• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada wilayah Kabupaten Agam mempunyai 2 gunung aktif yaitu Gunung Marapi dan Gunung Tandikat. Sebaran produk letusan dari Gunung Marapi cenderung menuju ke arah tenggara sedangkan letusan dari Gunung Tandikat menuju ke arah selatan. Daerah-daerah yang perlu mendapat perhatian dari letusan gunung api di Kabupaten Agam antara lain:

1. Letusan Gunung Marapi: aliran Batang Sarik, Lima Kampung, Tabek, Kepala Koto, Lukok 1, Suraubaru, Padang laweh, Lubuk dan Pulungan.

R

ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K

mengakibatkan longsoran antara lain karena kikisan atau erosi maupun pekerjaan galian dibagian dasar ngarai.

Gelinciran (Sliding)

Gelinciran (Sliding) adalah gerakan massa tanah atau batuan sepanjang lereng perbukitan dan pegunungan yang terlepas dari ikatan tanah atau batuan asalnya. Gelinciran berlangsung secara cepat dan tiba-tiba dengan kecepatan tinggi. Pergerakan umumnya disebabkan oleh pertambahan massa air yang bercampur dengan rombakan tanah atau batuan dan mengakibatkan massa tanah atau batuan berkurang daya ikatnya dan menjadi berat. Tanah atau batuan yang menyusun tipe gelinciran pada umumnya terjadi dari massa pasiran atau bongkah-bongkah batuan lepas dalam beberapa ukuran mulai dari ukuran kerikil sampai bongkahan berukuran besar lebih dari 5 meter. Di Kabupaten Agam tipe gelinciran paling banyak dijumpai diberbagai dinding jalan dan lereng/lembah sungai dalam berbagai ukuran seperti yang terdapat di sekitar nagari Galapung Sungai lintabung sebelah selatan Danau Maninjau.

Nendatan (Slumps)

Longsoran ini dikenali oleh adanya retakan dipermukaan. Pergerakan longsoran diperlihatkan dari bentuk permukaan berupa lingkaran atau bentuk tapal kuda. Di Kabupaten Agam, longsoran tipe ini terdapat disekitar lereng luar Gunung Maninjau yaitu di jalan antara Koto Tuo – Balingka di jalan masuk ke stasiun transmisi Telkom dan di jalan antara Matur – Palembayan.

R ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200 P PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM

44--3322

Gambar 2.17

Gerakan tanah Avalance/Longsoran Aliran di Nagari Malalak Selatan Tabel 2.17

Bencana Gerakan Tanah/Longsor di Kabupaten Agam No Keterangan Kecamatan Nagari

1 Jatuhan (Debris Falls) Tanjung Raya Tanjung- Sani Sungai Batang Maninjau Palembayan

Baringin-Ampek Koto Palembayan Tigo Koto Silungkang Lubuk Basung Lubuk Basung Ampek Nagari Batu Kambiang Matur Matua Hilia IV Koto Balingka

Koto Gadang Malalak Malalak Timur Palupuh Koto Rantang Pasia Laweh Pagadih 2 Gelinciran (Sliding) Palembayan Baringin

Ampek Koto Palembayan Tigo Koto Silungkang Lubuk Basung Lubuk Basung Ampek Nagari Batu Kambing Matur Matua Hilir Palupuh Koto Rantang

Pasia Laweh 3 Nendatan (Slumps) Matur Tigo Balai

Palembayan Baringin Sungai Pua IV Koto Balingka Malalak Malalak Utara

6. Banjir

Banjir terjadi apabila ekses atau kelebihan air tidak dapat ditampung pada tempatnya sehingga melimpah keluar. Tempat penyimpanan air secara alamiah diantaranya adalah sungai, rawa, danau atau bendungan. Daerah banjir terjadi sepanjang aliran sungai seperti Batang Tiku dan Batang Sungai Pingai, Batang Kalulutan, Batang Dareh, Batang Bawan, Batang Sitanang, bagian hilir dari Batang Simpang Jernih dan Simpang Keruh dan Batang Layah. Banjir pada sungai – sungai tersebut di atas pada umumnya terbatas pada morfologi dataran banjir (flood plain). Selain dari lokasi – lokasi tersebut banjir juga terjadi pada daerah rawa yang terdapat di sekitar dataran pantai, yang juga berhubungan dengan aliran sungai di bagian hilir. Lokasi banjir di wilayah Kabupaten Agam antara lain :

• Kecamatan Palembayan: Nagari Salareh Aia.

• Kecamatan Lubuk Basung: Nagari Lubuk Basung.

• Kecamatan Ampek Nagari: Nagari Bawan, Nagari Batu Kambiang, Nagari Sitalang.

• Kecamatan Tanjung Mutiara: Nagari Tiku V Jorong.

• Kecamatan IV Koto: Nagari Balingka.

• Kecamatan Tilatang Kamang: Nagari Koto Tangah.

• Kecamatan Palupuh: Nagari Pasia Laweh.

Gambar 2.18 Banjir di Ampek Nagari dan di Manggopoh

7. Abrasi

Abrasi merupakan salah satu bagian dari proses perubahan muka air laut setempat yang dalam istilah ilmiah disebut relative sea level change (RSLC).

R

ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K

R ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200 P PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM

44--3366

R ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200 P PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM

44--3388

2 .9 POT EN SI SU M BER DAY A ALAM DAN LI N GK U N GAN H I DU P

Sumber Daya Alam yang terdapat di Kabupaten Agam terdiri atas sumber daya alam pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan dan kelautan serta mineral dan pertambangan

2.9.1 Pertanian

Tingkat Produksi komoditi tanaman pangan terbesar di Kabupaten Agam pada tahun 2012 adalah padi. Dengan tingkat produksi 310.022 ton dan luas panen sebesar 56.989 hektar dapat diketahui rata-rata produksi per hektar lahan sebe-sar 5,44 ton per hektar. Jika dilihat menurut kecamatan, ter-lihat bahwa Kecamatan Lubuk Basung dan Kecamatan Palembayan merupakan Keca-matan dengan tingkat produksi padi terbesar di Kabupaten Agam dengan ting-kat produksi masing-masing sebesar 41,160.67 and 34,269.89 tons. (lihat Gambar 2.23).

Gambar 2.23

2.9.2 Perkebunan

Produksi perkebunan terbesar di Kabupaten Agam pada tahun 2012 adalah kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit dikelola oleh perusahaan besar sedang dan perkebunan rakyat. Produksi tanaman sawit pada tahun 2012 adalah 32.234,5 ton. Ada enam kecamatan yang mengusahakan tanaman Kelapa Sawit, dan produksi paling besar berasal dari Kecamatan Lubuk Basung dan Kecamatan Ampek Nagari dengan persentase masing-masing 39,08 persen dan 30,84 persen. (lihat Gambar 2.24).

Gambar 2.24

Grafik Produksi Tanaman Sawit Perkebunan Tanaman Rakyat 2.9.3 Peternakan

Sektor peternakan merupakan salah satu sektor yang menjadi sorotan di Indonesia. Pemerintah indonesia menargetkan swasembada daging sapi dan kerbau hingga pada tahun 2014. Pada wilayah Kabupaten Agam populasi ternak sapi lebih besar dibandingkan populasi kerbau. Populasi ternak sapi potong yang ada di Kabupaten Agam selama tahun 2012 adalah 30.896 ekor. Jika dilihat menurut kecamatan populasi sapi terbesar berada di Kecamatan Lubuk Basung dan Kecamatan Tanjung Mutiara

R ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200 P PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM

44--4400

dengan populasi masing-masing mencapai 8.287 dan 6.419 ekor ternak. (lihat Gambar 2.25)

Gambar 2.25 Grafik Populasi Ternak Sapi di Kabupaten Agam

2.9.4 Kehutanan

Luas hutan berdasarkan fungsi yang ada di Kabupaten Agam berdasarkan peta Padusarasi RTRW-TGHK tahun 1996/1997 adalah 85,883.40 Ha atau sekitar 38,51 % dari luas keseluruhan wilayah Kabupaten Agam. Adapun perincian luas hutan di Kabupaten agam adalah: Hutan PPA seluas, 27,533.40 Ha, Hutan Lindung seluas 31,560.00 Ha, Hutan Produkasi seluas 6,140.00 Ha dan Hutan Produksi Terbatas seluas 20,883.40. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.18, Tabel 2.19 dan Gambar 2.26.

Tabel 2.18

Luas Hutan di Kabupaten Agam

No Jenis Luas (Ha)

1. Hutan PPA 27.533,40

2. Hutan lindung 31,560,00

3. Hutan produksi 6,140,00

4. Hutan produksi terbatas 20,650,00

Jumlah 85.883,40

R ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200 P PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM

44--4422

2.9.6 Mineral Dan Pertambangan

Tingkat pemanfaatan sumber daya mineral dan energi di Kabupaten Agam masih sangat rendah. Sedangkan potensi sumber daya mineral dan energi yang terkandung di wilayah ini sangat potensial. Oleh karena itu prospek pengembangan dan pemanfaatan sumber daya mineral dan energi masih sangat terbuka. Potensi bahan galian tambang golongan B yang dimiliki daerah ini seperti biji besi di Kecamatan Matur, pasir besi di Kecamatan Tanjung Mutiara. Sedangkan potensi bahan galian golongan C seperti andesit, granit, dolomit, dan marmer terdapat di Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Palupuh, Kecamatan IV Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Matur, Kecamatan Baso dan Kecamatan Lubuk Basung.

Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat, terdapat beberapa izin pertambangan yang ada di Kabupaten Agam sampai akhir tahun 2008. Ijin pertambangan yang diberikan bervariasi, dari mulai izin eksplorasi, pengolahan, penyelidikan umum, pengangkutan dan penjualan sampai pada ijin eksplorasi. Untuk bahan galian yang mendapat ijin terdiri dari bahan galian pasir besi, dolmit dan juga batu kapur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.28.

R ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200 P PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM

44--4444

Dokumen terkait