• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN

4.2 Hasil Observasi Kondisi Saat Ini Mengenai Penyelenggaraan

4.3.3 Layer 3: Komponen-komponen sistem

Layer ini menerapkan perbaikan lapisan diatasnya sebagai kumpulan dari komponen sistem. Layer ini menggambarkan proses, penyimpanan data (store) dan aliran data (flow) dari Learning Technology System Architecture (LTSA). Proses digambarkan dengan istilah boundary (batas), input, proses (fungsionalitas), dan output. Store digambarkan dengan tipe informasi yang disimpan, serta metode pencarian, temu kembali dan pemutakhiran informasi tersebut. Flow (aliran data) digambarkan dengan istilah konektivitas (satu arah, dua arah, koneksi statis, dan koneksi dinamis) dan tipe informasi sepanjang aliran data (flow).

Komponen-komponen sistem LTSA (Gambar 5, hal. 16) mengidentifikasi interoperability interface pada level tingkat tinggi dan abstrak untuk sistem teknologi pembelajaran. LTSA tidak mengidentifikasi seluruh interoperability interface untuk sistem teknologi pembelajaran khusus (contohnya interoperability interface untuk suatu aplikasi khusus atau platform operasi). LTSA tidak mengidentifikasi interoperability interface untuk sistem-sistem yang terkait, seperti pengembangan konten atau sistem administrasi.

40

Komponen LTSA dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu: 1) Proses (Process)

Proses dideskripsikan dengan batas, input, proses (fungsionalitas) dan output. Ada empat komponen proses yaitu: entitas siswa (learner entity), evaluasi (evaluation), instruktur (coach) dan pengiriman (delivery). Proses digambarkan dengan simbol elips.

2) Penyimpanan Data (Store)

Penyimpanan data dideskripsikan dengan tipe dari informasi yang disimpan serta metode pencarian, temu kembali dan pemutakhiran informasi tersebut. Ada dua penyimpanan data terdiri dari data siswa (learner record) dan sumber belajar (learning resources). Penyimpanan data digambarkan dengan simbol persegi panjang.

3) Aliran data (Flow)

Aliran data dideskripsikan dengan konektivitas dan tipe dari informasi yang dialirkan. Ada 13 (tiga belas) aliran data yang terdiri dari perilaku (behavior), penilaian (assessment), informasi siswa (learner information) sebanyak tiga kali, kueri (query), info katalog (catalog info), locator sebanyak dua kali, materi pembelajaran (learning content), multimedia (multimedia), konteks interaksi (interaction context) dan parameter belajar (learning parameters).

Berdasarkan layer 3 pada standar LTSA maka ilustrasi dari keseluruhan operasional sistem e-learning dari layer 3 (komponen-komponen sistem) LTSA yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:

a. Gaya, strategi dan metode belajar dinegosiasikan/didiskusikan antara siswa (learner) dengan pihak-pihak terkait (stakeholder) untuk kemudian dinyatakan sebagai parameter (patokan) belajar. Dalam kaitannya dengan e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, maka siswa yang akan mengikuti e-learning diberikan persyaratan dan aturan dalam mengikuti e-learning (pengarahan program) yang nantinya dapat didiskusikan dengan panitia penyelenggara (diwakili oleh administrator e-learning).

b. Siswa (learner) diamati dan dievaluasi lewat interaksinya dengan multimedia; Interaksi siswa e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan direkam

untuk kemudian dievaluasi oleh administrator atau bagian evaluasi dan disimpan didalam data siswa (learner records). Hasilnya akan dilaporkan kepada instruktur.

c. Evaluasi menghasilkan penilaian dan/atau informasi mengenai siswa (learner); Penilaian ini mencakup perilaku siswa e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan dan interaksinya dengan materi belajar yang berupa file multimedia.

d. Informasi mengenai siswa disimpan di dalam database history siswa. Didalam e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, harus disediakan tempat penyimpanan data khusus (learner records) yang menyimpan semua rekaman data siswa termasuk perilaku dan interaksinya dengan materi belajar, dengan siswa lain dan dengan instruktur.

e. Instruktur meninjau (review) nilai dan informasi mengenai siswa seperti: kesukaan/kebiasaannya, kinerjanya (nilai hasil belajar) yang telah lalu dan sasaran (target) belajarnya di masa datang. Hasil tinjauan (review) instruktur mengenai nilai dan informasi siswa akan disimpan di learner records.

f. Instruktur mencari materi pembelajaran yang tepat/sesuai di learning resources (sumber belajar) melalui query dan info katalog,. Materi belajar disesuaikan dengan kurikulum e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan.

g. Instruktur memilah locator dari info katalog yang ada dan mengirimnya ke delivery process, contohnya rencana belajar. Didalam e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan instruktur menyimpan materi belajar kedalam learning resources. Setelah itu, dengan menggunakan locator yang didapat dari info katalog mengirimkan rencana pembelajaran yang sesuai dengan topik pelatihan yang akan diasuhnya.

Analisis komponen-komponen sistem LTSA (layer 3) akan dibahas secara keseluruhan pada sub-sub-bab 4.3.3.1 s.d. 4.3.3.19. Analisis dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai mekanisme abstraksi tiga kelompok komponen h. Delivery process memilah materi belajar dari learning resources (sumber belajar) atas informasi dari locator dan mengubahnya menjadi presentasi multimedia. Rencana pembelajaran yang dikirimkan oleh instruktur melalui locator menjadi dasar pemilahan materi belajar dari learning resources.

42

sistem LTSA baik yang berupa proses, store maupun flow. Mekanisme abstraksi komponen-komponen sistem LTSA ini membahas mekanisme yang terjadi sesuai dengan standar LTSA dan implementasi yang mungkin terjadi pada e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Dengan cara ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai mekanisme abstraksi yang terjadi pada komponen-komponen sistem LTSA dan contoh implementasi yang mungkin dilakukan pada e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Selanjutnya setelah dianalisis, dilakukan pemetaan dari komponen-komponen sistem LTSA kepada kondisi terkini e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan.

4.3.3.1 Learner Entity (Entitas Siswa)

Gambar 9 Abstraksi proses entitas siswa

Proses entitas siswa sebagai suatu abstraksi dari manusia yang sedang belajar dalam suatu lingkungan pelatihan (e-learning) disajikan pada Gambar 9. Entitas siswa dapat melambangkan seorang siswa, sekelompok siswa yang belajar secara individual, sekelompok siswa yang belajar bersama, dan sekelompok siswa yang belajar dalam berbagai peran yang berbeda. Proses yang terjadi melibatkan input multimedia data flow dari proses delivery, output behavior ke proses evaluation, serta input dan output learning parameters data flow dari dan ke proses coach. Uraian selengkapnya ialah sebagai berikut1

• Input:

:

(LTSA): Entitas siswa menerima presentasi multimedia melalui multimedia data flow.

1 LTSA: merepresentasikan mekanisme abstraksi sesuai Learning Technology System Architecture

(LTSA). E-learning: merepresentasikan implementasi LTSA untuk e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan (selanjutnya disebut e-learning Diklat)

(E-learning Diklat): Siswa dapat mengakses presentasi multimedia sesuai mata ajar e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan.

• Output:

(LTSA): Perilaku siswa diamati dan dilaporkan melalui behavior data flow. (E-learning Diklat): Perilaku siswa ketika mengakses e-learning seperti frekuensi lama waktu yang dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan satu materi diamati oleh administrator, direkam, dan diproses oleh proses evaluasi.

• Input dan output:

(LTSA): Parameter belajar didiskusikan/dinegosiasikan secara dua arah dengan instruktur melalui learning parameters data flow.

(E-learning Diklat): Siswa e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan berdiskusi dengan instruktur untuk menentukan strategi belajar yang akan dilakukan. Dalam hal ini terlebih dahulu siswa diberikan persyaratan dan aturan yang harus ditaati ketika mengikuti e-learning. Hal-hal yang menjadi keberatan siswa dapat didiskusikan atau dinegosiasikan dengan instruktur.

Pada tingkat abstraksi ini presentasi multimedia dan perilaku yang diamati digambarkan secara terpisah. Pada implementasinya, fitur ini dapat digabungkan dalam satu atau lebih modul human interface (contohnya sistem windows), modul session presentation (seperti web browser), tutoring tools (seperti beberapa aplikasi khusus), serta laboratorium eksperimen dan penemuan.

4.3.3.2 Multimedia

Multimedia adalah aliran data satu arah yang menyajikan presentasi beruntun dari beberapa tipe multimedia seperti video, audio, teks, dan grafik dari proses delivery ke proses entitas siswa (Gambar 10). Tipe informasinya berupa file dan arus multimedia.

44

Gambar 10 Abstraksi data flow multimedia

Didalam sistem teknologi pembelajaran, implementasi aliran data multimedia sangat erat kaitannya dengan implementasi aliran data behavior untuk memperbaiki respon sistem teknologi pembelajaran. Didalam e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, aliran data multimedia mengirimkan presentasi multimedia berbentuk video, audio dan grafik dari proses delivery ke siswa e-learning.

4.3.3.3 Learning Parameters (Parameter Belajar)

Parameter belajar didefinisikan sebagai pertukaran aliran data (yaitu negosiasi) antara siswa dengan instruktur (Gambar 11). Selain itu, orang tua, mentor, atasan, dan/atau institusi dapat berpartisipasi untuk menentukan parameter belajar. Seluruh pihak yang terkait berkontribusi dalam membentuk parameter belajar ini. Tipe informasi yang dihasilkan contohnya adalah parameter adaptasi budaya, parameter persyaratan yang dapat diterima untuk orang-orang dengan keterbatasan fisik (seperti buta, tuli) dan keterbatasan kognitif.

Pada e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, terlebih dahulu siswa diberikan persyaratan dan aturan yang harus ditaati ketika mengikuti e-learning. Persyaratan dan aturan mengikuti e-learning dibuat dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak seperti instruktur, institusi penyelenggara e-learning dan institusi lain yang terkait. Hal-hal yang menjadi keberatan siswa dapat didiskusikan atau dinegosiasikan dengan instruktur.

4.3.3.4 Behavior (Perilaku)

Gambar 12 Abstraksi data flow perilaku

Behavior atau perilaku didefinisikan sebagai aliran data dari proses entitas siswa menuju proses evaluasi yang membawa informasi mengenai aktivitas dan perilaku siswa yang nantinya akan dinilai oleh proses evaluasi (Gambar 12). Didalam aliran data perilaku terjadi proses pengkodean dan pemecahan kode dari perilaku entitas siswa. Tipe informasi aliran data behavior ini dapat berupa berapa banyak penggunaan keyboard dan mouse ketika mengakses sistem e-learning, termasuk juga respon berupa suara dan tulisan.

Didalam e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan perilaku siswa diamati untuk kemudian dinilai oleh proses evaluasi. Perilaku siswa yang diamati antara lain frekuensi dan lama waktu yang dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan satu materi, penggunaan keyboard dan mouse, interaksinya dengan siswa lain dan instruktur.

4.3.3.5 Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi didefinisikan sebagai proses abstraksi yang menghasilkan ukuran/penilaian atas entitas siswa (Gambar 13). Pemrosesan informasi perilaku siswa dilakukan untuk menghasilkan penilaian dan informasi siswa. Proses yang terjadi melibatkan input behavior dari proses entitas siswa, input interaction

46

context data flow dari proses delivery, output assesment data flow ke proses coach serta input dan output dari dan ke learner records.

Gambar 13 Abstraksi proses evaluasi

Uraian selengkapnya ialah sebagai berikut: • Input:

(LTSA): Perilaku siswa yang telah diamati disampaikan melalui behavior data flow.

(E-learning Diklat): Perilaku siswa e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan diamati dan disampaikan melalui behavior data flow.

• Input:

(LTSA): Interaction context data flow dapat memberikan konteks/hubungan atas perilaku siswa untuk menentukan evaluasi yang sesuai bagi siswa tersebut.

(E-learning Diklat): Ketika siswa mengakses materi belajar e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, maka perilakunya akan diamati melalui interaction context data flow. Hasilnya untuk menentukan evaluasi yang sesuai bagi siswa tersebut.

• Output:

(LTSA): Informasi penilaian dikirimkan kepada instruktur melalui assessment data flow

(E-learning Diklat): Setelah perilaku dan interaksi siswa e-learning dengan materi belajar dinilai maka informasi penilaian dikirimkan kepada instruktur melalui assessment data flow.

• Input/output

(LTSA): Informasi siswa dapat ditelusuri dan disimpan (melalui learner information data flow) selama proses evaluasi di dalam penyimpanan data learner records.

(E-learning Diklat): Apabila instruktur maupun administrator ingin mengetahui informasi siswa e-learning maka dapat mencarinya di tempat penyimpanan data siswa (learner records). Selama proses evaluasi data siswa e-learning disimpan melalui learner information data flow di tempat penyimpanan data learner records.

Contoh dari proses evaluasi ini yaitu seorang siswa ingin memilih jawaban dari soal pilihan ganda dan jawaban yang benar adalah nomor 2. Proses evaluasi harus mengetahui konteks interaksi pembelajaran untuk menentukan yang mana dari tombol “2”, “#2”, dan/atau “dua” yang merupakan jawaban benar. Konteks interaksi dapat digunakan untuk menghubungkan perilaku yang sesuai dengan interaksi pembelajaran.

4.3.3.6 Learner information stored/retrieved by evaluation (Informasi siswa yang disimpan/ditelusur oleh proses Evaluasi)

Learner information stored/retrieved by evaluation didefinisikan sebagai aliran data dua arah antara proses evaluasi dengan penyimpanan data learner records yang mewakili penyimpanan dan penelusuran informasi siswa (Gambar 14). Output dari proses evaluasi akan disimpan sebagai catatan informasi entitas siswa yang telah lalu (learner entity history information) di dalam learner records. Data yang mewakili informasi siswa yang telah lalu, saat ini dan akan datang contohnya adalah aktivitas, nilai, logs, dan target. Granularitas tidak spesifik dalam informasi siswa ini karena proses evaluasi dapat menyimpan/menelusur informasi siswa sebanyak setiap klik mouse-nya ataupun sesedikit mungkin seperti data setiap semester. Contohnya: “pertanyaan no. 17, dijawab dengan benar, memakan waktu 25 detik”.

Didalam e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, aliran data dua arah learner information akan mengirimkan data siswa e-learning dari proses evaluasi untuk kemudian disimpan dan dapat ditelusur kembali di learner records.

48

Gambar 14 Abstraksi data flow informasi siswa

Dengan cara ini maka jika siswa ingin mengetahui kemajuan belajarnya, ia dapat mengaksesnya di penyimpanan data learner records dan sistem mendapatkan rekam jejak seluruh perilaku siswa ketika mengakses e-learning Diklat yang dapat disimpan dan ditelusur kembali.

4.3.3.7 Learner Records (Data Siswa)

Penyimpanan data learner records didefinisikan sebagai penyimpanan dan penelusuran informasi siswa yang telah lalu (misal history), masa kini (misal assessment (penilaian) saat ini), dan masa depan (misal tujuan/target belajar) (Gambar 15). Data siswa dapat menyimpan informasi (yang akan ditelusur kembali) mengenai masa lalu (misal data historis siswa), dapat juga menyimpan informasi masa kini (misal penilaian mengenai penundaan atau penyelesaian suatu sesi) dan masa depan (misal pedagogi, target/tujuan siswa atau pegawai). Proses yang terjadi melibatkan input dan output learner information data flow dari dan ke proses evaluasi, input learner information data flow (informasi terkini) dari proses coach, dan output learner information data flow (history/objective) ke proses coach.

Uraian selengkapnya ialah sebagai berikut: • Store (penyimpanan):

(LTSA): Proses evaluasi dapat menyimpan informasi siswa (contoh nilai suatu pelajaran) melalui aliran data informasi siswa (learner information data flow).

(E-learning Diklat): Informasi perilaku, interaksi dan nilai siswa e-learning yang telah diolah di proses evaluasi akan diteruskan oleh learner information data flow dan disimpan di learner records.

Gambar 15 Abstraksi data store data siswa (learner records) • Retrieve (penelusuran):

(LTSA): Proses evaluasi dapat menelusur informasi siswa (contoh nilai suatu pelajaran) melalui aliran data informasi siswa.

(E-learning Diklat): Informasi lama dan terkini dari siswa e-learning dapat ditelusur oleh administrator, instruktur maupun pihak yang memiliki otoritas melalui aliran data informasi siswa.

• Store (penyimpanan):

(LTSA): Proses instruktur dapat menyimpan informasi siswa (contoh kinerja, kesukaan, dan tipe lain informasi siswa) melalui aliran data informasi siswa.

(E-learning Diklat): Instruktur e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan dapat menyimpan informasi siswa melalui learner information data flow.

• Retrieve (penelusuran):

(LTSA): Proses Instruktur dapat menelusur informasi siswa (kinerja, kesukaan, dan tipe lain dari informasi siswa) melalui aliran data informasi siswa.

(E-learning Diklat): Instruktur e-learning dapat menelusur informasi siswa melalui learner information data flow.

50

Beberapa contoh dari abstraksi penyimpanan data learner records yaitu: instruktur dapat menyimpan informasi kinerja, seperti informasi penilaian dan sertifikasi yang ada dalam learner records; instruktur dapat menyimpan informasi yang ditunda (bookmark) seperti informasi kinerja untuk menyimpan sesi siswa yang terakhir dan kelanjutannya di masa yang akan datang.

4.3.3.8 Learner information received by system coach (Informasi siswa yang diterima oleh sistem Instruktur)

Gambar 16 Abstraksi data flow informasi siswa yang diterima oleh sistem instruktur

Learner information received by system coach adalah aliran data satu arah dari penyimpanan data learner records ke proses instruktur yang menyajikan permintaan instruktur akan informasi dari learner records (Gambar 16). Instruktur menelusur learner records, selanjutnya hasil penelusuran disebut informasi siswa. Tipe informasinya berupa kinerja, kesukaan dan informasi siswa lainnya. Biasanya informasi historis dan kesukaan ditelusur namun informasi terkini (misalnya “ditunda” untuk sesi selanjutnya) dan informasi masa depan (contoh target akademik dimasa datang) dapat ditelusur juga. Didalam e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, instruktur dapat menelusur data mengenai informasi siswa baik yang lama, baru maupun yang akan datang.

4.3.3.9 Learner information stored by system coach (Informasi siswa yang disimpan oleh sistem instruktur)

Learner information stored by system coach adalah aliran data dari proses instruktur ke penyimpanan data learner records yang menyajikan permintaan instruktur untuk menyimpan informasi siswa (Gambar 17).

Gambar 17 Abstraksi data flow informasi siswa yang disimpan oleh sistem instruktur

Instruktur menyimpan penilaian dan sertifikasi dalam learner records. Tipe informasinya berupa kinerja, minat dan informasi siswa lainnya. Beberapa contoh dari abstraksi ini yaitu: instruktur dapat menyimpan informasi kinerja, seperti informasi penilaian dan sertifikasi dalam penyimpanan data learner records; instruktur dapat menyimpan data “ditunda” (bookmarks) sebagai informasi kinerja untuk mengumpulkan sesi entitas siswa dan kelanjutannya di masa akan datang; instruktur dapat menyimpan minat siswa dalam penyimpanan data learner records. Didalam e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, instruktur dapat menyimpan seluruh data informasi siswa seperti hasil penilaian, perilaku, minat dan keaktifan siswa di learner records.

4.3.3.10 Assessment information (Informasi penilaian)

Assessment information adalah suatu aliran data dari proses evaluasi ke proses instruktur yang menyajikan informasi mengenai kondisi terkini siswa yang dapat digunakan oleh instruktur untuk menentukan pengalaman belajar yang optimal (Gambar 18). Output dari proses evaluasi menyajikan kondisi terkini entitas siswa. Tipe informasinya berupa informasi kinerja dan informasi siswa lainnya.

Perbedaan antara aliran data informasi penilaian dan aliran data dari learner records adalah aliran data informasi penilaian tujuan utamanya adalah untuk menyatakan informasi mengenai “sampai sejauh mana siswa berada saat ini” dan dimulai oleh proses evaluasi, sedangkan aliran data dari/ke penyimpanan data learner records menyajikan aliran informasi yang telah dimulai oleh

52

instruktur (dari/ke penyimpanan data learner records). Implementasi dapat menggunakan semua, sebagian atau tidak sama sekali aliran-aliran data ini.

Gambar 18 Abstraksi data store informasi penilaian

Didalam e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, instruktur memperoleh informasi mengenai perilaku, kinerja dan prestasi siswa dari proses evaluasi melalui aliran data informasi penilaian (assessment information).

4.3.3.11 Coach (Instruktur)

Coach adalah proses abstraksi yang dapat menggabungkan informasi dari beberapa sumber, seperti entitas siswa (parameter belajar), proses evaluasi (informasi penilaian), penyimpanan data learner records (kinerja, kesukaan, dan informasi siswa lainnya), dan penyimpanan data learning resources (aliran kontrol kueri dan aliran data informasi katalog), dan dapat menggunakan informasi ini untuk mencari (kueri) dan memilih (baik aliran data locator maupun aliran kontrol locator) penyimpanan data materi belajar (melalui proses delivery dan aliran data multimedia) sebagai pengalaman belajar. Proses instruktur didefinisikan dalam 5 langkah. Langkah-langkah tersebut yaitu: langkah 1. negosiasi/pertukaran parameter belajar untuk mendapatkan pengalaman belajar yang optimal; langkah 2 dan 3. menerima informasi penilaian terbaru dari proses evaluasi. Pencarian dan penelusuran informasi siswa relevan dengan pengalaman belajar terkini; langkah 4. mencari di sumber belajar (learning resources) melalui kueri untuk mendapatkan materi belajar yang sesuai. Sumber belajar mengembalikan info katalog (disebut juga sebagai metadata objek belajar) yang telah dikirimkan instruktur yang cocok dengan kueri; langkah 5. mengekstrak

locator (yaitu URL) dari info katalog yang telah ditemukan (metadata objek belajar) dan mengirimkan locator ke delivery process untuk menunjukkan pengalaman belajar. Langkah-langkah ini dapat dilakukan dengan urutan apapun.

Gambar 19 Abstraksi proses instruktur (langkah 1)

Abstraksi proses instruktur pada langkah pertama ini merupakan negosiasi atau pertukaran parameter belajar untuk mendapatkan pengalaman belajar yang optimal (Gambar 19). Proses yang terjadi melibatkan input dan output aliran data learning parameters dari dan ke proses entitas siswa. Uraian selengkapnya ialah sebagai berikut:

• Input/output:

(LTSA): Parameter belajar (aliran data parameter belajar) dapat dinegosiasikan/dipertukarkan dengan entitas siswa.

(E-learning Diklat): Calon siswa e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan berdiskusi dengan instruktur untuk menentukan strategi belajar yang akan dilakukan terkait dengan budaya dan keterbatasan fisik siswa yang bersangkutan. Dalam hal ini terlebih dahulu siswa diberikan persyaratan dan aturan yang harus ditaati ketika mengikuti e-learning. Hal-hal yang menjadi keberatan siswa dapat didiskusikan atau dinegosiasikan dengan instruktur.

Gaya belajar dan strategi belajar dapat dipilih baik oleh entitas siswa (negosiasi satu arah), instruktur (negosiasi satu arah), baik entitas siswa maupun proses instruktur (negosiasi dua arah), atau yang berwenang dari pihak eksternal (seperti orang tua, guru, institusi atau pengembang materi).

54

Gambar 20 Abstraksi proses instruktur (langkah 2 dan 3)

Abstraksi proses instruktur pada langkah kedua dan ketiga ini adalah menerima informasi penilaian terbaru dari proses evaluasi (Gambar 20). Pencarian dan penelusuran informasi siswa relevan dengan pengalaman belajar terkini. Proses yang terjadi pada langkah kedua melibatkan input aliran data assessment dari proses evaluasi dan input dari aliran data learner information (history/objective) pada langkah ketiga. Uraian selengkapnya ialah sebagai berikut:

• Input:

(LTSA): Informasi penilaian terkini (aliran data informasi penilaian) dari proses evaluasi.

(E-learning Diklat): Instruktur memperoleh informasi mengenai perilaku, kinerja dan prestasi siswa dari proses evaluasi melalui aliran data informasi penilaian (assessment information).

• Input:

(LTSA): Informasi siswa (aliran data informasi siswa) dari penyimpanan data learner records.

(E-learning Diklat): Instruktur mendapat data mengenai informasi siswa baik yang lama, baru maupun yang akan datang dari learner records.

Abstraksi proses instruktur pada langkah keempat adalah mencari di sumber belajar (learning resources) melalui kueri untuk mendapatkan materi belajar yang sesuai (Gambar 21). Sumber belajar mengembalikan info katalog (disebut juga sebagai metadata objek belajar) yang telah dikirimkan instruktur yang cocok dengan kueri. Proses yang terjadi melibatkan output aliran kontrol kueri (query

control flow) ke penyimpanan data learning resources dan input aliran data informasi katalog dari penyimpanan data learning resources

Gambar 21 Abstraksi proses instruktur (langkah 4) Uraian selengkapnya ialah sebagai berikut:

• Output:

(LTSA): Kueri, yaitu suatu aliran kontrol, dapat dikirimkan ke penyimpanan data learning resources untuk mencari materi belajar (yang sesuai)

(E-learning Diklat): Instruktur e-learning mengirimkan permintaan materi belajar (kueri) ke learning resources.

• Input:

(LTSA): Penyimpanan data learning resources dapat mengembalikan informasi katalog (aliran data informasi katalog), yaitu daftar locator yang cocok dengan kueri pencarian.

(E-learning Diklat): Instruktur e-learning mendapatkan informasi materi belajar yang sesuai dengan kueri melalui aliran data informasi katalog. Abstraksi proses instruktur pada langkah kelima ini ialah mengekstrak locator (yaitu URL) dari info katalog yang telah ditemukan (metadata objek belajar) kemudian mengirimkan locator ke proses delivery untuk menunjukkan pengalaman belajar (Gambar 22). Proses yang terjadi melibatkan output aliran data locator ke proses delivery.

56

Gambar 22 Abstraksi proses instruktur, langkah 5 Uraian selengkapnya ialah sebagai berikut:

• Output:

(LTSA): Locator (seperti rencana belajar, penunjuk untuk materi belajar) dapat dikirimkan melalui aliran data locator ke proses delivery.

(E-learning Diklat): Instruktur mengirimkan rencana pembelajaran melalui aliran data locator ke proses delivery untuk menentukan materi yang sesuai dengan topik pelatihan.

4.3.3.12 Query (kueri)

Query adalah aliran kontrol satu arah dari proses instruktur ke sumber belajar yang menyajikan permintaan pencarian untuk materi belajar (Gambar 23). Aliran ini (permintaan pencarian) adalah sebuah aliran kontrol dan bukan sebuah

Dokumen terkait