B
B
A
A
B
B
2
2
P
P
R
R
O
O
F
F
I
I
L
L
K
K
A
A
B
B
U
U
P
P
A
A
T
T
E
E
N
N
A
A
G
G
A
A
M
M
2 .1 GEOGRAFI S DAN ADM I N I ST RASI WI LAY AH
abupaten Agam mempunyai wilayah yang terbentang mulai dari dataran
tinggi sampai pesisir pantai dengan luas wilayah 2.232,30 km2atau ± 5,24 %
dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat, yang berada pada posisi 00º 01’
34” - 00º 28’ 43” lintang selatan dan 99º 46’ 39” - 100º 32’ 50” bujur timur. Adapun
administratif Kabupaten Agam berbatasan sebagai berikut :
Sebelah Utara : dengan Kabupaten Pasaman Barat. Sebelah Timur : dengan Kabupaten Limapuluh Kota.
Sebelah Selatan : dengan Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar.
Sebelah Barat : dengan Samudera Indonesia.
Kabupaten Agam memiliki 16 (enam belas) kecamatan diantaranya adalah Kecamatan
Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan
Tanjung Raya, Kecamatan Matur, Kecamatan IV Koto, Kecamatan Banuhampu,
Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan IV Angkek, Kecamatan Canduang, Kecamatan
Baso, Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Kamang Magek, Kecamatan
Palembayan, Kecamatan Palupuh dan Malalak. Jumlah nagari Kabupaten Agam
bertambah dari 73 nagari dengan adanya pemekaran menjadi 82 nagari.
Guna mengetahui letak dan batas administrasi wilayah Kabupaten Agam dapat dilihat
Gambar 2.1. Sedangkan cakupan wilayah Kabupaten Agam dapat dilihatGambar 2.2
danTabel 2.1.
K
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiJJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM)) B
BiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaaKKaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200
P
PEEMMEERRIINNTTAAHHKKAABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM
4
4
-
-
2
2
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Persentase Luas Wilayah Kabupaten Agam Menurut Kecamatan
Sumber : Agam Dalam Angka 2013
Tabel 2.1
Luas Kabupaten Agam Dirinci Menurut Kecamatan
No Kecamatan Ibukota Luas
(km²) Nagari
1 Tanjung Mutiara Tiku 204,54 Tiku V Jorong
Tiku Selatan
Tiku Utara 2 Lubuk Basung Manggopoh 265,60 Geragahan
Kampung Pinang
Lubuk Basung
Manggopoh
Kampung Tangah 3 Ampek Nagari Bawan 272,10 Bawan
Batu Kambing
Sitanang
Sitalang
4 Palembayan Palembayan 337,95 IV Koto Palembayan
Sipinang
Sungai Puar
Baringin
III Koto Silungkang
Salareh Aia 5 Palupuh Palupuh 243,58 Pagadih
Koto Rantang
Pasia Laweh
R 7 Tilatang Kamang Pakan Kamis 57,44 Koto Tangah
Gadut
Kapau 8 Matur Matur 93,61 Matua Hilia
Matua Mudik
Lawang
Panta Pauh
Tigo Balai
Parik Panjang 9 Tanjung Raya Maninjau 236,77 Sungai Batang
Koto Gadang Anam Koto 10 IV Koto Balingka 68,80 Balingka
Guguak T. Sarojo 11 Banuhampu Sungai Buluh 37,23 Padang Lua
Taluak IV Suku 12 Sungai Pua Sariak 31,14 Padang Laweh
Sungai Pua
Batu Palano
Batagak
Sariak 13 IV Angkek Biaro 30,18 Panampuang
Biaro Gadang
14 Candung Lasi 52,40 Candung Koto Laweh
Lasi
Bukik Batabuah 15 Baso Baso 71,70 Simarasok
No Kecamatan Ibukota Luas
16 Malalak Malalak Timur 104,41 Malalak Utara
Malalak Timur
Malalak Selatan
Malalak Barat
J u m l a h 2.212,19 82 Nagari
Sumber : Buku Database Kabupaten Agam 2006 (analisis GIS)
Catatan (Luas berdasarkan Kabupaten Agam Dalam Angka, 2007 tertulis 2.232,30 km2)
2 .2 DEM OGRAFI
2 .2 .1 J um la h Pe nduduk M e nurut J e nis K e la m in
Jumlah penduduk Kabupaten Agam pada tahun 2012 adalah 463.719 jiwa atau
meningkat 0,93 persen dibandingkan jumlah penduduk hasil sensus penduduk pada
tahun 2010. Jika dilihat menurut kecamatan, jumlah penduduk Kecamatan Lubuk
Basung merupakan yang terbesar dibandingkan kecamatan lainnya dengan populasi
mencapai 70.089 jiwa, atau mencapai 14,14 persen dari total penduduk Kabupaten
Agam. Kecamatan dengan populasi penduduk terkecil adalah Kecamatan Malalak
dengan jumlah penduduk 9.065 jiwa.
Sex ratio merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
penduduk perempuan. Sex ratiopenduduk kabupaten Agam pada tahun 2012 adalah
96 yang berarti dalam setiap 100 penduduk perempuan terdapat 96 penduduk laki-laki.
Sex ratio antar kecamatan juga cukup bervariasi, namun dari 16 kecamatan yang ada
terdapat 3 kecamatan dengansex ratio di atas 100 yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara,
Kecamatan Ampek Nagari, dan Kecamatan Palembayan.
Piramida penduduk sangat bermanfaat dalam melihat struktur umur penduduk dan
perbandingan penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Secara umum piramida
penduduk Kabupaten Agam berbentuk expansif, dimana jumlah penduduk mudanya
lebih besar dibandingkan penduduk usia dewasa. Hal ini mengindikasikan kondisi yang
R penduduk Kabupaten Agam akan menjadi dua kali lipat pada tahun 2085. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat padaTabel 2.2, Gambar 2.3danGambar 2.4.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin danSex RatioPer Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2015
No Kecamatan Jenis Kelamin (jiwa) Sex Ratio
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Tanjung Mutiara 14.715 14.344 29.059 102 2 Lubuk Basung 34.756 35.333 70.089 98 3 Ampek Nagari 12.125 11.471 23.596 105 4 Tanjung Raya 16.616 16.934 33.550 98 5 Matur 8.102 8.603 16.705 94 6 IV Koto 10.932 12.111 23.043 90 7 Malalak 4.423 4.642 9.065 95 8 Banuhampu 18.057 19.640 37.697 91 9 Sungai Puar 11.336 12.159 23.495 93 10 Ampek Angkek 22.096 23.159 45.255 95 11 Canduang 10.620 11.453 22.073 92 12 Baso 16.131 16.983 33.114 94 13 Tilatang Kamang 16.768 18.153 34.921 92 14 Kamang Magek 9.593 10.340 19.933 92 15 Palembayan 14.608 14.387 28.995 101 16 Palupuh 6.536 6.593 13.129 99
Kabupaten Agam 227.417 236.305 463.719 96
Sumber: Agam Dalam Angka 2015.
Gambar 2.3
Sumber: Agam Dalam Angka 2015
Gambar 2.4
GrafikSex RatioPenduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2014
Sumber: Agam Dalam Angka 2015.
2 .2 .2 J um la h Pe nduduk M isk in
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat 2012,
bahwa persentase penduduk miskin di Kabupaten Agam dari tahun 20010-2012
mengalami perkembangan dinamis. Guna mengetahui perkembangan penduduk
miskin di Kabupaten Agam dapat dilihatTabel 2.3danGambar 2.5.
Tabel 2.3
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Agam Tahun 2010-2012
No Kecamatan Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)
2010 2011 2012
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K
KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200
P
PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM
4
4
-
-
8
8
No Kecamatan Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)2010 2011 2012
7 Malalak 916 3.453 765 8 Banuhampu 3.552 2.182 3.182 9 Sungai Puar 2.270 4.130 1.983 10 Ampek Angkek 4.270 2.071 3.820 11 Canduang 2.156 3.111 1.863 12 Baso 3.252 3.241 2.795 13 Tilatang Kamang 3.352 1.884 2.947 14 Kamang Magek 1.967 2.743 1.682 15 Palembayan 2.898 1.234 2.447 16 Palupuh 1.285 865 1.108
Kabupaten Agam 30.110 33.147
% dari Provinsi Sumbar 9,85 9,39
Sumber: Sumatera Barat Dalam Angka 2012, diolah 2015
Gambar 2.5
Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Agam Tahun 2008-2012
2 .2 .3 La ju Pe rt um buha n Pe nduduk
Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Agam dalam 5 tahun telah terjadi
peningkatan sebesar 18.332 jiwa. Pada tahun 2008 penduduk Kabupaten Agam
berjumlah 445.387 jiwa dan pada tahun 2012 meningkat sebanyak 463.719 jiwa. Jadi
dalam kurun waktu 2008 – 2012, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Agam sekitar 1,06%. Lebih jelas mengenai laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Agam terlihat padaGambar 4.6danTabel 4.4danTabel 4.5.
Gambar 2.6
Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Agam Tahun 2009-2012
Sumber : diolah Tahun 2014
Tabel 2.4
Perkembangan Jumlah Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2010-2014
No Kecamatan Perkembangan Jumlah Penduduk (jiwa)
2010 2011 2012 2013 2014
R No Kecamatan Perkembangan Jumlah Penduduk (jiwa)
2010 2011 2012 2013 2014
7 Banuhampu 9.299 36.769 9.065 37.990 39.415 8 Sungai Pua 36.059 23.239 37.697 23.661 24.002 9 IV Angkek 23.042 43.984 23.495 45.615 47.604 10 Canduang 43.347 22.059 45.255 22.217 22.162 11 Baso 21.886 33.129 22.073 33.328 33.845 12 Tilatang Kamang 33.016 34.511 33.114 35.168 35.720 13 Kamang Magek 34.027 20.062 34.921 20.058 19.779 14 Palembayan 19.972 29.217 19.933 29.174 28.710 15 Palapuh 29.426 13.140 28.995 13.215 13.150 16 Malalak 13.044 9.217 13.129 9.119 8.841
J u m l a h 455.484 459.155 463.719 46.6978 473.658
Sumber: Agam Dalam Angka 2015.
Tabel 2.5
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2008-2012
No Kecamatan Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
2009 2010 2011 2012 Rata-Rata
1 Tanjung Mutiara 6,04 0,93 1,03 1,60 2,40 2 Lubuk Basung 8,75 0,94 1,10 1,65 3,11 3 Ampek Nagari -1,11 -89,91 917,99 2,70 207,42 4 Tanjung Raya 7,81 0,94 -0,32 1,05 2,37 5 Matur -9,66 0,94 0,17 -1,58 -2,53 6 IV Koto -1,87 0,93 0,40 -0,37 -0,23 7 Banuhampu 7,58 -73,97 295,41 -75,35 38,42 8 Sungai Pua -0,89 57,95 -35,55 62,21 20,93 9 IV Angkek 14,48 -46,35 90,89 -46,58 3,11 10 Canduang -6,45 99,91 -49,11 105,15 37,38 11 Baso -1,21 -33,09 51,37 -33,37 -4,08 12 Tilatang Kamang 3,04 -2,06 4,53 -4,05 0,36 13 Kamang Magek -3,97 71,97 -41,04 74,07 25,26 14 Palembayan -13,64 -31,49 46,29 -31,78 -7,66 15 Palapuh -7,57 127,70 -55,35 120,66 46,36 16 Malalak -13,37 41,58 -29,34 42,44 10,33
Kabupaten Agam 1,32 -3,57 5,51 0,99 1,06
2 .2 .4 Pe rse ba ra n Pe nduduk
Secara umum tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Agam pada tahun 2012 adalah
208 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan cukup
bervariasi. Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah
Kecamatan Ampek Angkek dengan kepadatan 1.476 jiwa per kilometer persegi.
Sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah
Kecamatan Palupuh dengan kepadatan 55 jiwa per kilometer persegi. Lebih jelas
dapat dilihat padaTabel 2.6danGambar 2.7.
Tabel 2.6
Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2015
No Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan penduduk (jiwa/Km2)
Km2 % Jiwa %
1 Tanjung Mutiara 205,73 9,22 29.924 6,27 141 2 Lubuk Basung 278,40 12,47 72.245 15,11 252 3 Ampek Nagari 268,69 12,04 24.742 5,09 88 4 Tanjung Raya 244,03 10,93 34.237 7,23 138 5 Matur 93,69 4,20 16.312 3,60 178 6 IV Koto 70,00 3,14 22.970 4,97 329 7 Banuhampu 103,21 4,62 39.415 1,95 88 8 Sungai Pua 28,45 1,27 24.002 8,13 1.325 9 IV Angkek 44,29 1,98 47.604 5,07 531 10 Canduang 30,66 1,37 22.162 9,76 1.476 11 Baso 52,29 2,34 33.845 4,76 422 12 Tilatang Kamang 70,30 3,15 35.720 7,14 471 13 Kamang Magek 56,07 2,51 19.779 7,53 623 14 Palembayan 99,60 4,46 28.710 4,30 200 15 Palapuh 349,81 15,67 13.150 6,25 83 16 Malalak 237,08 10,62 8.841 2,83 55
Kabupaten Agam 2.232,30 100,00 473.658 100,00 208
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K
KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200
P
PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM
4
4
-
-
1
1
2
2
Gambar 2.7
Grafik Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2012
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
2 .3 T OPOGRAFI
Kondisi geografis Kabupaten Agam terbentang mulai dari ketinggian 0 hingga lebih dari
1000 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Tanjung Mutiara adalah kecamatan
dengan ketinggian ibu kecamatan terendah yaitu 2 m dpl. Sedangkan kecamatan
dengan ketinggian ibu kecamatan tertinggi adalah Kecamatan Matur yaitu 1.031 m dpl.
Adapun pengelompokkan yang didasarkan atas ketinggian adalah sebagai berikut:
1. Wilayah dengan ketinggian 0 - 500 m dpl seluas 44,55% sebagain besar berada di
wilayah barat yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung,
Kecamatan Ampek Nagari dan sebagian Kecamatan Tanjung Raya.
2. Wilayah dengan ketinggian 500 – 1.000 m dpl seluas 43,49% berada pada wilayah
Kecamatan Baso 725 – 1.525 m dpl, Kecamatan IV Angkek Candung, Kecamatan
50 – 1.425 m dpl, Kecamatan Palupuh 325 – 1.650 m dpl, Kecamatan Banuhampu
925 – 2.750 m dpl dan Kecamatan Sungai Puar 625 – 1.150 m dpl.
3. Wilayah dengan ketinggian > 1000 m dpl seluas 11,96% meliputi sebagian
Kecamatan IV Koto 850 – 2.750 m dpl, Kecamatan Matur 825 – 1.375 m dpl dan
Kecamatan Canduang, Sungai Puar 1.150 – 2.625 m dpl.
Secara fisiografi, elevasi atau kemiringan wilayah kabupaten Agam dibagi dalam
4 (empat) bagian kawasan wilayah sebagai berikut:
1. Kemiringan 0-2%, daerah datar seluas 65.340 Ha.
2. Kemiringan 2-15%, daerah landai seluas 28.482 Ha.
3. Kemiringan 15-40%, daerah berombak, berbukit sampai terjal seluas 41.612 Ha.
4. Kemiringan > 40%, daerah kemiringan sangat terjal seluas 77.024 Ha.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.7 dan Tabel 2.8. Sedangkan peta
topografi dapat dilihat padaGambar 2.8.
Tabel 2.7
Tinggi Daerah Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan Di Kabupaten Agam
No Kecamatan Tinggi DPL
R
ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurrJJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM)) B
BiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaaKKaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001155--22001199
P
PEEMMEERRIINNTTAAHHKKAABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM
6
6
-
-
1
1
4
4
Gambar 2.8
Tabel 2.8
Luas Kemiringan Lereng Per Kecamatan Di Kabupaten Agam
No Kecamatan Luas Lereng (Ha) Danau
(Ha)
Jumlah (Ha) 0-2% 2-15% 15-40% > 40%
1 Tanjung Mutiara 13.792 5.805 864 112 - 20.573 2 Lubuk Basung 18.183 2.444 2.352 4.861 - 27.840 3 Ampek Nagari 17.780 1.166 3.056 4.867 - 26.869 4 Tanjung Raya 644 4.971 1.830 7.008 9.950 24.403 5 Matur 691 1.384 3.940 3.354 - 9.369 6 IV Koto 486 1.527 1.857 3.010 - 6.880 7 Malalak - 125 3.290 7.026 - 10.441 8 Banuhampu 816 560 894 575 - 2.845 9 Sungai Puar - 976 1.670 1.783 - 4.429 10 Ampek Angkek 2.089 977 - - - 3.066 11 Canduang - 1.866 1.144 2.219 - 5.229 12 Baso 989 2.746 2.040 1.255 - 7.030 13 Tilatang Kamang 2.886 282 648 1.791 - 5.607 14 Kamang Magek 2.361 2.498 1.674 3.427 - 9.960 15 Palembayan 4.623 854 11.071 18.433 - 34.981 16 Palupuh - 301 5.282 18.125 - 23.708
Kabupaten Agam 65.340 28.482 41.612 77.024 9.950 223.230
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
2 .4 GEOH I DROLOGI
Hidrologi merupakan kondisi tata air yang ada pada suatu wilayah. Kabupaten Agam
memiliki banyak sumber air baik berupa air permukaan yang dapat dijumpai antara
lain seperti sungai dan danau maupun air tanah. Danau yang ada di Kabupaten Agam
adalah Danau Maninjau dengan luas 9.950 Ha serta sungai-sungai yang mengalir di
Kabupaten Agam sebanyak ± 42 sungai yang terdiri dari sungai besar dan kecil,
dimana sebagian besar aliran sungai-sungai tersebut mengalir kearah Barat yaitu ke
Samudera Indonesia. Kondisi Hidrologi Kabupaten Agam sesuai dengan satuan
wilayah sungai (SWS) Kabupaten Agam termasuk kedalam 3 (tiga) Sistem Wilayah
Sungai yaitu pertama SWS Arau, Kuranji, Anai, Mangau, Antokan (Akuaman), SWS
Masang Pasaman dan SWS Indragiri.
R
DAS diupayakan untuk menjaga tata air sehingga dapat terjaga. Guna mengetahui
sungai yang melintasi wilayah kecamatan di Kabupaten Agam dapat dilihat Tabel 2.9,
Gambar 2.9danGambar 2.10.
Tabel 2.9
Nama Sungai yang Melintasi Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Agam
No Kecamatan Nama Sungai
1 Tanjung Mutiara 1. Batang Darek 2. Batang Antokan 2 Lubuk Basung 1. Batang Masang Kiri
2. Batang Antokan 3 IV Nagari 1. Batang Bawan
2. Batang Sitanang
3. Batang Masang Kiri 4. Batang Sitalang 4 Tanjung Raya 1. Batang Antokan
2. Batang Kurambik 6 IV Koto 1. Batang Sianok
2. Batang Aia Mangguang 8 Banuhampu– Sungai Puar 1. Batang Durian
2. Batang Rakik 3. Batang Kandang 9 Ampek Angkek 1. Batang Air Katiak
2. Batang Sarasah 12 Tilatang Kamang 1. Batang Agam
R
ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurrJJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM)) B
BiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaaKKaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001155--22001199
P
PEEMMEERRIINNTTAAHHKKAABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM
6
6
-
-
1
1
8
8
Gambar 2.10
Sumber daya air lainnya adalah Danau Maninjau yang terdapat di Kecamatan Tanjung
Raya dengan luas sekitar 94,5 km2 serta embung yang berfungsi sebagai daerah
tampungan air. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padaTabel 2.10.
Tabel 2.10
Embung yang Terdapat di Kabupaten Agam
No Nama Embung Luas
(ha) Nagari Kecamatan
1 Waduk Lapangan ± 0.5 Ampang Gadang Ampek Angkek 2 Tabek Tarok ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang 3 Siliuk ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang 4 Pincuran VII ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang 5 Sirangkak Gadang ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang 6 Pincuran Balai ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang 7 Lurah Kabun ± 0.5 Bukik Batabuah Canduang 8 Ampuh III Ruyung ± 0.5 Canduang Canduang 9 Korong Panjang ± 0.5 Lasi Canduang 10 Sungai Janiah ± 0.5 Tabek Panjang Canduang 11 Terusan Kamang ± 0.5 Kamang Mudiak Kamang Magek 12 Tabek Tarok ± 0.5 Kamang Mudiak Kamang Magek 13 Tirta Sari ± 0.5 Koto Tangah Tilatang Kamang Sumber: RTRW Kabupaten Agam Tahun Tahun 2010 - 2030
2 .5 GEOLOGI
Formasi batuan Pra Tersier, Tersier, dan Kuarter. Batuan ini terdiri dari endapan
permukaan, sedimen, metamorfik, vulkanik dan intrusi. Batuan vulkanik terdapat
disekitar Gunung Merapi, Gunung Singgalang dan Danau Maninjau
Wilayah Kabupaten Agam ditutupi oleh 3 (Tiga) jenis batuan beku, yaitu;
1. Ekstrusif dengan reaksi intermediet seluas 68.555,10 Ha (32,43%). Andesit dari
Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Tandikek, Gunung Talamau dan
Danau Maninjau).
2. Batuan beku ekstrusif dengan reaksi masam (pumis tuff) seluas 55.867,90 Ha
(26,43%).
R Guna mengetahui tekstur tanah dapat dilihat padaTabel 2.11. Sedangkan peta geologi
dapat dilihat padaGambar 2.11.
Tabel 2.11
Luas Tanah Menurut Tekstur Per Kecamatan Di Kabupaten Agam
No Kecamatan Tekstur (Ha) Danau
(Ha)
Jumlah (Ha) Halus Sedang Kasar
1 Tanjung Mutiara - 17.988 2.585 - 20.573 2 Lubuk Basung - 27.469 371 - 27.840 3 Ampek Nagari 7.287 19.457 125 - 26.869 4 Tanjung Raya 1.667 11.347 1.439 9.950 24.403 5 Matur - 9.369 - - 9.369 13 Tilatang Kamang - 5.607 - - 5.607 14 Kamang Magek - 9.855 105 - 9.960 15 Palembayan 612 27.165 7.204 - 34.981 16 Palupuh 1.868 21.840 - - 23.708
Kabupaten Agam 11.968 188.883 11.607 9.950 223.230
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
2 .6 K LI M AT OLOGI
Temperatur udara di Kabupaten Agam terdiri dari dua macam, yaitu di daerah dataran
rendah dengan temperatur minimum 21,70C dan maksimum 22,60C, kelembaban
udara yaitu minimum 81,3% dan maksimum 88,4%, kecepatan angin antara 0,1 – 0,3
km/jam dan penyinaran matahari antara 85,3 – 152,9 jam. Sedangkan curah hujan
pada tahun 2012 yaitu 2.712,0 mm dan jumlah hari hujan yaitu 227 hari. Lebih jelasnya
R
Temperatur Udara, Kelembaban Udara, Kecepatan Angin, Penyinaran Matahari, Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan Di Kabupaten Agam Tahun 2012
No Bulan
1 Januari 22,2 81,3 0,3 120,4 92,5 11 2 Februari 21,9 86,1 0,3 92,9 374,6 23 3 Maret 21,8 84,6 0,3 98,5 182,4 20 4 April 22,2 86,5 0,2 140,1 259,2 19 5 Mei 22,6 85,5 0,2 152,9 134,2 18 6 Juni 22,0 84,3 0,1 130,9 80,2 12 7 Juli 21,7 84,5 0,1 131,2 190,0 17 8 Agustus 21,7 86,5 0,1 111,0 267,6 16 9 September 22,3 84,7 N/A 113,3 83,3 13 10 Oktober 21,7 88,4 0,3 85,3 552,5 25 11 November 22,4 86,7 0,3 90,9 284,0 28 12 Desember 22,4 86,1 0,3 92,9 211,5 25
Rata-Rata /
Jumlah 22,1 85,4 0,2 1.360,3 2.712,0 227
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
Berdasarkan peta iklim yang dibuat Oldeman (1979) serta data base hidroklimat yang
diterbitkan Bakosurtanal (1987), wilayah Kab. Agam memiliki 4 kelas curah hujan,
yaitu:
1. Daerah dengan curah hujan > 4500 mm/tahun tanpa bulan kering (daerah dengan
iklim Tipe A), berada di sekitar lereng gunung Merapi-Singgalang meliputi sebagian
wilayah Kec. IV Koto dan Sungai Pua.
2. Daerah dengan curah hujan 3.500 – 4.500 mm/tahun tanpa bulan kering (daerah
dengan tipe A1) mencakup sebagian wilayah Kec. Tilatang Kamang, Baso, dan
Ampek Angkek.
3. Daerah dengan curah hujan 3.500 – 4.000 mm/tahun dengan bulan kering selama
1-2 bulan berturut-turut meliputi sebagian Kec. Palembayan, Palupuh, dan IV Koto.
4. Daerah dengan curah hujan 2.500 – 3.500 mm/tahun dengan bulan kering selama
1-2 bulan berturut- turut, meliputi sebagian wilayah Kec. Lubuk Basung dan
2 .7 SOSI AL DAN EK ON OM I
2 .7 .1 Sosia l
Angka partisipasi sekolah merupakan suatu indikator yang menggambarkan tingkat
partisipasi sekolah penduduk pada kelompok umur tertententu. Dilihat menurut
kelompok umur terlihat kecenderungan bahwa semakin tinggi kelompok usia sekolah
penduduk di kabupaten maka angka pertisipasi sekolahnya akan semakin kecil. Angka
partisipasi sekolah untuk kelompok umur 7-12 tahun adalah 99,40 persen yang berarti
bahwa 99,40 persen penduduk yang berusia 7-12 tahun masih bersekolah. Sedangkan
pada kelompok umur 13-15 tahun yang masih bersekolah 93,17 persen. Artinya
terdapat sekitar 7 persen penduduk yang berumur 13-15 tahun tidak bersekolah atau
putus sekolah. Untuk kelompok umur 16-18 tahun angka partisipasi sekolah lebih kecil
lagi yaitu hanya 77,35 persen.
Gambar 2.12
Grafik Rasio Murid Kelas Berbagai Jenjang Pendidikan Kabupaten Agam
Sumber : Agam Dalam Angka 2013.
Gambar 2.12 di atas memperlihatkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan,
semakin padat ruang kelas. Pada tingkat SD misalnya, rata-rata ruang kelas berisi
R
yang rata-rata ruang kelasnya berisi 28 orang siswa.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang dimulai dari pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi. Pendidikan yang dicatat adalah pendidikan formal berdasar
kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional, termasuk pendidikan yang
diselenggarakan oleh pondok pesantren dengan memakai kurikulum Kementrian
Pendidikan Nasional, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madarasah Tsanawiyah (MTs)
dan Madrasah Aliyah (MA). Pondok Pesantren/ Madrasah Diniyah adalah sekolah
yang tidak memakai kurikulum dari Kementrian Pendidikan Nasional. Guna
mengetahui jumlah fasilitas Pendidikan dapat dilihat padaTabel 2.13.
Tabel 2.13
Jumlah Fasilitas Pendidikan Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2012 (unit)
No Kecamatan Sekolah TK Sekolah Dasar SLTP SLTA SMK
1 Tanjung Mutiara 9 32 3 2
-Kabupaten Agam 263 443 63 24 12
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
Selain itu penduduk Kabupaten Agam mayoritas memeluk Agama Islam, berdasarkan
data BPS Kabupaten Agam Tahun 2012, jumlah penduduk menurut Agama per
Tabel 2.14
Jumlah Fasilitas Peribadatan Per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2012 (unit)
No Kecamatan Mesjid Mushola Langgar Lainnya Jumlah
1 Tanjung Mutiara 23 90 12 - 125 2 Lubuk Basung 90 47 93 - 230 3 Ampek Nagari 35 11 67 - 113 4 Tanjung Raya 37 45 57 - 139 5 Matur 34 20 61 - 115 6 IV Koto 24 14 12 - 50 7 Malalak 19 15 24 - 58 8 Banuhampu 26 25 4 - 55 9 Sungai Puar 10 16 33 - 59 10 Ampek Angkek 35 6 51 - 92 11 Canduang 23 15 65 - 103 12 Baso 27 2 64 - 93 13 Tilatang Kamang 35 13 33 - 81 14 Kamang Magek 25 29 70 - 124 15 Palembayan 54 21 102 - 177 16 Palupuh 27 32 3 - 62
Kabupaten Agam 524 401 751 - 1.676
Sumber: Agam Dalam Angka 2013.
2 .7 .2 Ek onom i
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan aktifitas perekonomian
suatu daerah, semakin tinggi produktivitas daerah maka PDRB nya akan semakin
besar. Perkembangan PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan
untuk melihat tingkat perkembangan aktivitas ekonomi daerah. Lebih jelasnya
R
PDRB Kabupaten Agam Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012 (Milyar Rp)
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian 2.129.236,29 2.412.971,90 2.684.119,78 2.981.350,38 3.329.085,95 2. Pertambangan dan
Penggalian 214.102,03 239.413,71 268.485,57 300.371,63 338.480,89 3. Industri Pengolahan 592.565,11 617.749,13 682.347,62 755.116,00 855.017,87 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 47.884,94 52.514,57 54.330,25 58.986,71 63.085,38 5. Bangunan 271.381,14 307.731,83 404.662,56 463.330,55 555.312,32 6. Perdagangan, Hotel dan
Restoran 796.698,69 875.349,13 1.001.109,44 1.135.954,81 1.289.686,75 7. Pengangkutan dan
Komunikasi 270.620,85 302.777,16 348.429,21 398.711,23 465.785,83 8. Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan 202.900,41 225.500,34 250.081,53 277.771,26 306.872,27 9. Jasa-Jasa 680.546,85 798.021,41 899.319,07 1.040.469,30 1.177.805,43
T o t a l 5.205.936,00 5.832.029,00 6.592.885,00 7.412.061,86 8.381.132,69
Sumber: AgamDalam Angka, 2013.
Tabel 2.16
PDRB Kabupaten Agam Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012 (Milyar Rp)
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian 1.040.225,40 1.096.917,80 1.141.871,37 1.196.986,12 1.280.849,39 2. Pertambangan dan
Penggalian 106.488,76 110.002,90 117.879,11 125.990,15 133.033,00 3. Industri Pengolahan 372.027,32 387.838,48 405.485,13 424.137,45 443.223,63 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 24.910,27 26.426,66 27.008,33 29.162,15 30.447,52 5. Bangunan 121.435,50 130.640,31 153.685,79 162.816,95 176.008,28 6. Perdagangan, Hotel dan
Restoran 492.154,02 507.521,81 533.340,53 566.046,76 604.313,55 7. Pengangkutan dan
Komunikasi 119.724,38 128.104,94 139.707,40 150.469,43 163.937,74 8. Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan 96.028,49 100.294,40 104.610,56 110.640,66 116.092,99 9. Jasa-Jasa 419.893,13 442.355,98 472.586,50 513.795,25 555.975,82
T o t a l 2.792.887,28 2.930.222,68 3.096.174,72 3.280.044,92 3.503.881,92
2 .8 Pot e nsi Be nc a na Ala m
Kabupaten Agam merupakan daerah yang memiliki banyak bencana, baik bencana
alam maupun bencana geologi. Berdasarkan profil rawan bencana yang telah disusun
pada tahun 2008, jenis-jenis bencana yang ada, dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Bahaya Sesar Aktif
Bahaya sesar aktif adalah bagian dari lempeng bumi yang mengalami patahan
atau tersesarkan dan masih bergerak hingga saat ini. Sesar aktif ditunjukkan oleh
bentuk kelurusan topografi dimana lokasi pusat gempa terjadi disekitarnya. Pada
wilayah Kabupaten Agam, sesar aktif memotong 6 kecamatan yang terdapat di
Kabupaten Agam yaitu :
1. Kec. Palupuh
2. Kec. Palembayan
3. Kec. Matur
4. Kec. IV Koto
5. Kec. Banuhampu
6. Kec. Sungai Pua
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K
KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200
P
PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM
4
4
-
-
2
2
8
8
Gambar 2.14:
Hancuran permukaan (Ground surface rupture) akibat pergerakan sesar aktif ketika terjadi gempa bumi 6 Maret 2007 disepanjang sesar Solok hingga Bukittinggi. (Danny H. Natawijadja, Adrin Tohari, Eko Soebowo & Mudrik R.
Daryono; EERI Special Earthquake Report May 2007)
2. Bahaya Seismisitas Gempa
Bahaya seismisitas gempa merupakan bencana yang terjadi disebabkan oleh
terlepasnya energi tektonik kerak bumi. Akibat terpaan dari gelombang seismisitas
gempa. Di wilayah Kabupaten Agam zonasi kerusakan akibat terpaan gelombang
siesmik gempa berdasarkan analisis dapat diperlihatkan pada Gambar I.5. Dari
gambar tersebut kemungkinan zona kerusakan paling tinggi, warna merah,
tersebar disepanjang Pegunungan Bukit Barisan, kurang lebih daerah yang
menghubungkan antara Danau Singkarak, Kota Bukittinggi sampai sekitar Bonjol
di sebelah barat laut. Zona kerusakan lebih rendah diapit oleh dua sesar/patahan
yang diperlihatkan oleh warna merah muda.
A
Gambar 2.15:
Hasil analisis probabilitas hazard 2% (atas) dan 10% (bawah) berdasarkan gempa periode ulang 50 tahunan (Petersen M.D. Dkk, 2004).
3. Bahaya Tsunami
Daerah lepas pantai Kabupaten Agam merupakan tempat dimana subduksi
tektonik terjadi. Distribusi pusat gempa dilepas pantai menunjukkan potensi
gempa yang menyebabkan terjadi tsunami besar. Untuk wilayah Kabupaten Agam
yang termasuk dalam daerah yang potensial terhempas hantaman tsunami adalah
pada daerah sekitar Jorong Subang-subang, Jorong Labuhan, Jorong Muara
Putus, Jorong Masang, dan Nagari Tiku Selatan dan sebagian Nagari Bawan di
Kecamatan Ampek Nagari.
4. Letusan Gunung Api
Pada wilayah Kabupaten Agam mempunyai 2 gunung aktif yaitu Gunung Marapi
dan Gunung Tandikat. Sebaran produk letusan dari Gunung Marapi cenderung
menuju ke arah tenggara sedangkan letusan dari Gunung Tandikat menuju ke
arah selatan. Daerah-daerah yang perlu mendapat perhatian dari letusan gunung
api di Kabupaten Agam antara lain:
1. Letusan Gunung Marapi: aliran Batang Sarik, Lima Kampung, Tabek, Kepala
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K
mengakibatkan longsoran antara lain karena kikisan atau erosi maupun
pekerjaan galian dibagian dasar ngarai.
• Gelinciran (Sliding)
Gelinciran (Sliding) adalah gerakan massa tanah atau batuan sepanjang
lereng perbukitan dan pegunungan yang terlepas dari ikatan tanah atau
batuan asalnya. Gelinciran berlangsung secara cepat dan tiba-tiba dengan
kecepatan tinggi. Pergerakan umumnya disebabkan oleh pertambahan
massa air yang bercampur dengan rombakan tanah atau batuan dan
mengakibatkan massa tanah atau batuan berkurang daya ikatnya dan
menjadi berat. Tanah atau batuan yang menyusun tipe gelinciran pada
umumnya terjadi dari massa pasiran atau bongkah-bongkah batuan lepas
dalam beberapa ukuran mulai dari ukuran kerikil sampai bongkahan
berukuran besar lebih dari 5 meter. Di Kabupaten Agam tipe gelinciran paling
banyak dijumpai diberbagai dinding jalan dan lereng/lembah sungai dalam
berbagai ukuran seperti yang terdapat di sekitar nagari Galapung Sungai
lintabung sebelah selatan Danau Maninjau.
• Nendatan (Slumps)
Longsoran ini dikenali oleh adanya retakan dipermukaan. Pergerakan
longsoran diperlihatkan dari bentuk permukaan berupa lingkaran atau bentuk
tapal kuda. Di Kabupaten Agam, longsoran tipe ini terdapat disekitar lereng
luar Gunung Maninjau yaitu di jalan antara Koto Tuo – Balingka di jalan
R
Gerakan tanah Avalance/Longsoran Aliran di Nagari Malalak Selatan
Tabel 2.17
Bencana Gerakan Tanah/Longsor di Kabupaten Agam
No Keterangan Kecamatan Nagari
1 Jatuhan (Debris Falls) Tanjung Raya Tanjung- Sani Sungai Batang 3 Nendatan (Slumps) Matur Tigo Balai
Palembayan Baringin Sungai Pua IV Koto Balingka Malalak Malalak Utara
6. Banjir
Banjir terjadi apabila ekses atau kelebihan air tidak dapat ditampung pada
tempatnya sehingga melimpah keluar. Tempat penyimpanan air secara alamiah
diantaranya adalah sungai, rawa, danau atau bendungan. Daerah banjir terjadi
sepanjang aliran sungai seperti Batang Tiku dan Batang Sungai Pingai, Batang
Kalulutan, Batang Dareh, Batang Bawan, Batang Sitanang, bagian hilir dari
Batang Simpang Jernih dan Simpang Keruh dan Batang Layah. Banjir pada
sungai – sungai tersebut di atas pada umumnya terbatas pada morfologi dataran
banjir (flood plain). Selain dari lokasi – lokasi tersebut banjir juga terjadi pada
daerah rawa yang terdapat di sekitar dataran pantai, yang juga berhubungan
dengan aliran sungai di bagian hilir. Lokasi banjir di wilayah Kabupaten Agam
antara lain :
• Kecamatan Palembayan: Nagari Salareh Aia.
• Kecamatan Lubuk Basung: Nagari Lubuk Basung.
• Kecamatan Ampek Nagari: Nagari Bawan, Nagari Batu Kambiang, Nagari Sitalang.
• Kecamatan Tanjung Mutiara: Nagari Tiku V Jorong.
• Kecamatan IV Koto: Nagari Balingka.
• Kecamatan Tilatang Kamang: Nagari Koto Tangah.
• Kecamatan Palupuh: Nagari Pasia Laweh.
Gambar 2.18 Banjir di Ampek Nagari dan di Manggopoh
7. Abrasi
Abrasi merupakan salah satu bagian dari proses perubahan muka air laut
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K
KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200
P
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K
KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200
P
PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM
4
4
-
-
3
3
8
8
2 .9 POT EN SI SU M BER DAY A ALAM DAN LI N GK U N GAN H I DU P
Sumber Daya Alam yang terdapat di Kabupaten Agam terdiri atas sumber daya alam
pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan dan kelautan serta mineral
dan pertambangan
2.9.1 Pertanian
Tingkat Produksi komoditi tanaman pangan terbesar di Kabupaten Agam pada tahun
2012 adalah padi. Dengan tingkat produksi 310.022 ton dan luas panen sebesar
56.989 hektar dapat diketahui rata-rata produksi per hektar lahan sebe-sar 5,44 ton per
hektar. Jika dilihat menurut kecamatan, ter-lihat bahwa Kecamatan Lubuk Basung dan
Kecamatan Palembayan merupakan Keca-matan dengan tingkat produksi padi
terbesar di Kabupaten Agam dengan ting-kat produksi masing-masing sebesar
41,160.67 and 34,269.89 tons. (lihat Gambar 2.23).
Gambar 2.23
2.9.2 Perkebunan
Produksi perkebunan terbesar di Kabupaten Agam pada tahun 2012 adalah kelapa
sawit. Perkebunan kelapa sawit dikelola oleh perusahaan besar sedang dan
perkebunan rakyat. Produksi tanaman sawit pada tahun 2012 adalah 32.234,5 ton.
Ada enam kecamatan yang mengusahakan tanaman Kelapa Sawit, dan produksi
paling besar berasal dari Kecamatan Lubuk Basung dan Kecamatan Ampek Nagari
dengan persentase masing-masing 39,08 persen dan 30,84 persen. (lihat Gambar
2.24).
Gambar 2.24
Grafik Produksi Tanaman Sawit Perkebunan Tanaman Rakyat
2.9.3 Peternakan
Sektor peternakan merupakan salah satu sektor yang menjadi sorotan di Indonesia.
Pemerintah indonesia menargetkan swasembada daging sapi dan kerbau hingga pada
tahun 2014. Pada wilayah Kabupaten Agam populasi ternak sapi lebih besar
dibandingkan populasi kerbau. Populasi ternak sapi potong yang ada di Kabupaten
Agam selama tahun 2012 adalah 30.896 ekor. Jika dilihat menurut kecamatan populasi
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K
KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200
P
PEEMMEERRIINNTTAAHHKAKABBUUPPAATTEENNAGAGAAMM
4
4
-
-
4
4
0
0
dengan populasi masing-masing mencapai 8.287 dan 6.419 ekor ternak. (lihat Gambar2.25)
Gambar 2.25 Grafik Populasi Ternak Sapi di Kabupaten Agam
2.9.4 Kehutanan
Luas hutan berdasarkan fungsi yang ada di Kabupaten Agam berdasarkan peta
Padusarasi RTRW-TGHK tahun 1996/1997 adalah 85,883.40 Ha atau sekitar 38,51 %
dari luas keseluruhan wilayah Kabupaten Agam. Adapun perincian luas hutan di
Kabupaten agam adalah: Hutan PPA seluas, 27,533.40 Ha, Hutan Lindung seluas
31,560.00 Ha, Hutan Produkasi seluas 6,140.00 Ha dan Hutan Produksi Terbatas
seluas 20,883.40. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.18, Tabel 2.19 dan
Gambar 2.26.
Tabel 2.18
Luas Hutan di Kabupaten Agam
No Jenis Luas (Ha)
1. Hutan PPA 27.533,40
2. Hutan lindung 31,560,00
3. Hutan produksi 6,140,00
4. Hutan produksi terbatas 20,650,00
Jumlah 85.883,40
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K
KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200
P
2.9.6 Mineral Dan Pertambangan
Tingkat pemanfaatan sumber daya mineral dan energi di Kabupaten Agam masih
sangat rendah. Sedangkan potensi sumber daya mineral dan energi yang terkandung
di wilayah ini sangat potensial. Oleh karena itu prospek pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya mineral dan energi masih sangat terbuka. Potensi bahan
galian tambang golongan B yang dimiliki daerah ini seperti biji besi di Kecamatan
Matur, pasir besi di Kecamatan Tanjung Mutiara. Sedangkan potensi bahan galian
golongan C seperti andesit, granit, dolomit, dan marmer terdapat di Kecamatan
Tilatang Kamang, Kecamatan Palupuh, Kecamatan IV Koto, Kecamatan Tanjung
Raya, Kecamatan Matur, Kecamatan Baso dan Kecamatan Lubuk Basung.
Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat,
terdapat beberapa izin pertambangan yang ada di Kabupaten Agam sampai akhir
tahun 2008. Ijin pertambangan yang diberikan bervariasi, dari mulai izin eksplorasi,
pengolahan, penyelidikan umum, pengangkutan dan penjualan sampai pada ijin
eksplorasi. Untuk bahan galian yang mendapat ijin terdiri dari bahan galian pasir besi,
R
ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii JJaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K
KaabbuuppaatteennAAggaammTTaahhuunn22001166--22002200
P