• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SAHAM DIREKTUR

III- 30 2.4.2Uraian Tugas dan Tanggung jawab

1.1. LatarBelakang Permasalahan

Kegiatan produksi merupakan integrasi dari tenaga kerja, bahan baku, metode kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk sehingga dapat dijual dengan harga kompetitif di pasaran. Postur kerja adalah sikap tubuh pekerja saat melaksanakan aktivitas kerja. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumberpadaposisikerja operator yang kurang nyaman,

peralatanataupunfasilitaskerja yang kurangmemadaisehinggamenimbulkanmetodekerja yang kurangbaik,

efektifdanefisien.(Tarwaka, dkk. 2004).Postur kerja yang tidak baik bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan keluhan pada bagian-bagian tubuh tertentu maupun menimbulkan penyakit.

CV. Wolken adalah sebuah UKM yang bergerakdibidangproduksi bantal, sprei, bedcover, kasurlipat, danperlengkapantidurbayi.Bahanbaku yang

digunakanialahdacronkasardanhalus. Proses produksiterdiridarielemenpencacahandacron, menimbangdacron,

memasukandacronkedalam

sarungbantaldandijahitpadastasiunpenjahitan.Padaproses

produksiditemukanadanyaaktivitas pencacahan dacron dan aktivitas pengisian bantal yang perlu diperbaiki. Dacron yang dimasukan ke dalam mesin pencacah

berbentuk lembaran padat. Mesin pencacah berfungsi membuat dacron berukuran lebih kecil, sehingga dacron yang keluar dari mesin berupa dacron halus yang siap untuk diisikan ke dalam sarung bantal. Dacron yang keluar dari mesin pencacah langsung jatuh berserakan di lantai atau pun menempel di dinding area pencacahan. Tidak ada alat penampung atau alat pengumpul dacron tersebut pekerja mengumpulkan dacron yang berserakan tersebut menggunakan sapu.

Aktivitaskerjayang berlangsungselama lebih kurang 7 jam kerja/hari dan berulang-ulang tanpadisadarikurangmemperhatikan faktor kenyamanan karena tidakadanyafasilitas kerja dan postur kerja yang baik.Posturkerja pada proses pengisian bantal dilakukandengankondisi mengumpulkan dacron yang berserakan di lantai dan menempel di dinding serta pada saat memasukan dacron ke sarung bantal dengan posisi duduk di lantai dantangan menjangkau dacron tanpa alat bantu. Kondisiini menyebabkan gejala pada operator sehingga tubuh mengalami kesemutan pada kaki, pegal-pegal pada tangan, pinggang

dancepatmerasalelahdisebabkan tidakadanyafasilitaskerja yang ergonomisdansikapkerja yang salahmenimbulkankeluhan rasa sakit dan

berpengaruh pada hasil produktivitas kerja operator.

Penelitian tentang postur kerja pernah dilakukan Risky Hidayat, (2013) di perkebunan sawit dan karet. Penelitian difokuskan pada permasalahan pengangkutan TBS (tandan buah segar) kelapa sawit menggunakan angkong. Proses kerja pengangkutan dilakukan secara tidak ergonomis yang berpotensi menimbulkan keluhan musculoskeletal (MSDs). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan pemecahan masalah antara lain SNQ, REBA, dan

pendekatan anthropometri. Hasil penelitian berupa rancangan fasilitas kerja yaitu alat pengangkut TBS yang disesuaikan dengan dimensi tubuh sehingga apabila diimplementasikan diharapkan dapat menghilangkan keluhan sakit yang dirasakan oleh pekerja.

Penelitian sejenis pernah dilakukan Michael Hasibuan, (2014) di industri kecil yang bergerak di bidang pembuatan kerupuk putih. Kondisi yang terjadi pada stasiun penjemuran adalah fasilitas kerja yang tidak ergonomis dan postur tubuh pekerja yang statis. Pekerja mengalami keluhan rasa sakit pada beberapa bagian tubuhnya, karena sikap kerja dan fasilitas kerja yang tidak memadai. Metode REBA digunakan untuk menilai postur pada pekerja. Analisis dari lembar kerja REBA menunjukkan tingkat resiko tinggi yang dialami pekerja pada saat kegiatan produksi berlangsung di stasiun penjemuran. Hasil penelitian berupa rancangan fasilitas kerja yaitu meja dan kursi yang disesuaikan dengan dimensi tubuh sehingga apabila diimplementasikan diharapkan dapat menghilangkan keluhan sakit yang dirasakan oleh pekerja.

Dari gambaran di atas perlu dilakukan evaluasi postur kerja operator danfasilitaskerja di CV. Wolken yang akan digunakan untuk mendapatkan metode kerja yang lebih ergonomis.

1.2. PerumusanMasalah

Berdasarkanuraiandiatasmakarumusanmasalah yang dihadapiadalahadanyakeluhanmusculoskeletal operator sehinggaperluadanya

1.3.TujuanPenelitian

Tujuan umum penelitian adalah mendapatkan rancangan fasilitas kerja yang ergonomis pada bagian pengisian bantal.

Tujuan khusus penelitian adalah:

1. Mengidentifikasi keluhan musculoskeletal yang dirasakan oleh operator pada saat bekerja.

2. Menganalisa postur kerja operator dengan metode REBA(Rapid Entire Body

Assesment).

3. Mengukur dimensi tubuh (antropometri) sebagai dasar perancangan fasilitas kerja.

4. Merancang fasilitas kerja berupa alat bantu untuk mereduksi keluhan

musculoskeletal operator dan mendapatkan metode kerja yang lebih ergonomis.

1.4.ManfaatPenelitian

Manfaat daripenelitian yang dilakukanadalah:

a. Penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk memberikan pengalaman dalam menerapkan teori-teoridalam bidang Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja, khususnya dalam penilaian postur kerja dan perancangan fasilitas kerja berdasarkan dimensi dan prinsip antropometri yang telah didapat di perguruan tinggi ke dalam lingkungan industri secara nyata.

b. Menjadipertimbangan bagi perusahaan untuk menggunakan fasilitas kerja yang ergonomis dalam usaha untuk mereduksi keluhan muskoloskeletal. c. Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik

Industri, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

1.5.BatasandanAsumsiMasalah

Batasanmasalahdaripenelitianiniadalah:

1. Penelitianhanyadilakukan di stasiunpengisianbantaldanpencacahan.

2. Pengukuranhanyadilakukanpada operator yang bertugaspada pengisianbantal. 3. Metode yang digunakandalampenilaianposturkerjaadalahmetodeREBA (Rapid

Entire Body Assesment).

4. Hasil perancangan fasilitas dilakukan tanpa mempertimbangkan faktor biaya yang dikeluarkan untuk implementasi usulan ergonomi yang diberikan.

Asumsi yang digunakanpadapenelitianiniadalah: 1. Pekerja berada dalam kondisi sehat.

2. Operator tidakmengalamipergantianselamapenelitian.

3. Instrumen yang

digunakandalampenelitianiniberadapadakondisibaikdansesuaistandar. 4. Prosedurkerjatidakmengalamiperubahanselamapenelitianberlangsung.

1.6.SistematikaPenulisanLaporan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUANmenguraikan latar belakang permasalahan mengenai ketidaknyamanan operator pada stasiun pengisian bantal di CV. Wolken, rumusan permasalahan yang terjadi, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, serta sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAANG berisi mengenai sejarah perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, visi misi perusahaan, struktur organisasi, deskripsi tugas dan tanggung jawab pekerja CV. Wolken.

BAB IIILANDASAN TEORI menguraikan mengenai tinjauan pustaka sebagai landasan utama dalam melakukan analisa dan pembahasan penelitian yang berisi teori-teori Ergonomi, Postur Kerja, Nordic Body Map (SNQ), REBA (Rapid Entire Body Assesment), Beban Kerja dan Antropometri.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATAberisi tentang pengumpulan data, yaitu data keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, data penilaian elemen gerakan kerja dengan menggunakan metode REBA dan dimensi antropometri. Sedangkan pengolahan data yang dilakukan adalah identifikasi keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, penentuan level tindakan postur kerja dengan metode REBA, dan perhitungan persentil data antropometri untuk merancang perbaikan fasilitas kerja.

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAHdiuraikan mengenai analisis SNQ, postur kerja, antropometri dan pembahasan rancangan alat bantu untuk mereduksi risiko muscoluskeletal.

BAB VIKESIMPULAN DAN SARANberisi rangkuman hasil yang didapat dari penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan.

CV. Wolken merupakan salah satu industri kecil yang bergerak di bidang pembuatan bantal. Kondisi yang terjadi pada bagian pengisian bantal adalah fasilitas kerja dan postur kerjatubuh yang kurang ergonomis. Pekerja mengalami keluhan rasa sakit pada beberapa bagian tubuh. Keluhan dirasakan operatorsaat mengumpulkan dacron yang berserakan di lantai. Operator menyeret dacron ke tempat pengisian bantal dan operator mengisi dacron ke sarung bantal dalam posisi duduk di lantai. Metode REBA berfungsi untuk melihat level resiko pekerjaan berdasarkan postur kerja. Pada saat operator memasukan dacron ke sarung bantal memiliki level resiko tinggi dengan kategori perlu tindakan secepatnya. SNQ digunakan untuk mengetahui bagian tubuh yang mengalami keluhan. Bagian tubuh mengalami keluhan sangat sakit pada bahu, tangan, pinggang dan kaki. Data antropometri dan dimensi mesin digunakan sebagai pedoman perancangan fasilitas kerja usulan agar sesuai dengan postur tubuh pekerja. Hasil penelitian berupa rancangan fasilitas kerja yaitu wadah penutup pada tempat pengeluaran dacron, tempat penampung dacron dan garpu yang disesuaikan dengan dimensi tubuh dan dimensi mesin sehingga apabila diimplementasikan diharapkan dapat menghilangkan keluhan sakit yang dirasakan oleh operator.

Dokumen terkait