• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

Capaian kinerja Balitbang KP pada Learning and Growth Perspective berasal dari 4 sasaran strategis diantaranya:

SASARAN STRATEGIS 6 : Terwujudnya ASN yang kompeten, profesipnal dan

berkepribadian

Nilai sasaran strategis Terwujudnya ASN yang kompeten, profesipnal dan berkepribadian triwulan I TA 2016 adalah 12%, yang terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu jumlah SDM BPOL yang dikembangkan kompetensinya.

 Indeks kompetensi dan integritas di BPOL

Definisi dari IKU tersebut adalah SDM BPOL baik PNS maupun tenaga kontrak yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar), non gelar (diklat fungsional tertentu) dan pelatihan (kursus teknis) dalam rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

24

Tabel 56. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Indeks kompetensi dan integritas di BPOL No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7

11 Indeks kompetensi dan

integritas di BPOL 15 0 0 0

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis Indeks kompetensi dan

integritas di BPOL adalah semesteran dan merupakan realisasi pada setiap triwulan II dan IV.

SDM BPOL baik PNS, CPNS maupun tenaga kontrak yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar dalam dan luar negeri) yang sedang berjalan dan baru, non gelar (diklat prajabatan, fungsional tertentu/diklatpim), dan pelatihan (kursus teknis dalam dan luar negeri) dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. IKU ditetapkan untuk mengetahui jumlah ASN yang dikembangkan kompetensinya untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi/instansi. Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa jumlah SDM BPOL yang dikembangkan kompetensinya pada triwulan I tahun 2016 adalah sebanyak 10 orang. Dimana jumlah tersebut adalah PNS yang sedang menjalani tugas belajar baik diluar maupun di dalam negeri.

SASARAN STRATEGIS 7 : Tersedianya manajemen yang handal dan mudah di akses.

Sasaran strategis tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu indeks pemanfaatan informasi kelautan dan perikanan.

 Presentase penerapan system manajemen pengetahuan yang terstandar

IKU ini bertujuan untuk mengetahui informasi KP yang telah menggunakan teknologi informasi dalam penyebarannya, dimana menggunkan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Target dan Realisasi IKU Triwulan I Presentase penerapan system manajemen pengetahuan yang

terstandar (%) No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 12 Presentase penerapan system manajemen

pengetahuan yang terstandar

25 Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran Presentase penerapan system manajemen pengetahuan yang terstandar adalah semesteran dan merupakan realisasi pada triwulan II dan IV.

SASARAN STRATEGIS 8 : Terwujudnya Birokrasi yang efektif, efisien dan berorientasi pada

layanan prima.

Capaian kinerja BPOL pada sasaran strategis terwujudnya reformasi birokrasi selama triwulan I adalah 20%, yang berasal dari 2 (dua) indikator kinerja, yaitu

 Nilai kinerja reformasi birokrasi BPOL

Reformasi Birokrasi merupakan suatu proses untuk merubah bentuk birokrasi yang lama dengan bentuk birokrasi yang baru sehingga aparatur negara mampu bekerja secara lebih professional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Penilaian atas implementasi RB di KKP dilaksanakan melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online oleh masing-masing unit yang telah diverifikasi oleh inspektorat jenderal. Upaya yang dilakukan terfokus pada:

a. Panel I PMPRB online b. Panel II PMPRB omline c. Panel III PMPRB online

 Nilai/skor SAKIP BPOL

Nilai SAKIP merupakan penilaian atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilitas kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah diteapkan melalui la[poran kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Tujuan darui pengukuran nilai SAKIP ini adalah untuk mendapatkan nilai akuntabilitas kinerja instansi dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, bersih dan bertanggung jawab serta mengukur kemampuan pemerintah dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.

Tabel 18. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Sasaran Terwujudnya Birokrasi yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima.

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7

13 Nilai kkinerja reformasi

birokrasi BPOL 90 0 0 0

26 Frekuensi perhitungan IKU Indeks Reformasi Birokrasi BPOL adalah semesteran dan

merupakan realisasi pada triwulan II dan IV. Sedangkan untuk IKU Nilai/Skor, SAKIP BPOL, adalah tahunan dan merupakan realisasi pada triwulan IV.

SASARAN STRATEGIS 9 : Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan ajuntabel

Nilai sasaran strategis terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien triwulan I adalah 11%.

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (Dua) IKU yaitu :

 Nilai efisisensi anggaran

IKU ini didefinisikan sebagai persentase pelaksanaan anggaran dibanding dengan alokasi anggaran. Tujuan dari IKU ini adalah untuk menghasilkan output anggaran tertentu dengan input anggaran serendah-rendahnya, atau dengan input anggaran tertentu mampu menghasilkan output sebesar-besarnya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Berdasarkan PMK No. 249/PMK.02/2011 perlu dilakukan evaluasi kinerja suatu program dari capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen RKA-K/L oleh menteri/pimpinan lembaga (self evaluation), meliputi tiga aspek evaluasi, yaitu aspek implementasi, aspek manfaat dan aspek konteks. Formula yang digunakan untuk menghitung nilai efisiensi anggaran adalah sebagai berikut:

Keterangan:

E : Efisiensi RAK : Realisasi anggaran per keluaran RVK : Realisasi volume keluaran PAK : Pagu anggaran per keluaran TVK : Target volume keluaran n : Jumlah jenis keluaran  Presentase Kepatuhan terhadap SAP

Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 7. Target Dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Nilai Efisiensi Anggaran danPresentase Kepatuhan Terhadao

SAP (%) No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7

15 Nilai efiseinsi anggaran (%) 85 0% 0% 0%

16 Presentase Kepatuhan terhadap

SAP BPOL (%) 100

Pengukuran nilai efiseinsi anggaran serta Presentase Kepatuhan terhadap SAP dilakukan pada akhir tahun 2016 setelah laporan capaian output diterima. Adapun upaya yang dilakukan untuk

27 mencapai IKU tersebut adalah melakukan pemantauan capaian kinerja output dan outcome secara berkala termasuk pengisian laporan capaian secara berkala dan lengkap.

Dokumen terkait