3. METODOLOGI PENELITIAN
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.4 Pembuatan Desain E-learning
Pengelolaan Perpustakaan, dilakukan pembuatan desain e-learning DiklatTeknis Pengelolaan Perpustakaan dengan mengacu pada hasil analisis tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan mengulas mengenai kondisi e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan yang ada saat ini untuk kemudian dibandingkan dengan hasil analisis layer-layer yang ada pada dokumen standar Learning Technology System Architecture (IEEE P1484.1). Dengan cara ini akan dapat dilihat sejauh mana komponen-komponen yang ada pada standar tersebut sudah terpenuhi oleh e-learning diklat tersebut. Dengan melihat komponen-komponen yang sudah dan belum terpenuhi, maka akan dibuat desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan yang sesuai dengan standar IEEE P1484.1 tentang LTSA.
4.1 Hasil Observasi Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan Secara Klasikal di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI.
Observasi terhadap penyelenggaraan Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan secara klasikal di Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI dilakukan dengan melihat berbagai aspek; yaitu 1) tujuan diklat, 2) mata ajar (kurikulum), 3) bentuk bahan ajar, 4) metode pembelajaran, 5) pengajar/instruktur, 6) peserta, 7) evaluasi, 8) waktu dan tempat pelaksanaan, 9) sarana dan prasarana, 10) anggaran.
1) Tujuan Diklat
Tujuan diklat yaitu membekali peserta dengan kemampuan dalam mengelola perpustakaan, sehingga lulusan dapat menyelenggarakan tata kerja rutin perpustakaan, mulai dari pengadaan, pengolahan, perawatan koleksi dan pelayanan perpustakaan.
2) Mata Ajar (kurikulum)
Kurikulum Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan terdiri dari 150 jam pelatihan (jamlat) dengan alokasi waktu satu jamlat berdurasi 45 menit. Kurikulum ini diselesaikan selama 17 hari, dengan waktu belajar mulai dari Senin sampai Sabtu pukul 08.00 - 17.45 WIB. Kurikulum Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 1. Adapun silabus dari setiap mata ajar dapat dilihat pada Lampiran 1 s.d. 13.
Tabel 1 Kurikulum Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan
3) Bentuk bahan ajar
Bahan ajar yang diberikan kepada peserta diklat adalah berupa modul yang tercetak untuk setiap mata ajar sedangkan instruktur menyampaikan materinya dalam bentuk file presentasi. Pengarang, tahun terbit, judul, dan penerbit untuk setiap modul dapat dilihat pada Lampiran 14.
4) Metode pembelajaran
Pendidikan dan pelatihan dilakukan secara klasikal atau tatap muka langsung di dalam kelas antara peserta diklat dengan instruktur. Metode pembelajaran yang dipakai berupa pemberian ceramah/kuliah yang diselingi dengan tanya jawab antara peserta dengan instruktur dan praktik. Selain itu juga dilakukan diskusi kelompok, praktik kerja perpustakaan, studi banding, dan seminar/diskusi hasil studi banding.
Praktik kerja perpustakaan berupa kegiatan praktik langsung mengenai teknis operasional pengelolaan perpustakaan di perpustakaan yang dianggap
No. Mata Ajar Durasi
(Jam Pelatihan)
1. KELOMPOK DASAR
a. Kebijakan Institusional dalam Pengembangan Perpustakaan
2
b. Pengantar Ilmu Perpustakaan 10
2. KELOMPOK INTI
a. Pengembangan Koleksi 12
b. Katalogisasi 24
c. Klasifikasi dan Tajuk Subyek 24
d. Layanan Perpustakaan 20
e. Perawatan Bahan Pustaka 8
f. Pengantar Teknologi Informasi 8
g. Promosi Perpustakaan 8
h. Praktik Kerja Perpustakaan 16
3. KELOMPOK PENUNJANG
a. Studi Banding 8
b. Diskusi 6
c. Evaluasi 4
26
memadai dalam pengelolaannya. Praktik kerja meliputi kegiatan pengelolaan perpustakaan secara keseluruhan, terutama kegiatan substantif perpustakaan (pengadaan, pengolahan, pelayanan, dan perawatan bahan pustaka), serta belajar pemecahan masalah pengelolaan.
Tujuan praktik kerja perpustakaan adalah agar peserta memperoleh pengetahuan dan pengalaman praktis tentang penyelenggaraan perpustakaan dengan berbagai aspeknya, mengaplikasikan dan membandingkan antara teori yang telah dipelajari dengan praktik di lapangan, sehingga dapat menambah pemahaman dan pengalaman peserta dalam penyelenggaraan perpustakaan.
Peserta diklat biasanya dibagi menjadi enam kelompok yang masing-masing melakukan praktik kerja selama dua hari. Beberapa tempat yang biasa menjadi lokasi praktik kerja perpustakaan adalah:
a) Perpustakaan Nasional RI, Jl. Salemba Raya No. 28A Jakarta Pusat
b) Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI, Jln. Gatot Subroto No. 10 Jakarta Pusat
c) Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta, Jln. Rawamangun Muka Jakarta Timur
d) Perpustakaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jln. M.H. Thamrin Jakarta Pusat
e) Perpustakaan Umum Daerah Kodya Jakarta Pusat, Jln. Tanah Abang II, Kebon Jahe Jakarta Pusat
f) Perpustakaan Umum Daerah Kodya Jakarta Timur, Komplek Rawabunga Jakarta Timur
g) Pusat Dokumentasi dan Informasi Manggala Wanabakti, Jln. Gatot Subroto, Senayan Jakarta Pusat
h) SMA Al-Azhar, Jln. Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan i) SMA Santa Theresia, Jln. K.H. Agus Salim 75 Menteng Jakarta Pusat
Metode pembelajaran studi banding berupa kegiatan pengamatan/observasi langsung mengenai manajemen dan teknis operasional kegiatan perpustakaan dengan mengunjungi perpustakaan yang dianggap memadai dalam pengelolaannya. Pengamatan meliputi kondisi perpustakaan, sarana prasarana, organisasi, manajemen perpustakaan, kegiatan substantif perpustakaan
(pengadaan, pengolahan, pelayanan, dan perawatan bahan pustaka) serta pemecahan berbagai masalah di perpustakaan. Tujuan studi banding adalah agar peserta memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang penyelenggaraan perpustakaan dengan berbagai aspeknya, membandingkan antara teori yang telah dipelajari dengan praktik di lapangan, sehingga dapat menambah pemahaman peserta dalam penyelenggaraan perpustakaan.
Setiap Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan diselenggarakan, peserta melakukan Studi Banding ke dua lokasi. Beberapa lokasi yang biasa menjadi tempat studi banding adalah:
a) Perpustakaan Nasional RI, Jl. Salemba Raya No. 28A Jakarta Pusat
b) Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI, Jln. Gatot Subroto No. 10 Jakarta Pusat
c) Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta, Jln. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat
d) Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, Gedung Nyi Ageng Serang Lantai VIII Kav. 22 C Jl. H.R. Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan. e) UPT Perpustakaan Universitas Indonesia, Kampus Baru UI – Depok.
5) Pengajar/Instruktur
Instruktur berasal dari Perpustakaan Nasional RI yang menguasai bidangnya dan berpendidikan minimal S1 Perpustakaan atau S1 non Perpustakaan yang telah mengikuti Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli (CPTA) dan Diklat TOT (Training of Trainers). Tabel 2 menyajikan daftar instruktur Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan pada tahun 2011 beserta mata ajar yang diberikan.
Tabel 2 Daftar instruktur dan mata ajar Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan
No. Mata Ajar Jumlah
Jamlat (Jam) Pengajar/Instruktur
1. KELOMPOK DASAR
a. Kebijakan Institusional dalam Pengembangan SDM Perpustakaan
2 Kapusdiklat
28
No. Mata Ajar Jumlah
Jamlat (Jam) Pengajar/Instruktur
2. KELOMPOK INTI
a. Pengembangan Koleksi 12 Drs. Sudiro, SS
b. Katalogisasi 24 1. Noor Musifawati, S.Sos
2. Karyani, SH, MH
c. Klasifikasi dan Tajuk Subyek 24 1. Helen Manurung, S.Sos
2. Dra. Tatat Kurniawati
d. Layanan Perpustakaan 20 1. Liya Dachliyani, S.Sos
2. Tri Luki Cahya Dini, SS
e. Perawatan Bahan Pustaka 8 Ellis Sekar Ayu, S.Pd
f. Pengantar Teknologi Informasi 8 Drs. Sudarto, M.Si
g. Promosi Perpustakaan 8 Dra. Nani Suryani, M.Si
h. Praktik Kerja Perpustakaan 16 Panitia
3. KELOMPOK PENUNJANG
a. Studi Banding 8 Panitia
b. Diskusi 6 Panitia
c. Evaluasi 4 Panitia
Jumlah Jamlat 150
6) Peserta
Peserta berasal dari perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah peserta dibatasi hanya 30 orang untuk setiap tahun anggaran. Persyaratan pendidikan peserta minimal adalah SLTA. Tabel 3 menyajikan daerah asal peserta Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan dari tahun 2009 sampai 2011.
Tabel 3 Daerah asal peserta diklat Tahun 2009 - 2011
No. Provinsi 2009 2010 2011 Jumlah
1 Nanggroe Aceh Darussalam 1 1 2 Sumatera Utara 1 3 4 3 Sumatera Barat - 4 Bengkulu - 5 Riau 1 1 6 Kep. Riau 2 2 7 Jambi 1 1 1 3 8 Sumatera Selatan 1 1 2 9 Lampung -
10 Kep. Bangka Belitung 1 1 1 3
11 DKI Jakarta 10 11 9 30
No. Provinsi 2009 2010 2011 Jumlah 13 Banten 2 2 14 Jateng 4 2 6 15 DI Yogyakarta 1 1 16 Jawa Timur 2 6 2 10 17 Kalimantan Barat 3 2 1 6 18 Kalimantan Tengah 1 1 2 19 Kalimantan Selatan 1 1 1 3 20 Kalimantan Timur - 21 Bali -
22 Nusa Tenggara Barat -
23 Nusa Tenggara Timur 1 1
24 Sulawesi Barat - 25 Sulawesi Utara 2 1 3 26 Sulawesi Tengah - 27 Sulawesi Selatan - 28 Sulawesi Tenggara 1 1 29 Gorontalo - 30 Maluku 1 1 31 Maluku Utara - 32 Papua Barat 1 1 33 Papua 1 1 Jumlah peserta 30 30 30 90
Grafik daerah asal peserta disajikan dalam Gambar 8 berikut ini:
Gambar 7 Daerah asal peserta diklat Tahun 2009 – 2011.
Berdasarkan grafik daerah asal peserta diklat pada tahun 2009 – 2011 terlihat bahwa peserta terbanyak berasal dari DKI Jakarta sedangkan ada 11 provinsi yang tidak pernah mengikuti atau mengirimkan peserta untuk mengikuti
30
Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan selama tiga tahun terakhir. Alasan 11 provinsi ini belum atau tidak pernah mengirimkan peserta untuk mengikuti Diklat Teknis Pengelolaaan Perpustakaan perlu ditinjau oleh Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI.
7) Evaluasi
Setiap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dilakukan pengamatan dan pemantauan kepada peserta, instruktur dan penyelenggara serta pada akhir pelatihan akan diadakan evaluasi. Peserta yang berhasil mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tata tertib akan diberikan sertifikat yang menyatakan peserta telah lulus mengikuti diklat tersebut. Sertifikat ini tidak menyatakan gelar apapun.
Evaluasi terhadap peserta diklat dilakukan oleh instruktur maupun penyelenggara. Evaluasi dilaksanakan pada tiga tahap kegiatan belajar mengajar, yaitu pada awal diklat (pre-test), selama proses diklat (formative-test) dan akhir diklat (post-test). Evaluasi terhadap peserta selama proses diklat berlangsung dilakukan melalui pengamatan dan penilaian yang meliputi dua aspek, yaitu aspek sikap dan perilaku dengan bobot nilai sebesar 10% yang terdiri atas kedisiplinan, kerja sama dan prakarsa, sedangkan aspek penguasaan materi dan praktek memiliki bobot nilai sebesar 90%. Apabila peserta mendapat nilai akhir dibawah nilai 60,00 maka peserta dinyatakan tidak lulus dan harus mengikuti program pengayaan materi/remedial untuk mencapai nilai standar kelulusan. (Perpusnas, 2010).
Evaluasi terhadap instruktur dan penyelenggara dilakukan oleh peserta dengan cara mengisi format evaluasi instruktur dan penyelenggara. Format evaluasi terhadap peserta, pengajar/instruktur, dan penyelenggara dapat dilihat pada Lampiran 15 s.d. 19.
8) Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan di Gedung Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI selama 17 hari dengan waktu belajar dari Senin s.d. Sabtu pukul 08.00 – 17.45 WIB. Selama pendidikan berlangsung, peserta ditempatkan di asrama Pusdiklat yang terletak di Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta Pusat.
9) Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana bagi penyelenggaraan Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan diantaranya adalah kelas/ruang tatap muka, laboratorium komputer, perpustakaan, asrama, rumah ibadah, dan poliklinik. Kondisi sarana dan prasarana dapat dilihat pada Lampiran 20.
10) Anggaran