• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 BAB II

Perencanaan Kinerja

Sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang pada saat ini, BPOL melakukan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi, yaitu berupa penggunaan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC), hal ini dilakukan untuk menggapai efektifitas organisasi dengan penekanan pada 4 (empat) perspektif yang saling berimbang dan di “cascading” (diturunkan) sampai level staf/individu (pegawai). Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga memuat: visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional, pagu indikatif serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan dorongan partisipasi masyarakat.

Menggunakan metode/pendekatan dan strategi BSC maka dilakukan restrukturisasi SAKIP yang dimulai dari level Renstra-KL sampai level monitoring, yaitu:

1. Renstra 2015 – 2019 yang memuat visi, misi, tujuan, 9 sasaran strategis (SS) dan 16 IKU pembangunan kelautan dan perikanan

2. Penyesuaian Penetapan Kinerja (Tapja) Tahun 2016, sebagai perjanjian kinerja antara Balitbang KP dengan Eselon II dan Eselon III;

3. Sistem monitoring capaian kinerja kementerian termasuk di dalamnya sistem pengumpulan data kinerja berbasis internet;

4. Cascading indikator kinerja sampai level individu/staf; 5. Sistem penilaian kinerja individu/pegawai (SIPKINDU); dan

6. Menteri KP sudah mengusulkan melalui surat ke Bappenas dan Kemenkeu untuk penyelarasan target program dan kegiatan pada dokumen RKA-KL sesuai BSC.

2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BPOL mempunyai Visi Menjadi pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut. Sehingga untuk menjawab Visi dijabarkan dalam bentuk Misi antara lain menciptakan sumberdaya penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil

8 penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab Misi disusun Tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal, dinamis dan responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System (InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut. Berdasarkan tujuan maka disusun Sasaran-sasaran kegiatan antara lain tersedianya SDM yang handal dan profesional serta fasilitas penelitian dan observasi yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia;tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS; tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada karakteristik dan dinamika perairan di Indonesia; termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang dilakukan BPOL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; terlibatnya BPOL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan internasional di bidang sumberdaya laut.

2.2 RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Strategi untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut:

1. Strategi untuk mencapai sasaran 1: Menigkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan;

a. Meningkatkan kemampuan peneliti dan pejabat fungsional lainnya melalui bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan;

b. Meningkatkan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia;

c. Pembuatan bengkel dan sarana kerja lainnya yang menunjang kegiatan penelitian dan observasi laut;

d. Meningkatkan manajemen penelitian dan observasi laut;

e. Meningkatkan kualitas, jumlah dan capaian hasil kegiatan penelitian dan observasi laut sesuai dengan kebutuhan pengguna (user);

9 g. Meningkatkan tatalaksana penganggaran dengan menerapkan system penganggaran

berbasis kinerja.

2. Strategi untuk mencapai sasaran 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP;

a. Penyusunan ontology (Lingkungan dan Habitat ikan); b. Penyusunan system otomatisasi PPDPI Nasional;

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas data tangkapan (Respon Balik Nelayan); d. Peningkatan system akurasi PPDPI.

3. Strategi untuk mencapai sasaran 3: Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan hasil Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir KP yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah;

a. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan melalui aplikasi teknologi penginderaan jauh;

b. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan menggunakan pendekatan pemodelan;

c. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data kondisi lingkungan perairan laut terkait perubahan iklim.

4. Strategi untuk mencapai sasaran 4: Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir KP;

a. Penguasaan alat dan instrumentasi untuk akuisisi dan pemrosesan data oseanografi; b. Penguasaan metode dalam pemrosesan data oseanografi.

5. Strategi untuk mencapai sasaran 5: Terselenggaranya Pengendalian Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir KP;

a. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan observasi melalui kegiatan pameran, seminar dan penerbitan media diseminasi (jurnal, bunga rampai, proseding, leaflet dan brosur), perpustakaan online, situs BPOL dan multimedia centre;

b. Mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian dan observasi dengan menyusun database hasil litbang.

6. Strategi untuk mencapai sasaran 6 : Tersedianya ASN IPTEK Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir KP;

a. Meningkatkan kegiatan kerjasama nasional dalam bidang penelitian dan observasi laut; b. Meningkatkan kegiatan kerjasama internasional dalam bidang penelitian dan observasi

laut.

7. Strategi untuk mencapai sasaran 7 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses;

10 a. Meningkatkan system pengendalian mutu dan peningkatan mutu layanan;

b. Meningkatkan aksesibilitas informasi.

8. Strategi untuk mencapai sasaran 8 : Terwujudnya Reformasi Birokrasi;

a. Penerapan program Reformasi Birokrasi secara menyeluruh di BPOL.

9. Strategi untuk mencapai sasaran 9 : Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien;

a. Menyelenggarakan pemantauan pelaksanaan dan pengelolaan anggaran bulanan di BPOL;

b. Melaksanakan pengelolaan anggaran yang professional di BPOL.

2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2016

Pada Tahun Anggaran 2016 BPOL mempunyai rencana kerja dan anggara yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), adapun output kegiatan terdiri dari:

1. 4 Kawasan Penelitian Kawasan Pesisir yang terpetakan.

2. 2 paket data dan informasi penelitian dan Observasi sumberdaya laut dan pesisir 3. 1 dokumen perencanaan dan penganggaran penelitian litbang sumberdaya laut dan

pesisir.

4. 1 dokumen pengendalian dan pelaporan penelitian litbang sumberdaya laut dan pesisir

5. 1 dokumen penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga penelitian litbang sumberdaya laut dan pesisir

6. 1 dokumen pengembangan SDM dan penataan organisasi penelitian litbang sumberdaya laut dan pesisir.

7. 4 dokumen layanan litbang dan hasil iptek penelitian litbang sumberdaya laut dan pesisir

8. 12 bulan layanan perkantoran

9. 1 unit perangkat pengolah data dan informasi 10. 150 m2 gedung/bangunan

Anggaran yang dikelolah untuk 13 output kegiatan antara lain: 1. Rp 3.022.547.000,- Kawasan pesisir yang terpetakan

2. Rp 2.600.558.000,- Penelitian dan observasi sumberdaya laut dan pesisir.

3. Rp 55.362.000,- Karya tulis Ilmiah bidang penelitian kewilayahan dan klimat kelautan dan perikanan.

4. Rp 349.751.000,- Perencanaan dan penganggaran penelitian kewilayahan dan klimat KP

11 6. Rp 1.019.110.000,- Pelayanan dan Pengelolaan sarana dan jasa penelitian

kewilayahan dan Klimat KP

7. Rp 209.860.000,- Pengelolaan data informasi, dan publikasi hasil penelitian kewilayahan dan kelimat KP

8. Rp 273.706.000,- Pengendalian dan pelaporan penelitian kewilayahan dan klimat KP.

9. Rp 635.548.000,- kegiatan Pengembangan SDM dan penataan organisasi penelitian kewilayahan dan Klimat KP.

10. Rp 597.658.000 kegiatan Penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga penelitian kewilayahan dan klimat KP.

11. Rp 807.098.000,- sarana dan prasarana penelitian kewilayahan dan klimat KP 12. Rp 8.007.155.000 Layanan Perkantoran

13. Rp 750.000.000 Gedung/Bangunan.

Sehingga total anggaran pada DIPA 2016 Rp. 18.478.353.000,- untuk menghasilkan 13 output kegiatan di BPOL.

2.4 PENETAPAN KINERJA TA 2016

Pada tahun 2016 BPOL telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapja) Tahun 2016 yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon III (yaitu Kepala Balai) dengan pejabat Eselon I I (yaitu Kepala Pusat), dan pejabat Eselon II (Kepala Pusat) dengan Eselon I (Kepala Balitbang KP). Penetapan Kinerja BPOL Tahun 2016 dengan mengunakan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC) adalah:

Tabel 3. Perjanjian kinerja tahun 2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARG

ET CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Terwuhudnya pengelolaan SDKP yang berpatisipasif, bertanggungjawab dan berkelanjutan. 1

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan keluatan yang berkelanjutan 1 2 Meningkatnya hasil

penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang

mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sector KP

2

Jumlah instansi yang menggunakan hasil inovasi dan litbang BPOL 3

3 Jumlah penggunaan jasa layanan LKP 5

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 Tersedianya rekomendasi

dan masukan kebijakan 4

Jumlah Data dan Informasi Ilmiah Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir 2

12

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARG

ET

pembangunan KP yang efektif

(buah/Paket)

5

Jumlah kawasan yang terpetakan sumberdaya laut dan pesisir (kawasan)

3

6

Jumlah Karya tulis ilmiah Litbang sumberdaya Laut dan pesisir yang diterbitkan (KTI)

15 4 Terwujudnya peningkatan

kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek KP

7

Proporsi pegawai fungisonal lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

60

8

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang sumberdaya laut dan pesisir yang ditinggalkan kapasitasnya (Buah).

1

9

Jumlah jejaring dan kerjasama litbang sumberdaya laut dan pesisir yang terbentuk. (Buah)

2 5 Terselenggaranya

Pengendalian Layanan

IPTEK KP 10

Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang sumberdaya laut dan pesisir (%)

100

LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE

6 Terwujudnya ASN yang kompeten, profesipnal dan berkepribadian

11 Indeks kompetensi dan integritas di

BPOL (%) 15

7 Tersedianya manajemen yang handal dan mudah di akses.

12

Presentase penerapan system

manajemen pengetahuan yang terstandar (%)

70 8 Terwujudnya Birokrasi yang

efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima.

13 Nilai kkinerja reformasi birokrasi BPOL

(nilai) 90

14 Nilai/Skor SAKIP BPOL (nilai) 84 9 Terkelolanya anggaran

pembangunan secara efisien dan ajuntabel

15 Nilai efisisensi anggaran (%) 85 16 Presentase Kepatuhan terhadap SAP

13 BAB III

Akuntabilitas Kinerja

3.1 PENGUKURAN KINERJA

Manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu dalam mengelola seluruh kegiatan organisasi tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya dan bagaimana cara mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan stratejik dan pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan, dalam mewujudkan visi dan misi BPOL.

Sejak T ahun 2014, manajemen kinerja KKP telah menerapkan pendekatan BSC. Melalui pendekatan metode ini diharapkan akuntabilitas kinerja dapat terjaga dan dapat kejelasan tentang uraian tugas pada masing-masing bagian. Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya.

Langkah awal dalam menilai kinerja organisasi dengan pendekatan BSC dimulai dengan menyusun peta strategis yang memetakan setiap strategi untuk mencapai sasaran strategisnya. Peta strategi BPOL adalah sebagai berikut:

14 Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPOL. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BPOL tahun 2016 yang dapat tercapai.

Capaian indikator kinerja utama (IKU) BPOL tahun 2016 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, berikut adalah pencapaian Sasaran Strategis (SS) BPOL pada triwulan I TA 2016 :

Tabel 4. Capaian IKU BPOL Triwulan I TA 2016

NO Uraian IKU Target

2016 Realisasi Triwulan I Tingkat Capaian (%) CUSTOMER PERSPECTIVE SS1 1

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan keluatan yang berkelanjutan

1 0 0

SS2 2

Jumlah instansi yang menggunakan hasil inovasi dan litbang BPOL

Jumlah penggunaan jasa layanan LKP

3 0 0

3

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan keluatan yang berkelanjutan

5 0 0

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

SS3

4 Jumlah Data dan Informasi Ilmiah Litbang

Sumberdaya Laut dan Pesisir (buah/Paket) 2 0 0

5 Jumlah kawasan yang terpetakan sumberdaya laut

dan pesisir (kawasan) 3 0 0

6 Jumlah Karya tulis ilmiah Litbang sumberdaya Laut

dan pesisir yang diterbitkan (KTI) 15 0 0

SS4

7 Proporsi pegawai fungisonal lingkup BPOL

dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%) 60 0 0

8

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang sumberdaya laut dan pesisir yang ditinggalkan kapasitasnya (Buah).

1 0 0

9 Jumlah jejaring dan kerjasama litbang sumberdaya

laut dan pesisir yang terbentuk. (Buah) 2 0 0

SS5 10 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total

kegiatan riset litbang sumberdaya laut dan pesisir (%) 100 0 0

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

SS6 11 Indeks kompetensi dan integritas di BPOL (%) 15 0 0

SS7 12 Presentase penerapan system manajemen

pengetahuan yang terstandar (%) 70 0 0

SS8 13 Nilai kkinerja reformasi birokrasi BPOL (nilai) 90 0 0

15

NO Uraian IKU Target

2016

Realisasi Triwulan I

Tingkat Capaian (%)

SS9 15 Nilai efisisensi anggaran (%) 85 0% 0%

16 Presentase Kepatuhan terhadap SAP BPOL (%) 100 0 0 Untuk mengukur capaian kinerja organisasi kita menggunakan penilaian dengan istilah Nilai Kinerja Keseluruhan (NKK). Komponen perhitungan NKK terdiri dari atas 2 (dua) unsur, yaitu :

1. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS)

NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 0%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti Tabel berikut :

Tabel 5. Bobot IKU terhadap SS

No Validitas IKU Bobot

1 Lead input 0,1

2 Lead proses 0,2

3 Lag output 0,3

4 Lag outcome 0,4

Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

Tabel 6. Status capaian NPSS

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian >100 % Indeks Capaian = 100% Indeks Capaian <100 %

Untuk melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS.

Tabel 7. Standar Status Kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS

KLASIFIKASI STATUS

NSS/NKP/NPSS

MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE

X<100% X>90% X>90% atau X<90% Buruk

X=100% X=90% - Sedang

X≥100% X≤90% X=90% Baik

Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja diantaranya adalah :

a. Maximixe adalah semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; b. Minimize adalah semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik;

c. Stabilize adalah semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

16

Tabel 8. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) selama Triwulan I

No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS SS NSS BOBOT NSS NSS x Bobot STATUS NKP NPSS STATUS NPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Customer 40% 1 Terwuhudnya pengelolaan SDKP yang berpatisipasif, bertanggungjawab dan berkelanjutan. 0% 50% 0% 2 Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sector KP 0% 50% 0%

Total per perspektif 100% 0%

2 Internal Process 30% 3 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif 0% 25% 0% 4 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek KP 17% 25% 4% 5 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek KP

0% 25% 0%

Total per perspektif 75% 4%

3 Learning and growth 30% 6 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek

17 No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS SS NSS BOBOT NSS NSS x Bobot STATUS NKP NPSS STATUS NPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 KP 7 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek KP 0% 20% 0% 8 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek KP 0% 20% 0% 9 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek KP

0% 20% 0%

Total per perspektif 80% 8%

3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE

Capaian kinerja BPOL pada perspektif pelanggan (customer perspective) di triwulan I TA 2016 berasal dari 2 sasaran strategis yaitu :

SASARAN STRATEGIS 1 : Terwujudnya pengelolaan SDKP yang berpatisipasif,

bertanggungjawab dan berkelanjutan.

Sasaran strategis meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan triwulan I TA 2016 terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersbut yaitu

18  Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi maritim dan

keluatan yang berkelanjutan.

Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang ditetapkan sebagai fokus litbang untuk selanjutnya dihasilkan data informasi dan rekomendasi terpadu bagi pengembangan ekonomi wilayahnya; WPP terpilih yang menjadi sasaran Balitbang KP dengan strategi optimasi pemanfaat sumberdaya KP. Tujuan dari IKU ini adalah sebagai bentuk kontribusi hasil litbang KP dalam pembangunan ekonomi maritime Indonesia dan memberikan dukungan strategis pada tujuan kinerja Balitbang KP dan KKP. Teknik menghitungnya yaitu jumlah WPP yang ditetapkan dan sifatnya terintegrasi antar kelompok peneliti. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi SDKP untuk

Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan yang Berkelanjutan (WPP)

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 1

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk

pengembangan ekonomi maritim dan keluatan yang berkelanjutan.

1 0 0 0

Frekuensi perhitungan IKU tersebut adalah tahunan dan jumlahnya WPP yang terpetakan merupakan realisasi pada triwulan IV.

SASARAN STRATEGIS 2 :Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP.

Sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP terdiri dari 2 (empat) indikator kinerja yang ditetapkan yaitu:

 Jumlah instansi yang menggunakan hasil inovasi dan litbang BPOL

Definisi dari IKU tersebut adalah instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menerima dan mendistribusikan PPDPI kepada pengguna. IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang kelompok peneliti inderaja laut oleh stakeholders baik pusat maupun daerah.

19 Jumlah penggunaan jasa layanan LKP

Didefinisikan sebagai instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menerima dan mengaplikasikan bioreeftek kepada pengguna. IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang oleh stakeholders baik pusat maupun daerah.

Tabel 10. Target dan Realisasi IKU Triwulan I Pada Sasaran Strategis Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang

dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sector KP yang Mendukung Daya Saing Produksi dan Pemanfaatan SDKP

No IKU Target Tahunan Target TW 1 Realisasi Tahunan Realisasi TW 1 Nilai Sasaran Strategis / NSS (Toleransi 0%) 1 2 3 4 5 6 7 2

Jumlah instansi yang

menggunakan hasil inovasi dan litbang BPOL

3 0 0 0

3 Jumlah penggunaan jasa

layanan LKP 5 0 0 0

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktifivitas usaha dan pendapatan negara dari sector KP yang mendukung daya saing produksi dan pemanfaatan SDKP adalah tahunan dan merupakan realisasi pada triwulan IV.

3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

Capaian kinerja Balitbang KP pada Internal Process Perspective berasal dari 3 sasaran strategis diantaranya:

SASARAN STRATEGIS 3 : Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan

KP yang efektif

Nilai sasaran strategis Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif yang implementatif berdasar data dan informasi ilmiah pada twiulan I TA 2016 adalah

33%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasarn tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu:

Jumlah Data dan Informasi Ilmiah Litbang Sumberdaya Laut dan Pesisir

Merupakan data dan/atau informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan/atau informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan. Teknik perhitungannya yaitu jumlah data dan/atau informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh kepala satker kepada Kepala Balitbang KP. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

20 Merupakan data dan/atau informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan.

 Jumlah Karya tulis ilmiah Litbang sumberdaya Laut dan pesisir yang diterbitkan

Merupakan tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihsailkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan di jurnal atau prosiding dalam dan/atau luar negeri yang terakreditasi pada tahun berjalan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

Tabel 11. Target dan Realisasi IKU Triwulan I pada Sasaran Strategis Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif yang Implementatif Berdasar Data dan Informasi Ilmiah

Dokumen terkait