• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Fleksi dan ekstensi bahu (ShoulderJoint)

Gambar 1. Gerakan pasif fleksi – ekstensi bahu

Latihan:

• Posisi insan stroke tidurterlentang

• Pegangan fisioterapis pada pergelangan tangan dan juga pada lengan bawah (sedikit dibawah siku insan stroke). Peletakan tangan insan stroke sebaiknya menyilang agar mempermudah gerakan saat ekstensidilakukan.

• Posisi awal dari lengan insan stroke adalah mid position, kemudian lakukan gerakan fleksi, instruksikan agar insan strokerileks.

• Padasaatbahumembentuksudut900berikangerakaneksternalrotasi(berputark eluar) pada lengan hingga membentuk posisi supinasi lenganbawah.

• Rasakan endfeel pada akhir gerakan. Hindari penguluran berlebihan pada bahu yang mengalamikelemahan.

MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

• Lakukan pengulangan sebanyak 7 kali atau sesuaitoleransi.

Latihan ini akan mampu mengurangi komplikasi akibat kurang gerak pada bahu dan

terpeliharanyasifatfisiologisjaringanpadaareabahudanlengan.Tujuanutamalatih anini terpeliharanya jarak gerak sendi pada bahu kearahfleksi.

b. Ekstensi / hiperekstensi Bahu (ShoulderJoint)

Gambar 2. Gerakan pasif ekstensi bahu Latihan

Posisi insan stroke tidur mirirng (sidelying).

Peganganfisioterapispadapergelangantangandanpadabagianbahu.

Posisilenganinsanstrokesemifleksidenganlenganbawahmidposition.

Berikan topangan pada siku atau lengan bawah insan stroke dengan lengan bawah fisioterapis.

Berikan gerakan ekstensi secarapenuh.

Hindariadanyakompensasigerakberupaelevasibahudenganpemberianstabil isasi.

Rasakan endfeel pada akhirgerakan.

MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

Hindari adanya keluhan nyeri saat gerakandilakukan.

Pertahankangerakanterjadipadamidposisilenganbawahinsanstroke.

Lakukan pengulangan minimal 7 kali atau sesuaitoleransi.

Latihan ini ditujukan untuk memelihara jarak gerak sendi bahu,

khususnya pada

arahekstensidanmemeliharaelastisitasjaringanpadasisianterior.Halinidimung kinkan karena pada latihan ini terdapat regangan di akhir gerakan pada jaringan-jaringan sisi depan sendibahu.

Latihaninihendaknyadilakukansecaraperlahankarenaseringditemukanada nya kelemahan dan penurunan tonus otot yang signifikan sehingga banyak terjadi subluksasi sendi.

c. Abduksi Bahu (ShoulderJoint)

Gambar 3. Gerakan pasif abduksi bahu Latihan :

Posisi insan stroke tidur terlentang, dengan siku semifleksi.

Peganganfisioterapispadapergelangantangandanlenganatas(sedikitdiatassik

MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

u).

Lakukan gerakanabduksi

Awaligerakandenganposisiprpnasipadalenganbawah,kemudianpada900ab duksi lakukan otasi kearah supinasi lengan bawah insanstroke.

Berikan instruksi untuk tetap rileks

Rasakan endfeel di akhirgerakan

Lakukan pengulangan sebanyak 7 kali atau sesuaitoleransi.

Latihan ini ditujukan untuk memelihara jarak gerak sendi bahu

khususnya kearah abduksi. Selain itu, latihan ini akan mengurangi adanya komplikasi berupa kontraktur jaringan pada sendi bahu.

Hindari adanya gerakan kompensasi pada bahu, sehingga jarak gerak sendi pada latihan dapat dicapai dengan lebih baik. Adanya kompensasi gerak, merupakan indikator adanya masalah pada jaringan lunak ataupun jaringan keras disekitar bahu yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih spesifik

d. Abduksi dan Adduksi Horizontal Bahu (Shoulder Joint)

Gambar 4. Gerakan pasif abduksi dan adduksi horizontal

MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

- Posisiinsanstroketidurterlentangdenganbahumembentuk900abduksidansi ku ekstensi penuh dengan lengan bawah dalam posisisupinasi.

- Posisikan insan stroke dalam keadaanrileks.

- Peganganfisioterapispadapergelangantangandanjugapadasendisiku.

- Berikan gerakan kearah dalam (adduksi) dan kearah luar (abduksi) pada sendi bahu.

- Berikan instruksi agar insan stroke tetaprileks - Rasakan endfeel di akhirgerakan.

- Hindari adanya nyeri saat gerakandilakukan.

- Lakukan pengulangan minimal 7kali.

- Latihan ini sangat bermanfaat bagi terpeliharanya jarak gerak sendi, khususnya

padagerakanhorizontal.PemberianPROMakanmenjagaelastisitasjaringans isianterioir dan posteriaor serta memelihara sistem sirkulasi lokak pada jaringan sehingga dapat menghindari adanya pembengkakan pada ekstremitasatas.

e. Internal dan Eksternal Rotasi Bahu (ShoulderJoint).

MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

Gambar 5. Gerakan Pasif Eksternal dan Internal Rotasi

- Persiapkan posisi insan stroke dengan menghindari adanya hambatan gerak oleh faktor tempat tidur atau bendalainnya.

- Posisi insan stroke tidur terlentang dengan bahu membentuk 900 abduksi dan siku 900fleksi.

- Pegangan fisioterapis pada pergelangan tangan dan juga pada sendi siku sebagai stabilisasigerak.

- Berikangerakankearahekternal(a)daninternal(b)padasendibahu.

- Berikaninstruksiuntuktetaprileks,rasakanendfeeldiakhirgerakan.

- Perhatikan jarak gerak sendi yang dibentuk apakah dalam jarak yang normal atau terbatas.

- Lakukan pengulangan minimal 7kali.

Padaaplikasigerakaninihindariadanyanyerigerak.Umumnyapadainsans troke komplikasi akibat kurang gerak adalah adanya kekakuan sendi. Pada sendi bahu maka gerakan ekternal rotasi adalah salah satu gerakan yang sering mengalami limitasi gerak. Jika terdapat gangguan limitasi gerak akibat adanya masalah pada persendian, maka pendekatan intervensinya akanberbeda.

f. Fleksi dan ekstensi siku (ElbowJoint)

MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

Gambar 6. Gerakan pasif fleksi-ekstensi siku - Posisiinsanstroketidurterlentang.

- Posisitanganinsanstrokesupinasi.

- Tanganfisioterapisberadapadapergelangantangandansendisiku.

- Lakukan gerakan fleksi dan ekstensi pada sendisiku.

- Berikan Intruksi agar insan stroke tetaprileks.

- Pastikangerakanyangdiberikanberadapadamidlineyangbenar.

- Rasakan endfeel pada akhirgerakan.

- Perhatikan jarak gerak sendi yang dibentuk apakah dalam jarak yang normal atau terbatas.

Latihan gerak ini sangat penting, karena gerakan ini pada aktivitas fungsional ektremitas atas memiliki peran yang dominan. Adanya gangguan gerak pada siku akan berdampak terhadap banyaknya masalah aktivitas fungsional yang terganggu.

Dalam aplikasinya gerakan fleksi dan ekstensi siku dapat dilakukan dalam beberapa posisi lengan antara lain dengan mid posisi atau dengan posisi supinasi pada lengan bawah.

g. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan (WristJoint)

MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

Gambar 7. Gerakan pasif pada fleksi-eksensi ulnar dan radial deviasi pada wrist joint

o Posisi insan stroke tidur terlentang dengan fleksi siku900

o Tanganfisioterapisdiletakkanpadapangkalpergelangandanpadatelapaktanga n.

o Berikangerakankearahluar(ekstensi)dankearahdalam(fleksi).

o Pada saat gerakan fleksi wrist dilakukan maka sebaiknya jari-jari dalam kondisi

lurus(ekstensi),sedangkansaatdilekukangerakanekstensiwrist,makasebaik nya jari-jarimenggenggam.

o Berikan instruksi untuk tetaprileks.

o Tambahkangerakandenganpereganganpadapunggungtanganuntukmembent uk arkus telapaktangan.

o Rasakan endfeel di akhirgerakan.

Latihan dengan gerakan tersebut sangat penting oleh karena banyaknya problematik yang ditemukan pada tangan dan jari-jari insan stroke. Umumnya latihan

yangdilakukansecaramandiriolehinsanstrokemengakibatkanterjadinyahipermo bilitas pada sendi metacapophalangeal sehingga stabilitas pada jari-jari

MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

menurun yang akhirnya mempersulitterbentuknyagerakanpadajari-jari.Untukitusangatdibutuhkanedukasibagi insanstroke.

h. Elevasi-Depresi dan Protraksi-Retraksi Bahu (ShoulderJoint).

Gambar 8. Gerakan pasif elevasi-depresidan protaksi retraksi bahu Latihan

- Posisi insan stroke tidur tengkurap(pronelying).

- Tanganfisioterapisdiletakkanpadaareabahudanlenganbawahinsanstroke.

- Berikan gerakan kearah atas (elevasi) dan kearah bawah (Depresi), kedepan (protraksi) dan kebelakang (Retraksi) pada sendibahu.

- Berikan instruksi untuk tetaprileks - Rasakan endfeel di akhirgerakan.

- Lakukan pengulangan minimal 7kali.

Latihan dengan gerakan ini perlu dilakukan untuk mengidentifikasi apakah

terdapatlimitasigerakpadasendibahu.Limitasigerakpadasendibahuakanmenur unkan kemampuan stabilitas pada bahu yang berdampak terhadap sulitnya

melakukan gerakan

MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

fungsionalpadalengandantangandenganpolayangbenar.Jikastabilitasgerakpad abahu

menurun,makaaktivitasgerakpadalenganakanmenimbulkanadanyagerakkomp ensasi.

Kompensasigerakmerupakanbentukgerakanyangterjadiakibatketidaksesua ian

ataukurangnyastabilitasgerak.Kompensasigerakadalahbentukgerakyangtidak efisien dan memerlukan energi lebih besar dibandingkan pada pola gerak

normal. Sering terjadi

adalahberupagerakanfleksi(menekuk)padasikusaatmelakukanaktifitasberjala n.

3) Latihan Pada Anggota Gerak Bawah (LowerExtremity) a. fleksi-ekstensi panggul (hip) dan lutut(knee)

Latihan

Posisi insan stroke tidurterlentang

Posisi tangan fisioterapis pada tumit serta sisi bawah dan tepi luar lutut insan stroke.

Lakukangerakankeatas-MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

depansehinggamembentukgerakanfleksihipdanfleksi knee.

Berikan instruksi untuk tetaprileks.

Lakukan gerakan kembali pada posisiawal

Rasakan endfeel di akhirgerakan.

Lakukan pengulangan minimal 7kali.

Gerakan-gerakan yang dijelaskan sebelumnya dapat diberikan pada insan stroke oleh keluarga atau petugas perawatan agar dapat membantu mencegah

munculnya komplikasi akibat kurang

gerak.Aktivitasiniakansangatmembantuprosespemulihaninsanstrokedanmeru pakan bentuk latihan persiapan untuk mendapatkan metode latihan khusus yang bersifat relearning ataureeducation.

MODUL FISIOTERAPI GERIATRI

BAB VI

Dokumen terkait