• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam siklus II terdapat perubahan-perubahan yaitu siswa sudah banyak yang paham dengan materi yang diberikan karena mereka sudah mendapat dasarnya pada pertemuan sebelumnya. Siswa sudah banyak yang mampu merangkai konsep tentang komunikasi. Siswa sudah merasa berani untuk bertanya jika merasa kurang mengerti. Dalam siklus II ini diskusi yang dilakukan siswa dan tingkat kerjasama siswa sudah baik, hal ini tampak pada kesungguhan semua siswa dalam mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru pada kelompoknya masing-masing. Intensitas komunikasi siswa antar anggota sudah baik. Siswa sangat peduli dan memperhatikan dalam mengikuti pembelajaran dengan metode kontekstual.

Hasil observasi aktivitas siswa dengan metode kontekstual pada siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.25

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Berdasarkan tabel 4.25 menunjukan hasil observasi siswa pada siklus II, terlihat bahwa sebanyak 1 siswa (1,2%) termasuk dalam kategori sangat baik, 32 siswa (75,0%) termasuk dalam kategori baik, dan 10 siswa (23,8%) termasuk dalam kategori cukup.

Adapun deskripsi per indikator pada siklus 2 untuk lembar pengamatan aktivitas siswa pada observer1 adalah sebagai berikut: a. Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

Rata-rata Kategori

Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase

43 – 50 Sangat Baik 1 1.2%

35 – 42 Baik 32 75.0%

27 – 34 Cukup 10 23.8%

19 – 26 Kurang 0 0.0%

Indikator perhatian siswa terhadap materi terdiri 5 kriteria, dengan interval skor tertinggi 5 dan interval skor terendah 1. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian besar perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan terbilang baik. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.26

Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 9.5%

4 Baik 18 42.9%

3 Cukup 16 38.1%

2 Kurang 4 9.5%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel di atas menunjukkan tentang perhatian siswa terhadap materi yaitu terdapat 4 siswa (9,5%) tingkat perhatian siswa sangat baik, 18 siswa (42,9%) tingkat tingkat perhatian siswa baik, 16 siswa (38,1%) termasuk kategori cukup, dan 4 siswa (9,5%) termasuk dalam kategori kurang.

b. Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan.

Menemukan dan menerapkan ide mengenai materi pelajaran merupakan salah satu factor penting dalam proses pembelajaran CTL. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan masih dalam kategori kurang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.27

Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 18 42.9%

3 Cukup 15 35.7%

2 Kurang 3 7.1%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel di atas menunjukkan tentang keaktifan siswa dalam menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan yaitu terdapat 6 siswa (14,3%) dalam kategori sangat baik, 18 siswa (42,9%) dalam kategori baik, 15 siswa (35,7%) termasuk kategori cukup, dasn 3 siswa (7,1%) termasuk dalam kategori kurang.

c. Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.28

Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 10 23.8%

4 Baik 24 57.1%

3 Cukup 8 19.0%

2 Kurang 0 0.0%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok yaitu terdapat 10 siswa (23,8%) dalam kategori sangat baik, 24 siswa (57,1%) dalam kategori baik, dan 8 siswa (19,0%) termasuk kategori cukup.

d. Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.29

Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 21 50.0%

3 Cukup 10 23.8%

2 Kurang 6 14.3%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi yaitu terdapat 5 siswa (11,9%) dalam kategori sangat baik, 21 siswa (50,0%) dalam kategori baik, 10 siswa (23,8%) termasuk kategori cukup, dan 6 siswa (14,3%) termasuk dalam kategori kurang

e. Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok Keberhasilan suatu diskusi dalam kelompok ditentukan dengan adanya kerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui kerjasama siswa dalam menjalankan diskusi kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.30

Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 12 28.6%

4 Baik 19 45.2%

3 Cukup 8 19.0%

2 Kurang 3 7.1%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok yaitu terdapat 12 siswa (28,6%) dalam kategori sangat baik, 19 siswa (45,2%) dalam kategori baik, 8 siswa (19,0%) termasuk kategori cukup, dan 3 siswa (7,1%) termasuk dalam kategori kurang.

f. Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui siswa yang mau mendengarkan pendapat orang lain saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.31

Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 3 7.1%

4 Baik 22 52.4%

3 Cukup 12 28.6%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman diskusi dalam kelompok yaitu terdapat 3 siswa (7,1%) dalam kategori sangat baik, 22 siswa (52,4%) dalam kategori baik, 12 siswa (28,6%) termasuk kategori cukup, dan 5 siswa (11,9%) termasuk dalam kategori kurang.

g. Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan sisawa dalam menjawab pertanyaan dari teman masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.32

Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 18 42.9%

3 Cukup 12 28.6%

2 Kurang 7 16.7%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari teman yaitu terdapat 5 siswa (11,9%) dalam kategori sangat baik, 18 siswa (42,9%) dalam kategori baik, 12 siswa (28,6%) termasuk kategori cukup, 7 siswa (16,7%) termasuk dalam kategori kurang.

h. Siswa melakukan presentasi di depan kelas

Keaktifan siswa saat melakukan presentasi di depan kelas masih dalam kategori baik. hal ini diketahui dari hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.33

Siswa melakukan presentasi di depan kelas

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 9.5%

4 Baik 19 45.2%

3 Cukup 11 26.2%

2 Kurang 8 19.0%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa keaktifan siswa dalam melakukan presentasi di depan kelas menunjukkan 4 siswa (9,5%) dalam kategori sangat baik, 19 siswa (45,2%) dalam kategori baik, 11 siswa (26,2%) termasuk kategori cukup dan dalam kategori kurang terdapat 8 siswa (19,0%).

i. Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas individu tepat waktu masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.34

Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 23 54.8%

3 Cukup 8 19.0%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas individu dengan tepat waktu menunjukkan 6 siswa (14,3%) dalam kategori sangat baik, 23 siswa (54,8%) dalam kategori baik, 8 siswa (19,0%) termasuk kategori cukup dan dalam kategori kurang terdapat 5 siswa (11,9%).

j. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.35

Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 16 38.1%

3 Cukup 14 33.3%

2 Kurang 6 14.3%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel di atas menukjukkan bahwa dalam kategori sangat baik terdapat 6 siswa (14,3%), kategori baik menunjukkan 16 siswa (38,1%), kategori cukup sebanyak 14 siswa (33,3%), kategori kurang sebanyak 6 siswa (14,3%).

Adapun deskripsi per indikator untuk lembar pengamatan aktivitas siswa pada observer2 adalah sebagai berikut:

a. Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

Indikator perhatian siswa terhadap materi terdiri 5 kriteria, dengan interval skor tertinggi 5 dan interval skor terendah 1. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian besar perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan terbilang baik. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.36

Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 19 45.2%

3 Cukup 14 33.3%

2 Kurang 3 7.1%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel di atas menunjukkan tentang perhatian siswa terhadap materi yaitu terdapat 6 siswa (14,3%) tingkat perhatian siswa sangat baik, 19 siswa (45,2%) tingkat perhatian siswa baik, 14 siswa (33,3%) termasuk kategori cukup, dan 3 siswa (7,1%) termasuk dalam kategori kurang.

b. Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan.

Menemukan dan menerapkan ide mengenai materi pelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran CTL. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.37

Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 17 40.5%

3 Cukup 15 35.7%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan yaitu terdapat 5 siswa (11,9%) dalam kategori sangat baik, 17 siswa (40,5%) dalam kategori baik, 15 siswa (35,7%) termasuk kategori cukup, dan 5 siswa (11,9%) termasuk dalam kategori kurang. c. Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.38

Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 7 16.7%

4 Baik 23 54.8%

3 Cukup 10 23.8%

2 Kurang 2 4.8%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok yaitu terdapat 7 siswa (16,7%) dalam kategori sangat baik, 23 siswa (54,8%) dalam kategori baik, 10 siswa (23,8%) termasuk kategori cukup, dan 2 siswa (4,8%) termasuk dalam kategori kurang.

d. Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.39

Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 7 16.7%

4 Baik 16 38.1%

3 Cukup 12 28.6%

2 Kurang 7 16.7%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi yaitu terdapat 7 siswa

(16,7%) dalam kategori sangat baik, 16 siswa (38,1%) dalam kategori baik, 12 siswa (28,6%) termasuk kategori cukup, 7 siswa (16,7%) termasuk dalam kategori kurang.

e. Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok Keberhasilan suatu diskusi dalam kelompok ditentukan dengan adanya kerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui kerjasama siswa dalam menjalankan diskusi kelompok termasuk dalam kategori baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.40

Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 23 54.8%

3 Cukup 14 33.3%

2 Kurang 0 0.0%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok yaitu terdapat 5 siswa (11,9%) dalam kategori sangat baik, 23 siswa (54,8%) dalam kategori baik, dan 14 siswa (33,3%) termasuk kategori cukup.

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui siswa yang mau mendengarkan pendapat orang lain saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.41

Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 9.5%

4 Baik 19 45.2%

3 Cukup 13 31.0%

2 Kurang 6 14.3%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman diskusi dalam kelompok yaitu terdapat 4 siswa (9,5%) dalam kategori sangat baik, 19 siswa (45,2%) dalam kategori baik, 13 siswa (31,0%) termasuk kategori cukup, dan 6 siswa (14,3%) termasuk dalam kategori kurang.

g. Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan sisawa dalam menjawab pertanyaan dari teman masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.42

Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 8 19.0%

4 Baik 19 45.2%

3 Cukup 11 26.2%

2 Kurang 4 9.5%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari teman yaitu terdapat 8 siswa (19,0%) dalam kategori sangat baik, 19 siswa (45,2%) dalam kategori baik, 11 siswa (26,2%) termasuk kategori cukup, dan 4 siswa (9,5%) termasuk dalam kategori kurang.

h. Siswa melakukan presentasi di depan kelas

Keaktifan siswa saat melakukan presentasi di depan kelas masih dalam kategori baik. hal ini diketahui dari hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.43

Siswa melakukan presentasi di depan kelas

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 8 19.0%

4 Baik 21 50.0%

3 Cukup 9 21.4%

2 Kurang 4 9.5%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa keaktifan siswa dalam melakukan presentasi di depan kelas menunjukkan 8 siswa (19,0%)

dalam kategori sangat baik, 21 siswa (50,0%) dalam kategori baik, 9 siswa (21,4%) termasuk kategori cukup, dan dalam kategori kurang terdapat 4 siswa (9,5%).

i. Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas individu tepat waktu masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.44

Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 21 50.0%

3 Cukup 11 26.2%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas individu dengan tepat waktu

menunjukkan 5 siswa (11,9%) dalam kategori sangat baik, 21 siswa (50,0%) dalam kategori baik, 11 siswa (26,2%) termasuk kategori cukup dan dalam kategori kurang terdapat 5 siswa (11,9%). j. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok dalam kategori baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.45

Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 10 23.8%

4 Baik 16 38.1%

3 Cukup 10 23.8%

2 Kurang 6 14.3%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel di atas menukjukkan bahwa dalam kategori sangat baik terdapat 10 siswa (23,8%), kategori baik menunjukkan 16 siswa (38,1%), kategori cukup sebanyak 10 siswa (23,8%), kategori kurang sebanyak 6 siswa (14,3%).

Berdasarkan hasil pengamatann dari observer 1 dan observer 2

dapat diketahui bahwa secara keseluruhan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masuk kedalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pendekatan CTL baik diterapkan dalam pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi.

Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pada saat pembelajaran sudah baik, terlihat keterampilan siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas dari guru mengalami peningkatan. Kemampuan siswa dalam mengevaluasi soal-soal yang diberikan oleh guru sudah cukup terlihat dari banyaknya siswa yang bertanya selama proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa apabila merasa kesulitan maka mereka akan bertanya kepada guru.

Kelancaran siswa mengerjakan tugas sudah cukup baik, hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang berinteraksi dalam berdiskusi dengan teman-temannya. Dalam kerjasama dengan kelompok intensitas komunikasi antar anggota kelompok sudah baik sehingga keruntutan siswa dalam mengikuti pembelajaran kontekstual sudah baik.

2) Data Hasil Tes

Berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 88 dengan ketuntasan klasikal 85,71%. Perbandingan nilai hasil belajar siswa siklus I dan Siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.46

Data Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Siklus II

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat peningkatan pada setiap tahap, baik siklus I, maupun siklus II. Rata-rata nilai siswa sebelum diadakan tindakan sebesar 69,33 kemudian mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 77,71 dan 88,02 pada siklus II. Demikian pula dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan dari 59,52% sebelum dilakukan tindakan menjadi 66,67% pada akhir siklus I dan 85,71% pada akhir siklus II.

3) Hasil observasi Guru

Hasil pengamatan kinerja guru pada siklus II dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan kinerja guru siklus II hasilnya sebagai berikut:

No Hasil tes Data awal Siklus I Siklus II

1. Nilai tertinggi 90 93 96

2. Nilai terendah 50 53 60

3. Rata-rata nilai tes 69,33 77,71 88,02 4. Ketuntasan belajar siswa (%) 59,52% 66,67% 85,71%

Tabel 4.47

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Observer 1

No Aspek yang diamati SK K C B SB

1. Keterampilan guru dalam membuka pelajaran

2. Guru menyampaikan tujuan dan

indikator pembelajaran

3. Kemampuan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran

4.

Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning

5. Kemampuan guru dalam mengelola

waktu

6. Kemampuan guru dalam mengelola

kondisi kelas

7. Guru memberi kesempatan pada

siswa untuk bertanya

8. Kemampuan guru membimbing

siswa dalam mengerjakan tugas

9. Kemampuan guru dalam menjawab

pertanyaan siswa

10. Kemampuan guru dalam menutup

pelajaran

Berdasarkan tabel diatas bahwa kinerja guru dilihat dari: 1) keterampilan guru dalam membuka pelajaran dalam kategori sangat baik, 2) guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran dalam kategori baik, 3) kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam kategori sangat baik, 4) keterampilan guru dalam

menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

dalam kategori baik, 5) kemampuan guru dalam mengelola waktu dalam kategori cukup, 6) kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas dalam kategori cukup, 7) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam kategori cukup, 8) Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dalam kategori baik, 9) Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa dalam kategori baik, dan 10) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kategori baik.

Tabel 4.48

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Observer 2

No Aspek yang diamati SK K C B SB

1. Keterampilan guru dalam membuka

pelajaran

2. Guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran

3. Kemampuan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran

4.

Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning

5. Kemampuan guru dalam mengelola

waktu

6. Kemampuan guru dalam mengelola

kondisi kelas

7. Guru memberi kesempatan pada

siswa untuk bertanya

8. Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas

9. Kemampuan guru dalam menjawab

pertanyaan siswa

10. Kemampuan guru dalam menutup

pelajaran

Berdasarkan tabel diatas bahwa kinerja guru dilihat dari: 1) keterampilan guru dalam membuka pelajaran dalam kategori baik, 2) guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran dalam kategori baik, 3) kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam kategori sangat baik, 4) keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam kategori baik, 5) kemampuan guru dalam mengelola waktu dalam kategori cukup, 6) kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas dalam kategori baik, 7) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam kategori baik, 8) Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dalam kategori sangat baik, 9) Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa dalam kategori sangat baik, dan 10) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kategori cukup.

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus II terdapat perubahan-perubahan antara lain guru sudah mampu berperan aktif dalam pembelajaran kontekstual dengan cara selalu memberi bimbingan kepada kelompok belajar maupun peranannya sebagai narasumber

dalam belajar. Guru juga menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil tersebut kinerja guru dalam mengajar dengan menggunakan metode kontekstual sudah memenuhi kriteria.

4.1.3.4 Refleksi

Gambaran secara umum pelaksanaan siklus II ini sudah baik. Hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut:

1) Suasana kelas saat proses penjelasan dari guru sudah lebih kondusif. 2) Siswa bertambah terampil dan lancar dalam menyampaikan informasi

hasil belajar kepada kelompok maupun kepada guru.

3) Siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik dan dapat berdiskusi dengan baik secara kelompok maupun secara klasikal.

4) Siswa sudah berani menanggapi penjelasan yang diberikan oleh guru. 5) Guru lebih memotivasi siswa terlihat dari peningkatan keaktifan siswa

saat proses pembelajaran.

Berdasarkan tindakan pada siklus II diperoleh analisis data-data yang nyata bahwa setelah pendekatan pembelajaran Contextual Teaching Learning diterapkan secara maksimal maka terlihat secara jelas ada peningkatan hasil belajar yang dicapai.

Secara keseluruhan hasil pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut : 1) Nilai rerata siswa pada tes evaluasi siklus II sebesar 88,02 dengan

ketuntasan klasikal 85,71%

2) Dari segi kognitif, ada 6 siswa yang belum tuntas

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa maka dipaparkan hasil yang dicapai, pada umumnya aktivitas siswa sampai pada siklus kedua ini siswa sudah aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar yang disampaikan guru secara baik dan tertib. Peningkatan prestasi tampak dengan adanya perubahan-perubahan terutama tingkah laku seperti yang tadinya pemalu sekarang sudah mau mengemukakan pendapat, berani bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang belum jelas, menghargai sesama teman. Karena hasil penelitian pada siklus II sudah sesuai dengan harapan, maka tidak dilanjutkan untuk siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Proses pembelajaran akan berlangsung baik apabila terdapat interaksi edukatif antara guru dan siswa. Guru sebagai unsur utama proses pembelajaran berusaha menciptakan kondisi yang kondusif. Dalam proses pembelajaran, guru harus aktif dan memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai materi yang akan disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Keberhasilan pembelajaran dapat diketahui

dari hasil belajar siswa baik dari hasil tes maupun hasil aktivitas belajar siswa.

Sistem pembelajaran menuntut keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan CTL untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi pada siswa kelas X AP 1 SMK PGRI 1 Mejobo Kudus.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh temuan-temuan sebagai berikut:

1. Rata-rata nilai hasil belajar kognitif siswa dari siklus I dan II mengalami peningkatan ketuntasan belajar klasikal yaitu pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 77,71 dengan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 66,67%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 88,02 dengan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 85,71%.

2. Hasil analisis pengamatan aktivitas siswa terhadap proses pembelajaran mengalami peningkatan yaitu, pada siklus I tingkat keaktifan siswa masih ada yang indikator yang termasuk dalam kategori kurang sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL pada siklus 1 belum terlaksana dengan maksimal, sedangkan pada siklus II secara keseluruhan semua indikator yang diamati masuk kedalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan metode pendekatan CTL baik diterapkan dalam pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi.

3. Hasil analisis pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran

Dokumen terkait