No BUTIR YANG DINILAI NILAI
2 1 0 A. SIKAP
1 Memberi salam dan perkenalan
2 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3 Memposiskan pasien dengan tepat sebelum, selama dan sesudah tindakan
4 Bersikap sopan, sabar dan teliti 5 Tanggap terhadap reaksi pasien
Score : 10 B. CONTENT/ISI
6 Pakai celemek dan mencuci tangan
7
Meletakkan kain bersih di atas perut ibu, kemudian meraba abdomen untuk memastikan tidak ada janin kedua
8 Memakai sarung tangan DTT
9 Menjelaskan pada ibu serta tujuan pemberian mengenai injeksi oksitosin yang akan diberikan
10
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin)
11
Menjepit tali pusat dengan klem kira – kira 3 cm dari pusar bayi. Urut tali pusat kearah plasenta kemudian dijepit dengan klem2 kira – kira 2 cm
12 Potong tali pusat diantara ke 2 klem dengan tangan kiri melindungi bayi dari gunting
13
Meletakkan bayi agar ada kontak kulit ke kulit bayi. Dengan cara meletakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada / perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu
14 Menempatkan klem dari ujung tali pusat kira-kira 5-10 cm dari vulva
15
Letakkan tangan kiri dengan posisi miring diatas simpisis, tangan kanan memegang tali pusat ( pelepasan plasenta )
16 Apabila plasenta lepas ( tali pusat memanjang), pindah klem dalam posisi 5 cm didepan vulva
17
Saat uterus berkontraksi lakukan peregangan tali pusat terkendali dengan lembut, bergerak mengikuti kurva, tangan kiri diatas simpisis, mendorong bagian bawah rahim kearah dorso cranial
18 Saat plasenta sebagian keluar dari vulva pegang plasenta, dan telungkupkan, putar searah jam 19 Setelah plasenta lahir lakukan massage sampai
uterus berkontraksi keras
20 Ajari ibu untuk message uterus untuk mempertahankan kontraksi
21
Memeriksa kelengkapan plasenta ( kotiledon kulit ketuban ), serta bentuk dari plasenta serta ukuran tali pusat
22 Masukkan plasenta pada tempat yang tersedia 23 Memeriksa laserasi jalan lahir
24 Memasukkan alat-alat ke dalam larutan khlorin 0.5% 25 Pasien diposisikan seperti semula ( meluruskan kaki
) dan mengganti pakaian yang bersih
26 Mencuci tangan kedalam larutan khlorin kemudaian melepas sarung tangan dan merendamnya
27 Mencuci tangan dengan air mengalir dan mengeringkan
28 Memberi selamat pada pasien
C. TEKNIK
29 Teruji melaksanakan secara sistematis dan berurutan
30 Teruji menjaga privacy pasien
31 Teruji memperhatikan respon pasien 32 Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu 33 Teruji mendokumentasikan hasil kegiatan
KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 4 : Pemenuhan Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin
Kala IV
1. URAIAN MATERI
Dimulai setelah lahirnya plasneta dan berakhir dua jam setelah itu. Paling kritis karena proses perdarahan yang berlangsung. Masa 1 jam setelah plasenta lahir, observasi intensif karena perdarhan yang terjadi pada masa ini. Pemantauan 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta 30 menit pada jam kedua setelah persalinan, jika kondisi ibu tidak stabil ibu dipantau lebih sering.
7 langkah pemeriksanaan penting yang dilakukan di kala IV a. Kontraksi rahim
Dapat diketahui dengan palpasi. Setelah plasenta lahir dilakukan pemijatan uterus untuk merangsang uterus berkontraksi. Dalam evaluasi uterus yang perlu dilakukan adalah mengobservasi kontraksi dan konsistensi uterus. Kontraksi uterus yang normal adalah pada perabaan fundus uteri akan teraba keras. Jika tidak terjadi kontraksi dalam waktu 15 menit setelah dillakukan pemijatan uterus akan terjadi atonia uteri.
b. Perdarahan
Pengawasan terhadap jumlah perdarahn, warna karena dengan terjadinya perdarahan yang banyak berarti uterus tidak dapat berkontraksi dengan baik, ingat akan bahaya atonia uteri, sisa plasenta atau adanya laserasi jalan lahir.
c. Kandung kencing
Kandung kencing harus kosong, kalau penuh ibu suruh kencing dan kalau tidak bias lakukan kateterisasi. Kandung kemih yang penuh mendorong uterus keatas dan menghalangi uterus sepenuhnya.
d. Luka-luka: jahitannya baik/tidak, ada perdarahan/tidak
Evaluasi laserasi dan perdarahan aktif pada perineum dan vagina. Nilai perluasan laserasi perineum. Derajat laserasi perineum terbagi 4 derajad, tingkatan luka tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
e. Uri dan selaput ketuban harus lengkap
Keadaan umum ibu: tensi, nadi, pernapasan, dan rasa sakit
1) Keadaan umum ibu pantau setiap 15 menit pada jam pertama setelah persalinan dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan jika kondisi itu tidak stabil pantau lebih sering, tanyakan apakah ibu membutuhkan minum, tnayakan apakah ibu ingin memegang bayinya.
2) Pemeriksaan tanda vital
3) Kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri. Lakukan pemeriksaan fundus : (1) 2-3 kali dalam 10 menit (2) setiap 15 menit pada jam pertama setelah persalinan (3) setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan
Asuhan Sayang Ibu yang dapat diberikan pada ibu bersalin kala IV adalah:
1. Memastikan tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan dalam keadaan normal.
3. Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang cara menilai kontraksi dan melakukan massase uterus.
4. Menyelesaikan asuhan awal bagi bayi baru lahir.
5. Mengajarkan ibu dan keluarganya ttg tanda-tanda bahaya post partum sepertiperdarahan, demam, bau busuk dari vagina, pusing, lemas, penyulit dalam menyusui bayinya dan terjadi kontraksi hebat.
6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi. 7. Pendampingan pada ibu selama kala IV 8. Nutrisi dan dukungan emosional.
2. PETUNJUK PRAKTIKUM
a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan prosedur
b. Lakukan prosedur pelaksanaan asuhan bersalin pada kala IV
3. PROSEDUR PELAKSANAAN Penilaian:
0 Jika tidak dilakukan
1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar
4. PENATALAKSANAAN ASUHAN BERSALIN PADA KALA IV a. Alat dan bahan
1. Termometer 2. Tensimeter 3. Jam bersecond 4. Handscoen 5. Lembar partograf
b. Prosedur pelaksanaan asuhan persalinan kala II
No Penilaian Keterangan
1 Fundus dan
kontraksiuterus
Rangsangan taktil uterus dilakukan untuk merangsang terjadinya kontraksi uterus yang baik. Dalam hal ini sangat penting
diperhatikan tingginya fundus uteri dan kontraksiuterus.
2 Pengeluaran
pervaginam
Pendarahan: Untuk mengetahui apakah jumlah pendarahan yang terjadi normal atau tidak. Batas normal pendarahan adalah 100-300 ml.
Lokhea: Jika kontraksi uterus kuat, maka lokea tidak lebih dari saat haid.
3 Plasenta dan
selaput ketuban
Periksa kelengkapannya untuk memastikan ada tidaknya bagian yang tersisa
dalamuterus.
4 Kandung
kencing
Yakinkan bahwa kandung kencing kosong. Hal ini untuk membantu involusio uteri
5 Perineum Periksa ada tidaknya luka / robekan pada perineum dan vagina.
6 Kondisi ibu Periksa vital sign, asupan makan dan minum.
7 Kondisi bayi
baru lahir
Apakah bernafas dengan baik? Apakah bayi merasa hangat? Bagaimana pemberian ASI? Penilaian Klinik Kala IV