BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kritik Saiful Mujani kepada kubu Moeldoko yang merupakan sebuah ironi lantaran KLB melibatkan
semua partai.
b. Detail
Saiful Mujani memberikan
argumentasi yang
mendalam dan penunjang
ucapannya dengan
menautkan aturan
Kemenkum HAM dan mengonstruksi argumennya didasarkan pada aturan yang ada.
c. Maksud
Wartawan menuliskan secara eksplisit kritik dari Saiful Mujani mengenai langkah pengambilalihan Partai Demokrat yang dinilai kasar dan buruk.
d. Praanggapan
Elemen praanggapan tertulis pada ucapan Saiful Mujani yaitu “analisis saya” dan “saya duga”
tanpa perlu memberikan
dengan kalimat walau hanya dengan dasar “dugaan” dan tanpa sumber analisis yang kuat.
SINTAKSIS Bentuk Kalimat, Koherensi , Kata Ganti
a. Bentuk kalimat
Penulis menggunakan pola induktif dan kalimat pasif untuk menjelaskan kritik dari Saiful Mujani terhadap Moeldoko
b. Koherensi
Unsur koherensi pada teks ini terdapat pada penggunaan kata “kalau”
yang menjadi penyambung dari dua pernyataan Saiful Mujani.
Unsur Koherensi pembeda ditandai dengan adanya kata
‘harusnya’, ‘mestinya’,
‘terlepas’ dan ‘bahkan’.
c. Kata ganti
Penulis memakai kata ganti yang jamak seperti ‘kita’.
“Ironis”, “lingkaran kekuasaan”
dan “Ugly”
RETORIS Grafis, Metafora, Ekspresi.
Pada unsur grafis visual terdapat foto Saiful Mujani yang sedang berbicara dan terdapat penekanan pada bagian tulisan headline berita.
a. Tematik
Topik yang menjadi bahan utama berita ini adalah penulis mengemas berita tentang KLB Partai Demokrat dengan menonjolkan pernyataan kritik dari Saiful Mujani yang merupakan pendiri Lembaga Survei SMRC (Saiful Mujani Research and Conslting) kepada Moeldoko dengan menyebutkan bahwa langkah Moeldoko adalah sebuah ironi, bahkan merupakan perilaku yang buruk dan kasar.
Hal tersebut membuat Moeldoko mendapat proporsi pemberitaan yang negatif dan mengarahkan opini pembaca kepada Moeldoko.
b. Skematik
Unsur summary (ikhtisar) pada teks berita ini berkenaan dengan judul ialah langkah pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko. Pada aspek lead (teras berita)
Kepala KSP Moeldoko sebagai ketua umum baru menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ini dianggap ironi lantaran KLB melibatkan pejabat negara, yang bukannya melindungi semua partai.
Unsur story (isi) pada teks berita ini menceritakan tanggapan Saiful Mujani Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), yang mengatakan kondisi KLB Demokrat di Deli Serdang merupakan bentuk kemunduran besar demokrasi Indonesia ditentukan negara gagal menjamin independensi partai politik dan menunjukkan yang dilakukan Moeldoko sebagai pihak yang berada di lingkaran kekuasaan kasar dan buruk.
"Kemunduran besar dalam demokrasi kita, negara gagal menjamin independensi partai politik, pejabat negara yang harusnya melindungi semua partai yang ada malah mengambil alih adalah fakta buruknya demokrasi kita," ucapnya. (paragraf 4)
"Yang luar biasa pada kasus Demokrat ini, Moeldoko yang bukan kader atau mantan kader mengambil alih kekuasaan di Demokrat, dan dia justru lingkaran Istana, pejabat negara. Itu kasar dan ugly sekali.
Berita ini ditutup dengan Saiful Mujani yang memberikan dua skenario yang bisa terjadi selanjutnya terhadap Demokrat.
“Sah dan tidak sah KLB itu kan ukurannya AD/ART Partai Demokrat sendiri. Menkum HAM tentu punya penilaian sendiri atas dasar AD dan ART itu. Kalau disahkan oleh Menkum HAM, Demokrat AHY pasti tidak terima, maka akan menempuh jalur hukum di pengadilan. Prosesnya bisa panjang sampai ke Mahkamah Agung. Kalau tidak ada kepastian kepengurusan Demokrat atau ada dualisme kepemimpinan, Demokrat terancam tak bisa ikut Pemilu 2024,” ungkapnya. (paragraf 10)2
Pada elemen skematik, penulis berita mengedepankan kritik Saiful Mujani kepada Moeldoko. Pemilihan Saiful Mujani menjadi salah satu narasumber pemberitaan bisa dikatakan kurang relevan karena ia yang merupakan pemilik lembaga survei dapat membentuk citra lembaga
1
https://news.detik.com/berita/d-5483221/saiful-mujani-pengambilalihan-demokrat-oleh-moeldoko-kasar-dan-ugly “Saiful Mujani:
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko Kasar dan Ugly” diakses pada 10 November 2021 pukul 15:35 WIB
2
https://news.detik.com/berita/d-5483221/saiful-mujani-pengambilalihan-demokrat-oleh-moeldoko-kasar-dan-ugly “Saiful Mujani:
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko Kasar dan Ugly” diakses pada 10 November 2021 pukul 15:35 WIB
Pada skema (story) dalam berita di atas persepsi khalayak diarahkan dengan memberikan pernyataan negatif bahwa yang dilakukan Moeldoko menjadi penyebab dominan terjadinya kemuduran demokrasi dan kegagalan independensi partai politik dan dipertegas dengan pernyataan Saiful Mujani yang memberikan perhatian lebih dan condong kepada Partai Demokrat milik AHY menjelang Pemilu 2024.
c. Semantik 1) Latar
Elemen latar membahas tentang Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), yang mengkritisi langkah pengambilalihan Partai Demokrat dengan mengadakan KLB di Deli Serdang mengangkat Moeldoko sebagai ketua umum menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan sebuah ironi.
Kritik tersebut dikutip dalam berita dengan bertuliskan seperti berikut.
“Zaman Orba saja yang otoriter pengambilalihan kekuasaan lewat KLB oleh kader partai sendiri.
Kasus PDI misalnya. Di era demokrasi sekarang, Demokrat justru diambil alih oleh pejabat negara,
Latar yang ingin disampaikan adalah Saiful Mujani yang menggunakan kata ‘ironi’ terhadap hal yang dilakukan Moeldoko. Penggunaan kata ironi pada berita ini digunakan untuk menekankan sifat kontradiktif Moeldoko dengan apa yang ada dan apa yang terjadi. Terlihat bahwa penulis ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa Moeldoko melakukan langkah yang sangat kontradiktif dengan jabatan yang ia miliki. Kata ‘ironi’ adalah salah satu perangkat paling kuat yang digunakan dalam satire.
2) Detail
Elemen Detail memberikan informasi atau hal penunjang untuk menguatkan argumentasinya. Hal ini mengonstruksi argumennya didasarkan pada aturan Kemenkum HAM. Pada teks berita ini.
"Sah dan tidak sah KLB itu kan ukurannya AD/ART Partai Demokrat sendiri. Menkum HAM tentu punya penilaian sendiri atas dasar AD dan ART itu…" (paragraf 10)
3
https://news.detik.com/berita/d-5483221/saiful-mujani-pengambilalihan-demokrat-oleh-moeldoko-kasar-dan-ugly “Saiful Mujani:
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko Kasar dan Ugly” diakses pada 10 November 2021 pukul 15:36 WIB
digunakan dalam penentuan pelaksanaan KLB yang di lakukan oleh Moeldoko adalah AD/ART Partai Demokrat yang dimiliki kepemimpinan AHY. Konflik KLB yang diberikan detail informasi tersebut sangat menjelaskan bahwa Detikcom memberikan poin lebih bahwa AHY memiliki posisi yang kuat.
3) Maksud
Elemen maksud menjelaskan secara eksplisit kritik dari Saiful Mujani mengenai langkah pengambilalihan Partai Demokrat yang dinilai kasar dan buruk.
"Yang luar biasa pada kasus Demokrat ini, Moeldoko yang bukan kader atau mantan kader mengambil alih kekuasaan di Demokrat, dan dia justru lingkaran Istana, pejabat negara. Itu kasar dan ugly sekali. Nggak pernah terjadi dalam sejarah kita," ujarnya. (paragraf 6)4
Dalam kutipan di atas terdapat teks yang dijelaskan secara eksplisit mengarahkan kepada pembaca, bahwa keterpurukan Partai Demokrat belum pernah terjadi
4
https://news.detik.com/berita/d-5483221/saiful-mujani-pengambilalihan-demokrat-oleh-moeldoko-kasar-dan-ugly “Saiful Mujani:
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko Kasar dan Ugly” diakses pada 10 November 2021 pukul 15:36 WIB
4) Praanggapan
Praanggapan merupakan fakta yang belum terbukti kebenarannya, tetapi dijadikan dasar untuk mendukung gagasan tertentu. Dalam wacana lisan ini, terdapat beberapa poin yang mengandung praanggapan di dalamnya. Elemen praanggapan tertulis pada ucapan narasumber mengenai analisisnya bahwa ada banyak faktor yang melatarbelakangi Moeldoko untuk melaksanakan KLB tersebut.
"Kader, mantan kader Demokrat yang kalah dalam kongres tahun lalu dan petualang politik di luar partai yang saya duga punya resources besar untuk mengambil alih kepemimpinan di Demokrat.
Kenapa Moeldoko penting? Karena dia tertarik dan analisis saya dia punya resources," paparnya.
(paragraf 8)5
Kalimat di atas mengindikasikan bahwa KLB yang dilakukan Moeldoko berdasarkan analisis pribadi Saiful Mujani dilatarbelakangi oleh banyak faktor dan sumber. Tanpa perlu memberikan sumber dari
5
https://news.detik.com/berita/d-5483221/saiful-mujani-pengambilalihan-demokrat-oleh-moeldoko-kasar-dan-ugly “Saiful Mujani:
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko Kasar dan Ugly” diakses pada 10 November 2021 pukul 15:37 WIB
d. Sintaksis
1) Bentuk kalimat
Unsur bentuk kalimat pada teks berita ini penulis menggunakan pola induktif dengan membuat bagian kritik dari Saiful Mujani terhadap Moeldoko diperjelas dengan aspek-aspek apa yang menjadi bahan kritik.
Pada penuturannya juga penulis menggunakan kalimat aktif dari pernyataan narasumber
“Saiful Mujani lantas memberikan dua skenario yang bisa terjadi selanjutnya terhadap Demokrat.”
(paragraf 9) 6 2) Koherensi
Unsur koherensi pada teks ini terdapat pada ungkapan Saiful Mujani peneliti SMRC mengenai AD/ART Partai Demokrat dan kaitannya dengan Partai Demokrat kedepannya. Seperti pada kalimat berikut.
"Sah dan tidak sah KLB itu kan ukurannya AD/ART Partai Demokrat sendiri. Menkum HAM tentu punya penilaian sendiri atas dasar AD dan ART itu.
Kalau disahkan oleh Menkum HAM, Demokrat
6
https://news.detik.com/berita/d-5483221/saiful-mujani-pengambilalihan-demokrat-oleh-moeldoko-kasar-dan-ugly “Saiful Mujani:
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko Kasar dan Ugly” diakses pada 10 November 2021 pukul 15:37 WIB
sampai ke Mahkamah Agung. Kalau tidak ada kepastian kepengurusan Demokrat atau ada dualisme kepemimpinan, Demokrat terancam tak bisa ikut Pemilu 2024." (paragraf 10)7
“…Pejabat negara yang harusnya melindungi semua partai yang ada malah mengambil alih adalah fakta buruknya demokrasi kita," ucapnya.
(paragraf 4)
“…Di era demokrasi sekarang, Demokrat justru diambil alih oleh pejabat negara, yang mestinya melindungi semua partai. Ironis luar biasa,"
(paragraf 2)
“Saiful Mujani lantas memberikan dua skenario yang bisa terjadi selanjutnya terhadap Demokrat.
Terlepas sah-tidak sahnya KLB Demokrat berdasarkan AD/ART, persoalan tersebut, kata dia, akan berujung pada jalur hukum pengadilan,
7
https://news.detik.com/berita/d-5483221/saiful-mujani-pengambilalihan-demokrat-oleh-moeldoko-kasar-dan-ugly “Saiful Mujani:
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko Kasar dan Ugly” diakses pada 10 November 2021 pukul 15:38 WIB
Hubungan adanya sebab-akibat tersebut menjelaskan maksud dan tujuan, bahwa jika KLB ini tidak dimenangkan oleh AHY, maka pelaksanaan KLB merupakan pelanggaraan yang memiliki konsekuensi secara kosnstitusional dan mempengaruhi Partai Demokrat menjelang Pemilu 2024.
3) Kata Ganti
Unsur kata ganti pada teks berita ini terlihat pada penggalan kalimat berikut ini.
"Kemunduran besar dalam demokrasi kita, negara gagal menjamin independensi partai politik, pejabat negara yang harusnya melindungi semua partai yang ada malah mengambil alih adalah fakta buruknya demokrasi kita," ucapnya. (paragraf 4)
"Yang luar biasa pada kasus Demokrat ini, Moeldoko yang bukan kader atau mantan kader mengambil alih kekuasaan di Demokrat, dan dia justru lingkaran Istana, pejabat negara. Itu kasar
8
https://news.detik.com/berita/d-5483221/saiful-mujani-pengambilalihan-demokrat-oleh-moeldoko-kasar-dan-ugly “Saiful Mujani:
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko Kasar dan Ugly” diakses pada 10 November 2021 pukul 15:38 WIB
Penulis melakukan pemakaian kata ganti yang jamak seperti ‘kita’. Sikap tersebut menjadi representasi dari sikap bersama yang ingin disampaikan kepada pembaca. Seakan-akan menunjukkan bahwa konflik KLB ini menjadi penyamaan rasa yang juga dirasakan oleh semua orang.
e. Stilistik
Unsur pada stilistik adalah leksikon. Unsur ini adalah cara penulis dalam memilih kata yang tepat untuk membuat berita, terdapat beberapa kata yang ada di dalam teks berita berkenaan dengan posisi dari Moeldoko. Seperti yang tertera pada penggalan kalimat di bawah ini.
Yang luar biasa pada kasus Demokrat ini, Moeldoko yang bukan kader atau mantan kader mengambil alih kekuasaan di Demokrat, dan dia justru lingkaran Istana, pejabat negara. Itu kasar dan ugly sekali. Nggak pernah terjadi dalam sejarah kita," ujarnya. (paragraf 6) 10
9
https://news.detik.com/berita/d-5483221/saiful-mujani-pengambilalihan-demokrat-oleh-moeldoko-kasar-dan-ugly “Saiful Mujani:
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko Kasar dan Ugly” diakses pada 10 November 2021 pukul 15:39 WIB
10
https://news.detik.com/berita/d-5483221/saiful-mujani-pengambilalihan-demokrat-oleh-moeldoko-kasar-dan-ugly “Saiful Mujani:
Hal ini dilakukan penulis untuk meremajakan diksi agar tidak terus-menerus diulang bahwa Moeldoko merupakan bagian penting yaitu menjadi Kepala Staf Kepresidenan.
Pemilihan kata ‘ugly’ memiliki arti buruk atau jelek dan hanya ditujukan pada wajah atau muka, tidak pada tingkah laku atau yang lainya. Namun pada judul secara jelas penulis menggunakan pernyataan Saiful Mujani yang menunjuk tingkah laku Moeldoko. Hal ini jelas memberikan konotasi negatif pada Moeldoko.
f. Retoris
Dilihat dari segi grafis, hanya ada satu foto Saiful Mujani yang sedang berbicara secara resmi untuk suatu kelompok atau organisasi.
Elemen grafis yang mendapat penekanan terdapat pada bagian tulisan. Tulisan judul pada teks berita ini ditulis dengan ukuran huruf yang lebih besar dan menggunakan huruf tebal (bold). Hal ini memang sesuai dengan petunjuk teknis dalam membuat judul dalam rangka untuk menarik perhatian pembaca. Tidak ada unsur metafora di dalam teks berita ini.
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko Kasar dan Ugly” diakses pada 10 November 2021 pukul 15:39 WIB
melakukan pemilihan Judul dengan memberikan kritik pada tindakan Moeldoko secara eksplisit. Dalam berita ini Detikcom memilih Saiful Mujani menjadi narasumber pemberitaan bisa dikatakan kurang relevan karena ia merupakan pemilik lembaga survei dapat membentuk citra lembaga survei dan netralitasnya.
Namun, hal ini dilakukan tentunya untuk mengarahkan presepsi pembaca bahwa pernyataan ini dikatakan oleh pakar yang relevan. Dengan demikian, pada berita terlihat bahwa Detikcom ingin memberikan pemaknaan citra positif AHY di media massa agar mendapatkan perhatian lebih menjelang pemilu 2024 yang akan datang.
2. Analisis Berita 2
Penulis: Tiara Aliya Azzahra
TABEL 4. 2
Analisis Teks Berita 7 Maret 2021 “Satire AHY: Saya Salut dengan Moeldoko!”
Struktur
Wacana Elemen Analisis Data Struktur sindiran kepada Moeldoko pada acara Kongres Luar sebagai KLB Demokrat
b. Isi
Menjelaskan tanggapan Agus Harimurti Yudhoyono yang mempersilakan semua kader untuk menilai tindakan yang dilakukan Moeldoko karena latar belakang terjadinya KLB tersebut bukan hanya masalah internal partai.
c. Penutup
Penulis menuliskan penjelasan Mahfud MD mengenai Undang - Undang tentang Kemerdekaan
Menyampaikan
Pendapat di Muka
Umum bahwa
pemerintah tidak bisa ikut campur dalam kegiatan KLB di Deli Serdang.
Struktur kubu Moeldoko karena sikap dan perilakunya yang menggantikan
sikap dan perilaku tertulis pada ucapan narasumber mengenai memiliki makna benar.
SINTAKSIS
Unsur koherensi tersebut terdapat koherensi logis yang umumnya terdapat pada teks eksposisi dengan penggunaan kata “tetapi” dan
“tapi” yang menjadi penyambung dari dua pernyataan Saiful Mujani.
Penulis juga
menggunakan kata sandang penghubung
“bahkan” untuk memperkuat dua pernyataan AHY.
c. Kata ganti
Penulis memakai kata ganti yang jamak seperti “kita”
STILISTIK Leksikon
Pada unsur leksikon, penulis menggunakan pemilihan kata “jenderal bintang empat”
RETORIS Grafis, Metafora, Ekspresi.
Pada unsur grafis visual terdapat foto AHY yang sedang berbicara pada kegiatan internal Partai Demokrat dan terdapat penekanan pada bagian tulisan headline berita.
a. Tematik
Topik yang menjadi bahan utama berita ini adalah sindiran dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Moeldoko yang ditetapkan menjadi ketua umum pada acara yang diklaim sebagai kongres luar biasa atau KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Judul yang diangkat pada berita ini menandakan adanya pembentukan opini publik dengan cara persuasive, hal ini dikarenakan opini yang sebelumnya hanya opini individu kemudian digunakan dalam kelompok tertentu yang selanjutnya menjadi opini kelompok.
b. Skematik
Unsur summary (ikhtisar) pada teks berita ini berkenaan dengan judul ialah satire AHY kepada Moeldoko. Pada aspek lead (teras berita) penulis mengedepankan ketidakrelaan AHY kepada Moeldoko
menggunakan jaket Demokrat yang bukan haknya. Hal tersebut sangat jelas ditekankan oleh Detikcom pada paragraf ke-1, yaitu:
"Saya salut dengan Saudara Moeldoko dan siapa pun yang seolah-olah legitimate dalam KLB ilegal Deli Serdang tersebut menggunakan jaket Demokrat yang tidak menjadi haknya kemudian menyuarakan bahwa merekalah yang memiliki otoritas sekarang. Saya tidak bisa masuk di akal sehat, tetapi itulah mereka. Itulah sikap dan perilaku mereka," kata AHY saat pembukaan rapat pimpinan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).
Unsur story (isi) pada teks berita ini dengan mengarahkan pembaca untuk menilai langkah yang dilakukan Moeldoko dan mendorong persepsi publik yang diarahkan pada kekecewaan Partai Demokrat kepada Moeldoko. Terlihat bahwa, Detikcom memberikan porsi yang cukup banyak pada pernyataan AHY yang berisi opini pribadi untuk mempengaruhi opini pembaca. Hal tersebut dijelaskan pada paragraf-paragraf di bawah ini:
"Saya hanya persilakan kepada seluruh kader utama dan juga konstituen bahkan masyarakat Indonesia secara luas untuk menilai sendiri apakah perilaku seperti itu bisa ditiru, bisa menjadi tauladan untuk kita semuanya. Silakan dinilai dan mudah-mudahan itu
juga akan menjadi kekuatan kita untuk terus berjuang melawan ketidakadilan," tegasnya. (paragraf 4)11
"Jadi ini bukan hanya masalah internal partai. Semua partai memiliki dinamikanya tersendiri. Ada mereka yang mungkin kecewa, ada mereka yang mungkin sakit hati karena kepentingannya tidak dapat diwujudkan.
Itu biasa. Dan kami juga punya segala instrumen untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga partai.
Tapi kali ini sungguh berbeda karena faktor eksternal, yaitu KSP Saudara Moeldoko yang terlibat langsung dan dengan kesadaran penuh mengambil kepemimpinan PD secara tidak sah secara ilegal dan secara inkonstitusional," terangnya. (paragraf 6)
"Dinobatkan sebagai ketua umum PD versi KLB di Deli Serdang Sumut, ya sungguh sesuatu yang tidak terpuji, tidak kesatria, dan memalukan karena jauh dari moral etika dan keteladanan di partai ini,"
sambungnya. (paragraf 7)12
11 https://news.detik.com/berita/d-5484233/satire-ahy-saya-salut-dengan-moeldoko “Satire AHY: Saya Salut dengan Moeldoko!” diakses pada taggal 10 November 2021 pukul 16:00 WIB
12 https://news.detik.com/berita/d-5484233/satire-ahy-saya-salut-dengan-moeldoko “Satire AHY: Saya Salut dengan Moeldoko!” diakses pada taggal 10 November 2021 pukul 16:00 WIB
Berita ini ditutup dengan penulis yang memberikan penjelasan dengan penambahan detail tentang undang-undang bahwa pemerintah tidak ikut campur atau tidak tersangkut dalam pelaksanaan KLB. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan pembaca bahwa pemerintah mencoba untuk bersikap netral dan tidak mendukung pihak manapun.
Menko Polhukam Mahfud Md sebelumnya menyampaikan bahwa pemerintah tidak bisa ikut campur melarang atau mendorong kegiatan yang diklaim KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumut.
Mahfud mengatakan hal itu berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. (paragraf 9)
c. Semantik 1) Latar
Latar yang ingin ditampilkan pada pemberitaan ini bertuliskan seperti berikut:
"Saya salut dengan Saudara Moeldoko dan siapa pun yang seolah-olah legitimate dalam KLB ilegal Deli Serdang tersebut menggunakan jaket Demokrat yang tidak menjadi haknya kemudian menyuarakan bahwa merekalah yang memiliki otoritas sekarang. Saya tidak bisa masuk di akal
sehat, tetapi itulah mereka. Itulah sikap dan perilaku mereka," kata AHY saat pembukaan rapat pimpinan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021). (paragraf 2)
Latar yang ingin dijelaskan kepada pembaca adalah dengan menunjukkan kekecewaan AHY terhadap Moeldoko yang menggunakan jaket Demokrat dengan menggunakan sindiran dan Detikcom mencoba mengeksploitasi opini publik.
2) Detail
Elemen Detail merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.
“Menko Polhukam Mahfud Md sebelumnya menyampaikan bahwa pemerintah tidak bisa ikut campur melarang atau mendorong kegiatan yang diklaim KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumut.
Mahfud mengatakan hal itu berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. (paragraf 9)
Elemen Detail pada pemberitaan ini penulis memberikan uraian atau penjelasan. Penjelasan yang coba disampaikan kepada pembaca adalah pemerintah
sama sekali tidak terlibat dalam konflik ini dan untuk memperkuat pernyataan itu yaitu dengan menautkan Undang-Undang Kebebasan Berpendapat,
Karena, pada dasarnya penyelesaian konflik partai politik tidak ada sangkut pautnya dengan rezim yang berkuasa. Penyelesaian konflik sebuah partai politik diatur di dalam UU Partai Politik, di mana jalur yang digunakan adalah melalui Mahkamah Partai.
Jika Mahkamah Partai tidak berhasil menyelesaikan, maka pengadilan sampai ke tingkat paling tinggi (Kasasi, Mahkamah Agung) adalah kata akhir penyelesaiannya. Selain itu, fungsi tugas Menkumham sebagai petugas administrasi yang mencatatkannya dalam lembar negara bagi partai yang melakukan registrasi.
3) Maksud
Dalam elemen maksud informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit, dan tersembunyi.
"Saya salut dengan Saudara Moeldoko dan siapa pun yang seolah-olah legitimate dalam KLB ilegal Deli Serdang tersebut menggunakan jaket Demokrat yang tidak menjadi haknya kemudian
menyuarakan bahwa merekalah yang memiliki otoritas sekarang. Saya tidak bisa masuk di akal sehat, tetapi itulah mereka. Itulah sikap dan perilaku mereka," (paragraf 2)13
Elemen maksud menjelaskan secara eksplisit sindiran AHY dengan mengkritisi tindakan maupun personalitas Moeldoko. Dalam hal ini penulis menggunakan pernyataan AHY yang bermaksud untuk mencari simpati dan dukungan dari pembaca.
4) Praanggapan
Praanggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang dipercayai kebenarannya.
“… Tapi kali ini sungguh berbeda karena faktor
“… Tapi kali ini sungguh berbeda karena faktor