• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator ini didukung oleh 2 (dua) komponen antara lain: 001. Gaji dan Tunjangan

002. Operasional dan Pemeliharaan Kantor

3. Analisis Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan

Ada beberapa hal yang menjadi catatan dalam pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja tahun 2018, baik itu permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan anggaran ataupun pelaksanaan kegiatan. Permasalahan ataupun solusi tersebut kami rangkum sebagai berikut:

1. Bahwa pada bulan Januari 2018 Balai Bahasa Kalimantan Tengah telah selesai melaksanakan rapat pleno terkait pelaksanaan anggaran 2018 yang membahas dan menyusun pengampu-pengampu kegiatan tahun 2018. Pelaksanaan kegiatan akan dimulai selambat-lambatnya pada akhir bulan Januari 2018. Pada tanggal 4 Februari 2018 menerima surat Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa nomor 0464/G1.1/PR/2018 tanggal 4 Februari 2018 tentang Efisiensi Anggaran Perjalanan Dinas dalam APBN 2018, Balai Bahasa Kalimantan Tengah

diminta melakukan realokasi perjalanan dinas sebesar Rp

Laporan Kinerja 2018 Balai Bahasa Kalimantan Tengah

30

Kalimantan Tengah melakukan konsolidasi ulang terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah terjadwal sebagai bahan untuk melakukan revisi anggaran. Revisi tersebut berimbas pada perubahan kuantitas kegiatan, perubahan daerah sasaran, perubahan lokasi maupun perubahan jumlah pengampu, sehingga berimbas pada terjadinya perubahan jadwal dan pelaksanaan kegiatan.

2. Pelaksanaan kegiatan di Balai Bahasa Kalimantan Tengah untuk tahun 2018 yang bersifat pelatihan, bimtek, penyuluhan ataupun sosialisasi serta uji difokuskan ke daerah pedalaman setingkat kecamatan dan desa yang bertujuan agar terjadi pemerataan dalam peningkatan mutu sasaran karena berdasarkan evaluasi, pada tahun-tahun sebelumnya selalu terpusat di kota kabupaten. Perubahan wilayah sasaran tersebut membutuhkan koordinasi yang lebih intensif dan lama dalam persiapan pelaksanaan kegiatan mengingat wilayah-wilayah tersebut sangat minim infrastruktur baik akses transportasi, komunikasi, akomodasi dll.

3. Ada 3 output yang mengalami hambatan karena kompetensi SDM yang tidak merata, sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi terlambat.

4. Penjadwalan kegiatan Balai Bahasa Kalimantan Tengah pada beberapa kegiatan skala besar /scope provinsi terpusat pada bulan-bulan tertentu seperti Bulan Mei ( Bulan Pendidikan), Bulan Agustus (Bulan Kemerdekaan), dan Bulan Oktober ( Bulan Bahasa dan Sastra).

5. Pelaksanaan Belanja Modal yang direncanakan pada bulan Maret terpaksa harus ditunda karena munculnya aplikasi SIMPEL yang

membutuhkan pemahaman lebih lanjut dan pengajuan berkas

administrasi agar dapat melakukan aktivasi.

6. Perubahan-perubahan secara mendadak pada kalender akademik yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Provinsi serta padatnya agenda daerah (kabupaten/kota) berimbas juga pada mundurnya jadwal kegiatan yang disusun.

7. Pengambilan data untuk kegiatan kamus dan kosa kata pada beberapa DP (Daerah Pengamatan) mundur dari perencanaan akibat akses transportasi terputus akibat banjir dan tanah longsor.

8. Pada tahun 2018, Balai Bahasa Kalimantan Tengah mengalami beberapa kali pergantian kepala. Bulan Juli, Drs. Haruddin, M.Hum memasuku masa pensiun kemudian diangkat Plt. Kepala Balai Dra. Suparmi, kemudian pada bulan September dilantik Kepala definitif Drs. I Wayan Tama, M.Hum. Pergantian pimpinan ini secara langsung dan tak langsung berimbas pada kebijakan dan strategi pencapaian sasaran yang berubah. Ini merupakan salah satu faktor yang cukup krusial dalam pemenuhan target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

31

Untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut, ada beberapa langkah yang kami lakukan, di antaranya:

1. Percepatan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di daerah sasaran (luar kota).

2. Percepatan pada kegiatan-kegiatan dengan skala besar (scope provinsi) seperti festival yang akan dilaksanakan pada bulan Juli dan Agustus.

3. Percepatan pada pelaksanaan belanja modal dengan langsung menghubungi Kemdikbud untuk mempercepat aktivasi pada aplikasi SIMPEL.

4. Pemetaan pada output yang mengalami keterlambatan pelaksanaan untuk dilakukan evaluasi.

5. Peningkatan kompetensi SDM dengan mengundang fasilitator dari Eselon I untuk para pengampu kegiatan pada 3 output yang mengalami masalah, yaitu: Bahan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia, Bahan Pendukung BIPA, dan Jejaring BIPA.

B. Realisasi Anggaran

1. Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja

Pada alokasi anggaran 2018 terdapat 3 (tiga) jenis belanja pada Balai Bahasa Kalimantan Tengah yaitu Belanja Pegawai (51), Belanja Barang (52) dan Belanja Modal (53). Besaran dan realisasi anggaran masing-masing belanja dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.7

Pagu dan Realisasi Per Jenis Belanja

JENIS BELANJA PAGU REALISASI

ANGGARAN SISA REALISASI % BELANJA PEGAWAI 1.998.294.000 1.899.578.016 98.715.984 95,06 BELANJA BARANG 4.757.759.000 4.530.141.896 54.653.075 95,22 BELANJA MODAL 505.296.000 504.497.855 798.145 99,99

Laporan Kinerja 2018 Balai Bahasa Kalimantan Tengah

32

Alokasi Realisasi Prosentase Belanja Pegawai 1.998.294.000 1.899.57 8.016 95,06 Belanja Barang 4.757.759.000 4.530.14 1.896 95,22 Belanja Modal 248.752.000 248.724.320 99,99 500.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 3.000.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000 4.500.000.000 5.000.000.000

Grafik Alokasi dan Realisasi Jenis Belanja 2018

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Dari tabel dan grafik di atas ada beberapa hal dapat dijelaskan di sini, antara lain:

1. Penyerapan anggaran di atas 95 % untuk per jenis belanja.

2. Sisa alokasi pada belanja barang merupakan sisa dari pelaksanaan kegiatan yang tersebar pada 10 (sepuluh) output yang sebagian besar dari akun perjalanan dinas, belanja langganan daya dan jasa (listrik) yang tidak terserap. Secara lebih mendetail hal tersebut akan dijelaskan pada alokasi dan realisasi per output di bawah ini.

2. Realisasi Anggaran Per Output

Pelaksanaan program dan anggaran Balai Bahasa Kalimantan Tengah pada tahun 2018 tersebar pada 14 (empat belas) output. Alokasi anggaran pada setiap output tentu berbeda-beda tergantung pada beberapa hal antara lain:

1. Prioritas Pemerintah dan Kementerian

2. Pencapaian Renstra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 3. Pencapaian Renstra Balai Bahasa Kalimantan Tengah

4. Pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

Di bawah ini akan disajikan tabel dan grafik pagu dan realisasi per output Balai Bahasa Kalimantan Tengah tahun 2018

33 Tabel 3.8

Pagu dan Realisasi Per Output Tahun 2018

Kode Output

Volume Output

Alokasi Realisasi %

Target Capaian Satuan

[5289] Pelaksanaan Tugas Teknis Pengembangan, Pembinaan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra di Daerah

7.004.805.000 6.678.444.232 95,34

001 Mitra Komunitas Pelindungan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra di Daerah

1600 2033 Orang 1.124.965.000 1.116.586.760 99,26

002 Badan Publik di Daerah yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa

36 36 Badan Publik

359.853.000 339.293.000 94,29

003 Media Massa di Daerah yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa

22 22 Media Massa

120.274.000 115.273.000 95,84

004 Kabupaten/Kota yang Terbina Penggunaan Media Luar Ruangnya

7 7 Kab/ Kota 212.150.000 181.275.000 85,45

005 Bahan Uji Kemahiran Berbahasa 1 1 Bahan 18.374.000 14.536.927 79,25

006 Tenaga Kebahasaan dan Kesastraan Terbina Kemahiran Literasi Berbahasa Indonesia

500 750 Orang 774.720.000 761.649.557 98,31

007 Bahan Ajar Bahasa dan Sastra 10 10 Bahan 357.296.000 309.098.118 86,51

008 Bahan Pendukung BIPA 1 1 Bahan 24.390.000 7.726.000 31,68

009 Jejaring BIPA 1 1 Jejaring 58.597.000 57.733.829 98,53

010 Kosa Kata Bahasa Daerah 3500 3500 Kosa Kata 203.778.000 188.212.000 92,36

011 Rekomendasi Bahan Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan

1 1 Dokumen 171.332.000 161.675.000 94,36

950 Layanan Dukungan Managemen 1 1 Layanan 263.590.000 236.751.274 89,82

951 Layanan Internal 1 1 Layanan 248.752.000 248.724.320 99,99

Laporan Kinerja 2018 Balai Bahasa Kalimantan Tengah

34

No Sasaran Strategis Alokasi Realisasi

1. Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia 203.778.000 188.212.000

2. Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terlindungi 25.170.000 22.980.000 3.

4.

5. Meningkatnya Jumlah Instrumen Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia 18.374.000 14.536.927 6.

7. Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali 750.874.000 693.574.829 8. 9. 24.390.000 7.726.000 3.579.076.000 3.425.385.041 299.517.000 288.809.000 357.296.000 309.098.118 1.746.330.000 1.728.122.317

Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Ajar Pengayaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan

Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis di Lingkungan Badan Bahasa

Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan.

Bila dianalisis dari tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa penyerapan anggaran per output sudah cukup baik ( ≥ 90%), namun ada output dengan serapan terendah dengan 31,68% yaitu Bahan Pendukung BIPA. Dari hasil evaluasi, dapat disimpulkan faktor penyebabnya antara lain:

Merupakan output baru. Output ini baru dialokasikan pada tahun 2018, sehingga para pengampunya belum memiliki pemahaman yang jelas tentang pelaksanaan output ini.

Kompetensi pengampu belum merata sehingga diperlukan peningkatan kompetensi pengampunya.

Masalah kompetensi berimbas pada keterlambatan pelaksanaan penyusunan sehingga bahan pendukung BIPA tidak sempat dicetak.

3. Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis

500.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 3.000.000.000 3.500.000.000 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 950 951 994

Dokumen terkait