Kemarin saya pikir panduan diet yang saya buat sudah selesai dan
meliputi semua materi tentang bagaimana cara menurunkan berat badan. Tetapi ternyata beberapa email masuk ke saya dan bertanya tentang latihan dan olahraga apa yang sebaiknya dilakukan. Beberapa dari mereka malah sudah bergabung di tempat fitness dan ingin beberapa tips dari saya untuk memaksimalkan latihan mereka. Saya juga melihat beberapa dari teman-teman tertarik kepada produk-produk suplemen
untuk mempercepat hasil mereka, tetapi mereka tidak tahu bagaimana menilai suplemen yang baik atau tidak untuk diet mereka.
Hal tersebut akhirnya membuat saya merasa perlu untuk menambahkan beberapa hal mengenai latihan yang saya anggap sangat penting. Juga
mengenai bagaimana menilai suatu suplemen, apakah bagus untuk diet ataukah hanya trick penjual supaya produknya laku. Saya tidak mau lutfi yang sudah bergabung dengan panduan diet saya, tetapi
masih diperdaya oleh pihak-pihak yang mau produknya laku, tanpa
mengerti tentang diet sama sekali, dan tidak memberikan support apapun. Saya akan memberikan email series lagi dalam menurunkan berat badan, menilai suplemen, dan apapun yang saya anggap penting untuk kemajuan lutfi sebagai materi BONUS.
Pada kesempatan kali ini, saya mau membahas ketakutan cewek nomor 1 dalam menurunkan berat badan...
Sering kali saya ngobrol dengan beberapa cewek di gym, ketika saya tanya, kenapa tidak latihan beban? Semua menjawab, saya tidak mau badan saya jadi besar dan berotot kayak 'mereka' sembari menunjuk
ke arah beberapa cowok yang sedang berlatih beban. Mendengar jawaban tersebut, saya merasa kasihan karena kurangnya pengetahuan di bidang kesehatan dan membentuk tubuh, tetapi sekaligus tersinggung berat (karena saya sudah mati-matian berlatih beban tetapi badan saya
tidak besar-besar, malah cewek yang tidak berlatih bilang takut besar). Cowok dan cewek adalah species yang berbeda. Suatu contoh yang ekstrim misalnya seorang cowok dan seorang cewek berlatih dengan beban yang sama beratnya, makan protein yang sama banyaknya, dan berlatih dengan durasi yang sama lamanya, kira-kira bagaimana hasilnya?
Cowok pasti lebih berotot daripada cewek. Karena tubuh cowok,
memproduksi hormon yang dipergunakan untuk membentuk otot dalam jumlah yang sangat besar, selutfir 100x cewek. Bisa dibayangkan betapa
berbedanya tubuh lutfi. Selain itu, karena perbedaan genetik
yang ada, tubuh cewek dilatih seberat apapun, tidak bisa mengembang atau membesar seperti cowok. Otot cewek akan memadat atau mengencang ketika dilatih bahkan dengan beban yang sangat berat.
Tubuh cewek memiliki jumlah lemak yang pasti lebih tinggi daripada tubuh cowok. Ketika melatih otot, seiring dengan memadatnya dan
mengencangnya otot, timbunan lemak akan berkurang. Lemak akan dibakar di dalam sel otot, jadi semakin banyak jumlah sel otot, maka kompor
pembakar lemak akan semakin banyak, dan jelas ini yang diingikan bukan? Coba lutfi perhatikan berapa banyak cewek overweight yang
hari, tetapi beratnya tidak kunjung turun, atau turun tetapi hanya 1-2kg saja tidak pernah bisa mencapai berat idealnya? Mereka tidak memasukkan menu berlatih beban ke dalam jadwal latihannya. Jadi untuk para cewek, jangan takut untuk berlatih beban. Selain mendapatkan pengencangan otot, tubuh cewek akan mendapat bonus pengurangan lemak. Jalan pasti menuju tubuh yang lebih sexy.
Bagaimana untuk yang cowok? Jelas tambah harus latihan beban kan?:) Artikel-artikel mengenai Fitness untuk cewek sudah saya persiapkan di: http://www.duniafitnes.com/category/fitness-for-women
Oh ya, satu lagi, untuk yang sudah menggunakan Pembakar Lemak Ultra Ripped. Untuk meningkatkan hasil yang selama ini sudah lutfi
perolah, bisa ditambahkan penggunaannya 30 menit sebelum olahraga. Ultra Ripped akan sangat membantu meningkatkan keluarnya energy lutfi sewaktu berolahraga sehingga akan sangat mempercepat
pembakaran lemak lutfi
Alasan & Motivasi
Apa kabar lutfi?
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengajak lutfi kembali ke titik awal diet lutfi. Apa yang menjadi alasan awal dan motivasi lutfi untuk melakukan diet dan berolahraga? Meskipun banyak di antara lutfi yang melakukan diet tanpa mau berolahraga, tetapi saya akan berasumsi disini bahwa lutfi akan melakukan yang benar dan terbaik untuk diri lutfi yaitu mengatur pola makan dan mengatur jadwal berolahraga yang tepat.
Selama ini saya selalu membahas tentang bagaimana mengatur pola makan yang benar, apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, bagaimana latihan yang tepat untuk membakar lemak dengan cepat, dan masih banyak lagi hal-hal teknis seperti itu. Tetapi akhirnya saya
menyadari satu hal. Semua pola makan dan jadwal latihan itu tidak akan ada gunanya apabila lutfi tidak mau melakukannya kan? Dari situ saya mulai berpikir, apa sih yang sebenarnya mendorong lutfi untuk memulai ini semuanya?
Pernah dulu ketika saya sedang makan siang dan ngobrol bersama Romy Rafael. Saya bertanya 1 hal kepada Romy, "Rom gimana sih cara
menghipnosis orang supaya berhenti merokok? Saya pengen membantu temen saya yang perokok berat tapi tidak mau berhenti". Apa jawab Romy? Dia mengatakan bahwa tanpa adanya dorongan dari dalam diri
seseorang, tidak akan bisa dihipnosis untuk berhenti merokok. Yang bisa dibantu adalah seseorang yang "mau" berhenti tetapi kesulitan.
Hal itu membutuhkan yang biasanya disebut "turning point" atau titik balik. Sebagai contoh, orang yang benar-benar tidak mau berhenti merokok tadi tahu-tahu divonis dokter kena kanker
paru-paru, kemudian dia shock dan berhenti merokok. Tetapi kondisi ini biasanya sudah terlambat.
Nah kembali lagi ke masalah diet dan olahraga, sambil melanjutkan obrolan kami, saya mengaitkan kedua hal tersebut. Jarang sekali
orang yang dengan sadar mau berolahraga dan diet sebelum mengalami turning point tersebut. Orang berolah raga setelah divonis dokter
mereka menderita obesitas, diabetes, cholesterol tinggi, yang memang solusinya adalah olahraga (selain obat tentunya). Hal ini tentu amat disayangkan bukan...
Tetapi untungnya, belakangan ini, kesadaran masyarakat untuk
berolahraga dan mengatur pola makan sudah mulai meningkat. Banyak sekali makanan-makanan sehat yang dijual dimana-mana. Gym-gym mulai banyak menjamur di berbagai sudut kota. Tetapi meskipun
kenyataannya semakin banyak orang berolahraga, saya masih melihat orang berolahraga dengan BUTA. Apakah lutfi salah satunya?
Bersambung...