• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETUA Sekretaris

4. Leading dan Controlling

Pengarahan dan pengawasan merupakan fungsi yang secara operasional dilakukan oleh pimpinan fakultas untuk memberikan arahan dan pemantauan terhadap anggota organisasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi fakultas. Arahan formal didokumentasikan dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP) dan deskripsi jabatan pada masing-masing bagian. SOP yang sudah dibuat harus ditaati. Selain itu, pimpinan juga memberikan contoh yang baik dan benar kepada para anggota organisasi serta memberikan evaluasi terhadap kinerja dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku (contohnya: EWMP dan Standar Mutu Akademik).

Fungsi leading dan controlling pimpinan fakultas dilakukan dengan cara memantau kinerja staf akademik dan staf pendukung (administrasi), disertai implementasi sistem reward and punishment sebagai media untuk memotivasi. Staf akademik dimotivasi dan dipantau dalam tugas-tugas belajar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan staf pendukung (adminitrasi) diberikan motivasi dan pemantauan dalam hal kualitas pelayanan kepada stakeholders. Disamping itu, pimpinan Fakultas mengatur beban kerja staf pendukung agar pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan baik, yang pada akhirnya akan berdampak pada kepuasan

mahasiswa. Upaya ini terus dilaksanakan agar tidak sampai menimbulkan keluhan-keluhan dari mahasiswa sehubungan dengan tidak optimalnya pelayanan staf administrasi sesuai dengan yang diinginkan.

Secara akademik, fungsi leading dan controlling bagi dosen untuk melaksanakan tugasnya di prodi akan dilaksanakan oleh Ketua Program Studi. Hal ini dilakukan karena dosen berada di bawah kendali prodi, sehingga Ketua Program Studi yang harus mengarahkan agar terjadi pembagian beban kerja yang proporsional di antara ketiga prodi, misal jam mengajar, membimbing mahasiswa, dll. Tugas yang dilaksanakan oleh Ketua Program Studi yang seperti ini meliputi pula tugas untuk mengharmoniskan kurikulum diantara 3 (tiga) prodi yang ada. Hal ini sangat penting agar terjadi keharmonisan dalam penyelenggaraan kuliah secara efektif dan efisien.

2.5 Sistem Penjaminan Mutu Fakultas/ Sekolah Tinggi

Jelaskan sistem penjaminan mutu dalam Fakultas/ Sekolah Tinggi. Jelaskan pula standar mutu yang digunakan.

Pelaksanaan sistem penjaminan mutu pada Fakultas menjadi satu kesatuan dengan penjaminan mutu Universitas. Unit organisasi yang melaksanakan penjaminan mutu di lingkungan Universitas adalah Badan Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (BP3M). Kebijakan penjaminan mutu pada Fakultas pada sistem penjaminan mutu yang dikembangkan di tingkat Universitas.

Untuk menjamin mutu prodi, disusun Pedoman Penjaminan Mutu yang berdasarkan kebijakan penjaminan mutu yang dikeluarkan oleh BP3M. Pedoman penjaminan mutu tersebut merupakan acuan pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pedoman penjaminan mutu menyediakan indikator kinerja sebagai media untuk mengukur kinerja Program Studi. Penjaminan mutu mengacu pada standar akreditasi BAN – PT dan aturan pemerintah terkait sehingga mempunyai arah yang jelas.

aturan-aturan etika bagi dosen, mahasiswa, dan karyawan serta pedoman dan

Standard Operating Procedures (SOP) yang telah disusun oleh BP3M senantiasa disesuaikan dengan perkembangan lingkungan. Dokumen mutu yang ada saat ini dikembangkan berdasarkan dokumen standar nasional pendidikan tinggi yang disusun berdasarkan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015. Dokumen mutu yang ada meliputi dokumen mutu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Standar Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masayarakat).

BP3M membantu para Dekan di lingkungan Universitas untuk membentuk sistem pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh Program Studi, sehingga kegiatan yang dijalankan prodi dapat tertata dengan baik, yang berdampak pada peningkatan kinerja prodi. Badan ini bertugas untuk menyiapkan sistem dan prosedur penjaminan mutu di lingkungan Universitas/ Fakultas. Tugas BP3M antara lain adalah: (a). Menetapkan kriteria penilaian dan menilai mutu; (b). Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik, termasuk uji kepatuhan; (c). Mengevaluasi kegiatan di lingkungan Universitas, Fakultas dan Prodi; (d). Membahas dan menindaklanjuti laporan tentang penjaminan mutu.

Dalam pelaksanaan sistem pengendalian mutu ini, BP3M bersama dengan Pimpinan Fakultas dan Prodi di lingkungan Universitas membuat Pedoman Mutu yang kemudian dijabarkan dalam bentuk Manual Prosedur, dan Instruksi Kerja, sebagai petunjuk bagi prodi, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugasnya. Beberapa kebijakan mutu yang dihasilkan antara lain: Pedoman Mutu, Prosedur Pengendalian Dokumen, Prosedur Komunikasi Internal, Prosedur Tata Laksana Persuratan, Prosedur Penyelenggaraan Rapat Rutin, Prosedur Penerimaan MABA, Prosedur Proses Belajar Mengajar, Prosedur Umum Penyelesaian Skripsi dan Pengambilan Ijazah, Instruksi Kerja, Pengajuan Berhenti Studi Sementara, Prosedur Kerumah Tanggaan. Pedoman dan prosedur-prosedur tersebut menjadi acuan fakultas dan prodi dalam melaksanakan tugas operasionalnya.

Sebagai contoh, untuk meningkatkan dan mengendalikan mutu di Fakultas, maka dilakukan beberapa hal seperti monitoring proses belajar mengajar,

kinerja dosen, perkembangan hasil belajar mahasiswa, evaluasi kurikulum, dan administrasi akademik prodi.

Dalam hal proses belajar mengajar, misalnya, diamati kehadiran dosen, kehadiran mahasiswa, kesesuaian pengajaran dengan GBPP/ SAP yang telah disusun. Kinerja dosen dievaluasi setiap semester melalui angket yang disebarkan kepada mahasiswa juga hasil-hasil pertemuan dengan perwakilan mahasiswa.

Kurikulum dievaluasi setiap 3 (tiga) tahun untuk dikaji ulang apakah perlu ada perubahan, penambahan, pengurangan dan sebagainya. Evaluasi kurikulum berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat/ stakeholders, saran- saran dari alumni, kondisi mahasiswa, juga perbandingan dengan kurikulum di perguruan tinggi lain. Administrasi akademik dirancang sedemikian rupa sehingga mudah untuk melihat perkembangan studi mahasiswa.

Untuk menjamin kualitas hasil dan keberlanjutan pembelajaran, fakultas telah berupaya untuk menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai. Pengadaan ruang baca yang dilengkapi dengan buku-buku referensi terkini, artikel, jurnal merupakan salah satu bentuk sarana yang telah diupayakan oleh fakultas. Semua sarana ini dapat digunakan oleh mahasiswa maupun tenaga pendidik serta stakeholders yang lain untuk mengembangkan kompetensinya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, peningkatan sarana perkuliahan juga telah dilakukan, yaitu dengan menambah jumlah LCD maupun sarana yang lain.

STANDAR 3. MAHASISWA DAN LULUSAN

Dokumen terkait