif dapat ditinjau dari site dan situasi (situation). Site adalah semua sifat atau karakter internal dari suatu daerah tertentu sedangkan situasi adalah lokasi relatif dari tempat atau wilayah yang bersangkutan yang berkaitan dengan sifat-sifat eksternal suatu region. (Sumaatmadja, 1981:118)

Lokasi sekolah yang tersebar seharusnya memiliki angka masukan siswa yang merata dan lebih banyak lagi, masyarakat menyekolahkan anaknya ke sekolah yang lebih dekat, meskipun pada kenyataanya lokasi sekolah strategis minat siswa untuk sekolah belum maksimal apalagi masyarakat yang tempat tinggalnya dekat dengan jalan raya masyarakat lebih memilih sekolah yang berada di luar Kecamatan dengan alasan ongkos yang di keluarkan lebih sedikit dibandingkan sekolah yang berada di dalam Kecamatan berdasarkan analisis hipotesis dapat di peroleh hasil perhitungan, lokasi tidak berpengaruh terhadap pemilihan sekolah banyak

yang memilih sekolah yang berada di luar Kecamatan daripada memilih yang dekat dengan tempat tinggal.

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment di dapat 0,011 artinya pengaruhnya “sangat rendah”. Kemudian untuk menyakinkan bahwa koefisien korelasi hasil perhitungan mempunyai arti (bermakna). Maka di uji dengan uji t didapat hasil uji t dengan hasil t lebih kecil dari t tabel distribusi (t=

0,803

>t1= 1,667) dengan demikian dapat dijelaskan bahwa ho=p=0 diterima dan ha=p≠0 ditolak. Dapat disimpulkan lokasi tidak memiliki hubungan dengan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan, artinya lokasi sekolah tidak mempengaruhi terhadap daya serap siswa, hal ini terbukti masyarakat di Kecamatan Kalijati lebih memilih sekolah yang jauh dari rumah karena sekolah tersebut merupakan sekolah pavorit, mudah di jangkau, jenis transfortasi lancar, frekuensi kendaraan 24 jam dan ongkos yang di keluarkan lebih murah dibandingkan sekolah yang berada di dalam kecamatan, walaupun dekat dengan rumah tetapi ongkos yang di keluarkan lebih besar daripada sekolah di Luar kecamatan dan di tunjang dengan kualitas sekolah tersebut, karena lokasi yang berada di pelosok akan memperhambat bagi kelancaran sekolah begitupun dengan transportasi dan ongkos yang dikeluarkan akan lebih besar walaupun jaraknya dekat.

Jarak merupakan pembatas yang mempunyai sifat alamiah. Jarak mempunyai kaitan dengan lokasi dan upaya dalam pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan manusia. Jarak dari tempat tinggal dapat menjadi pertimbangan untuk memilih lokasi sekolah.

Lokasi sekolah yang dekat dengan tempat tinggal biasanya menjadi prioritas dalam pemilihan tempat belajar, sebaliknya lokasi sekolah yang jauh dari tempat tinggal biasanya menjadi pertimbangan kedua dalam memilih sekolah.

Faktor jarak menunjukan jauh dekatnya suatu objek untuk dapat dijangkau. Jarak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jarak absolut yang ditentukan oleh satuan meter maupun kilometer dan jarak relatif yang ditentukan oleh faktor lain seperti waktu. (Sumaatmadja,1981:118)

Jarak absolut dalam penelitian ini adalah jarak antara sekolah tujuan dan sekolah terdekat dengan tempat tinggal siswa yang di tentukan dengan satuan kilometer. Mengacu pada standar jarak relatif dalam kota. Idealnya waktu tempuh sampai ke sekolah menengah atas ialah 20 menit atau 30 menit, (Chapin dalam Jayadinata:1999:161)

Pemilihan lokasi sekolah yang jauh bukan karena tidak adanya sekolah akan tetapi cenderung disebabkan oleh faktor lain diluar faktor jarak absolut . sehingga masyarakat di Kecamatan Kalijati lebih memilih sekolah yang jaraknya lebih jauh dari tempat tinggal.

Meskipun lokasi sekolah memiliki jarak yang lebih jauh masyarakat tetap menyekolahkan anaknya kerena pendidikan merupakan yang terpenting bagi perkembangan anak. selain itu masyarakat memilih sekolah di luar kecamatan karena sekolah tersebut merupakan sekolah favorit dan mudah di jangkau oleh siswa.

Kecamatan Kalijati memiliki jumlah penduduk 55.639 jiwa, terdiri dari jumlah laki-laki 26.676 jiwa dan perempuan 28.963 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan usia masuk sekolah lanjut tingkat akhir berjumlah 2721 jiwa. Sarana sekolah yang ada di Kecamatan Kalijati untuk sekolah lanjut tingkat akhir ada lima sekolah, yaitu SMK Angkasa 1 Kalijati dan SMK Angkasa 2 Kalijati berada di Desa Kalijati Barat, SMA At-Tawazun Kalijati berada di Desa Kalijati Timur, SMA PGRI Kalijati berada di Desa Kalijati Timur, dan SMAN 1 Kalijati, berada di Desa Tanggulun Barat.

Keterjangkauan pada umumnya. Tergantung pada kondisi permukaan bumi suatu daerah tersebut dan pada umumnya pula, keterjangkauan tersebut akan berubah perlahan sejalan dengan berkembangnya perkembangan ilmu-ilmu, seperti Ilmu Ekonomi, Ilmu Komunikasi, Teknologi (IPTEK), dan Transportasi. Hubungan atau interaksi antar tempat dapat di capai, baik menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki, (Kamil Pasya Gurniwan,2006:111).

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara pada masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas bahwa keterjangkuan suatu tempat tidak berpengaruh terhadap pemilihan sekolah hal ini masih terkait atau ada hubungannya dengan faktor jarak, lokasi sekolah bahwa walaupun sekolahnya jauh tetapi masyarakat di Kecamatan Kalijati lebih memilih sekolah yang berada di luar Kecamatan terkait dengan kondisi jalan, transportasi karena walaupun

sekolah menengah atas lebih dekat dengan tempat tinggal, tetapi waktu tempuh terkadang membutuhkan waktu yang sangat lama karena sulitnya transportasi dan ongkos yang di keluarkan lebih besar daripada sekolah yang berada di luar Kecamatan karena aksesibilitas jalan bagus selain mudah dijangkau sekolahan tersebut merupakan sekolah favorit, ongkos yang dikeluarkan tidak terlalu mahal walaupun jaraknya lebih jauh tetapi kendaraan atau alat transportasi lancar.

Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil penelitian yang di lakukan keterjangkuan suatu tempat atau lokasi sekolah tidak mempengaruhi terhadap partisipasi masyarakat terhadap pendidikan karena walaupun jarak, waktu tempuh tidak masalah karena masyarakat lebih memilih sekolah yang mudah di jangkau walaupun sekolahnya lebih jauh dari pada sekolah yang berada di dalam Kecamatan. Masyarakat di Kecamatan Kalijati lebih memilih sekolah yang berada di luar Kecamatan dengan alasan sekolah tersebut mudah di jangkau, sekolah favorit dan anaknya menginginkan masuk sekolah ke sekolah tersebut dan ongkos yang di keluarkan lebih irit.

Latar belakang pendidikan biasanya dapat mempengaruhi terhadap pemilihan lokasi sekolah, berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara. Masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas mayoritas memiliki penghasilan diatas upah minimum berkisar sebagian besar pendapatannya mencapai Rp500.000 sampai Rp 1.500.000 Dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas memiliki penghasilan mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan. Masyarakat yang memiliki mata pencaharian sampingan hanya 28orang.

Transportasi merupakan hal yang paling penting bagi kelancaran menuju sekolah menengah atas, berdasarkan hasil penelitian mayoritas masyarakat mengeluarkan biaya transportasi untuk pendidikan berkisar antar Rp 2000 sampai Rp 8000. Berdasarkan analisis pendapatan masyarakat, Semakin besar peluang menyekolahkan anak karena biaya transportasi bisa tercukupi hal ini menunjukan bahwa taraf kehidupan mereka semakin baik pula. (Payaman, 1997:34)

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan kepada masyarakat di Kecamatan Kalijati yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas hampir sebagian besar menjawab tidak mencukupi.

Berdasarkan hasil perhitungan rumus perhitungan korelasi product

moment dengan hasil 0,689 artinya “kuat” berdasarkan dari pedoman

koefisien korelasi pada tabel koefisien korelasi. Bahwa pendapatan mempengaruhi terhadap partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di Kecamatan Kalijati karena apabila pendapatan tinggi maka masyarakat dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, sebaliknya masyarakat yang tidak memiliki penghasilan yang lebih, masyarakat menyekolahkan anaknya semampunya sudah cukup yang penting anaknya sudah mengecam pendidikan hingga sampai sekolah menengah atas, (Payaman, 1997:34).

Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus diri, Sikaf orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak Peranserta keluarga sangat mempengaruhi juga terhadap pendidikan anak, (Hasbullah, 1999:8).

Kemudian untuk menyakinkan bahwa koefisien korelasi hasil perhitungan mempunyai arti (bermakna). Di uji dengan uji t maka didapat dengan hasil t lebih besar dari t tabel distribusi (t= 11,190>t1= 1,667) dengan demikian dapat dijelaskan bahwa ho=p=0 ditolak dan ha=p≠0 diterima. Berarti terdapat hubungan yang kuat pendapatan dengan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang.

Tingkat pendapatan berpengaruh terhadap pemilihan sekolah menengah atas. Hal ini sesuai dengan yang di kemukakan oleh (Payaman, 1997:21). Karena semakin besar pendapatan yang di peroleh maka semakin besar pula kesempatan masyarakat tersebut dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi lagi agar anak tersebut dapat berhasil.

Dan berdasarkan penelitian masyarakat di Kecamatan Kalijati bentuk partisipasi masyarakat terhadap pendidikan tinggi hal ini dapat di lihat dalam partisipasi masyarakat turut serta mengambil bagian dalam suatu kegiatan dan turut memanfaatkan serta menikmati hasil yang di capai, (Margono, 1995:80), hal ini sesuai dengan masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dan datang menghadiri undangan dari sekolah dan

memberikan sumbangan. Berdasarkan penelitian yang di lakukan masyarakat dalam bentuk partisipasi masyarakat untuk sekolah hampir sebagian besar memberikan uang karena uang lebih dibutuhkan dan praktis dari pada bentuk partisipasi yang lain misalnya tenaga, pikiran, harta benda walaupun ada yang memberikan sumbangan tersebut namun hanya beberapa orang, (Pasaribu dan Simanjuntak, 1986:265).

Tingkat pendidikan tercermin pada setiap mata pencaharian yang dimiliki masyarakat yang ada di Kecamatan Kalijati untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas berdasarkan hasil penelitian kepada masyarakat dijelaskan bahwa masyarakat Kecamatan Kalijati yang menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah atas hampir setengahnya sebagai anak petani, dagang/wiraswasta, sebagian kecil anak PNS, ABRI/POLRI dan pekerjaan lainnya meliputi sebagai ojeg ataupun pengrajin sebagai mata pencaharian.

Masyarakat di Kecamatan Kalijati dalam bentuk partisipasi terhadap pandidikan tinggi dilihat dari bentuk partisipasi masyarakat yang di berikan dan hampir sebagian besar masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan sekolah untuk menunjang keberhasilan sekolah tersebut.

Mata pencaharian dengan pendapatan sangat berhubungan karena pendapatan dapat dilihat dari mata pencaharian, hal ini terkait dengan hubungan pendidikan dan produktivitas tercermin dalam tingkat penghasilan kerena pendidikan lebih tinggi mengakibatkan produktivitas kerja yang

tinggi juga, pendapatan seorang serjana adalah 52,8% lebih tinggi dari pendapatan rata-rata seorang serjana muda 139,6%, 187,7%, dan 300% lebih tinggi daripada masing-masing pendapatan rata-rata lulusan SMA, SLTP dan tamatan SD hal ini yang di kemukakan oleh, (Payaman, 1997:21).

Dokumen terkait