a. Sasaran Strategis 6 : Tersedianya SDM Ditjen. PSDKP yang Kompeten dan Profesional
Dalam pencapaian sasaran ini Ditjen. PSDKP telah mengidentifikasikan 1 IKU sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14.Capaian IKU pada SS-6 “Tersedianya SDM Ditjen. PSDKP yang Kompeten dan Profesional “
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN Indeks kesenjangan kompetensi
eseleon II, III dan IV 50% 13,73% 120%
Pengembangan SDM sebagai sumber daya pengawasan SDKP, menekankan manusia sebagai pelaku pengawasan yang memiliki etos kerja produktif, keterampilan, kreativitas, disiplin, profesionalisme, loyalitas serta memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi maupun kemampuan manajemen. Hal ini harus terus dikembangkan baik secara kualitas maupun kuantitas guna keberhasilan pengawasan SDKP.
Pencapaian nilai indeks kompetensi diperoleh dari hasil asessment terhadap pejabat eselon II dan III. Asessment dilakukan berdasarkan peraturan Menteri KP Nomor 3A Tahun 2014 Tentang Standar Kompetensi manajerial di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara No 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi
kilLToshiba
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-33 Jabatan. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim penilai, diperoleh nilai indeks kesenjangan kompetensi eselon II sebesar 11,11% dan indeks kesenjangan eselon III sebesar 16,35%, sehingga diperoleh nilai 13,73%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2013, terjadi penurunan indeks kesenjangan kompetensi sebesar 43,23% dari capaian sebesar 56,96%.Berdasarkan hasil penilaian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesenjangan antar eselon II dan III di lingkup Ditjen. PSDKP sangat kecil. Hal ini tentunya memberikan dampak positif bagi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, Ditjen. PSDKP telah melaksanakan beberapa kegiatan pengembangan SDM, antara lain: Pendidikan dan pelatihan pimpinan II (Diklatpim II) sebanyak 1 orang; Diklatpim III sebanyak 3 orang; dan Diklatpim IV sebanyak 4 orang.
b. Sasaran Strategis 7 : Tersedianya Informasi Pengawasan SDKP yang Valid, Handal, dan Mudah Diakses
Dalam pencapaian sasaran ini Ditjen. PSDKP telah mengidentifikasikan 2 (dua) IKU sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14.Capaian IKU pada SS-7 “Tersedianya Informasi Pengawasan SDKP yang Valid, Handal. dan mudah diakses
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN
Service Level Agreement 75% 96,89% 120%
Persepsi user terhadap kemudahan
akses (skala likert 1-5) 4,25 4,75 111,76%
1) Service Level Agreement (SLA)
Service Level Agreement (SLA) merupakan komitmen Ditjen. PSDKP untuk memberikan jasa berupa jaminan pelayanan data dan informasi kepada pengguna/pemanfaat secara online. Layanan online yang dimaksud terdiri dari 2 layanan yaitu: (1) Layanan VMS online dan Layanan Website Pengawasan SDKP, dengan capaian nilai SLA sebagai berikut :
Tabel 3.15. Capaian Nilai SLA Ditjen. PSDKP NO JENIS LAYANAN NILAI SLA
TARGET (%) REALISASI (%)
1 Web Site PSDKP 75 94,79
2 Layanan VMS 75 99,00
Rata-Rata 75 96,89
kilLToshiba
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-34 Dari Tabel di atas terlihat bahwa rata-rata capaian nilai SLA Ditjen. PSDKP mencapai 96,89% dari target yang ditetapkan sebesar 75% (persen capaian 120%). Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2013, terjadi penurunan capaian sebesar 2,23% dari capaian sebesar 99,12%. hal tersebut, disebabkan adanya gangguan yang terjadi pada website PSDKP sebanyak 19 kali pada awal tahun. Secara keseluruhan capaian tahun 2014, menunjukkan bahwa Ditjen. PSDKP telah berhasil memberikan pelayanan data dan informasi kepada pengguna/pemanfaat sesuai komitmen dengan memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia.Nilai capaian SLA Ditjen. PSDKP diperoleh berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
a) Jumlah waktu layanan dalam setahun = 365 hari = 8.760 jam
b) Gangguan jaringan internet dari ISP selama tahun 2014 sebanyak 19 kali=
456 jam
c) Jumlah waktu layanan yang diberikan = 8.760 – 456 = 8.304 jam
d) Sehingga SLA Tahun 2014 untuk website PSDKP sesuai rumus sebagai berikut:
Tingkat layanan = 8.304 x 100 = 94,79%
8.760
Kegiatan utama yang dilakukan sebagai bentuk penyediaan informasi kepada publik, Ditjen. PSDKP senantiasa melakukan updating informasi program kegiatan dan kinerja pengawasan SDKP yang terbaru melalui website PSDKP.
Selain itu, dilakukan publikasi hasil pengawasan SDKP melalui media cetak maupun elektronik nasional maupun daerah. Selain itu, publikasi juga diselenggarakan melalui beberapa media berupa warta pengawasan, pamflet, poster, banner, dll. Selain itu, Ditjen. PSDKP juga aktif berpartisipasi pada berbagai kegiatan pameran lingkup nasional seperti Hari Nusantara 2014, Sail Raja Ampat 2014, Marine and Fisheries Expo 2014, dll.
2) Persepsi users terhadap kemudahan akses informasi
Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi adalah tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan aksesibilitas informasi yang disediakan dilingkungan Ditjen. PSDKP. Tingkat kepuasan pengguna/pemanfaat terhadap kemudahan akses data dan informasi pengawasan SDKP telah tercapai sebesar 4,75 dari target yang ditetapkan sebesar 4,25. Tingkat capaian tahun 2014,
kilLToshiba
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-35 mengalami peningkatan sebesar 0,25% dari capaian tahun 2013 yaitu sebesar 4,00.Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan survei terhadap kepuasan pengguna/pemanfaat (kuesioner) terhadap layanan data dan informasi yang diberikan untuk kemudian mengukurnya dalam sekala likert 1-5. Nilai tersebut diperoleh berdasarkan:
a) Jumlah kuisioner sebanyak 91 kuisioner yang disebar.
b) Kuisioner yang terisi dan dikembalikan sebanyak 76 responden;
c) Unsur pelayanan yang diberikan berupa pelayan informasi melalui website djpsdkp.kkp.go.id dan setelah diklarifikasi dengan hasil capaian sebesar 4,75.
Secara keseluruhan, dari akumulasi capaian IKU di atas, Nilai Sasaran Strategis (NSS) SS-7 telah tercapai sebesar 116%. Status capaian dikategorikan “Baik”
dengan status warna “Hijau”
c. Sasaran Strategis 8 : Terwujudnya Good Governance dan Clean goverment di Ditjen.
PSDKP
Dalam rangka mewujudkan good governance dan clean government Ditjen. PSDKP telah mengimplementasikan prinsip-prinsip good governance dan clean government dalam pengelolaan organisasinya. Untuk mengukur SS ini, telah diidentifikasikan 5 IKU seperti pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16. Capaian IKU SS 8 “ Terwujudnya Good Governance dan Clean goverment di Ditjen. PSDKP”
INDIKATOR KINERJA TARGET
(%)
REALISASI (%)
% CAPAIAN Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan
Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti di banding total rekomendasi
100 78,12 78,12
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Ditjen. PSDKP A A 100
Nilai integritas Ditjen. PSDKP 6,75 7,12 105,48
Nilai inisiatif anti korupsi Ditjen. PSDKP 7,75 8,32 107
Nilai penerapan RB Ditjen. PSDKP 80 77,12 96
kilLToshiba
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-36i. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti Di Banding Total Rekomendasi
Laporan hasil pemeriksaaan aparat pengawas memuat antara lain rekomendasi yang diberikan dalam rangka perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemui selama proses audit. Rekomendasi menjadi sangat penting dan prioritas untuk ditindaklanjuti sebagai langkah perbaikan, pertanggungjawaban dan cerminan komitmen suatu unit kerja untuk memperbaiki diri, termasuk dalam pemberantasan KKN dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Sampai dengan tahun 2014 jumlah rekomendasi APIEP yang telah ditindaklanjuti sebanyak 50 dari 64 rekomendasi (78,12%), terjadi penurunan capaian dari tahun 2013 sebesar 6,73% dari capaian sebesar 84,85%. Sementara itu, apabila dibandingkan dengan tahun 2013 jumlah rekomendasi yang diberikan menurun dari 93 rekomedasi dengan jumlah temuan sebanyak 42 temuan menjadi 64 rekomendasi dengan jumlah temuan sebanyak 21 temuan pada tahun 2014. Dalam menindaklanjuti rekomendasi tersebut, Ditjen. PSDKP telah berkoordinasi secara intensif dengan Inspektorat Jenderal KKP selaku Pengawas Internal dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai pengawas eksternal. Namun demikian belum seluruh temuan tersebut dapat terselesaikan secara tuntas, karena terkait dengan proses dan waktu yang diperlukan.
Beberapa kendala dan permasalahan yang menyebabkan belum optimalnya pencapaian target sasaran kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
- Faktor internal: 1)Hasil temuan pemeriksaan merekomendasikan penyusunan peraturan perundangan/juklak/juknis/pedoman, sehingga penyelesaian hal tersebut membutuhkan waktu yang relatif lama dalam penyusunan draft hingga penetapannya; 2)Beberapa rekomendasi berhubungan dengan instansi internal/eksternal KKP atau pihak ketiga dalam hal koordinasi dan penyelesaiannya.
- Faktor eksternal: Terdapat beberapa dokumen tindak lanjut yang secara teknis pengawasan SDKP kurang dapat dijelaskan oleh tim sehingga status temuannya masih dianggap belum sesuai saran yang direkomendasikan.
Beberapa upaya dan tindak lanjut pemecahan permasalahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Mempercepat penyusunan draft produk hukum hingga penetapannya;
kilLToshiba
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-37 - Meningkatkan koordinasi dengan instansi internal/eksternal KKP dalam halpenyelesaian tindak lanjut temuan pemeriksaan;
- Memantau kegiatan pemantauan tindak lanjut temuan pemeriksaan APIP;
- Melengkapi dokumen yang diminta APIP;
- Menyampaikan salinan dokumen yang sudah pernah disampaikan untuk disampaikan kembali pada saat acara pemantauan tindak lanjut temuan periode berikutnya.
ii. Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja Ditjen. PSDKP
Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban secara periodik. Penilaian akuntabilitas kinerja Ditjen.
PSDKP dilakukan oleh Inspektorat Jenderal KKP selaku Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di KKP.
Tahun 2014, pencapaian nilai AKIP Ditjen. PSDKP sebesar 80,37 dengan kategori penilaian A (rentang nilai >75-85), dan interprestasi “Sangat Baik”, yaitu:
akuntabilitas kinerja baik, kinerja baik, sistem manajemen kinerja baik, menggunakan knowledge manajemen untuk membangun budaya kerja, banyak inovasi. Peningkatan nilai AKIP ini antara lain merupakan hasil dari perbaikan perencanaan, peningkatan evaluasi dan monitoring terhadap kinerja, serta pengembangan teknologi informasi dalam pengelolaan dan pengukuran kinerja, antara lain dengan implementasi Sistem Informasi Pengetahuan PSDKP (SIP- PSDKP), Sistem Informasi Kinerja Individu (SIPKINDU) dan Aplikasi BSC-Kinerjaku.
Selama 4 tahun terakhir sejak tahun 2011 s/d 2014 nilai AKIP Ditjen. PSDKP mengalami peningkatan seperti pada Tabel 3.17.
Selama 4 tahun terakhir sejak tahun 2011 sampai dengan 2014 nilai AKIP Ditjen.
PSDKP mengalami peningkatan yaitu tahun 2011: 71,65 (B),
2012: 77,50 (A), 2013:
78,66 (A) dan tahun 2014: 80,37 (A)
kilLToshiba
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-38 Tabel 3.17. Hasil Penilaian AKIP Ditjen. PSDKP Tahun 2011-2014NO KOMPONEN BOBOT NILAI TAHUN
2011 2012 2013 2014
1 Perencanaan Kinerja 35 31.33 32,38 32,79 30,51
2 Pengukuran Kinerja 20 19.50 15,27 16,64 17,05
3 Pelaporan Kinerja 15 12.00 13,64 13,43 12,36
4 Pencapaian Sasaran/ Kinerja Organisasi
20 8.82 16,21 15,87 15,40
5 Evaluasi Program* 10 - - - 4,05
NILAI HASIL EVALUASI 100 71,65 77,50 78,66 80,37
PREDIKAT PENILAIAN AA B A A A
Keterangan: *) penilaian dilakukan setiap periode renstra
iii. Nilai Integritas Ditjen. PSDKP
Survei Integritas Sektor Publik dilakukan dalam rangka memberikan penilaian terhadap integritas layanan yang diberikan oleh Ditjen. PSDKP kepada masyarakat.
Hasil penilaian merupakan cerminan bagaimana masyarakat sebagai pengguna layanan memberikan penilaian yang didasarkan dari pengalaman pengguna layanan dalam mengurus layanan di Ditjen. PSDKP.
Upaya perbaikan dilakukan dengan mekanisme pengaduan masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi, ekspektasi petugas terhadap gratifikasi, perilaku birokrat maupun pengguna layanan dan tingkat upaya sosialisasi/kampanye antikorupsi terhadap petugas dan pengguna layanan. Survei Integritas Sektor Publik menyertakan pula layanan pengadaan barang dan jasa (PBJ) di tingkat pusat dan daerah. Penetapan PBJ sebagai salah satu obyek survei merupakan bentuk sinergitas program pencegahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Capaian Nilai integritas Ditjen. PSDKP tahun 2014 telah tercapai sebesar 7,46 melebihi target yang ditetapkan di tingkat KKP sebesar 6,75 (persen capaian 110,52%). Nilai tahun 2014, meningkat sebesar 0,26 dari capaian sebesar 7,12. Nilai capaian tersebut pada hakikatnya merupakan nilai integritas KKP yang merupakan hasil penilaian KPK. Adapun ditingkat eselon 1 penilaian integritas belum dilakukan,
kilLToshiba
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-39 sehingga sesuai kebijakan implementasi BSC, untuk sementara waktu capaian ditingkat KKP dapat digunakan sebagai nilai integritas ditingkat eselon 1.iv. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Ditjen. PSDKP
Penilaian Insiatif Anti Korupsi (PIAK) dilakukan dengan tujuan untuk mengukur apakah suatu instansi publik telah menerapkan sistem dan mekanisme yang efektif untuk mencegah dan mengurangi korupsi di lingkungannya. Ditjen. PSDKP terus berupaya mendorong munculnya inisiatif dalam melakukan langkah nyata pemberantasan korupsi di lingkungan internalnya. Indikator penilaian PIAK 2013 menggunakan 7 indikator kuantitatif, yaitu: Kode etik; Peningkatan transparansi dalam manajemen SDM; Peningkatan transparansi dalam pengadaan; Peningkatan transparansi penyelenggara Negara; Peningkatan akses publik dalam memperoleh informasi unit utama; Pelaksanaan rekomendasi KPK; dan Kegiatan promosi anti korupsi.
Penilaian untuk laporan kualitatif dilakukan dengan metode self assessment check list. Peserta PIAK mengisi sendiri kuesioner dengan melampirkan bukti pendukung dan dinilai oleh Inspektorat Jenderal KKP. Pada tahun 2013, Nilai rata-rata PIAK Ditjen. PSDKP sebesar 8,32 melebihi target yang ditetapkan di tingkat KKP sebesar 7,75 (persen capaian 107%). Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2013, terjadi peningkatan sebesar 0,42% dari nilai sebesar 7,92.
v. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen. PSDKP
Pengukuran penerapan RB menggunakan indeks reformasi birokrasi melalui pelaksanaan quality assurance oleh Inspektorat Jenderal KKP selaku Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi pada unit Eselon I KKP termasuk Ditjen. PSDKP. Quality assurance yang digunakan adalah dengan mengukur delapan kriteria yang terdapat dalam Peraturan Presiden Nomor: 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014.
Pada tahun 2012 Hasil evaluasi PMPRB oleh Inspektorat Jenderal, Ditjen. PSDKP berada pada level 3 dengan nilai 77,12 dari target yang ditetapkan sebesar 80,
kilLToshiba
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-40 dengan persen capaian 96%. Nlai tersebut merupakan nilai tahun 2013, capaian nilai PRB pada tahun 2014 baru akan keluar pada bulan Maret 2015, sehingga untuk sementara digunakan nilai PRB tahun 2013. Capaian IKU tersebut, mengalami peningkatan sebesar 8,12% dari capaian sebesar 69.Secara keseluruhan, dari akumulasi capaian IKU di atas, Nilai Sasaran Strategis (NSS) SS-8 telah tercapai sebesar 97,72%. Status capaian dikategorikan “Baik” dengan status warna “Hijau”
d. Sasaran Strategis 9 : Pengelolaan Anggaran Ditjen. PSDKP yang Optimal
Pelaksanaan anggaran, harus dikelola dengan optimal sesuai rencana yang telah ditetapkan dan harus dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen yang dipakai dalam pengelolaan dana dokumen pelaksanaan anggaran berupa DIPA. Dalam pencapaian sasaran strategis ini,Ditjen. PSDKP mengidentifikasikan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu: Persentase penyerapan DIPA Ditjen. PSDKP. Sampai dengan akhir tahun 2014 IKU SS-9 telah tercapai sebesar 97,80%, melebihi target yang ditetapkan yaitu >95%. Tingkat capaian tersebut, meningkat sebesar 1,42% dari capaian tahun 2013 sebesar 96,38%.
Pembahasan terkait kinerja pengelolaan anggaran Ditjen. PSDKP akan disajikan pada bagian akuntabilitas keuangan.