• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN KETERBATASAN PENELITIAN,

Lampiran 5. Lembar Materi Bahan Ajar

Lembar Materi Bahan Ajar

MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional? Setiap negara di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang perlu melakukan kerja sama. Tidak ada negara yang mampu memenuhi kebutuhannya tanpa melakukan hubungan dengan negara lain. Negara maju sekalipun tetap menjalin hubungan dagang yang saling menguntungkan dalam pertukaran barang daan jasa dengan negara lain yang terjalin dalam perdagangan internasional. Mengapa setiap negara melakukan perdagangan internasional? Karena dengan melakukan perdagangan internasional banyak keuntungan yang diperoleh meskipun ada juga kerugian yang akan didapat. Nah, untuk lebih memahami mengenai semua hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional, kalian dapat menyimak menyimak definisi dan manfaat dari perdagangan internasionla di bawah ini.

1. Pengertian Perdagangan Internasional

Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya negara. Setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya agar dapat hidup makmur dan sejahtera. Kerja sama dalam bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap negara. Hal ini disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya.Selain itu, juga disebabkan adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk, pengetahuan, dan teknologi.Alasan-alasan inilah yang menyebabkan munculnya perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan.

Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara maju saja, namun juga negara berkembang.Perdagangan internasional ini dilakukan melalui kegiatan ekspor impor.Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri.Adapun impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju

akanmemperoleh bahan-bahan baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus dapat menjual produknya ke negara-negara berkembang. Sementara itu, negara berkembang dapat mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga memperoleh devisa. Negara berkembang juga membutuhkan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal yang dapat diperoleh dari negara-negara maju. Devisa dan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal ini dapat digunakan negara berkembang untuk memajukan perekonomian dalam negerinya. perdagangan internasional yaitu perdagangan antar negara yang meliputi ekspor suatu negara ke luar negri dan impor dari luar negri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian perdagangan internasional adalah proses tukar- menukar yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan negara lain yang didasarkan atas kehendak suka rela dari masing- masing pihak.

Perdagangan internasional berbeda dengan perdagangan dalam negri.Selain dari cakupan wilayahnya, kegiatan- kegiatan yang dilakukan pada perdagangan internasioanl juga berbeda dengan perdagangan dalam negri.Perbedaan-perbedaan antara kedua perdagangan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

2. Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara.Tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan internasional.Mereka yang melakukan perdagangan internasional, sudah tentu merasakan manfaatnya.Berikut ini beberapa manfaat dari perdagangan internasional.

a. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara

Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di antara negara-negara yang mengadakan perdagangan.Hubungan ini apabila terjalin dengan baik dapat meningkatkan hubungan persahabatan di antara negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling membantu bila mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan

b. Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi

Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang masih kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan mengimpor barang dari negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi.Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi

c. Mendorong Kegiatan Produksi Barang Secara Maksimal

Salah satu tujuan negara melakukan perdagangan internasional yaitu untuk memeperluas pasar di luar negri. Semakin luasnya pasar di luar negeri dapat mendorong peningkatan produksi barang di dalam negeri. Dengan demikian akan mendorong para pengusaha untuk menghasilkan barang produksi secara besar- besaran.

d. Menyerap Tenaga Kerja

Barang-barang yang diproduksi untuk ekspor dalam jumlah besar akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang banyak seperti pengolahan barang tambang, pertanian, perkebunanan, dan lain- lain. Oleh karena itu perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja bagi

masyarakat luas.Semakin luasnya kesempatan kerja maka pengangguran dapat dikurangi.

e. Perbaikan Mutu Konsumsi

Dengan perdagangan internasional akan membantu konsumen untuk memiliki barang- barang berkualitas baik karena banyak barang- barang yang bermutu baik, belum bisa dihasilkan oleh Indonesia.

f. Perkembangan Teknologi

Dalam pengoprasiannya dan pemanfaatannya barang- barang impor dari luar negri perlu diberikan petunjuk mengenai penggunaan alat tersebut. Selain itu perlu adanya bimbingan pada konsumen cara penggunaannya. Seperti membuka jaringan internet lewat komputer. Hal ini akan berdampak pada peningkatan pengetahuan tentang teknologi dan perkembangannya. g. Efisiensi

Setiap negara dapat mengefisiensikan sumber daya ekonomi yang dimiliki dengan tidak harus memproduksi semua kebutuahannya, tetapi hanya memproduksi apa yang bisa diproduksi secara efisien oleh negara tersebut.

h. Ahli Teknologi

Tiap negara berusaha untuk meningkatkan kemajuan teknologi produksinya, terutama untuk negara- negara yang mengkhususkan menghasilkan barang tertentu. Negara tersebut akan terus berusaha meningkatkan produktivitasnya agar tetap unggul dari negara lain.

MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Sebelum membaca materi yang tertera di bawah, silakan dijawab terlebih dahulu pertanyaan berikut ini : (Diskusikan dalam kelompok!)

Sebutkan barang-barang di sekitarmu yang merupakan buatan luar negeri! Mengapa kita mengimpor barang tersebut?

Mungkinkah kita membuat sendiri?

Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasioanal

Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal berikut

a. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA) yang Dimiliki

Tidak semua negara memiliki SDA yang sama. Jarang sekali negara yang mempunyai SDA yang lengkap atau serba ada. Kekurangannya memerlukan kerja sama dengan negara lainnya. Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki.Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut. b. Memperluas Pasar

Suatu negara yang banyak menghasilkan produk tertentu, memerlukan pasar yang lebih luas.Untuk dilakukan ekspor ke luar negeri.

c. Kekurangan Produk Dalam Negeri

Indonesia mengimpor alat transportasi darat, laut, dan udara.Demikian pula komputer, printer, dan persenjataan modern, dibeli dari luar negeri. Melalui kerja sama dengan luar negeri secara bertahap Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

d. Barang Di Luar Negri Lebih Murah

Tidak selamanya suatu negara berdagang hanya karena mereka tidak mampu memproduksi barang tersebut. Terkadang negara tersebut mampu memproduksi suatu barang, tetapi mereka tetap mengimpor karena harga

barang itu menjadi lebih murah. Jika mereka harus memproduksi sendiri, biayanyanya akan lebih besar daripada mengimpornya dari luar negeri.

e. Memenuhi Kebutuhan Dunia

Meskipun beberapa negara dapat memproduksi barang yang sama dengan tingkat harga yang sama pula, perdagangan internasional tetap dibutuhkan. Melalui perdgangan, negara- negara tersebut dapat menjualnya ke pasar dunia dan memperoleh keuntungan besar karena adanya produksi secara massal. f. Teknologi Eknologi

Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda sehingga barang yang dihasilkan juga berbeda.Perbedaan- perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukarang barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin- mesin atau alat- alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.

g. Perbedaan Selera

Setiap negara dalam memproduksi barang- barang, kemungkinan mempunyai kesamaan.Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang berbeda.Hal ini mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan sama sama menghasilkan barang- barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang- barang elektronik, sedangkan orang Korea Selatan lebih baik mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara akan terpenuhi.

MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)

Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith (1776) dalam bukunya The Wealth of Nation.Adam Smith menganjurkan perdagangan bebas sebagai kebijakan yang mampu mendorong kemakmuran suatu negara.Dalam perdagangan bebas, setiap negara dapat menspesialisasikan diri dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan mutlak/absolut dan mengimpor komoditi yang memperoleh kerugian mutlak.Dengan spesialisasi, masing-masing negara dapat meningkatkan pertambahan produksi dunia yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama melalui perdagangan internasional. Jadi melalui perdagangan internasional yang berdasarkan keunggulan mutlak, masing-masing negara yang terlibat dalam perdagangan akan memperoleh keuntungan yang serentak melalui spesialisasi, bukan dari pengorbanan negara lain. Contoh: Indonesia dan India memproduksi dua jenis komoditi yaitu pakaian dan tas dengan asumsi (anggapan) masing-masing negara menggunakan 100 tenaga kerja untuk memproduksi kedua komoditi tersebut. 50 tenaga kerja untuk memproduksi pakaian dan 50 tenaga kerja untuk memproduksi tas. Hasil total produksi kedua negara tersebut yaitu:

pakaian tas

Indonesia 40 20

India 20 30

Output 60 50

Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dibandingkan dengan India, karena 50 tenaga kerja di Indonesia mampu memproduksi 40 tenaga kerja dan India hanya bisa memproduksi 20 unit. Sedangkan India memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi tas karena India bisa membuat 30 tas, Indonesia hanya 20 tas. Jadi Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dan India

memiliki keunggulan mutlak dalam produksi tas. Apabila Indonesia dan India melakukan spesialisasi produksi, hasilnya akan sebagai berikut.

pakaian tas

Indonesia 80 0

India 0 60

Output 80 60

Dengan melakukan spesialisasi hasil produksi semakin meningkat.Karena Indonesia dan India memindahkan tenaga kerja dalam produksi komoditi yang menjadi spesialisasi. Sebelum spesialisasi, jumlah produksi sebanyak 60 unit pakain dan 40 unit tas. Tetapi setelah spesialisasi, jumlah produksi meningkat menjadi 80 unit pakaian dan 60 unit tas. Jadi keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara dapat menghasilkan komoditi-komoditi tertentu dengan lebih efisien, dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.

MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)

David Ricardo memperkenalkan konsep comparative advantage (keunggulan komparatif) dalam bukunya Principles of Economics and Taxation (1817).Dalam buku itu Ricardo menyatakan bahwa keuntungan perdagangan internasional sebenarnya bukan pada keunggulan mutlak, melainkan dari keunggulan kompaeartif. Meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan apa pun dalam produksiny dua komoditas dibanding negara lain, perdagangan yng saling menguntungkan masih dapat berlangsung jika negara tersebut berspesialisasi pada produk yang memiliki biaya oportunitas paling rendah dibanding produk lain. Perhatikan contoh berikut ini.

Kita asumsikan Jepang dan Amerika Serikat memproduksi dua benda yang sama, yaitu motor dan mobil. Setiap negara kita asumsikan hanya memiliki 100 pekerja.50 pekerja memproduksi motor dan 50 pekerja memproduksi mobil.

Negara Mobil Motor Rasio tukar dalam negeri

Jepang 100 400 1 : 4

Amerika Serikat 80 160 1 : 2

Total Output 180 560

Keterangan :

Biaya oportunitas membuat mobil di Jepang adalah 400/100 = 4 motor Biaya oportunitas membuat motor di Jepang adalah 100/400 = 0.25 mobil Biaya oportunitas membuat mobil di Amerika Serikat adalah 160/80 = 2 motor Biaya oportunitas membuat motor di Amerika Serikat adalah 80/160 = 0,5 mobil

Dari tabel diatas Jepang memiliki keunggulan mutlak di kedua jenis barang.Meskipun demikian, di Jepang, mereka harus melepaskan 4 buah motor untuk membuat 1 buah mobil.Sebaliknya, Amerika Serikat harus melepaskan 2 motor untuk menciptakan 1 mobil. Jadi, meskipun Amerika Serikat kurang efisien dibanding Jepang dalam membuat mobil, tetapi relatif lebih baik dalam

memproduksi mobil dibanding dengan Jepang karena biaya yang dikeluarkan Amerika Serikat lebih rendah dibanding dengan biaya yang harus dikeluarkan Jepang.

Amerika Serikat akan berkosentrasi dalam pembuatan mobi; maka dapat mengekspor mobil dan mengimpor motor. Sebaliknya, Jepang lebih baik berkosentrasi pada pembuatan motor.Kedua negara demikian dapat memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan.

Dari contoh diatas meskipun suatu negara mempunyai semua keunggulan dari negara lain, kedua negara ini tetap dapat melakukan perdagangan internasional karena perbedaan keunggulan komparatif dapat juga memberikan keuntungan.

MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasioanl merupakan suatu tidakan yang diambil untuk mengantisipasi permasalahan- permasalahan yang mungkin timbul dalam perdgangan internasional. Tujuannya antara lain untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional, meningkatkan ekspor dan pembangunan ekonomi. Disamping itu kebijakan perdagangan internasional juga bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri, menjaga keseimbangan neraca pembayaran, dan meningkatkan lapangan pekerjaan.Kebijakan ini dapat dilakukan dalam bidang impor atau ekspor.

a. Kebijakan di bidang impor 1) Tarif

Tarif yang dikenakan terhadap barang impor bisa menjadi sumber pemasukan negara. Tarif atau bea masuk dikenakan pada barang-barang impor. Apabila bea masuk tinggi maka harga barang dipasaran juga akan naik, begitujuga sebaliknya. Bea masuk ini merupakan sarana yang dibutuhkan oleh pemerintah, dengan tujuan bukan hanya untuk mendapatkan devisa atau pembatasan barang impor saja, melainkan untuk melindungi peroduk dalam negeri dari sainganya peroduk luar negeri. Tindakan pemerintah ini disebut proteksiPengenaan biaya masuk terhadap barang impor memang sangat selektif yang dijalankan oleh pemerintah. Untuk barang jadi pengenaan pajak lebih tinggi daripada bahan baku. Akibat daripada pemugutan bea masuk adalah:

- Harga barang impor naik

- Barang buatan dalam negeri mampu bersaing dengan barang buatan luar.

Jenis-jenis tarif:

a. Tarif tunggal (Singel Colum Tarif)

Tarif yang berlaku bagi impor komuditi dari negara apapun tanpa terkecuali.

b. Tarif Umum/Konversional

Merupakan tarif yang besaranya ditentukan antara negara yang satu dengan negara yang lain.

c. Tarif Freferensi

Merupakan tarif GATT ( General Agerement on Tariff and Trade ) yang persentasinya diturunkan, bahkan untu beberapa komuditi sampai bisa menjadi 0% dikarenakan adanya hubungan kusus diantara yang saling mengimport.

2) Subsidi

Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan cara memberikan bantuan sejumlah uang untuk tiap unit barang yang dihasilkan produsen dalam negeri. Tujuanya agar produsen dalam negeri dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih murah dengan mutu yang sama dengan barang impor.tujuan pemeerintah memberikn subsidi untuk melindungi para produsen dalam negri agar harga- harga barang hasil produksinya dapat bersaing

3) Kuota

Adalah pembatasan terhadap barang-barang impor.Kebijakan pemerintah dalam membatasi jumlah barang impor untuk perioade tertentu.Pembatasan disini diberikan pada barang-barang tertentu seperti mobil mewah, dan barang-barang mewah lainya yang tidak begitu perlu.

4) Larangan impor

Merupakan kebijakan yang ditetepka oeh pemerintah dimana hasil produksi luar negeri sama sekali tidak bolehmasuk kedalam negeri, atau terhadap barang-barang tertentu.Llarangan impor dikenakan demi keamanan karena berbahaya bagi masyarakat, alasan kesehatan, dan penghematan.

Tujuanya adalah:

a. melindungi produsan dalam negeri b. menghemat devisa

5) Diskriminasi harga

Kebijakan pemerintah dalam menentukan harga barang barang- barang impor. Deskriminasi harga Merupakan menjual barang yang sama dengan harga yang berbeda pada tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda pula.

Tujuanya:

a. menguasai pasar luarnegeri b. melindungi produksi dalam negeri c. menambah devisa Negara

Yang dimagsud melindungi produksi dalam negeri adalahmenghabiskan setok barang yang tertumpuk di gudang.

b. Kebijakan di bidang ekspor 1) Subsidi

Pemerintah memeberikan subsidi kepada para pengusaha yang melakukan ekspor untuk barang produksi

2) Dumping

Menetapkan harga jual barang di dalam negri jauh lebih mahal daripada harga jual luar negri dengan tujuan untuk memperluas pasar ekspor

3) Perdagangan bebas

Dapat memrangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dengan menambah jumlah investasi

4) Larangan ekspor

Untuk melindungi pelestarian hutan, mencegah ilegal loging dan melindungi produsen dalam negri

5) Premi

Premi adalah suatu kebijkan yang diambil oleh pemerintah dengan memberikan tambahan dana pada produsen dalam negeri yang berhasil mencapai target produksi tertentu yang telah ditetapkan.

Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor barang- barang siap pakai diberi premi karena usaha mereka meningkatkan devisa dan mengurangi pengangguran.

Dokumen terkait