• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembar Informasi Fasilitasi Penetapan Prioritas

Usulan Sarana dan Prasarana

Desa

A. Pemilihan Kegiatan yang Diusulkan Desa

PD-TI dan PD-P mengikuti proses pembahasan kebutuhan desa yang dilakukan melalui kegiatan urun rembug, dan sebagainya. Peran dalam pertemuan ini adalah untuk menjaga unsur pemberdayaan masyarakat, yaitu transparansi, partisipasi, dan sepihakan kepada orang dalam posisi lemah. Bila proses tidak sesuai, harus diluruskan secara persuasif atau dengan mengikuti aturan yang ada (misalnya partisipasi minimal dan tingkat kehadiran perempuan). Selain itu, PD-TI dan PD-P menjadi narasumber tentang aturannya program. PD-TI dan PD-P akan menghadiri banyak acara seperti ini karena jumlah acara sangat banyak, tetapi Kader Teknik tidak boleh lupa bahwa tugas utamanya adalah peningkatan kemandirian teknis. Sebagai narasumber teknis, Kader Teknik juga akan memberi masukan-masukan tentang persyaratan prasarana, manfaat dari prasarana, dan sebagainya.

Proses pembahasan kebutuhan desa termasuk pembahasan visi masa depan desa. Masyarakat akan membahas kebutuhan dan keinginan jangka panjang, dan kemudian menyusun rencana jangka menengah dan jangka panjang. Kader Teknik menjaga aturan acara ini, yaitu untuk menjamin bahwa semua masyarakat diberi kesempatan untuk mengutarakan aspirasi dan visinya. Kader Teknik juga merupakan narasumber masyarakat dalam hal-hal teknis. Bila Kader Teknik tidak menjaga proses dan prinsip, risiko cukup besar bahwa proses ini dapat didominasi oleh aparat atau kaum elit desa.

B. Verifikasi kelayakan teknis

Belum tentu prasarana yang diinginkan oleh desa layak untuk dibangun. Ada banyak alasan mengapa prasarana tidak layak, antara lain:

 Debit air tidak cukup sebagai sumber air bersih atau air irigasi.

 Tanjakan jalan terlalu tajam

 Terjadi pengorbanan lahan yang tidak disetujui pemiliknya

 Fondasi jembatan terlalu lemah

 Biaya konstruksi melebihi batas maksimal

 Panjang jembatan beton lebih dari batas maksimal

 Jalan akan dibuat baru, tetapi ingin langsung diaspal

 Peletakan MCK akan merusak air tanah

 Kualitas air bersih tidak layak untuk dipakai

 Belum mendapat izin untuk lokasi yang perlu perizinan

Kelihatan dari contoh di atas, hampir semua masalah dapat diperiksa sebelum usulan disetujui, dan sebagian dapat diperbaiki agar dapat mengusulkan kegiatan yang lebih layak. Demi efisiensi pekerjaan teknik dan peningkatan keterampilan masyarakat, pemeriksaan ini dilaksanakan atas semua usulan kegiatan teknis yang diajukan oleh desa, melalui proses verifikasi teknis. (Ada pula proses verifikasi usulan nonteknis yang sejajar dengan verifikasi teknis, oleh tim yang sama—hanya menambah anggota dengan spesialisasi yang berbeda).

Tim verifikasi adalah sejumlah orang yang akan memeriksa semua kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat di satu kecamatan. Jumlah orang dan keahlian tergantung pada apa yang diusulkan oleh desa. Para PENDAMPING diberi tugas untuk mengidentifikasi tim verifikasi, dengan mengutamakan orang yang berasal dari desa yang bersangkutan, bila ada. Anggota lain dapat diambil oleh orang lain yang memiliki keahlian, sanggup bekerja sebagai anggota tim verifikasi, dan mempunyai waktu yang cukup. TA Kab. akan menyetujui calon tim menurut usulan desa dan jenis kegiatan yang diusulkan.

Tim verifikasi diberi pelatihan pratugas selama satu dua hari oleh PENDAMPING. Pelatihan mengutamakan peran tim verifikasi dan kriteria seleksi, dengan menjelaskan pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan lapangan oleh tim. Dijelaskan pula hasil dari pekerjaan tim verifikasi.

C. Desain dan Rencana Anggaran Biaya

Menurut pandangan banyak orang, produk utama dari Kader Teknik adalah gambar desain serta perhitungan kebutuhan bahan, tenaga, peralatan, dan biaya. Tetapi kebutuhan untuk program pemberdayaan masyarakat tidak sama dengan kebutuhan di pekerjaan yang diborongkan kepada kontraktor atau perusahaan swasta. Yang dibuat hanya sesuai dengan kebutuhan saja.

Gambar desain yang dibutuhkan adalah gambar yang dapat dipegang oleh masyarakat sebagai dasar konstruksi dan gambar yang merupakan dasar perhitungan volume. Gambar sendiri boleh merupakan sketsa—tidak perlu gambar yang dihasilkan dengan menggunakan program CAD di komputer. Akan tetapi gambar tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

(a) Mudah dibaca dan dimengerti (b) Spesifikasi teknis lengkap dan jelas

(c) Dimensi lengkap dan jelas (d) Lokasi semua bagian desain jelas (e) Dilengkapi gambar detail

(f) Konsekuen dengan volume bahan

(g) Lengkap dengan take-off sheet yang diperlukan

 Dasar perhitungan volume pekerjaan tanah dan profil

 Khusus jalan, lengkap dengan SAP, VAP, dan MAP

 Perhitungan kekuatan dan stabilitas

Dasar perhitungan volume bahan yang lain, termasuk faktor loss

Tidak ada banyak standar teknis khusus untuk program pemberdayaan masyarakat. Ada standar produktivitas, tetapi boleh menggunakan angka lain bila dianggap lebih sesuai. Boleh menggunakan desain standar dari Pekerjaan Umum bila belum mempunyai cara yang lain. Yang penting adalah perhitungan dan standar yang wajar, aman dipakai, relevan untuk pekerjaan langsung oleh masyarakat, dan memenuhi kaidah teknis. Masalah kekuatan gelagar jembatan, kekuatan fondasi, stabilitas tembok, besarnya saluran drainase atau irigasi, kebutuhan air, kekuatan beton bertulang, banyaknya tulangan besi, besarnya pipa air, besarnya gorong-gorong, dan lain sebagainya menggunakan rumus dari ilmu sipil teknis. Untuk sebagian disiapkan panduan teknis dari program atau dari program lain sejenis, atau dapat diambil dari buku referensi Pekerjaan Umum atau umum. Tersedia banyak desain yang dapat digunakan sebagai contoh atau referensi, termasuk yang diberikan pada saat pelatihan. TAPM tingkat Kabupaten/Kota. atau teman-teman spesialis juga merupakan narasumber untuk hal-hal seperti ini.

Rencana anggaran biaya disiapkan dengan menggunakan blangko standar. Volume yang digunakan untuk setiap RAB harus berdasarkan gambar desain dan

take-off sheet yang disiapkan, dan sudah termasuk faktor loss yang wajar. Harga satuan

didasarkan hasil survei harga yang dilakukan oleh tim desa. Satu kegiatan bisa terdiri dari beberapa RAB untuk memudahkan pertanggungjawaban, misalnya ada RAB untuk jalan, RAB untuk tembok penahan tanah, RAB untuk tiap ukuran atau jenis gorong-gorong. Pada RAB harus jelas porsi yang akan menggunakan dana atau bahan sumbangan dari masyarakat supaya jelas dan tidak ada duplikasi.

Pekerjaan prasarana dilakukan secara padat karya, dengan menggunakan sistem pembayaran tenaga kerja secara harian atau secara upah borong. Tetapi ada sebagian pekerjaan yang mungkin diborongkan, terutama bila menggunakan alat berat seperti

bulldozer, excavator, mesin pengebor sumur dalam, dan mesin gilas. Kecuali untuk

mesin gilas untuk pemadatan permukaan jalan atau molen untuk mengadukan beton, penggunaan alat berat harus dengan mengisi format penggunaan alat berat. Hal ini untuk menjamin bahwa pekerjaan tersebut wajar untuk dikerjakan oleh mesin, dengan analisis kebutuhan waktu. Pengisian ini dibebankan kepada Kader Teknik dan diajukan untuk diketahui TAPM di tingkat Kabupaten/Kota, tetapi tidak perlu disetujui terlebih dahulu. Perhitungan untuk mesin gilas dan molen dicantumkan di take-off sheet, tetapi tidak perlu menggunakan format alat berat. Penggunaan mesin gilas dan molen selalu

dianggap wajar demi kualitas prasarana, dan metode padat karya jelas kalah kualitasnya.

Salah satu isu dalam pembangunan prasarana di desa adalah dampak terhadap lingkungan alam atau lingkungan hidup. Prasarana yang tidak didesain dan dilaksanakan dengan hati-hati bisa saja menimbulkan dampak lingkungan negatif yang cukup berarti. Orang yang membuat desain harus mampu mengantisipasi masalah dampak lingkungan. Untuk mendorong ini, disediakan format untuk melaporkan empat macam dampak negatif yang dianggap bisa muncul di lapangan. Dua masalah adalah masalah yang dianggap paling serius dampaknya, walaupun cukup tipis kemungkinan terjadi. Dua masalah lain adalah masalah yang hampir pasti akan timbul, walaupun dampaknya tidak serius. Untuk keempat masalah tersebut, perancang desain harus mencantumkan upaya yang akan digunakan untuk mencegah dampak negatif atau untuk mengecilkan dampaknya. Dokumen ini diperiksa sebagai bagian dari desain, dan dapat diperiksa di lapangan untuk menjamin bahwa tindakan yang direkomendasi memang dilaksanakan.

Di atas disebutkan bahwa rata-rata orang melihat Kader Teknik sebagai perancang desain, tetapi walaupun sering betul, diharapkan orang desa akan mampu membuat desain sesuai dengan kemampuannya. Dari awal, porsi yang dapat dikerjakan oleh masyarakat akan dikerjakan oleh masyarakat, dan semakin lama semakin besar porsinya. Ini adalah salah satu tujuan program pemberdayaan yang betul-betul mempunyai manfaat jangka panjang bagi desa. Pelatihan masyarakat agar mampu mendesain adalah kegiatan wajib bagi PD-TI dan PD-P.

Dokumen terkait