• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1. ADMINISTRASI DAN GEOGRAFIS - DOCRPIJM 37fe303c81 BAB IIBAB 2 Profil Kab. Balangan Fic

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2.1. ADMINISTRASI DAN GEOGRAFIS - DOCRPIJM 37fe303c81 BAB IIBAB 2 Profil Kab. Balangan Fic"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

Kabupaten Balangan merupakan salah satu wilayah yang berada di provinsi Kalimantan

Selatan, berada posisi yang strategis karena sebagai perlintasan jalur antar daerah dan jalur

menuju provinsi Kalimantan Timur. Bab ini menguraikan gambaran wilayah perencanaan

Rencana Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Balangan, mencakup

administrasi, geografis, kondisi fisik, pola pemanfaatan ruang, data kependudukan, fasilitas

pelayanan, utilitas, jaringan transportasi dan kondisi perekonomian Kabupaten Balangan.

2.1. ADMINISTRASI DAN GEOGRAFIS

Kabupaten Balangan berdiri pada tahun 2003 berdasarkan Undang-undang No. 2

tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan

Provinsi Kalimantan Selatan yang disahkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal

25 Februari 2003. Pembentukan Kabupaten Balangan merupakan pemekaran dari wilayah

Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Kabupaten Balangan memiliki luas wilayah sebesar 1.878,3 Km2 atau hanya 5 persen

dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Selatan. Dari daerah seluas itu, terbagi menjadi 8

(delapan) kecamatan, yaitu Kecamatan Lampihong, Batu Mandi, Awayan, Paringin, Juai,

Halong, Tebing Tinggi, dan Paringin Selatan. Kecamatan Halong merupakan kecamatan

dengan luas wilayah terbesar, yaitu mencapai 659,84 Km2 atau 35,13 persen. Kemudian

disusul oleh Kecamatan Juai dengan luas 386,88 Km2. Kecamatan dengan luas wilayah

terkecil adalah Kecamatan Paringin Selatan dengan luas hanya mencapai 86,80 Km2 atau

sebesar 4,62 persen dari total wilayah.

Kabupaten Balangan yang beribukota di Paringin, terletak di koordinat 20 01’37”

sampai dengan 20 35’58” Lintang Selatan dan 1140 50’24” sampai dengan 1150 50’24”

Bujur Timur. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan:

Sebelah Utara : Kab. Tabalong dan Kab. Paser Propinsi Kalimantan Timur

Sebelah Timur : Kab. Paser Propinsi Kalimantan Timur dan Kab. Kota Baru

Sebelah Selatan : Kab. Hulu Sungai Tengah

Sebelah Barat : Kab. Hulu Sungai Utara.

2 - 1

LAPORAN AKHIR

(2)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 2

LAPORAN AKHIR

(3)

R

Kabupaten Balangan memiliki luas wilayah sebesar 1.878,3 Km2 atau 5 % dari luas

wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, yang meliputi 8 (delapan) wilayah kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Lampihong (27 desa)

2. Kecamatan Batu Mandi (18 desa)

3. Kecamatan Awayan (23 desa)

4. Kecamatan Paringin (16 desa)

5. Kecamatan Juai (21 desa)

6. Kecamatan Halong (24 desa)

7. Kecamatan Tebing Tinggi (12 desa)

8. Kecamatan Paringin Selatan (16 desa)

Pada konteks regional, Kota Paringin berada pada lokasi strategis jalan Trans

Kalimantan yang menghubungkan wilayah Provinsi Kalimantan Selatan - Kalimantan Tengah -

Kalimantan Timur, atau merupakan jalur utama menuju wilayah Kabupaten Tabalong dari

arah Kota Banjarmasin. Kota Paringin yang berjarak 202 Km dari Kota Banjarmasin dapat

dicapai melalui:

1. Jalan darat dengan waktu tempuh sekitar 4 jam dari Kota Banjarmasin yang dilayani oleh

trayek angkutan umum mikro bis jurusan Banjarmasin-Paringin-Tanjung atau trayek bis

antar kota Banjarmasin-Balikpapan-Samarinda.

2. Jalur udara dari bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin menuju Bandara Warukin di

Kabupaten Tabalong menggunakan maskapai Pelita Air Services, Kalstar waktu tempuh

sekitar 20 menit. Jarak antara Bandara Warukin dengan Kota Paringin sekitar 30 km atau

sekitar 30 menit melalui jalan darat.

Tabel 2.1.

Luas Wilayah Tiap Kecamatan

No. Kecamatan Luas Daerah (Ha) Prosentasi dari Luas

Kabupaten (%)

Sumber: Perda No. 24 Tahun 2013 Tentang RTRW Kabupaten Balangan Tahun 2013-2032

2 - 3

LAPORAN AKHIR

(4)

R

REEVVIIEEWWRREENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

Gambar 2.1.

Prosentasi Luas Wilayah Balangan Menurut Kecamatan

2.2.

KONDISI FISIK

2.2.1. KONDISI TOPOGRAFI

Secara morfologi, wilayah Kabupaten Balangan terdiri dari daerah pegunungan di sisi

Timur dan Utara serta dataran rendah hingga rawa di sisi Barat dan Selatan. Wilayah

Kabupaten Balangan dengan dominasi permukaan lahan berupa kawasan hutan yang

mencapai 48,11% dari luas wilayah kabupaten atau seluas 90.383 Ha, merupakan potensi

besar sebagai kawasan tangkapan air bagi DAS dibawahnya.

Wilayah Kabupaten Balangan secara umum merupakan dataran, perbukitan dan

pegunungan (klasifikasi bentuk lahan absolut Van Zuidam, 1985). Dari klasifikasi tersebut,

dapat diketahui bahwa wilayah Kabupaten Balangan mempunyai nilai kemiringan lereng

berkisar antara 2% sampai 30%.

Kabupaten Balangan sebagian besar wilayahnya berada pada kemiringan 0-2 meter,

yaitu sebesar 130.298 Km2. Artinya sebagian besar wilayah Balangan berada pada daerah

yang landai. Hanya sebesar 29.970 Km2 saja yang terletak pada kelas kemiringan di atas 40

meter. Wilayah dengan kelas ketinggian di atas 40 meter ini hanya terdapat pada Kecamatan

Halong, Tebing Tinggi dan Awayan.

2 - 4

LAPORAN AKHIR

(5)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 5

LAPORAN AKHIR

(6)

R

REEVVIIEEWWRREENNCCAANNAAPRPROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJAJANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM))

T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 6

LAPORAN AKHIR

(7)

R

REEVVIIEEWWRREENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 7

LAPORAN AKHIR

(8)

R

Luas Wilayah Menurut Kelas Lereng/Kemiringan (Ha)

No. Kecamatan

Kelas Lereng/Kemiringan/Slope Class (Ha)

0-2 2-8 8-15 15-25 25-40 > 40

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015 *) Termasuk Kecamatan Tebing Tinggi **) Termasuk Kecamatan Paringin Selatan

Jika dilihat dari kelas ketinggian terhadap permukaan laut, rata-rata Kabupaten

Balangan terletak pada kelas 25-100 meter, yang mencapai 38 %, kemudian disusul kelas

100-500 meter, yang terkecil adalah pada kelas ketinggian 0-7 meter, yaitu hanya terdapat

pada Kecamatan Lampihong dan Batu Mandi.

Tabel 2.3.

Luas Wilayah Menurut Kelas Ketinggian Dari Permukaan Laut (M)

No. Kecamatan Kelas Ketinggian (M) / Attitude Class

0-7 7-25 25-100 100-500 > 500

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015 *) Termasuk Kecamatan Tebing Tinggi **) Termasuk Kecamatan Paringin Selatan

2 - 8

LAPORAN AKHIR

(9)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2.2.2. HIDROLOGI

Sungai-sungai utama yang mengalir di wilayah Kabupaten Balangan adalah Sungai

Pitap, Sungai Balangan, Sungai Mantuyan, Sungai Tabuan, Sungai Galombang, Sungai Halong,

Sungai Huren, Sungai Ninian, Sungai Jauk, Sungai Batumandi, Sungai Lokbatu dan Sungai

Juai. Berdasarkan pola pengaliran sungai utama dan anak sungai, maka daerah penelitan

dibagi menjadi 4 pola pengaliran sungai, yaitu pola pengaliran anastomatik, pola pengaliran

dendritik, pola pengaliran rektangular, dan pola pengaliran subdendritik.

2.2.3. KLIMATOLOGI

Keadaan iklim di Kalimantan Selatan menurut Sistem Koppen dapat digolongkan ke

dalam Iklim Hutan Tropika Humid dengan rata-rata curah hujan tahunan berkisar antara

2000 mm hingga 3000 mm serta suhu udara rata-rata harian 32,0°C dan minimal 133,3°C.

Kelembaban udara relatif rata-rata harian di wilayah ini pada tahun yang sama mencapai

201,5%. Curah hujan terendah jatuh sekitar bulan Juni, Juli, Agustus, dan September.

Sedangkan curah hujan tertinggi jatuh sekitar bulan Desember, Januari, Februari, dan Maret.

Dalam lingkup wilayah Kabupaten Balangan, tinggi curah hujan antara 2.000

mm/tahun hingga 2.500 mm/tahun dialami oleh sebagian wilayah Kecamatan Halong, Juai,

Paringin, Batumandi, dan sebagian besar wilayah Kecamatan Lampihong. Sebagian dari

wilayah kecamatan-kecamatan tersebut dan seluruh wilayah Kecamatan Awayan dan Tebing

Tinggi memiliki tinggi curah hujan yang berkisar antara 2.500 mm/tahun hingga 3.000

mm/tahun.

Berdasarkan Kabupaten Balangan Dalam Angka 2014, data dari tiga stasiun

pengamatan yang terdapat di Kabupaten Balangan, yaitu Paringin, Batu Mandi dan Juai,

rata-rata curah hujan per hari pada tahun 2013 adalah sebesar 16,5 mm dengan rata-rata-rata-rata jumlah

hari hujan sebanyak 117,7 hari atau sekitar lebih dari 3 bulan. Hari hujan terbanyak selama

tahun 2013 ini terpantau di stasiun pengamatan Juai yaitu pada bulan Desember dengan 25

hari hujan dalam sebulan.

2 - 9

LAPORAN AKHIR

(10)

R

Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Stasiun Pengamatan Tahun 2014

Stasiun Pengamatan Jumlah

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2014

2.2.4. GEOMORFOLOGI

Wilayah Kabupaten Balangan secara umum merupakan dataran, perbukitan dan

pegunungan (klasifikasi bentuk lahan absolut Van Zuidam, 1985). Dari klasifikasi tersebut,

dapat diketahui bahwa wilayah Kabupaten Balangan mempunyai nilai kemiringan lereng

berkisar antara 2% sampai 30%.

Berdasarkan sebaran satuan geomorfologi pada tiap-tiap wilayah kecamatan,

Kecamatan Halong dan Juai tercatat sebagai wilayah kecamatan dengan kondisi

geomorfologi yang bervariatif. Sedangkan Kecamatan Tebing Tinggi merupakan wilayah

kecamatan yang memiliki kondisi geomorfologi dengan satuan perbukitan relatif curam dan

pegunungan curam. Wilayah Kecamatan Paringin dan Paringin Selatan adalah wilayah

kecamatan yang memiliki kondisi landai. Luas wilayah Kabupaten Balangan berdasarkan

satuan geomorfologi, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.5.

Luas Wilayah Menurut Satuan Geomorfologi Dirinci Tiap Kecamatan Kabupaten Balangan Tahun 2008 Metode Interpolasi Reuter Et Al. (2007); Diolah 2010. Luasan Satuan Geomorfologi Dihitung Menggunakan Piranti Lunak Berbasis GIS, Mapinfo 8.0 SCP.

2 - 10

LAPORAN AKHIR

(11)

R

Formasi lahan wilayah Kabupaten Balangan yang dijelaskan dalam RTRW, terdiri atas

satu endapan aluvium dan 11 satuan formasi, dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut ini:

Tabel 2.6.

Jenis, dan Luasan Formasi Lahan (Stratigrafi) Kabupaten Balangan

No. Jenis Formasi Lahan Notasi Luasan (Km²)

1 Endapan Aluvium 144.32

Sumber : RTRW Kabupaten Balangan

Jenis batuan dan tanah di wilayah ini secara umum dapat dikelompokkan menjadi

tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut:

1. Endapan Sungai (EQa)

2. Formasi Dahor (FTqd)

3. Formasi Warukin dan Formasi Tanjung (Ftomwp)

4. Formasi Berai dan Olistolit Batu gamping (Ftombkok)

5. Formasi Pitap (Fksp)

6. Kelompok Batuan Beku (Ftomp).

Sedangkan kondisi lapisan tanah di daerah sekitar Sungai Balangan dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

1. Sub lapisan tanah di wilayah Kabupaten Balangan rata-rata terdiri dari lempung merah

berbatu;

2. Dari hasil analisa saringan, lempung ini sedikit bercampur dengan kira-kira 21,2% pasir.

Rata-rata harga koefisien kohesi (c) berkisar antara 0,80-0,85 kg/cm², Sedangkan sudut

geser dalamnya ( ฀-18,5°; dan ) antara 16

3. Dari hasil sondir dapat diinterpretasikan bahwa tanah keras berada 8,2 meter di bawah

permukaan tanah.

2 - 11

LAPORAN AKHIR

(12)

R

Kondisi tanah dari lapukan batu lempung di sepanjang daerah aliran Sungai Balangan

memiliki kekuatan daya dukung tanah yang rendah atau lemah, sehingga diperlukan

perencanaan yang baik untuk membangun suatu infrastruktur di wilayah ini, seperti

penggunaan pondasi yang dalam dengan bahan baku beton.

Tabel 2.7.

Rekapitulasi Hasil Boring dan Test Pit

No. Titik Lokasi Lokasi Kedalaman Jenis Lapisan Tanah

B1 Balangan

0,00-0,50 Lempung coklat lepas berpasir halus

0,50-1,75 Lempung agak teguh merah berbatu

1,75-4,25 Lempung agak teguh merah, abu-abu

4,25-6,50 Lempung agak teguh, merah Sumber: RTRW Kabupaten Balangan

2.3.

POLA PEMANFAATAN RUANG

Penggunaan Lahan Kabupaten Balangan sebagian besar digunakan untuk Tanah

Bukan Sawah, yaitu seluas 94.423 Ha atau 51% dari luas keseluruhan. Sedangkan

penggunaan lahan untuk rumah dan bangunan, hutan negara, rawa-rawa, jalan, sungai,

danau, dan lahan tandus lainnya (Tanah Bukan Sawah) mengambil 30%, yaitu seluas 56.289

Ha. Sisa penggunaan lahan seluas 34.273 Ha atau 18,5% adalah untuk Tanah Sawah

(Wetland).

Tabel 2.8.

Luas Wilayah Kabupaten Balangan Menurut Jenis Penggunaan Tanah Jenis Penggunaan Tanah

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

2 - 12

LAPORAN AKHIR

(13)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 13

LAPORAN AKHIR

(14)

R

REEVVIIEEWWRREENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 14

LAPORAN AKHIR

(15)

R

Jumlah penduduk Kabupaten Balangan tahun 2013 berdasarkan hasil proyeksi adalah

119.171 jiwa yang terdiri dari 58.876 laki-laki dan 59.295 perempuan. Dengan luas wilayah

1.830,79 Km2, Balangan memiliki kepadatan penduduk 65 orang per kilometer persegi.

2.4.1. JUMLAH DAN PERKEMBANGAN PENDUDUK

Jumlah penduduk tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 1,78 % dari tahun

sebelumnya. Kecamatan Halong adalah kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak,

yaitu 19.580 jiwa dengan rata-rata penduduk 816 orang/desa. Kemudian disusul Kecamatan

Paringin sebagai kecamatan dengan populasi terbanyak kedua, yaitu 18.368 orang dan

kepadatan 1.148 orang/desa.

Tabel 2.9.

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan

No. Kecamatan

Luas* Penduduk (Orang) Kepadatan

Penduduk (Orang/

Sumber: Kabupaten Balangan dalam Angka 2015

Perda No. 24 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Balangan Tahun 2013-2032

Tabel 2.10.

Jumlah Penduduk, Jumlah Desa, dan Kepadatan Penduduk Per Desa

No. Kecamatan Jumlah Penduduk Desa/Kelurahan Rata-rata penduduk per

Desa

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

2 - 15

LAPORAN AKHIR

(16)

R

Rasio jenis kelamin di Kabupaten Balangan tahun 2013 adalah 101 yang artinya

adalah jumlah penduduk laki-laki 1 persen lebih banyak dari perempuan.

Tabel 2.11.

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin

No. Kecamatan Jenis Kelamin/Sex Jumlah

Penduduk

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten

Balangan adalah 2,89 %. Laju pertumbuhan penduduk paling besar adalah Kecamatan

Paringin yaitu 4,5 %, sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Lampihong yaitu 1,78 %.

Perkembangan jumlah penduduk dan laju pertumbuhannya menurut kecamatan selama lima

tahun yang dirangkum dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Balangan, dapat dilihat pada

tabelberikut:

Tabel 2.12.

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2009-2013

No. Kecamatan

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2003-2014

2 - 16

LAPORAN AKHIR

(17)

R

Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Balangan berdasarkan tingkat

kesejahteraan di tahun 2013, dapat dilihat pada Tabel 2.13berikut:

Tabel 2.13.

Jumlah Kepala Keluarga Menurut Tingkat Sejahtera

No. Kecamatan

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2014

2.4.2. KEPADATAN PENDUDUK

Penyebaran penduduk Balangan relatif merata antar kecamatan, kecuali untuk

Kecamatan Tebing Tinggi yang populasinya 6.278 orang atau 5,27 % dari jumlah seluruh

penduduk Balangan. Seperti yang tertera pada Tabel 2.10, dua kecamatan terpadat di

Kabupaten Balangan antara lain Kecamatan Lampihong dan Batumandi dengan kepadatan

penduduk masing-masing 158 dan 151 orang per Km2. Sedangkan kepadatan penduduk

terendah terdapat di Kecamatan Tebing Tinggi dan Halong dimana tingkat kepadatannya

lebih rendah daripada angka kepadatan rata-rata Kabupaten Balangan.

Gambar 2.2.

Kepadatan Penduduk (Orang/Km2) Menurut Kecamatan

2 - 17

LAPORAN AKHIR

(18)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPRPROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJAJANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 18

LAPORAN AKHIR

(19)

R

Struktur penduduk meliputi tentang agama yang dianut masyarakat, aspek pekerjaan,

dan suku bangsa masyarakat yang ada di Kabupaten Balangan.

A. Agama

Masyarakat di Kabupaten Balangan mayoritas beragama Islam, yaitu sebanyak

114.027 orang, dan jumlah terkecil adalah pemeluk agama Katolik, yaitu sebanyak 201

orang. Penganut agama lainnya hanya terdapat di Kecamatan Tebing Tinggi, yaitu sebesar

1.584 orang.

Tabel 2.14.

Jumlah Penduduk Menurut Agama Dirinci Tiap Kecamatan Tahun 2014

No. Kecamatan Islam Kristen Katolik Hindu Budha Lainnya Jumlah

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

B. Pekerjaan

Pada tahun 2013, penduduk usia muda sebesar 30,69 % (usia di bawah 15 tahun),

penduduk usia produktif 65,96 % (15-64 tahun) dan penduduk usia tua 3,35 % (65 tahun ke

atas). Tercatat sebanyak 77,24 % penduduk berumur di atas 15 tahun merupakan angkatan

kerja yang secara aktif terlibat dalam kegiatan ekonomi dan 22,76 % sisanya bukan angkatan

kerja.

Ketenagakerjaan di Kabupaten Balangan adalah tiga perempat penduduk bekerja

pada lapangan pekerjaan utama di sektor primer. Sektor primer yang terdiri dari sektor

pertanian dan pertambangan ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 75,35 %.

Sementara sektor tersier dan sekunder menyerap tenaga kerja masing-masing 20,71 % dan

3,95 %.

Proporsi penduduk laki-laki yang termasuk dalam angkatan kerja lebih besar jika

dibandingkan dengan proporsi penduduk perempuan, yaitu 87,74 % laki-laki dan 66,74 %

perempuan.

2 - 19

LAPORAN AKHIR

(20)

R

Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama Tahun 2012 - 2015

No. Jenis Kegiatan Utama 2012 2013 2015

3 Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) 83,94 77,24 78.26

4 Tingkat Pengangguran 3,81 2,72 1.34

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

Tabel 2.16.

Prosentasi Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin

No. Lapangan Usaha Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Primer 68,91 79,26 73,50

2 Sekunder 5,73 0,59 3,45

3 Tersier 25,36 20,15 23,71

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

C. Suku Bangsa

Seluruh penduduk Kabupaten Balangan merupakan warga negara indonesia.

Masyarakat Kabupaten Balangan terdiri dari Suku Banjar yang disebut Orang Batang

Balangan atau Puak Balangan, dan Suku Dayak yang merupakan bagian dari Suku Dayak

Meratus (Dayak Pitap). Suku Dayak Meratus tersebut terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok

utama yaitu:

1. Dayak Pitap di Kecamatan Tebing Tinggi, di Desa Dayak Pitap (Dusun Ajung, Dusun

Kambiyain, Dusun Iyam, Dusun Rantau Paku dan Dusun Rantau Nangkau), Desa Langkap

(sebagian), Desa Mayanau (Dusun Panikin).

2. Dayak Halong / Dayak Balangan di Kecamatan Halong, di Desa Hauwai, Desa Aniungan,

Desa Mamantang, Desa Marajai, Desa Uren, Desa Mauya, Desa Mantuyan dan Desa

Binuangsantang.

3. Dayak Dhea / Dayak Nande / Dayak Tabalong di Kecamatan Halong, di Desa Liyu

(berbatasan dengan Kabupaten Tabalong) dan Desa Gunung Riut.

Sedangkan warga pendatang yang merupakan transmigran, berasal dari DKI Jakarta,

Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan beberapa daerah di Kalimantan Selatan.

2 - 20

LAPORAN AKHIR

(21)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2.4.4. KONDISI SOSIAL PENDUDUK

Potensi budaya yang dimiliki masyarakat antara lain keragaman umat beragama

(adanya Forum Komunikasi antar Umat Beragaman (FKUB) di Kecamatan Halong), seperti

dicontohkan adanya desa muslim di Desa Puyun dan Desa Karya (Kecamatan Halong). Desa

Karya dan desa Puyun mayoritas merupakan penganut agama islam sehingga tidak terdapat

kebudayaan dayak. Di Desa Liyu terdapat pemeluk Agama Hindu-Bali. Secara umum di

Kecamatan Halong terdapat keragaman agama, yaitu Hindu Kaharingan, Budha, Kristen dan

Protestan, serta Islam. Budaya digambarkan melaui bahasa dan pola hidup ataupun

kepercayaan yang di anut, maka dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut:

1. Bahasa; Selain bahasa Indonesia dan bahasa Banjar, terdapat pula bahasa setempat

seperti bahasa Dayak Dhea, bahasa Dayak Halong/Balangan, dan bahasa Dayak Pitap

2. Kepercayaan atau Religi; Selain agama formal yang dianut, kepercayaan yang telah ada

sejak dahulu (jaman nenek moyang), maupun kepercayaan yang berkembang karena

proses asimilasi dan adaptasi masuknya suatu agama dan kepercayaan tertentu,

sehingga masih perlu mengakomodasi kepercayaan asalnya

3. Pola Hidup; Merupakan kebiasaan keseharian yang dikerjakan karena suatu tata cara

yang sudah dibiasakan sejak jaman nenek moyang, seperti upuara adat, tata cara masuk

hutan untuk mencari makan, tata cara berladang, pesta adat sebagai ucapan bersyukur

atas rizki yang didapatkan dari berhasilnya panen kegiatan bercocok tanam

4. Kebendaan; Kebendaan merupakan wujud karena adanya kepercayaan ataupun pola

hidup, seperti pakaian adat, peralatan berburu dan memasak, hingga peralatan rumah

tangga lainnya, adalah alat yang dibuat sendiri atau dapat disebut kerajinan. Termasuk

rumah sebagai tempat tinggal juga memiliki ciri kekhasan tersendiri.

Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang ada di Kabupaten Balangan tersebar di

beberapa desa yang berada di Kecamatan Halong, Juai dan Tebing Tinggi.Mata pencaharian

utama masyarakat KAT adalah bertani sayur dan berburu. Sebagian hasil bertani dan

berburu adalah untuk dikonsumsi sendiri. Kegiatan adat yang masih diselenggarakan

diantaranya adalah Aruh Adat di setiap tiba masa panen padi, ritual membakar hutan dan

syukuran ataupun kematian. Agama yang dianut sebagian besar adalah agama Kaharingan

(tidak tercacat di KTP), selain itu juga ada penganut Kristen, Hindu dan Budha.

2 - 21

LAPORAN AKHIR

(22)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

Kondisi sosial budaya masyarakat KAT masih lekat dengan alam, kekeluargaan yang

masih kental, berlandaskan hukum adat, gotong royong dan masih percaya pada mitos-mitos

yang diyakini secara turun temurun. Keunikan yang membedakannya dengan adat daerah

lain adalah masih bertahannya Suku Dayak yang menjadi kekayaan budaya Kabupaten

Balangan. Walaupun teknologi sudah mulai masuk baik televisi maupun radio, mereka masih

menerapkan kebiasaan adat dalam kegidupan sehari-hari.

Pola bermukim masyarakatnya terpencar di area pegunungan dan pada umumnya

tidak jauh dari lahan pertanian yang mereka usahakan. Secara fisik, arsitektur rumah

tradisional yang mereka tinggali adalah rumah sederhana berukuran kecil (pondok), yang

masih menggunakan bahan alam misalnya atap paring/bambu, lantai dan dinding papan

kayu.

Berdasarkan program pemberdayaan KAT yang dilakukan oleh Dinas Sosial, ada

beberapa wilayah yang belum diberdayakan, sedang diberdayakan, dan yangg sudah

diberdayakan. Diberdayakan disini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat

yang ada di dalamnya. Secara fisik, KAT yang masih terperncar akan di relokasi yaitu

dikumpulkan di dalam satu kawasan, dengan bantuan pembangunan Rumah Sangat

Sederhana yang sudah diselenggarakan tahun 2007, 2010 dan 2012.

Gambar 2.3.

Masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT)

2 - 22

LAPORAN AKHIR

(23)

R

Persebaran Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kabupaten Balangan

Kecamatan Desa Belum Diberdayakan Sedang Diberdayakan Sudah Diberdayakan Ket.

Lokasi KK Jiwa Lokasi KK Jiwa Lokasi KK Jiwa

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2015

2 - 23

LAPORAN AKHIR

(24)

R

REEVVIIEEWWRREENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 24

LAPORAN AKHIR

(25)

R

Fasilitas pendidikan di Kabupaten Balangan tahun 2013 yaitu TK sebanyak 97 buah,

SD 167 buah, SLTP 24 buah, dan SLTA 10 buah. Sementara untuk fasilitas pendidikan yang di bawah pembinaaan Kementerian Agama, terdiri dari RA sebanyak 6 buah, MI 39 buah, MTs 16 buah, dan MA 6 buah.

Dalam perkembangannya selama satu dekade, terjadi peningkatan fasilitas

pendidikan yang cukup melayani seluruh wilayah kabupaten, yaitu untuk SLTA bertambah 5 unit (tahun 2005 = 5 unit), SLTP bertambah 11 unit (tahun 2005 = 13 unit), dan SD bertambah 8 unit (tahun 2005 = 159 unit).

Tabel 2.18.

Jumlah Sekolah Kabupaten Balangan Tahun Ajaran 2012/2013

Tingkat Pendidikan Sekolah

6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan Swasta 39

7 Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Swasta 16

8 Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta 6

Total 365

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2014

Tabel 2.19.

Persebaran Fasilitas Pendidikan Menurut Kecamatan

Fasilitas Pendidikan Kecamatan

Sumber: Kabupaten Balangan dalam Angka 2014

2 - 25

LAPORAN AKHIR

(26)

R

Angka Partisipasi Sekolah untuk kelompok umur 7-12 tahun pada tahun 2013 sangat

tinggi, yaitu sebesar 98,71 %, sementara untuk kelompok umur 13-15 tahun sebesar 89,17 %

dan untuk kelompok umur 16-18 tahun sebesar 47,11 %. Ditinjau dari jenjang

pendidikannya, Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD/MI sebesar 92,67 % dan Angka

Partisipasi Kasar (APK) sebesar 105,79 %. sementara itu untuk jenjang pendidikan SLTP/MTs

dengan nilai APM 61,67 % dan nilai APK 79,87 % serta untuk SLTA/MA dengan nilai APM

45,97 % dan nilai APK 66,96 %.

2.5.2.KESEHATAN

Fasilitas kesehatan di Kabupaten Balangan terdapati 1 unit rumah sakit, 11 unit

puskesmas, 23 unit puskesmas pembantu, 99 unit Polindes. Begitu juga untuk tenaga

kesehatan, di semua kecamatan sudah mempunyai tenaga medis, tercatat ada 31 orang

dokter, 238 orang perawat, dan 200 orang bidan. Peningkatan fasilitas tersebut adalah

dibangunnya sebuah Rumah Sakit Umum Daerah Balangan di Kec. Paringin, yang sudah

memiliki 6 dokter spesialis, 12 dokter umum dan satu dokter gigi. Serta bertambahnya

Puskesmas sebanyak 2 unit (tahun 2005 = 9 unit).

Tabel 2.20.

Banyaknya Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Balangan Tahun 2011-2014

No. Fasilitas Kesehatan 2011 2012 2013 2014

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

Tabel 2.21.

Jumlah Puskesmas Menurut Kecamatan Tahun 2011-2014

No. Kecamatan 2011 2012 2013 2014

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

2 - 26

LAPORAN AKHIR

(27)

R

Peningkatan jumlah tenaga kesehatan yang melayani seluruh wilayah kabupaten

yaitu dokter bertambah 16 orang (tahun 2005 = 5 orang), Perawat bertambah 186 orang

(tahun 2005 = 52 orang), dan Bidan bertambah 119 orang (tahun 2005 = 81 orang). Dalam

satu dekade, prosentase Bayi Lahir Hidup meningkat 0,3 %.

Tabel 2.22.

Jumlah Fasilitas Kesehatan Per-Kecamatan Tahun 2010 - 2013

No. KECAMATAN Puskesmas Pustu Posyandu Bidan

1 Batumandi 3 3 23 17

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

2.5.3. PERIBADATAN

Tempat peribadatan yang tersebar di setiap kecamatan di Kabupaten Balangan

terdapati Masjid sebanyak 128 buah, Musholla 360 buah, Gereja 10 buah, Pura 1 buah,

Wihara 5 buah, dan Balai Adat 17 buah.

Tabel 2.23.

Jumlah Tempat Peribadatan Tiap Kecamatan

No. Kecamatan Mesjid Langgar

Mushala Gereja Pura Wihara

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

2 - 27

LAPORAN AKHIR

(28)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

Selama satu dekade, peningkatan jumlah tempat peribadatan adalah Masjid 1 buah (tahun

2005 = 127 buah), Musholla bertambah 23 buah (tahun 2005 = 337 buah), Wihara

bertambah 3 buah (tahun 2005 = 2 buah), dan Balai Adat bertambah 15 buah (tahun 2005 =

2 buah). Peningkatan ini juga ditunjang dengan adanya sebaran 138 buah TPA/TPQ di

seluruh kecamatan, dengan jumlah guru 363 orang dan santri 4.191 orang.

2.5.4. RTH DAN OLAHRAGA

Sepuluh tahun yang lalu di Kabupaten Balangan sangat jarang kita temui ruang

terbuka hijau aktif, seperti taman kota, tempat bermain dan sejenisnya. Ruang terbuka yang

ada hanyalah ruang terbuka hijau pasif atau ruang terbuka hijau budidaya dan bersifat

produktif, seperti areal persawahan dan perkebunan. Di beberapa ibukota kecamatan

memang terdapat ruang terbuka aktif dan biasanya berupa lapangan olah raga. Kabupaten

Balangan sebagai kabupaten yang masih muda dan baru saja membangun, tentu masih

memfokuskan pada pembangunan Ibukota Kabupaten yaitu kawasan Perkotaan Paringin.

Memasuki kawasan kota akan banyak terlihat RTH taman pada hampir semua

perkantoran pemerintah, taman-taman ini bersifat aktif, estetika, memiliki nilai sosial dan

memberikan nilai tambah pada kawasan. Pada pusat Kota Paringin beberapatitik dilakukan

perbaikan dengan tujuan meningkatkan fungsi dan peran ruang terbuka hijau yang ada

meskipun sedikit (taman kota) maupun banyak atau luas, seperti Lapangan Sepak Bola

Paringin.

Kabupaten Balangan seperti halnya kabupaten lain di wilayah Banua Enam, wilayah

Hulu Sungai, terdapat beberapa jenis olah raga yang aktif dipermainkan oleh masyarakat di

sana sebagai olah raga rakyat, seperti bulu tangkis. Banyak kita temui lapangan bulu tangkis

pada lingkup lingkungan, desa, hingga kecamatan, maupun seperti sepak bola yang biasanya

hanya terdapat pada lapangan kecamatan.

Prestasi olah raga Kabupaten Balangan meningkat dalam kurun waktu 5 tahun

terakhir, seperti meraih medali pada Kejuaran Nasional Karateka, unggul dalam prestasi bulu

tangkis di tingkat provinsi kalimantan selatan. Pemerintah Kabupaten Balangan

berkomitmen terhadap pembangunan olah raga, dengan memberikan bonus bagi atlet

yang mengikuti Porprov dan Pornas, tentunya akan lebih diutamakan bagi yang berprestasi

dan meraih medali.

2 - 28

LAPORAN AKHIR

(29)

R

Jumlah Fasilitas Olahraga, Taman dan Pemakanan Per Kecamatan

No. KECAMATAN Lapangan

Olahraga Taman Pemakaman

1 Batumandi 28 1 35

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

Sedangkan data yang tercantum dalam Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten

Balangan Tahun 2014-2034, RTH dan Pemakaman Umum yang terdapat di wilayah

perkotaan di Kabupaten Balangan adalah:

Tabel 2.25

Lokasi dan Luasan RTH Eksisting Kabupaten Balangan

RTH Perkotaan Paringin Luas (m2) Luas (Ha)

RTH Mantasura Paringin 8.038,54 0,80

Kuburan Muslimin Paringin 3.641,60 0,36

RTH Taman Kota Paringin 1 1.887,69 0,19

RTH Terminal Paringin 5.017,82 0,50

RTH Sanggam Paringin 3.496,32 0,35

RTH Taman Kota Paringin 2 1.599,23 0,16

RTH Taman Kuda 458,30 0,50

RTH Perkotaan Paringin Selatan Luas (m2) Luas (Ha)

RTH Perkantoran Paringin Selatan 4.678,24 0,47

RTH Bundaran Perkantoran Paringin Selatan 311,47 0,03

Lapangan Kecamatan Paringin Selatan 9.443,54 0,94

RTH Taman Hijau Paringin 3.914,95 0,39

RTH Perkotaan Awayan Luas (m2) Luas (Ha)

Lapangan Kecamatan Awayan 9.471,62 0,95

RTH Depan Kantor Camat Awayan 15.734,15 1,57

RTH Perkotaan Halong Luas (m2) Luas (Ha)

Lapangan Kecamatan Halong 5.822,14 0,58

Kuburan Halong 4.298,44 0,43

Lapangan MTs Halong 8.597,57 0,86

Makam Pahlawan Asri Juai 1.010,70 0,10

Makam Datuk Kandang Haji 20.891,72 2,09

2 - 29

LAPORAN AKHIR

(30)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

RTH Perkotaan Paringin Luas (m2) Luas (Ha)

Lapangan SMA Juai 7.155,85 0,72

RTH Perkotaan Lampihong Luas (m2) Luas (Ha)

Lapangan Kecamatan Lampihong 9.639,18 0,96

RTH Gula Habang Lampihong 849,38 0,08

Kuburan Lampihong 1.621,62 0,16

RTH Perkotaan Batumandi Luas (m2) Luas (Ha)

RTH Eks Pasar Batu Mandi 2.760,29 0,28

RTH Perkotaan Tebing Tinggi Luas (m2) Luas (Ha)

Kuburan Tebing Tinggi 7.938,85 0,79

Sumber: Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Balangan Tahun 2014-2034

Masterplan RTH ini juga memberikan alternatif arahan lokasi yang potensial untuk

dibangun menjadi RTH, karena Kabupaten Balangan masih memiliki lahan potensial yang

masih merupakan lahan tidak terbangun (kebun dan tegalan). Rekomendasi lokasi dan luas

penambahan RTH dapat dilihat pada Peta 2.9.

Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Dinas Pekerjaan Umum juga selalu

melakukan peningkatan dan perbaikan RTH, yang dilaksanakan dalam paket-paket

pekerjaan. Pekerjaan ini mencakup pembuatan bundaran, pengecoran dan

paving/perkerasan area RTH dan lapangan sekolah. Diantaranya dapat dilihat pada Tabel

2.26 berikut:

Tabel 2.26.

Paket Pekerjaan RTH Kabupaten Balangan No. Nama Paket Pekerjaan RTH TA. 2014

1 Pengecoran Halaman SDN Desa Hilir Pasar Kec. Lampihong

2 Pengecoran Beton Halaman MIN Desa Bramban RT. 3

No. Nama Paket Pekerjaan RTH TA. 2015

1 Bundaran Komplek Perkantoran Paringin Selatan

2 Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Batu Mandi

3 Peningkatan Lapangan SDN PARINGIN SELATAN I

4 Pengecoran SDN Simpang Tiga Kec. Lampihong

5 Paving SDN Matang Hanau Kec. Lampihong

6 Pengecoran Halaman TK Sei. Awang

Sumbe : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Balangan 2015

2 - 30

LAPORAN AKHIR

(31)

R

Pemerintah Kabupaten Balangan sejak dibentuk hingga saat ini terus melakukan

pembenahan pada struktur organisasi dan tata laksana pemerintahannya. Kinerja

pemerintahan terus ditingkatkan seiring dengan upaya peningkatan "good geverment" dan pelayanan publik. Sejak tahun 2008 beberapa dinas, kantor, lembaga dibentuk, ditata untuk

kepentingan pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan daerah. Bangunan umum

yang terdapat di Kabupaten Balangan seperti : Pasar, Taman, Tempat peribadatan, Terminal,

Gedung serba guna, Sarana pendidikan, Sarana olah raga dan lain sebagainya yang berfungsi

sebagai penunjang pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat daerah.

Berdasarkan data dari Identifikasi dan Inventarisasi Infrastruktur Bangunan Umum Di

Kabupaten Balangan Tahun 2011, bangunan umum di Kabupaten Balangan adalah sebanyak

110 dinas/instansi yang bangunannya dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Balangan.

Bangunan umum tersebut terdiri atas dinas/instansi Pemerintah Kabupaten Balangan,

Kantor Kecamatan, Kantor Desa/Kelurahan yang ada di wilayah perkotaan (Kecamatan

Paringin dan Kecamatan Paringin Selatan) dan dinas/instansi atau bangunan umum lain yang

ada pada tingkat kecamatan.

Letak bangunan umum tersebut merata diseluruh kecamatan yang ada di Kabupaten

Balangan. Bangunan umum di Kabupaten Balangan di bangun sejak tahun 1983 hingga tahun

2010. Lebih jelasnya identifikasi bangunan umum di Kabupaten Balangan dapat dilihat pada

tabel 2.27.

Tabel 2.27.

Identifikasi Bangunan Umum di Kabupaten Balangan Tahun 2011

No. Dinas / Instansi Alamat Tahun

Pembangunan

1 Sekretariat Daerah Jl. A.Yani No. 1

2 Sekretariat DPRD Jl. A. Yani Km 2 2003, 2005, 2007

3 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

Jl. A. Yani Km 4,3 Paringin Selatan

2006, 2007, 2010

4 Inspektorat Kabupaten Jl. A. Yani Km 3,5 Kec. Batu Piring

7 Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB

Jl. A. Yani Km 4,5 Paringin Selatan

2007

8 Rumah Sakit Umum Daerah Jl. Lingkar Timur Km 1,7 2005 9 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jl. A. Yani Km 2,5 Paringin

Selatan

2006, 2007

10 Dinas Kesehatan Jl. A. Yani Km 2,5 Paringin Selatan

2006, 2007

11 Dinas Sosial Kependudukan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Jl. A. Yani Km 4,4 Paringin Selatan

2007-2008

12 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Jl. A. Yani Km 3,5 Paringin 2007, 2008

2 - 31

LAPORAN AKHIR

(32)

R

13 Dinas Pekerjaan Umum Jl. A. Yani Km 4,5 Paringin Selatan

2006, 2007, 2008

14 Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi

Jl. A. Yani Km 5,5 Paringin Selatan

15 Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan

Jl. A. Yani Km 4,5 Paringin Selatan

2010

16 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Jl. A. Yani Km 6 2006, 2007, 2008

17 Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan & Perikanan

Jl. A. Yani Km 5,5 Paringin

Selatan

18 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Jl. A. Yani Km 5,5 Paringin Selatan

1994

19 Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan

Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinmas)

Jl. A. Yani Km 1 Paringin Selatan

1991

20 Dinas Pertambangan dan Energi Jl. A. Yani Km 4 Paringin Selatan

2010

21 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jl. A. Yani Paringin Selatan 22 Kantor Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan

Pangan

Jl. A.Yani Km 3,5 Paringin Selatan

2010

23 Kantor Perpustakaan Dokumentasi dan Arsip Daerah

Jl. Lingkar Barat Molyu Kec. Paringin selatan

2010

24 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Jl. A. Yani No.3 Paringin Kota

Kec. Paringin Timur 25 Sekretariat KPU Jl. A. Yani Km 5 Kel Batu Piring

Kec. Paringin Selatan

2010

26 Pelaksana Harian Badan Narkotika Kabupaten Jl.A. Yani Km 4,5 Paringin Selatan

2008

27 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Jl. A. Yani Km 4,5 Paringin Selatan

2008

28 Badan Pusat Statistik (BPS) Jl. A. Yani Km 2,5 Paringin Selatan

2007

29 Kementerian Agama Jl. A. Yani Km 7 Kec. Paringin Selatan

2006

30 Kantor Pertanahan Jl. A. Yani Km 3,5 Paringin 2007

31 Samsat Jl. A. Yani Km 2 Paringin

32 Kejaksaan Negeri Paringin Jl. A.Yani Km 1,7Paringin 2005

33 Kepolisian Resor (Polres)

34 Polsek Kec. Lampihong Jl. Lap. Budi Daya no. 45 1983

35 Polsek Kec. Halong Jl. Pembangunan Halong 2004

36 Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jl. Basuki Rahmat Paringin Kota

37 Kantor Kecamatan Lampihong Desa Simpang Tiga 1983

38 Kantor Kecamatan Batu Mandi Jl. A. Yani No. 10

39 Kantor Kecamatan Awayan Jl. Ciputat No.5 Awayan kode

pos 71664

40 Kantor Kecamatan Tebing Tinggi Jl. Gunung Batu Raya, Desa Tebing Tinggi

2007/2008

41 Kantor Kecamatan Paringin 2010

42 Kantor Kecamatan Paringin Selatan Jl. Temanggung Jalil No.1 Kel. Batu Piring

2007, 2008

2 - 32

LAPORAN AKHIR

(33)

R

43 Kantor Kecamatan Juai Jl. Setia Karsa No. 03 Mungkur Uyam

1986

44 Kantor Kecamatan Halong Jl. Pembangunan No. 81

45 Puskesmas Kecamatan Lampihong Jl. Raya Lampihong Km 3,5

46 Puskesmas Kecamatan Batu Mandi Jl. Batu Mandi

47 Puskesmas Kecamatan Awayan Jl. Ciputat No. 1 2007

48 Puskesmas Kecamatan Tebing Tinggi Desa. Simpang Nadong RT. 2 1995 49 Puskesmas Kecamatan Paringin Jl. Basuki Rahmat, No.5 1975/1976 50 Puskesmas Kecamatan Paringin Selatan Jl. Tumenggung Jalil No.2

Muara Pitap

51 Puskesmas Kecamatan Juai Jl. Setia Karsa No. 5 Mungkur

Uyam

52 Puskesmas Kecamatan Halong Jl. Pembangunan No. 71 2006 53 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

Lampihong

Jl. Lapangan Sepak Bola, Bumi

Daya

54 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Batu Mandi

Jl. Timbun Tulang Kec. Batu

Mandi 71663

55 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Awayan

Desa PutatBaiun, Jl.Putat Basiun Awayan 71664

1985

56 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tebing Tinggi

Desa Gunung Batu RT.1

57 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

Paringin 2010

58 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

Paringin Selatan

59 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Juai Jl. Setia Karsa No. 6 Mungkur

Uyam

60 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Halong

74 Kantor Desa Mangkayahu Desa Mangkayahu

75 Kantor Desa Balang

76 Kantor Desa Murung Ilung Jl. Paringin - Halong 2008

77 Kantor Desa Hujan Mas Desa Hujan Mas 2009

78 Kantor Desa Kalahiang

79 Kantor Desa Layap

80 Kantor Kelurahan Paringin Kota 2008

81 Kantor Kelurahan Paringin Timur JL. Gunung Pandau Rt.04 Kec. Paringin

2008

82 Kantor Desa Balida Jl. Gunung Pandau 2008

2 - 33

LAPORAN AKHIR

(34)

R

88 Kantor Desa Panggung Jl. Temenggung Jalil RT.01 1987

89 Kantor Desa Inan Desa Inan RT.03

90 Kantor Desa Murung Abuin Desa Murung Abuin 2011

91 Kantor Desa Baruh Bahinu Dalam Desa Baruh Bahinu Dalam 1969

92 Kantor Desa Binjai Desa Binjai RT. 01 2010

93 Kantor Desa Telaga Purun

94 Kantor Desa Galumbang Rt.3 2008-2009

95 Kantor Desa Maradap Desa Maradap RT.3 RW.1

96 Kantor Desa Baruh Bahinu Luar Rt.2 Paringin Selatan 1982

97 Kantor Desa Bungin Jl. Lambung Mangkurat RT.01 2005

98 Kantor Desa Lingsir Desa Lingsir RT.01 2000

99 Kantor Desa Halubau Utara

100 Kantor Desa Tarangan Desa Tarangan RT.02

101 Kantor Kelurahan Batu Piring Jl. Temang Djalil Rt.8 2008 102 UPT Distik Kec. Paringin Selatan Jl. Temanggung Jalil Muara

Kitap Kel. Batu Piring Kec. Paringin Selatan

107 Koramil Kecamatan Halong Jl. Datu Kandang Haji 2008 108 Sekretariat Badan Penyuluhan Pertanian (BPP)

Tebing Tinggi

Jl. Rambung Raya 2010

109 Badan Penyuluhan Paringin Jl. Bahagia RT. II Desa Taluk Keramat

1994

110 Koramil Kecamatan Paringin JL. A. Yani Km 21 1993

Sumber: Identifikasi dan Inventarisasi Infrastruktur Bangunan Umum Di Kabupaten Balangan Tahun 2011

2 - 34

LAPORAN AKHIR

(35)

R

REEVVIIEEWWRREENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 35

LAPORAN AKHIR

(36)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2.6.

UTILITAS

2.6.1. LISTRIK

Pembangunan kelistrikan di Kabupaten Balangan telah menjangkau keseluruh

kecamatan hinga desa-desa didaerah pinggiran, dengan pasokan sumber energi listrik

berasal dari PT. PLN Ranting Amuntai dan PT. PLN Cabang Barabai. Jumlah daya terpasang

pada tahun 2013 sebesar 17.458.150 VA yang melayani 23.453 pelanggan, yang mengalami

peningkatan 2,5 kali dari tahun 2005 yang hanya sebanyak 9.324 pelanggan.

Tabel 2.28.

Banyaknya Pelanggan Listrik, Va Terpasang, dan KWH Terjual 2010 - 2014

Tahun Pelanggan VA Terpasang KWH Terjual

2010 17 765 11 167 600 20 676 953

2011 22 772 14 933 400 26 676 856

2012 21 757 15 836 100 28 212 508

2013 23 453 17 458 150 30 340 626

2014 23 993 19 098 150 34 689 993

Sumber: Kabupaten Balangan dalam Angka 2015

Sedangkan data dari PLN Paringin jumlah yang tercatat sampai dengan tahun 2015

sudah mencapai 24.543 pelanggan. Peningkatan jumlah ini mengindikasikan semakin

meningkatnya pembangunan sarana yang membutuhkan pasokan listrik yang juga semakin

besar setiap tahunnya.

Selain pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat sehari-hari, pemerintah Kabupaten

Balangan juga melakukan upaya peningkatan fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU), yang

bertujuan untuk pemerataan pelayanan, perawatan dan pengawasan terhadap titik-titik PJU

yang ada.

Berdasarkan data dari Laporan Akhir Database PJU Kabupaten Balangan, jika dilihat

dari jenis kepemilikan tiang PJU, tiang mandiri hanya ada di Kecamatan Paringin Selatan,

yaitu sebanyak 84 tiang yang terletak pada jalan A. Yani di depan komplek perkantoran

Pemerintah Kabupaten Balangan dan di Kecamatan Paringin sebangak 58 tiang. Sedangkan

sisanya merupakan tiang milik PLN.

Kecamatan Paringin memiliki jumlah tiang terbanyak begitu pula dengan jumlah PJU

dengan fasilitas caping, selanjunya disusul dengan kecamtan Awayan. Sednagkan jumlah

tiang dan PJU terkecil adalah kecamatan Tebing Tinggi.

2 - 36

LAPORAN AKHIR

(37)

R

Rekapitulasi Hasil Analisa Data Kepemilikan Tiang

No. Kecamatan Kepemilikan Tiang Total

Mandiri Non Mandiri

Sumber : Laporan Akhir Database PJU Kabupaten Balangan 2013

Tabel 2.30.

Rekapitulasi Hasil Analisa Data Jenis Amatur

No. Kecamatan

Sumber: Laporan Akhir Database PJU Kabupaten Balangan 2013

2.6.2.TELEKOMUNIKASI

Kabupaten Balangan memiliki 5 (lima) kantor pos pembantu yang tersebar di 5 (lima)

kecamatan, yang dapat melayani masyarakat baik untuk surat menyurat, maupun

pengiriman paket dan uang dalam bentuk wesel pos.

Jaringan telepon umum dan layanan sambungan tak bergerak (fixed telephone) di

wilayah Kabupaten Balangan dilayani oleh PT. Telkom, sedangkan untuk layanan sambungan

bergerak (mobile cellular services) dilayani oleh beberapa operator selular. Untuk layanan sambungan bergerak (mobile cellular services), umumnya operator telepon selular telah menyediakan base tranceiver station yang dibangun untuk melengkapi jaringan dan cakupan

pelayanannya. Di wilayah Kabupaten Balangan, tercatat terdapat 15 unit base tranceiver station yang dibangun dan tersebar di beberapa wilayah kecamatan.

2 - 37

LAPORAN AKHIR

(38)

R

Jumlah Fasilitas Pelayanan Pos Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2014

No. Kecamatan Kantor Pos Kantor Pos

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2015

Tabel 2.32.

Jumlah BTS (Base Tranceiver Station)Kabupaten Balangan Tahun 2009

No. Penyedia Jasa Pruduk Jasa Jumlah BTS

1 TELKOM Flexy 1

2 EXCELCOMINDO XL Prabayar (0859, 0877, 0878, 0879) 3

3 INDOSAT IM3 (0856, 0857), Mentari (0858) 4

4 TELKOMSEL Simpati/KartuHALO (0812, 0813), Kartu AS, Kartu AS

Fress (0852, 0853) 7

Total 15

Sumber: Subdin Ponsel Dishub Prov. Kalsel, 2009

2.6.3. AIR MINUM

Pencapaian selama satu dekade Kabupaten Balangan di sektor Air Minum dapat

dilihat dengan dibangunnya PDAM Balangan, yang sebelumnya masih disuplai dari PDAM

Kabupaten HSU. Pada tahun 2013 terdapat 9.975 pelanggan air minum PDAM Balangan,

meningkat sebanyak 7.781 pelanggan dari tahun 2005 yang hanya 2.194 pelanggan.

Pelayanan air minum sudah menjangkau di 7 kecamatan dari 8 kecamatan yang ada, yang

belum terlayani hanya Kec. Tebing Tinggi.

Pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat dipenuhi oleh PDAM melalui

BNA Paringin. SPAM BNA Paringin dibangun sejak tahun 1987 yang berlokasi di Paringin

Timur Kecamatan Paringin dengan sumber air baku sebagai pemenuhan kebutuhan

diambil dari aliran sungai Balangan. Lokasi IPA yang dibangun berada di timur laut dari

lokasi IPA Lama yang berada di Desa Lok Batung atau disebut juga dengan IPA Paringin

2 dan sebelah tenggara (Desa Inan Kecamatan Paringin Selatan). Total kapasitas dari

ketiga Lokasi IPA ini (Paringin I, Paringin 2 dan Paringin Selatan) sebesar 245 L/dt.

2 - 38

LAPORAN AKHIR

(39)

R

Pelayanan PDAM Ibu Kota Kabupaten Balangan, secara umum dilayani melalui

akses sambungan rumah, sementara sebagian kecil lainnya memanfaatkan sarana

hidran umum. Berdasar data PDAM 2014, bahwa jumlah pelanggan di wilayah Ibu Kota

Kabupaten dan sekitarnya (Paringin dan Paringin Selatan) adalah sebanyak 5.591

satuan sambungan dengan rincian 5.135 dari pelayanan Paringin 1.156 dari pelayanan

Paringin 2 dan 300 sambungan dari pelayanan paringin Selatan. Dengan demikian

pelayanan PDAM ibu kota melayani sekurangnya 5.135 rumah (Kepala Keluarga).

Rencana program pengembangan SPAM Kabupaten Balangan diantaranya dalah

perluasan area pelayanan zona-1 dari IPA-BNA Paringin-kota. Dimana hal tersebut juga

akan ditentukan oleh strategi penanganan, program pentahapan, ketersediaan pipa

serta program peningkatan kapabilitas SDM PDAM yang tepat sasaran. Penetapan

prioritas tersebut diatas sepenuhnya didasarkan atas hasil analisis pertumbuhan

kebutuhan air minum (water demand) di setiap wilayah sasaran Kabupaten Balangan.

Tabel 2.33.

Banyaknya Pelanggan Air Minum dirinci menurut Jenis Konsumen Tiap Kecamatan Tahun 2014

No. Kecamatan Non-

Sumber: Kabupaten Balangan Dalam Angka 2014

Tabel 2.34.

Rekapitulasi Prakiraan Kebutuhan Air Minum di Wilayah Kabupaten Balangan

No. Uraian Kebutuhan Prakiraan Kebutuhan Air Minum Pada Tahun (L/Det)

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 Kapasitas Terpasang 440.00 440.00 490.00 475.00 475.00 515.00 2 Kebutuhan Air Minum Rata

Rata 150.94 169.21 169.59 188.26 209.74 231.91 250.71

2 - 39

LAPORAN AKHIR

(40)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

3 Kapasitas Tambahan 0.00 0.00 0.00 50.00 -15.00 0.00 40.00

4 Akumulasi 440.00 440.00 440.00 490.00 475.00 475.00 515.00

No. Uraian Kebutuhan Prakiraan Kebutuhan Air Minum Pada Tahun (L/Det)

2021 2022 2023 2024 2029 2034

1 Kapasitas Terpasang 515.00 515.00 515.00 540.00 575.00 585.00 2 Kebutuhan Air Minum Rata

Rata 270.23 284.86 303.23 325.40 364.58 446.36

3 Kapasitas Tambahan 0.00 0.00 0.00 25.00 35.00 10.00

4 Akumulasi 515.00 515.00 515.00 540.00 575.00 585.00

Sumber: Penyusunan Masterplan Air Bersih Kabupaten Balangan Tahun 2014 - 2034

2.6.4. PERSAMPAHAN

Pengelolaan persampahan di Kabupaten Balangan sudah dilakukan dengan sistem

dan managemen yang baik, mulai dari tahap pengumpulan dan pengangkutan hingga

pengolahan akhir di TPA dengan menggunakan controll landfill. Penanganan persampahan

dibawah kendali Badan Lingkungan Hidup Daerah dengan fasilitas persampahan yang dimiliki

terdiri dari 7 buah TPS permanen, 205 buah TPS besi, 20 buah TPS kayu ulin, 4 unit dump

truck, 2 unit arm roll container, dan 25 unit gerobak. Pengolahan akhir sampah dilakukan di TPA Batu Merah Kecamatan Lampihong dengan sistem Controll Landfill melalui pembangunan Sel TPA pada tahun 2013, yang kedepannya direncanakan pengolahannya

dengan sistem Sanitary Landfill.

Sistem pengumpulan sampah yang terdapat di Kabupaten Balangan menggunakan

sistem pengumpulan individu tak langsung dan komunal langsung, yaitu dengan

memanfaatkan gerobak dan becak sampah berukuran 1,5 m3 menuju ke TPS (Tempat

Penampungan Sementara). Pola pengumpulan dan pengangkutan dilakukan dengan

berbagai cara, yaitu: pewadahan, pengumpulan, dan pemindahan.

2 - 40

LAPORAN AKHIR

(41)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPRPROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJAJANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 41

LAPORAN AKHIR

(42)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

Pewadahan sampah adalah kegiatan yang dilakukan sebelum sampah yang telah

dikumpulkan dikirim dan dikelola lebih lanjut di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Lokasi dari

tempat pewadahan ini juga diusahakan berada di tempat yang terjangkau dan mudah

ditemui oleh produsen sampah.

Pengumpulan sampah adalah kegiatan mengumpulkan sampah dari beberapa

sumber sampah lalu kemudian membawanya ke TPS, yang dilakukan dengan alat angkut

gerobak atau becak sampah. Pengumpulan sampah pada daerah perumahan dilakukan oleh

petugas kebersihan setiap satu atau dua hari sekali, pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WITA.

Pemindahan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk membantu proses

pengumpulan dan pengangkutan sampah untuk dibawa ke TPA. Tipe pemindahan

dipengaruhi oleh cakupan pelayanan, kapasitas, dan jenis yang digunakan. Sebagian besar

alat untuk pemindahan menggunakan container atau transfer depo. Pola pengangkutan sampah di Kabupaten Balangan dilakukan dengan dua cara yaitu sistem pemindahan

(transfer depo) dan pengangkutan dengan sistem pengosongan container.

TPS yang terdapat di Kabupaten Balangan ada 3 (tiga) jenis yaitu TPS Permanen, TPS

Kayu, dan TPS 3R. Sampai saat ini sistem pengolahan sampah berupa kegiatan 3R (reduce, reuse, dan recycle) masih belum dilaksanakan sepenuhnya. Kegiatan composting yang dilakukan masih tersebar di tempat-tempat kegiatan atau aktivitas berlangsung, seperti

sekolah (SMK PPN Paringin), perkantoran

(Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan), dan juga perumahan.

Kabupaten Balangan memiliki satu buah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang

berlokasi di Desa Batu Merah, Kecamatan Lampihong yang berjarak 15 km dari Kota

Paringin, seluas 8,1 hektar dengan jarak TPA dengan permukiman terdekat adalah 0,5 km

dan dengan sungai/badan air terdekat adalah 0,75 km. TPA tersebut masih menggunakan

sistem open dumping, yaitu menutup sampah dengan lapisan tanah pada lubang yang sudah disediakan tanpa adanya sistem linier atau saluran lindi dan pengolahannya. Diperlukan

sistem barrier (buffer zone) di sekeliling TPA untuk melindungi air tanah dan mengurangi efek bau dan kebisingan.

Berdasarkan Review Penyusunan Master Plan Persampahan Kabupaten Balangan

Tahun 2014, hasil proyeksi kebutuhan tempat sampah hingga tahun 2033 nanti diperkirakan

tingkat pengelolaan sampah di Kabupaten Balangan adalah sebesar 92%, dimana terjadi

peningkatan dari tahun awal perencanaan sebesar 68% sehingga kebutuhan tempat sampah

adalah sejumlah 37.816 unit dengan jumlah penduduk yang terlayani adalah 189.078 jiwa.

2 - 42

LAPORAN AKHIR

(43)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

Berdasarkan proyeksi timbulan sampah tahun 2014-2033 menunjukkan bahwa

peningkatan jumlah timbulan sampah secara signifikan tiap periodenya. Sehingga perlu

adanya upaya:

• Peningkatan pelayanan persampahan, yaitu dengan menambah jumlah TPS

• Pembentukan TPS 3R, sebagai upaya penyelenggaraan prasarana dan sarana

persampahan dalam penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah

tangga

• Konsep Kawasan Industri Sampah (KIS), pengelolaan sampah yang bertujuan untuk

mengurangi beban timbulan sampah pada TPS dan TPA dari sumbernya, yaitu dengan

memanfaatkan potensi ekonomi dan sosial pada sampah dengan menerapkan teknologi

tepat guna dalam pengolahannya

• Rencana Pengembangan Bank Sampah.

2.6.5. DRAINASE

Infrastruktur irigasi di Kabupaten Balangan terdapat di daerah/jaringan irigasi,

dengan jaringan irigasi teknis terbesar terdapat pada daerah irigasi Pitap, yang dibangun

pada TA 2004 dengan mengambil air dari Sungai Pitap. Infrastruktur yang dibangun meliputi

bendung, saluran primer dan saluran sekunder.

Dengan adanya D.I Pitap menjadikan pengolahan sawah tadah hujan selama ini

menjadi sistem sawah irigasi teknis, yang dapat mengairi sawah seluas 4700 Ha yang berada

di sepanjang aliran Sungai Pitap, dengan masa tanam dalam setahun hingga dua kali sebagai

lumbung padi Kabupaten Balangan.

Sedangkan dari hasil Review Outline Plan dan DED Drainase Primer Kawasan Paringin

Baru Kabupaten Balangan Tahun 2013 , sistem drainase Paringin Baru yang terdiri dari 4

Kelurahan, yakni Kelurahan Paringin Barat, Kelurahan Paringin Kota, Kelurahan Paringin

Timur dan Kelurahan Batu Piring di Kabupaten Balangan, direncanakan berdasarkan pada

sistem drainase eksisiting dari hasil usulan alternative pemecahan permasalahan yang

dipilih, dan Rencana Master Plan drainase yang telah dibuat terdahulu pada tahun 2008 dan

2010.

2 - 43

LAPORAN AKHIR

(44)

R

REEVVIIEEWWRREENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 44

LAPORAN AKHIR

(45)

R

REEVVIIEEWWRREENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 45

LAPORAN AKHIR

(46)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMIINNVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMMEENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

Dalam Rencana Outline Sistem Drainase Kawasan Paringin Baru, sistem drainase kota

dibagi menjadi 2 (dua) wilayah sub-sistem untuk penanganan banjir dan genangannya,

dengan pembagian sebagai berikut:

(1) Zona Drainase Sungai Layap, mencakup Kelurahan Paringin Barat, Paringin Timur dan

Paringin Kota

(2) Zona Drainase Batu Piring, mencakup Kelurahan Batu Piring

Zona 1 dengan Zona 2 pada dasarnya dipisahkan oleh Sungai Balangan, dimana Zona 1

berada di sebelah utara sungai sementara Zona 2 berada di sebelah selatan sungai. Rencana

pembagian sistem drainase kawasan Paringin Baru seperti yang dimaksud dapat dilihat pada

Peta 2.13.Dalam penanganan genangan di Kawasan Paringin Baru, dari analisa yang sudah

dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Kawasan Paringin Baru yang diamati adalah mencakup wilayah berikut:

a. Kelurahan Paringin Kota - Kecamatan Paringin

b. Kelurahan Paringin Timur - Kecamatan Paringin

c. Kelurahan Batu piring - Kecamatan Paringin Selatan

2. Banjir dan genangan yang ada di Kawasan Paringin Baru terjadi di 2 (dua) kecamatan

yaitu Kecamatan Paringin dan Kecamatan Paringin Selatan

3. Pada umumnya genangan disebabkan oleh belum adanya saluran drainase dan kondisi

saluran drainase jalan yang ada tidak berfungsi karena sudah terjadi sedimentasi

sehingga tidak berfungsi secara sempurna. Untuk saluran drainase alam, bentuk

penampang tidak beraturan mengikuti alur yang ada

4. Konstruksi saluran eksisiting sebagian masih berupa tanah, sebagian lagi sudah memakai

pasangan beton atau batu kali

5. Genangan yang terjadi ada di 12 lokasi yang menyebar di kawasan Paringin Baru. Dalam

penanganannya perlu dilakukan secara bertahap sesuai dengan prioritasnya. Genangan

yang terdapat di Kawasan Paringin Baru berdasarkan urutan prioritas pemecahan

masalah genangannya disajikan dalam Tabel 2.35.

2 - 46

LAPORAN AKHIR

(47)

R

REEVVIIEEWWRERENNCCAANNAAPPRROOGGRRAAMMININVVEESSTTAASSIIJJAANNGGKKAAMEMENNEENNGGAAHH((RRPPIIJJMM)) T

TAAHHUUNN22001166

KABUPATEN BALANGAN

2 - 47

LAPORAN AKHIR

(48)

R

Urutan Prioritas Pemecahan Masalah Genangan Skala

Prioritas Lokasi

1 Komplek 25B Depan Lapangan Bola Mortasari RT.03 Kelurahan Paringin Kota 2 RT.01 Paringin Timur Kelurahan Paringin Timur

3 SD dan SMP Batu Piring Kelurahan Batu Piring 4 Jalan Depan SPBU RT.13 Kelurahan Paringin Kota

5 Jalan Ahmad Yani Dekat Kantor Catatan Sipil Kelurahan Batu Piring

6 Jalan Depan Kantor Kelurahan Paringin Kota RT.10 Kelurahan Paringin Kota 7 Jalan Perintis Komplek 25 RT.07 Kelurahan Paringin Kota

8 Gang Kayi Adam RT.05 Kelurahan Paringin Kota

9 Jalan Gunung Pandau Depan Mes Ex Pama RT.10 Kelurahan Paringin Timur 10 Jalan Gunung Pandau RT.09 Kelurahan Paringin Timur

11 Jalan Lingkungan RT.02,03,04 dan 05 Kelurahan Paringin Timur 12 Jalan Margo Mulyo Arah Tungkap RT.07 Kelurahan Batu Piring

Sumber: Review Outline Plan dan DED Drainase Primer Kawasan Paringin Baru Kabupaten Balangan Tahun 2013

Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Dinas Pekerjaan Umum juga selalu

melakukan peningkatan dan pembuatan drainase, yang dilaksanakan dalam paket-paket

pekerjaan. Diantaranya dapat dilihat pada Tabel 2.36 berikut:

Tabel 2.36.

Pekerjaan Drainase Kabupaten Balangan Tahun 2014-2015

No. Nama Paket Pekerjaan Drainase

A. TA. 2014

1 Pembuatan Parit Lapangan Sepak Bola Mungkur Uyam Kec. Juai

2 Perbaikan Parit Desa Mungkur Uyam RT.3

3 Pembuatan Saluran Dan Box Culvert Desa Pulantan

4 Pembuatan Saluran Desa Marias RT.01

5 Pembuatan Drainase Desa Galumbang Kec.Juai

6 Pembuatan Drainase Masjid Yampi Kel. Partim dan Pengaspalan RT.II Paringin

7 Pembuatan Box Culvert Desa Matang Lurus

8 Rehab Saluran Pembuangan Desa Awayan Pasar

9 Pembersihan Drainase Simpang Tiga Desa Binjai Punggal

10 Drainase Desa Sumber Rezeki RT. 9 dan RT. 10

11 Drainase Desa Sumber Rezeki RT. 13

12 Pembuatan Drainase desa suryatama

13 Pembuatan Box Culvert Desa Riwa

14 Pembuatan Saluran Desa Munjung

15 Pembuatan Drainase Desa Pulantan

16 Pembuatan Drainase Desa Bihara Pasar

17 Pembuatan Drainase Desa Telaga Purun

18 Pembuatan Drainase Desa Galumbang Kec. Parsel

19 Pembuatan Drainase Desa Panggung

2 - 48

LAPORAN AKHIR

Gambar

Tabel 2.6.
Tabel 2.12.
Tabel 2.13.
Gambar 2.3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Organosol, merupakan tanah organik (tanah gambut) yang terdapat disebelah Barat sungai Barito mulai dari selatan hingga ke bagian Utara Kabupaten

Tabel 2.7 Penduduk Kota Sukabumi Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Kelamin dan Lapangan Pekerjaan Utama (Agustus 2014). Sumber : BPS

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa jumlah penduduk kawasan perkotaan yang paling besar adalah Kota Rembang yakni mencapai 16.632 jiwa pada tahun 2016 dengan luas

Lahan perkebunan yang dapat dimanfaatkan di Kabupaten Pesisir Barat cukup luas jika.. dibandingkan dengan lahan pertanian.Luas lahan perkebunan yang dapat

Pada tahun 2010 di Kabupaten Sambas telah ditetapkan beberapa ruas jalan strategis nasional rencana sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik

yang dihitung dengan PDRB deflator, pada tahun 2011 tingkat inflasi di Kutai Barat tergolong tinggi, yaitu. 21,48% dan pada tahun 2015 mencapai

Laut di Kabupaten Banggai Kepulauan ini sebagian besar wilayah ini masih bebas dari berbagai dampak pencemaran lingkungan, selain itu kawasan ini memiliki kekayaan

Grafik 4.2 Persentase Wanita 10 Tahun Ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2013. Sumber : BPS Kabupaten Penajam