• Tidak ada hasil yang ditemukan

Antisipasi Bencana Banjir Pada Wilayah Pertanian

4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

4.1.1. Letak Geografis dan Pembagian Wilayah Administrasi

Secara Geografis DAS Ular berapa pada 02° 53‟ 35” – 03° 40‟ 35” LU dan 98° 35‟ 02” – 99° 03‟ 10” BT. Secara Administratif, wilayah DAS Ular meliputi tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Serdang Bedagai, dan Kabupaten Deli Serdang. Panjang Keseluruhan Sungai Ular adalah sekitar 31,65 Km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Ular meliputi wilayah seluas kurang lebih 130.814,82 hektar (1.308,15 Km2). Gambaran Spasial wilayah Administratif DAS Ular dapat dilihat pada gambar 4.1. Peta Wilayah Administrasi Daerah Aliran Sungai Ular.

Berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) peta, dapat diketahui bahwa Kabupaten Simalungun mencakup 46,31 % wilayah DAS Ular seluas 60.575,04 hektar. Dengan cakupan wilayah tersebut, Kabupaten Simalungun merupakan kabupaten dengan proporsi wilayah terluas di DAS Ular meliputi 6 Kecamatan, yaitu; Kecamatan Dolok Silau, Kecamatan Pematang Silimahut, Kecamatan Purba, Kecamatan Raya, Kecamatan SilauKahean, dan Kecamatan Silimakuta.

Kabupaten Serdang Bedagai mencakup 27,03 % wilayah DAS Ular seluas 35.360,57 hektar. Kabupaten Serdang Bedagai menjadi yang terluas kedua secara administratif pada DAS Ular dengan mencakup 8 Kecamatan, yaitu; Kecamatan Bintang Bayu, Kecamatan Dolok Masihul, Kecamatan Kotarih, Kecamatan Pantai

Cermin, Kecamatan Pegajahan, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Serba Jadi, dan Kecamatan Silinda.

Kabupaten Deli Serdang mencakup 26,66 % wilayah DAS Ular seluas 34.879,21 hektar. Kabupaten Deli Serdang menjadi menjadi Kabupaten dengan proporsi terkecil secara administratif pada DAS Ular meliputi 8 Kecamatan, yaitu;

Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan Beringin, Kecamatan Galang, Kecamatan Gunung Meriah, Kecamatan Lubuk Pakam, Kecamatan Pagar Merbau, Kecamatan Pantai Labu, dan Kecamatan STM Hulu.

Luas masing – masing Sub DAS pada DAS Ular dapat dilihat pada Tabel 4.1. Sedangkan cakupan Wilayah administrasi sampai dengan tingkat Kecamatan yang ada di Wilayah DAS Ular dapat dilihat pada Tabel 4.2, dan pembagian wilayah Sub DAS Ular dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Tabel 4.1. Luas Sub DAS pada DAS Ular

No Sub DAS Luas (Ha) Persentase (%)

1 Sda Bah Banai 13.018,98 9,95

2 Sda Bah Karai 56.264,88 43,01

3 Sda Buaya 30.032,17 22,96

4 Sdas Ular Hilir 31.498,79 24,08

Luas DAS Ular 130.814,82 100,00

Sumber: Pengolahan Data, 2016

Total Serdang Bedagai 4.268,81 8.502,17 3.632,24 18.957,36 35.360,57 27,03 III Simalungun

Total Simalungun 8.437,30 47.762,28 4.375,46 60.575,04 46,31

Luas Sub DAS 13.018,98 56.264,88 30.032,16 31.498,79 130.814,82 100,00

Tabel 4.2. Wilayah administrasi DAS Ular sampai dengan tingkat Kecamatan

3 8

3 9

3 9 4.1.2. Lereng

Kemiringan lereng pada DAS Ular terbagi kedalam 4 kelas kemiringan, yaitu; (1) 0 – 2 %; (2) 2 – 15; (3) 15 – 40 %; dam (4) > 40 %. Berdasarkan hasil perhitungan pada peta, dapat diketahui cakupan luasan masing – masing wilayah kemiringan lereng di DAS Ular. Gambaran spasial kemiringan lereng DAS Ular dapat dilihat pada Gambar 4.3. Peta Wilayah Lereng Daerah Aliran Sungai Ular.

Wilayah kemiringan lereng 0 – 2 % dapat digambarkan sebagai wilayah yang memiliki topografi datar. Wilayah ini mencakup 19,70% wilayah DAS Ular atau seluas 25.788,09 hektar. Wilayah dengan kemiringan lereng ini terdapat pada wilayah hilir DAS Ular atau disekitar pesisir pantai yang merupakan wilayah rawan banjir.

Wilayah kemiringan lereng 2 – 15 % dapat digambarkan sebagai wilayah yang memiliki topografi landai. Wilayah ini merupakan yang paling dominan karena mencakup 62,88% wilayah DAS Ular atau seluas 82.308,82 hektar.

Wilayah dengan kemiringan lereng ini terdapat hampir diseluruh wilayah DAS Ular mulai dari hulu sampai hilir.

Wilayah kemiringan lereng 15 – 40 % dapat digambarkan sebagai wilayah dengan topografi bergelombang. Wilayah dengan kemiringan lereng ini mencakup 13,99 % wilayah DAS Ular atau seluas 18.317,73 hektar.

Wilayah kemiringan lereng > 40 % dapat digambarkan sebagai wilayah dengan topografi terjal atau curam. Wilayah dengan kemiringan lereng ini mencakup 3,42 % wilayah DAS Ular atau seluas 4.476,04 hektar. Cakupan luas wilayah kemiringan lereng di wilayah DAS Ular dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Sumber: Pengolahan Data, 2016

4.1.3. Ketinggian

Pada penelitian ini, kelas ketinggian pada wilayah DAS Ular dibagi menjadi empat kelas, yaitu; (1) < 100 m; 101 – 500 m; 501 – 1000 m; dan>1.000 m. Gambaran spasial kelas ketinggian DAS Ular dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Peta Wilayah Ketinggian Daerah Aliran Sungai Ular. Wilayah paling tinggi berada pada hulu DAS Ular sedangkan wilayah yang paling rendah rendah berada pada hilir DAS Ular. Cakupan luas kelas ketinggian di wilayah DAS Ular dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Kelas ketinggian DAS Ular

No Kelas Ketinggian Luas (Ha) Persentase (%)

1 < 100 36.348,95 27,79

2 101 – 500 32.689,67 24,99

3 501 – 1000 25.155,02 19,23

4 > 1000 36.621,19 27,99

Jumlah 130.814,82 100,00

Sumber: Pengolahan Data, 2016

No Kelas Lereng Luas (ha) Persentase (%)

1 0 – 2 % 25.788,09 19,71

2 2 – 15 % 82.232,96 62,86

3 15 – 40 % 18.317,73 14,00

4 > 40 % 4.476,04 3,42

Jumlah 130.814,82 100,00

Tabel 4.3. Kemiringan lereng DAS Ular

42

43

4.1.4. Bentuk Medan

Bentuk medan dataran rendah dapat dijumpai pada ketinggian 0 – 100 mdengan kemiringan lereng 0 – 2 %, dengan luas kurang lebih 25.322,55 hektar atau sekitar 19,36 % dari luas DAS Ular. Bentuk medan ini terletak disepanjang pantai timur atau hilir DAS Ular. Bentuk medan landai dapat dijumpai pada ketinggian < 500 m dengan kemiringan lereng < 15 % dengan luas kurang lebih 11.471,83 hektar atau sekitar 8,77 % dari luas DAS Ular.

Bentuk medan bergelombang dapat dijumpai pada ketinggian <100 m dengan kemiringan lereng > 2 % dan ketinggian < 500 m dengan kemiringan lereng 15 – 40%, dengan luas kurang lebih 34,39 hektar atau sekitar 0,03 % dari luas DAS Ular. Bentuk medan ini merupakan bentuk medan yang paling kecil proporsinya pada DAS Ular. Bentuk medan dataran tinggi dapat dijumpai pada ketinggian 501 – 1000 mdengan kemiringan lereng > 15 % dengan luas kurang lebih 30.081,45 hektar atau sekitar 23,00 % dari luas DAS Ular.

Bentuk berbukit curam dapat dijumpai pada ketinggian 501 – 1000 m dengan kemiringan lereng > 15 %dengan luas kurang lebih 7.635,11 hektar atau sekitar 5,84% dari luas DAS Ular. Bentuk medan berbukit terjal dapat dijumpai pada ketinggian 100 – 500 m dengan kemiringan lereng > 40 % dengan luas kurang lebih 123,06 hektar atau sekitar 0,09 % dari luas DAS Ular.

Bentuk medan bergunung landai merupakan bentuk medan yang paling tinggi proporsinya, dapat dijumpai pada ketinggian > 1000 m dengan kemiringan lereng 0 – 2 % dengan luas kurang lebih 25.878,15 hektar atau sekitar 19,78%

dari luas DAS Ular. Bentuk medan bergunung agak curam dapat dijumpai pada

ketinggian >1000 mdengan kemiringan lereng 2 – 15 % dengan luas kurang lebih 377,45 hektar atau sekitar 0,29 % dari luas DAS Ular.

Bentuk medan bergunung curam dapat dijumpai pada ketinggian > 1000 m dengan kemiringan lereng 15 – 40 % dengan luas kurang lebih 20.719,41 hektar atau sekitar 15,84 % dari luas DAS Ular. Bentuk medan bergunung terjal dapat dijumpai pada ketinggian > 1000 m dengan kemiringan lereng > 1000 % dengan luas kurang lebih 9.171,42 hektar atau sekitar 7,01 % dari luas DAS Ular.

Cakupan luas kelas ketinggian di wilayah DAS Ular dapat dilihat pada Tabel 4.5. Gambaran spasial Kelas Bentuk Medan dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Peta Bentuk Medan Daerah Aliran Sungai Ular.

Tabel 4.5. Bentuk medan DAS Ular

No Bentuk Medan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Dataran Rendah 25.322,55 19,36

2 Landai 11.471,83 8,77

3 Bergelombang 34,39 0,03

4 Dataran Tinggi 30.081,45 23,00

5 Berbukit Terjal 123,06 0,09

6 Berbukit Curam 7.635,11 5,84

7 Bergunung Landai 25.878,15 19,78

8 Bergunung Terjal 9.171,42 7,01

9 Bergunung Agak Curam 377,45 0,29

10 Bergunung Curam 20.719,41 15,84

Jumlah 130.814,82 100,00

Sumber: Pengolahan Data, 2016

46Gambar 4.5. Peta Bentuk medan Daerah Aliran Sungai Ular

4.1.5. Geomorfologi

Klasifikasi Geomorfologi untuk wilayah penelitian dibagi menjadi tiga kelas, yaitu (1) lereng < 2% dan ketinggian < 100 m, (2) lereng < 2% dan ketinggian > 100 m, dan (3) lereng > 2% dan ketinggian > 100 m. Wilayah Geomorfologi yang paling dominan adalah wilayah dengan klasifikasi lereng >

2% dan ketinggian > 100 m dengan luas 104.988,39 hektar atau 80,26dari luas DAS Ular.

Untuk wilayah dengan klasifikasi Geomorlogi lereng < 2% dan ketinggian

< 100 m luasnya 25.322,55 hektar atau 19,36% dari luas DAS Ular. Sedangkan untuk wilayah dengan klasifikasi Geomorlogi lereng < 2% dan ketinggian > 100 m menjadi yang paling kecil luasnya yaitu, 503,87 hektar atau 0,39dari luas DAS Ular. Cakupan luas klasifikasi geomorfologi di wilayah DAS Ular dapat dilihat pada Tabel 4.6. dan gambaran spasial Geomorfologi DAS Ular dapat dilihat pada Gambar 4.6 Peta Geomorfologi Daerah Aliran Sungai Ular.

No Lereng dan Ketinggian Skor Luas (Ha) Persentase (%)

1 < 2 % dan h < 100 m 2 25.322,55 19,36

2 < 2% dan h > 100 m 1 503,87 0,39

3 > 2% dan h > 100 m 0 104.988,39 80,26

Jumlah 130.814,81 100,00

Sumber: Pengolahan Data, 2016

Tabel 4.6. klasifikasi geomorfologi DAS Ular

48

Dokumen terkait