1. Tujuan
Tujuan dari pembuatan kertas kertas seni ini untuk menciptakan lembaran kertas seni dan motifnya bisa disesuaikan dengan keinginan serta setiap lembar kertas seni yang di buat dengan manual tidak akan menghasilkan bentuk motif dan corak yang sama persis.
2. Dasar teori
Pembuatan lembaran kertas seni dimulai dari penyiapan bahan baku setelah itu bahan baku di masak dengan bahan kimia. Kemudian dihaluskan dan dicetak dengan menggunakan screen dengan dilengkapin besi pemberat. Motifnya juga dapat bermacam-macam dengan dilakukan pemberian motif yang berbeda pula.
3. Alat dan bahan a. Alat: ? Parang ? Landasan pemotong ? Ember ? Karung ? Timbangan ? Sarung tangan ? Masker ? Bak air ? Selang air ? Dandang stenlis ? Kayu/dayung pengaduk ? Konpor satu set
? Seng tempat peniris ? Serok
? Sepatu but ? Gayung ? Bok besar
? Mesin penggiling kasar (crusher) ? Mesin penggiling halus
? Sekrin ? Rakel
? Meja pencetak
b. Bahan :
? Batang pisang ? Kostik
? Air 4. Prosedur kerja :
a. Perajangan batang pisang dengan ukuran kurang lebih 2-3 cm.
Gambar 26. Pemotongan pelepah pisang
b. Menimbang batang pisang yang sudah di potong-potong sebanyak 5 kg.
c. Kemudian menimbang kostik sebanyak 5 gram.
d. Pengenceran kostik bentuk keripik dalam air 10 liter dan di aduk sanpai terurai.
Gambar 28. Pengenceran kostik
e. Memasukkan bahan baku kedalam dandang perebus beserta air 40 liter dan masukkan 10 liter air yang sudah di campur kostik.
f. Kemudian menyalakan kompor dan melakukan proses perebusan di hitung 1-2 jam dari air sudah mendidih.
g. Bahan baku yang sudah masak selanjutnya di tiriskan.
h. Lalu dimasukkan kedalam karung dan di aliri air secara terus-menerus dan di injak-injak untuk mengeluarkan kostik pada bahan baku.
Gambar 30. Proses pencucian
i. Kemudian pelepah pisang yang sudah di cuci dilakukan penggilingan kasar.
j. Lalu menjadi pulp dan di cuci dengan air bersih.
k. Selanjutnya pulp di peras dan di masukkan kedalam bok besar. l. Kemudian pulp di lakukan penggilingan halus.
Gambar 32. Proses penggilingan halus
m. Pencetakan lembaran kertas ,mengisi bak percetakan dengan air hingga ketinggian air merendam setengah bingkai penebal setelah dibaringkan diatas screen.
n. Tuang pulp perlahan-lahan diatas screen menggunakan gayung dan menahan dengan jari-jari tangan hingga merata menutupi screen. Ketebalan kertas dapat diatur sesuai keinginan.
o. Setelah merata penuangan, screen diangkat dan bingkai penebal dipisahkan secara berlahan-lahan.
Gambar 34. Pencetakan
p. Kemudian menempelkan screen pada media pengering yang telah disiapkan diatas meja dengan posisi agak miring supaya memudahkan rembesan air.
q. Kemudian menempelkan screen pada media pengering yang telah disiapkan diatas meja dengan posisi agak miring supaya memudahkan rembesan air.
r. Menggunakan alat rakel untuk membuang air dari lembaran dan memindahkan kertas ke papan penjemuran, perakelan dimulai pada sisi bagian bawah terlebih dahulu. Kemudian angkat screen perlahan dimulai pada bagian tepi atas.
s. Selanjutnya penjemuran lembaran kertas dibawah sinar matahari.
Gambar 35. Penjemuran kertas seni
t. Kemudian pengupasan dan penyimpanan atau di proses menjadi produk lanjutan.
5. Hasil yang dicapai
Hasil yang didapat dari pembuatan lembaran kertas seni mulai dari awal sampai akhir yaitu dapat mengetahui cara-cara pembuatannya,membuat motif yang berbeda-beda, pemberian motif sebelum dicetak.
6. Pembahasan
Dalam pembuatan kertas seni bahan baku yang telah disiapkan dihaluskan dengan penggilingan kasar kemudian diproses lagi dihaluskan dengan penggilingan halus. Setelah itu dicetak,bpencetakannya ada yang sekali dan dua kali. Pencetakan yang sekali ialah pencetakan yang hanya satu motif saja sedangkan pencetakan dua kali ialah pencetakan yang bermotif dua akan tetapi pencetakan ini ketebalannya lebih tipis dari pada pencetakan satu kali karena pencetakannya digabungkan.
G. Pembuatan Kotak Kemasan Dari Kertas Seni 1. Tujuan
Tujuan pembuatan kotak kemasan dari kertas seni ini dapat di jadikan tempat kain batik, kain sarung, kotak tisu, kotak kue, kotak kadon sesui dengan sepek ukuran barang yang akan dimasukkan kedalam kotak kemasan.
2. Dasar teori
Pembuatan kotak kemasan dari kertas seni yang pertama di lakukan membuat pola sesuai sepek kemasan yang akan di kemas. Setelah itu bahannya yang akan dibuat menggunakan karton ukuran 30mm untuk membuat kotak.
3. Alat dan bahan dalam proses pembuatan kotak kemasan a. Alat :
? Penggaris
? Pensil dan penghapus ? Cutter ? Tempat selotip ? Gunting ? Siku b. Bahan : ? Karton ukuran 30mm ? Lem putih/lem kayu PVAC ? Kertas pabrikan/kertas samson ? Selotip
? Kertas seni 4. Prosedur kerja :
a. Membuat pola kemasan sesuai spek barang yang akan di kemas.
b. Memotong dan menyayat sesui dengan pola dengan sayatan tiga perempat.
c. Menekuk dan menempelkan dengan siltip keempat bagian, baik tutup maupun dasar.
Gambar 38. Penempelan dengan selotip
d. Kemudian pemasangan kertas seni pada bagian tutup maupun dasar.
Gambar 39. Pemasangan kertas seni
e. Selanjutnya pemberian kertas samson pada bagian dalam baik bagian tutup dan bagian dasar.
Gambar 40. Pemasangan kertas samson f. Merapikan bentuk kotak kemasan.
g. Finishing.
5. Hasil yang dicapai
Bila kotak kemasan yang di kehendaki menginginkan agar dapat terlihat sebagian isi dalamnya prosesnya sama dalam langkah pembuatannya namun hanya di tambah pemberian mika dan lem epoksi, sedangkan pembuatan kotak tisu langkah kerja bahan dan alat yang di gunakan dalam pengerjaannya sama dengan pembuatan kotak kemasan namun, hanya sepeknya disesuaikan dengan tinggi kotak tisu dan di beri lubang untuk mengambil tisu pada bagian tutup.
6. Pembahasan
Dalam pembuatan kotak kemasan ini yang perlu diperhatikan ialah cara menyayat 31/4 kedalaman sayatan. Selain itu pemberian lem Pvac dengan merata agar penempelan kertas seni akan halus tampa gelembung-gelembung bila terlalu banyak pemberian lem pada bagian yang akan di tempel kertas seni, diusahakan menempelkan kertas seni dengan perlahan agar hasilnya halus, kemudian dalam finishing merapikan kemasan sangat mempengaruhi bentuk keindahan kemasan.
BAB IV