BAB 2
Profil
Kabupaten Rembang
2.1. WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Rembang terletak di ujung timur Provinsi Jawa Tengah dan dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura) yang diapit oleh Laut Jawa di sebelah utara dan Pegunungan Kendeng Utara di sebelah selatan. Secara geografis, wilayah Kabupaten Rembang terletak pada garis koordinat 111°00' - 111°30' BT dan 6°30' - 7°00' LS. Secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Adapun batas wilayah Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Laut Jawa
 Sebelah Timur : Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur  Sebelah Selatan : Kabupaten Blora
 Sebelah Barat : Kabupaten Pati
Tabel II.1.
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang
No Kecamatan Luas Daerah (Ha) Persentase (%)
1 Sumber 7.673 7.57 2 Bulu 10.240 10.10 3 Gunem 8.020 7.91 4 Sale 10.714 10.57 5 Sarang 9.133 9.01 6 Sedan 7.964 7.85 7 Pamotan 8.156 8.04 8 Sulang 8.454 8.34 9 Kaliori 6.150 6.06 10 Rembang 5.881 5.80 11 Pancur 4.594 4.53 12 Kragan 6.166 6.08 13 Sluke 3.759 3.71 14 Lasem 4.504 4.44
JUMLAH 101.408 100.00
2.2. POTENSI WILAYAH
Posisi strategis Kabupaten Rembang yang secara geografis dilalui jalur pantura Pulau Jawa merupakan potensi yang sangat menjanjikan bagi perkembangan ekonomi daerah. Nilai strategis jalur pantura adalah jalan negara yang telah terkoneksi dengan jalan provinsi yang menghubungkan kabupaten sekitar maupun jaringan jalan kabupaten yang menghubungkan di semua wilayah kecamatan dan desa. Kondisi eksisting di sepanjang koridor jalan Pantura telah berkembang berbagai aktifitas ekonomi seperti industri, jasa, perdagangan maupun perhubungan darat dan perhubungan laut. Hal ini tentu menjadi potensi utama yang dimiliki Kabupaten Rembang untuk dapat mengembangkan potensi lainnya seperti pariwisata serta perikanan dan kelautan.
2.2.1. Pariwisata
Tabel II.2.
Jumlah Pengunjung Obyek Wisata di Kabupaten Rembang Tahun 2015
No Obyek Wisata Jumlah Pengunjung (orang)
1 Taman Rekreasi Pantai Kartini 192,054
2 Pantai Caruban 76,060
3 Museum RA. Kartini 9,046
4 Hutan Wisata Sumber Semen Sudah tidak aktif 5 Wana Wisata Kartini
Mantingan -
6 Makam RA. Kartini 36,657
7 Pasujudan Sunan Bonang 70,868
8 Pantai Karang Jahe 342,768
Jumlah 727,453
Sumber : Kabupaten Rembang Dalam Angka, 2017
Selain 8 obyek wisata di atas, Kabupaten Rembang juga memiliki wilayah desa yang potensial untuk dijadikan desa wisata. Desa wisata ini merupakan salah satu pengembangan kegiatan pariwisata dalam satu kawasan dengan tema tertentu. Pengembangan desa wisata diharapkan mampu mendukung pembangunan desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Rembang tanpa harus meninggalkan ciri khas desa tersebut. Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2016 terdapat 5 desa di Kabupaten Rembang yang potensial untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Beberapa di antaranya sudah menjadi desa wisata seperti Desa Punjulharjo yang dikenal dengan situs perahu kuno dan keberadaan Pantai Karang Jahe yang sedang populer. Selain itu, juga ada Desa Bonang dan Desa Babagan yang terletak di Kecamatan Lasem yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Desa Bonang dikenal karena keberadaan Makam dan Pasujudan Sunan Bonang, sementara Desa Babagan dikenal sebagai sentra batik tulis khas daerah Lasem dan terdapat bangunan-bangunan dengan arsitektur gaya Cina. Selengkapnya mengenai potensi desa wisata di Kabupaten Rembang dapat dilihat pada tabel II.3.
kuliner khas dari daerah Rembang, yaitu sate srepeh, lontong tuyuhan, kelo mrico dan mangut ikan panggang yang menjadi unggulan. Sementara kerajinan batik tulis Lasem dan kerajinan kuningan menjadi pilihan cindera mata bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Rembang. Untuk mendukung berbagai kegiatan pariwisata tersebut, dibutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai agar dapat menyediakan fasilitas dan pelayanan yang memuaskan. Selain infrastruktur utama seperti akses jalan, pengembangan pariwisata terutama desa wisata yang berada di kawasan permukiman penduduk, dukungan infrastruktur permukiman sangat diperlukan, antara lain pengelolaan persampahan dan air limbah permukiman, penyediaan air minum, ruang terbuka hijau, serta penataan kawasan dan bangunan.
Tabel II.3.
Potensi Desa Wisata di Kabupaten Rembang Tahun 2016
No Nama Desa
Wisata Lokasi
Keunikan dan Kekhasan
Lokal Pengelola Kondisi Riil Keterangan/Rekomendasi
1 Bonang Desa
dikembangkan Surat Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Rembang No. 556/084
No Nama Desa
Wisata Lokasi
Keunikan dan Kekhasan
Lokal Pengelola Kondisi Riil Keterangan/Rekomendasi
4 Jolotundo Desa
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, 2016
2.2.2. Perikanan dan Kelautan
Letak wilayah Kabupaten Rembang yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa membuat potensi perikanan cukup beragam, mulai dari perikanan tangkap, perikanan budidaya tambak, dan perikanan budidaya kolam. Kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Rembang didukung dengan keberadaan beberapa Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) seperti di Kecamatan Rembang dan Kecamatan Kragan. Selama tahun 2014, jumlah produksi perikanan tangkap laut di Kabupaten Rembang mencapai 60.772.646 kg dengan nilai produksi Rp. 396.226.466.555,00. Jenis ikan yang ditangkap antara lain adalah ikan layang, ikan kembung, ikan tongkol, dan udang. Berikut adalah produksi dan nilai hasil tangkapan ikan laut pada tahun 2014 di Kabupaten Rembang.
Tabel II.4.
Produksi dan Nilai Ikan Laut Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Rembang Tahun 2014
No Jenis Ikan Produksi (kg) Nilai (Rp)
1 Layang 17,228,710 128,420,794,100
2 Bawal hitam 638,814 16,112,097,100
3 Kembung 2,730,662 41,300,961,430
4 Selar 2,863,239 36,776,220,580
5 Tembang/Jui 5,184,255 22,459,525,200
6 Tongkol 1,793,450 21,477,815,800
7 Tenggiri 246,426 7,116,789,700
No Jenis Ikan Produksi (kg) Nilai (Rp)
10 Tiga waja - -
11 Ekor kuning/jamban 1,617,049 3,972,848,200 12 Demang K/Swanggi 3,156,758 7,608,602,100
13 Kwee 1,535,745 5,087,395,900
14 Kurisi 1,814,713 3,557,273,100
15 Balak/beloso 1,446,302 4,147,846,100
16 Kerapu 1,440,548 4,496,876,300
17 Pari/Peh 1,423,491 4,587,763,150
18 Teri 23,398 281,254,470
24 Manyung 1,415,607 3,770,695,900
25 Kakap merah 871,300 2,739,393,100
26 Biji nangka 186,598 802,974,250
27 Baracuda 50,150 412,816,000
28 Kurau - -
29 Siro 747,597 4,325,235,000
30 Lemadang 12,800 137,810,000
31 Bentong 814,004 7,948,573,000
32 Kapasan 1,328,396 3,818,915,700
33 Tetengkek 163,048 1,292,224,000
34 Ayam-ayam/Togek 1,441,940 3,104,029,800
35 Lain-lain 7,045,024 32,994,723,234
Jumlah 60,772,646 396,226,466,555
Sumber: Kabupaten Rembang Dalam Angka, 2017
Tabel II.5.
Produksi dan Nilai Produksi Budidaya Tambak Menurut Jenis Ikan dan Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015
No Kecamatan Luas Bandeng Vaname Windu Produksi (kg) Ikan Nilai Produksi (Ribu Rp)
lain Jumlah Bandeng Vaname Windu Ikan lain Jumlah
1 Kaliori 1,654.9 713,884 496,951 135,946 29,648 1,376,429 9,994,378 39,756,059 10,875,681 415,074 61,041,192 2 Rembang 216.3 210,117 731,056 121,408 32,885 1,095,465 2,941,634 58,484,476 9,712,636 460,387 71,599,133 3 Lasem 396.6 276,304 583,323 106,531 27,504 993,663 3,868,261 46,665,820 8,522,500 385,063 59,441,643 4 Sluke 34 18,529 715,806 26,663 26,747 787,744 259,408 57,264,477 2,133,004 374,452 60,031,341
5 Pancur - - - -
6 Pamotan - - - -
7 Gunem - - - -
8 Sedan - - - -
9 Sale - - - -
10 Sarang 60.3 45,652 472,848 48,379 30,251 597,130 639,124 37,827,832 3,870,341 423,519 42,760,815 11 Kragan 34.2 41,412 614,868 49,587 28,874 734,741 579,770 49,189,427 3,966,931 404,243 54,140,370
12 Sumber - - - -
13 Bulu - - - -
14 Sulang - - - -
Jumlah 2,396 1,305,898 3,614,851 488,514 175,910 5,585,173 18,282,575 289,188,090 39,081,093 2,462,737 349,014,494
Tabel II.6.
Produksi dan Nilai Produksi Budidaya Kolam Menurut Jenis Ikan dan Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun 2015
No Kecamatan Luas Lele Nila Produksi (kg) Karper Ikan Nilai Produksi (Ribu Rp)
lainnya Jumlah Lele Nila Karper Ikan lain Jumlah
1 Kaliori 2,275 157,731 20,127 0 12,116 189,974 2,208,237 281,774 0 145,393 2,635,404 2 Rembang 4,327 102,579 16,292 0 10,721 129,592 1,436,106 228,083 0 128,653 1,792,842 3 Lasem 2,180 99,529 17,162 0 12,132 128,822 1,393,403 240,263 0 145,580 1,779,246 4 Sluke 349 39,657 11,906 0 8,551 60,114 555,200 166,684 0 102,611 824,495 5 Pancur 783 111,911 14,097 0 12,151 138,159 1,566,751 197,353 0 145,813 1,909,917 6 Pamotan 1,386 137,296 23,857 0 15,021 176,174 1,922,147 333,995 0 180,254 2,436,396 7 Gunem 338 67,264 13,546 0 11,136 91,947 941,701 189,649 0 133,634 1,264,983 8 Sedan 2,764 89,069 13,292 0 10,611 112,972 1,246,963 186,083 0 127,334 1,560,380 9 Sale 5,436 137,801 23,901 0 15,321 177,024 1,929,220 334,619 0 183,854 2,447,693 10 Sarang 840 141,082 19,436 0 15,986 176,505 1,975,153 272,109 0 191,837 2,439,099 11 Kragan 885 146,732 21,507 0 12,571 180,810 2,054,251 301,092 0 150,857 2,506,200 12 Sumber 2,135 84,678 14,637 0 12,076 111,391 1,185,490 204,915 0 144,915 1,535,319 13 Bulu 552 81,828 16,401 0 13,506 111,736 1,145,588 229,620 0 162,077 1,537,285 14 Sulang 924 78,377 16,487 0 11,976 106,840 1,097,275 230,813 0 143,716 1,471,804
Jumlah 25,174 1,475,535 242,647 - 173,877 1,892,059 20,657,484 3,397,053 - 2,086,528 26,141,065
Melihat dari data hasil perikanan di atas, baik dari perikanan tangkap maupun perikanan budidaya, sektor perikanan menjadi salah satu potensi pendapatan daerah Kabupaten Rembang. Mengingat wilayah Kabupaten Rembang berada di Pantai Utara Jawa yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sektor perikanan menjadi lahan pekerjaa sebagian penduduknya. Namun, sentra-sentra perikanan terutama yang berada di sepanjang pesisir Kabupaten Rembang berada di daerah yang dikategorikan sebagai kawasan kumuh perkotaan sesuai dengan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Rembang Tahun 2016. Setidaknya ada 9 kawasan permukiman kumuh yang karakteristik utamanya adalah desa nelayan. Kawasan tersebut termasuk kategori kawasan kumuh ringan hingga sedang. Kawasan kumuh ini berada di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Rembang dan Kecamatan Kragan. Untuk mendukung berbagai kegiatan perikanan yang menjadi sektor utama, dibutuhkan dukungan infrastruktur permukiman, antara lain seperti pengelolaan persampahan dan air limbah permukiman, penyediaan air minum, ruang terbuka hijau, serta penataan kawasan dan bangunan.
Tabel II.7.
Kawasan Permukiman Kumuh Pesisir di Kabupaten Rembang Tahun 2016
No Permukiman Kawasan
Kumuh Kelurahan/Desa Kecamatan
Luas
1 Tanjungsari Kelurahan Tanjungsari Rembang 20.2 Kumuh sedang 2 Pasarbanggi Desa Pasarbanggi Rembang 4.78 Kumuh sedang 3 Tegalmulyo Desa Tegalmulyo Kragan 46.32 Kumuh sedang
4 Kragan Desa Kragan Kragan 12.05 Kumuh sedang
5 Karangharjo Desa Karangharjo Kragan 14.63 Kumuh sedang 6 Kabongan Lor Desa Kabongan Lor Rembang 3.82 Kumuh ringan 7 Sukoharjo Kelurahan Sukoharjo Rembang 5.83 Kumuh ringan 8 Gegunung Wetan Desa Gegunung Wetan Rembang 4.77 Kumuh ringan 9 Gegunung Kulon Kelurahan Gegunung
Kulon Rembang 5.02 Kumuh ringan
2.3. DEMOGRAFI DAN URBANISASI
2.3.1. Jumlah Penduduk
Penduduk di Kabupaten Rembang pada tahun 2016 sejumlah 626.136 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki adalah 312.057 jiwa dan jumlah penduduk perempuan adalah 314.079 jiwa dengan jumlah keluarga sejumlah 177.729 KK. Kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan Rembang sebagai ibukota kabupaten. Sementara kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Gunem. Angka kepadatan penduduk mencerminkan jumlah penduduk dalam tiap satuan wilayah. Kepadatan penduduk ialah perbandingan antara jumlah penduduk dan luas lahan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Rembang pada tahun 2016 mencapai 6 jiwa/hektar. Wilayah yang memilki kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Rembang sebagai ibukota kabupaten yakni 15 jiwa/hektar , dan wilayah lain yang juga cukup padat adalah Kecamatan Kragan dan Kecamatan Lasem yang merupakan PKLp Kabupaten Rembang. Sementara wilayah yang memilki kepadatan terendah adalah Kecamatan Bulu dan Kecamatan Gunem yang hanya 3 jiwa/hektar. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di Kabupaten Rembang diuraikan pada tabel berikut.
Tabel II.8.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Rembang Tahun 2016
No Kecamatan Wilayah Luas
Sumber: Rembang Dalam Angka, 2017 (Diolah) Gambar 2.1.
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun 2016
2.3.2. Jumlah Penduduk Miskin
Tabel II.9.
Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kabupaten Rembang Tahun 2009-2016
Tahun Garis Kemiskinan (Rupiah) Penduduk Miskin Jumlah (jiwa)
Persentase (%)
2009 200,216 147,150 25.86
2010 217,846 138,600 23.40
2011 240,859 140,400 23.71
2012 266,303 129,900 21.88
2013 284,160 127,980 20.97
2014 299,503 120,000 19.50
2015 314,596 119,110 19.28
2016 338,986 115,490 18.54
Sumber: Rembang Dalam Angka, 2017
Sumber: Rembang Dalam Angka, 2017 (Diolah) Gambar 2.2.
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Rembang Tahun 2009-2016
Tabel II.10.
Pentahapan Keluarga Sejahtera Menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang, 2014
Kecamatan Sejahtera Pra Keluarga Sejahtera Jumlah I II III III+
1 Sumber 8.093 117 406 3.201 33 11.850
2 Bulu 6.795 150 241 1.892 6 9.084
3 Gunem 5.581 148 302 1.818 157 8.006
4 Sale 6.731 73 1.357 4.504 13 12.678
5 Sarang 8.564 3.000 2.105 4.316 170 18.155
6 Sedan 8.673 1.355 2.014 3.745 309 16.096
7 Pamotan 8.516 179 624 5.351 30 14.700
8 Sulang 7.842 71 187 4.096 22 12.218
9 Kaliori 6.662 347 295 5.795 120 13.220
10 Rembang 7.731 1.208 1.493 14.163 1.094 25.689
11 Pancur 4.080 651 1.048 3.097 92 8.968
12 Kragan 6.692 2.951 5.465 3.593 630 19.331
13 Sluke 3.890 752 657 4.078 85 9.462
14 Lasem 4.664 856 1.029 7.189 337 14.075
Rembang 94.514 11.858 17.223 66.839 3.098 193.532
Sumber: Rembang Dalam Angka, 2017
Sumber: Rembang Dalam Angka, 2017 (Diolah) Gambar 2.3.
Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk menurut pentahapan keluarga sejahtera tertinggi adalah keluarga pra sejahtera sebesar 94.514 KK, kemudian diikuti oleh keluarga sejahtera III sebesar 66.839 KK, keluarga sejahtera II sebesar 17.233 KK, keluarga sejahtera I sebesar 11.858 KK dan keluarga sejahtrera III+ sebesar 3.098 KK.
2.3.3. Proyeksi Penduduk
Perhitungan proyeksi penduduk digunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk dalam kurun waktu tertentu agar memudahkan memperkirakan kebutuhan sarana prasarana di dalamnya. Untuk proyeksi jumlah penduduk 5 tahun ke depan, dihitung dengan menggunakan Metode Geometrik dimana angka pertumbuhan penduduk dianggap sama setiap tahunnya. Metode ini sering dipakai karena mudah, dan mendekati kebenaran. Metode geometrik dihitung dengan menggunakan rumus :
Pt = Po (1 + r )n Dimana:
Pt = Jumlah penduduk tahun proyeksi Po = Jumlah penduduk tahun yang diketahui r = Proses pertambahan penduduk tiap tahun n = Tahun proyeksi
Tabel II.11.
Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Rembang Tahun 2012-2016
Tabel II.12.
Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Rembang Tahun 2018-2022
No Kecamatan
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Gambar 2.4.
Proyeksi Penduduk Kabupaten Rembang Tahun 2018-2022
2.3.4. Jumlah Penduduk Kawasan Perkotaan dan Proyeksi Urbanisasi
Kawasan perkotaan dapat didefinisikan sebagai wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Di Kabupaten Rembang, kawasan perkotaan berkembang di ibu kota kecamatan sebagai pusat kegiatan dari kecamatan tersebut. Luas kawasan perkotaan di Kabupaten Rembang secara keseluruhan mencapai 3.214,73 Ha atau sekitar 3,17% dri luas total wilayah kabupaten. Jumlah penduduk kawasan perkotaan dihitung berdasarkan rasio luas kawasan perkotaan dibandingkan dengan luas keseluruhan wilayah kecamatan. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa jumlah penduduk kawasan perkotaan yang paling besar adalah Kota Rembang yakni mencapai 16.632 jiwa pada tahun 2016 dengan luas kawasan perkotaan 1.083,52 Ha. Sementara kawasan perkotaan yang merupakan PKLp yaitu Perkotaan Lasem, Pamotan, dan Kragan, jumlah penduduknya berturut-turut 2.496 jiwa, 1.412 jiwa, dan 520 jiwa.
dapat dilihat dari proyeksi penduduk. Proyeksi urbanisasi dihitung berdasarkan hasil proyeksi penduduk yang telah dilakukan sebelumnya. Dari hasil proyeksi, diketahui jumlah penduduk kawasan perkotaan di Kabupaten Rembang pada akhir tahun perencanaan (tahun 2022) mencapai 31.603 jiwa dengan jumlah penduduk tertinggi berada di Kota Rembang. Selama kurun waktu 5 tahun ke depan (tahun 2018-2022), rata-rata tingkat urbanisasi di kawasan perkotaan Kabupaten Rembang adalah sebesar 4,77%. Selengkapnya jumlah penduduk kawasan perkotaan dan proyeksi urbanisasi di Kabupaten Rembang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel II.13.
Jumlah Penduduk dan Proyeksi Urbanisasi di Kawasan Perkotaan Kabupaten Rembang Tahun 2018-2022
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Gambar 2.5.
Proyeksi Urbanisasi di Kabupaten Rembang Tahun 2018-2022
2.4. ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
2.4.1. Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi
Tabel II.14.
PDRB Kabupaten Rembang Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013-2016 (Dalam Juta Rupiah)
No Lapangan Usaha 2013 Distribusi (%) 2014 Distribusi (%) 2015 Distribusi (%) 2016 Distribusi (%)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,819,980.24 33.39 3,875,370.82 30.23 4,168,479.14 30.00 4,295,225.24 28.89 2 Pertambangan dan Penggalian 328,421.39 2.87 392,183.09 3.06 433,924.07 3.12 466,388.29 3.14 3 Industri Pengolahan 2,154,137.65 18.83 2,669,575.63 20.82 2,939,112.10 21.15 3,226,027.16 21.70 4 Pengadaan Listrik dan Gas 8,238.59 0.07 8,767.36 0.07 9,110.24 0.07 10,351.25 0.07 5 Pengadaa Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 5,623.45 0.05 5,899.50 0.05 6,188.70 0.04 6,412.17 0.04
6 Konstruksi 773,793.17 6.76 954,913.45 7.45 1,029,561.92 7.41 1,115,264.32 7.50
7 Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,537,605.99 13.44 1,668,565.36 13.01 1,775,107.00 12.78 1,912,222.96 12.86 8 Transportasi dan Pergudangan 381,769.32 3.34 449,554.14 3.51 499,050.45 3.59 526,759.92 3.54 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 330,003.77 2.88 389,323.28 3.04 427,554.85 3.08 454,579.75 3.06
10 Informasi dan Komunikasi 118,564.21 1.04 133,435.07 1.04 142,416.45 1.02 153,980.59 1.04 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 480,379.60 4.20 544,091.27 4.24 583,425.16 4.20 640,708.20 4.31
12 Real Estate 101,595.04 0.89 113,966.71 0.89 124,658.42 0.90 133,347.74 0.90
13 Jasa Perusahaan 30,029.04 0.26 33,201.88 0.26 36,898.79 0.27 41,042.09 0.28
14 Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 461,345.11 4.03 498,372.62 3.89 534,912.82 3.85 567,661.05 3.82 15 Jasa Pendidikan 581,266.26 5.08 697,294.29 5.44 760,055.63 5.47 842,605.81 5.67 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 124,397.59 1.09 149,195.02 1.16 169,145.79 1.22 186,707.03 1.26
17 Jasa Lainnya 203,952.64 1.78 238,006.15 1.86 255,215.06 1.84 287,792.16 1.94
PDRB 11,441,103.06 100.00 12,821,715.64 100.00 13,894,816.59 100.00 14,867,075.73 100.00
Tabel II.15.
PDRB Kabupaten Rembang Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2013-2016 (Dalam Juta Rupiah)
No Lapangan Usaha 2013 Distribusi (%) 2014 Distribusi (%) 2015 Distribusi (%) 2016 Distribusi (%)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,171,162.16 32.42 2,992,910.68 29.10 3,117,527.80 28.73 3,168,229.36 27.75 2 Pertambangan dan Penggalian 291,765.56 2.98 310,767.69 3.02 323,291.63 2.98 343,653.90 3.01 3 Industri Pengolahan 1,860,445.88 19.02 2,143,284.16 20.84 2,307,391.43 21.27 2,488,767.34 21.80 4 Pengadaan Listrik dan Gas 8,733.72 0.09 9,196.67 0.09 9,434.85 0.09 10,073.49 0.09 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 5,438.49 0.06 5,546.09 0.05 5,640.84 0.05 5,809.15 0.05
6 Konstruksi 677,377.74 6.93 776,630.15 7.55 824,642.21 7.60 886,134.34 7.76
7 Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,351,957.53 13.82 1,406,724.91 13.68 1,464,601.23 13.50 1,541,934.41 13.50 8 Transportasi dan Pergudangan 375,320.78 3.84 414,922.27 4.03 443,036.47 4.08 467,117.18 4.09 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 302,419.11 3.09 336,231.73 3.27 356,833.89 3.29 376,930.99 3.30
10 Informasi dan Komunikasi 124,069.69 1.27 145,366.04 1.41 155,940.86 1.44 168,123.59 1.47 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 383,294.92 3.92 407,151.89 3.96 425,297.66 3.92 454,103.43 3.98
12 Real Estate 99,192.48 1.01 105,520.70 1.03 112,044.16 1.03 118,520.31 1.04
13 Jasa Perusahaan 26,308.16 0.27 28,188.71 0.27 30,679.79 0.28 33,723.93 0.30
14 Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 388,453.41 3.97 391,050.95 3.80 410,088.03 3.78 421,480.84 3.69 15 Jasa Pendidikan 423,906.11 4.33 486,880.24 4.73 520,048.58 4.79 559,128.80 4.90 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 102,304.22 1.05 117,619.36 1.14 129,087.85 1.19 141,779.71 1.24
17 Jasa Lainnya 188,600.44 1.93 206,282.10 2.01 214,681.91 1.98 232,497.97 2.04
PDRB 9,780,750.40 100.00 10,284,274.34 100.00 10,850,269.19 100.00 11,418,008.74 100.00
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai PDRB Kabupaten Rembang atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 11.441.103,06 juta pada tahun 2013 dan terus mengalami peningkatan selama kurun waktu 4 tahun hingga tahun 2016 mencapai Rp. 14.867.075,73 juta. Sementara untuk PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010,
nilainya mencapai Rp. 9.780.750,40 juta pada tahun 2013 dan mencapai Rp. 11.418.008,74 juta pada tahun 2016. Sektor yang memberikan kontribusi paling
besar dalam struktur perekonomian daerah Kabupaten Rembang adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan serta sektor industri pengolahan yang menyumbangkan masing-masing antara 27,75-32,42% dan 19,02-21,80%. Sedangkan sektor yang paling sedikit berkontribusi adalah sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang.
Sumber: Rembang Dalam Angka, 2017 (Diolah)
Gambar 2.6.
PDRB ADHB, PDRB ADHK (dalam trilyun rupiah) dan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Rembang Tahun 2013-2016
2.4.2. Pendapatan Per Kapita dan Proporsi Penduduk Miskin
Tabel II.16.
PDRB Per Kapita Kabupaten Rembang Tahun 2013-2016
No Lapangan Usaha 2013 PDRB per kapita (ribu rupiah) 2014 2015 2016
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6,100.88 6,189.34 6,657.47 6,859.89 2 Pertambangan dan Penggalian 524.52 626.35 693.02 744.87 3 Industri Pengolahan 3,440.37 4,263.57 4,694.05 5,152.28 4 Pengadaan Listrik dan Gas 13.16 14.00 14.55 16.53 5 Pengadaa Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 8.98 9.42 9.88 10.24
6 Konstruksi 1,235.82 1,525.09 1,644.31 1,781.19
7 Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2,455.71 2,664.86 2,835.02 3,054.01 8 Transportasi dan Pergudangan 609.72 717.98 797.03 841.29 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 527.05 621.79 682.85 726.01
10 Informasi dan Komunikasi 189.36 213.11 227.45 245.92 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 767.21 868.97 931.79 1,023.27
12 Real Estate 162.26 182.02 199.09 212.97
13 Jasa Perusahaan 47.96 53.03 58.93 65.55
14 Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 736.81 795.95 854.31 906.61 15 Jasa Pendidikan 928.34 1,113.65 1,213.88 1,345.72 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 198.68 238.28 270.14 298.19
17 Jasa Lainnya 325.73 380.12 407.60 459.63
PDRB per kapita 18,272.55 20,477.53 22,191.37 23,744.16
Sumber: Hasil Analisis, 2017
Tabel II.17.
Jumlah Rumah Tangga Miskin Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Terbawah di Kabupaten Rembang Tahun 2015
No Kecamatan Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Total
Sumber: Kabupaten Rembang Dalam Angka, 2017 (Diolah)
Gambar 2.7.
Trend Perkembangan Persentase Penduduk Miskin (%) Kabupaten Rembang dan Jawa Tengah Tahun 2012-2016
2.4.3. Data Kondisi Lingkungan Strategis
a. Topografi
Wilayah Kabupaten Rembang mempunyai ketinggian yang beragam, mulai dari 0-7 meter hingga di atas 500 meter dari permukaan laut. Sebagian besar wilayah kabupaten ini sebesar 46.090 ha atau 45,45% berada pada ketinggian 26-100 meter dari atas permukaan laut. Sebesar 28,29 % berada pada ketinggian 101-500 meter dan sisanya berada pada ketinggian 0-7 meter (11,81%), 8-25 meter (11,38%) dan lebih dari 500 m (3,07%). Berikut adalah rincian ketinggian wilayah per kecamatan se-Kabupaten Rembang:
Tabel II.18.
Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian di Kabupaten Rembang
No Kecamatan Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian dari Permukaan Laut (Ha) Jumlah 0 - 7 8 - 25 26 - 100 101 - 500 > 500
Sumber: RTRW Kabupaten Rembang 2011-2031
Tabel II.19.
Kelerengan per Kecamatan di Kabupaten Rembang
No Kecamatan 0 - 2 % 3 - 15 % 16 - 40 % > 40 % Kelerengan Jumlah
Sumber: RTRW Kabupaten Rembang 2011-2031
b. Jenis Tanah
Jenis tanah pada sebagian besar wilayah Kabupaten Rembang adalah mediteran merah kuning, pada 45% dari keseluruhan wilayah kabupaten ini. Selain itu, juga terdapat beberapa jenis tanah lain, seperti alluvial, regosol, andosol, dan grumosol. Untuk lebih jelas mengenai sifat dan luasan jenis tanah dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel II.20.
Jenis, Luas, dan Karakteristik Tanah di Kabupaten Rembang
Jenis Tanah (dari luas Kab. Luas
Rembang) Karakteristik Tanah
Aluvial 10% Berwarna kelabu dan cokelat hitam, tidak peka terhadap erosi, dengan produktivitas rendah sampai tinggi. Biasanya digunakan untuk lahan tanah pertanian dan permukiman.
Regosol 5% Berwarna putih, cokelat kekuning-kuningan, cokelat kelabu dan sangat peka terhadap erosi. Digunakan terutama untuk lahan perkebunan.
Andosol 8% Tanah yang peka terhadap erosi, biasanya ditemukan di daerah perbukitan/pegunungan
Jenis Tanah (dari luas Kab. Luas
Rembang) Karakteristik Tanah
Mediteran
Merah Kuning 45 %
Berwarna merah sampai cokelat, produktitas sedang sampai tinggi dan agak peka terhadap erosi. Digunakan untuk tanah sawah, tegalan, kebun.
Sumber: RTRW Kabupaten Rembang 2011-2031
c. Iklim
Kabupaten Rembang merupakan wilayah beriklim tropis dengan suhu rata-rata sebesar 23°C. Pada saat tertentu, suhu maksimum dapat mencapai 33°C. Curah hujan rata-rata Kabupaten Rembang pada tahun 2015-2016 adalah 1.638-2.038 mm per tahun. Curah hujan tertinggi tahun 2015 pada bulan Januari (529 mm) dan curah hujan terendah terjadi pada bulan September, di mana tidak terdapat hari hujan. Sedangkan pada tahun 2016, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November (290 mm) dan curah hujan terendah pada bulan Agustus yaitu sekitar 76 mm.
d. Hidrologi
Sumber air di wilayah Kabupaten Rembang berasal dari air permukaan, yang berasal dari sungai yang dibendung, air tanah, dan mata air. Air tanah dapat diperoleh pada kedalaman 30-60 cm dan 60-90 cm di Kecamatan Sluke, Kecamatan Lasem, dan Kecamatan Kragan, sedangkan di kecamatan-kecamatan lainnya pada kedalaman lebih dari 90 cm. Sumber air lainnya berasal dari tiga buah mata air di Kecamatan Sluke dan Kragan. Beberapa sumber air tanah di Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut:
Tabel II.21.
Sumber Air Tanah di Kabupatan Rembang
No Sumber Air Kecamatan No Sumber Air Kecamatan Sumber: RTRW Kabupaten Rembang 2011-2031
2.4.4. Risiko Bencana Alam
Wilayah kabupaten Rembang secara geografis, hidrologis dan klimatologis memungkinkan terjadi berbagai ancaman atau bencana. Kondisi alam seperti ini menimbulkan risiko bencana yang tinggi. Secara administratif, Kabupaten Rembang meliputi 14 Kecamatan yang terdiri dari 7 Kelurahan dan 287 Desa. Sebagian besar wilayahnya berada dalam kawasan rawan bencana baik yang berasal dari ancaman banjir, kekeringan, gelombang pasang/abrasi, tanah longsor, kebakaran hutan/lahan, dan angin puting beliung. Selain bencana alam yang disebabkan kondisi fisik wilayah, risiko bencana juga dapat terjadi akibat faktor sosial seperti adanya konflik sosial dan epidemi wabah penyakit tertentu. Hal ini tentu dapat mengancam keselamatan jiwa manusia yang tinggal di daerah tersebut. Data mengenai daerah rawan bencana diperlukan untuk mempersiapkan penanggulangan bencana yang sistematis dan terpadu sehingga mampu mengurangi risiko bencana.
Tabel II.22.
Daerah Rawan Bencana Menurut Desa di Kabupatan Rembang Tahun 2014
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
Jenis Ancaman
Banjir Longsor Abrasi Gunung Berapi Gempa Bumi Kekeringan Kebakaran Hutan/ Lahan
Kebakaran
Bangunan Beliung Puting
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
Jenis Ancaman
Banjir Longsor Abrasi Gunung Berapi Gempa Bumi Kekeringan Kebakaran Hutan/ Lahan
Kebakaran
Bangunan Beliung Puting
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
Jenis Ancaman
Banjir Longsor Abrasi Gunung Berapi Gempa Bumi Kekeringan Kebakaran Hutan/ Lahan
Kebakaran
Bangunan Beliung Puting
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
Jenis Ancaman
Banjir Longsor Abrasi Gunung Berapi Gempa Bumi Kekeringan Kebakaran Hutan/ Lahan
Kebakaran
Bangunan Beliung Puting
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
Jenis Ancaman
Banjir Longsor Abrasi Gunung Berapi Gempa Bumi Kekeringan Kebakaran Hutan/ Lahan
Kebakaran
Bangunan Beliung Puting
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
Jenis Ancaman
Banjir Longsor Abrasi Gunung Berapi Gempa Bumi Kekeringan Kebakaran Hutan/ Lahan
Kebakaran
Bangunan Beliung Puting
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
Jenis Ancaman
Banjir Longsor Abrasi Gunung Berapi Gempa Bumi Kekeringan Kebakaran Hutan/ Lahan
Kebakaran
Bangunan Beliung Puting
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
Jenis Ancaman
Banjir Longsor Abrasi Gunung Berapi Gempa Bumi Kekeringan Kebakaran Hutan/ Lahan
Kebakaran
Bangunan Beliung Puting
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
Jenis Ancaman
Banjir Longsor Abrasi Gunung Berapi Gempa Bumi Kekeringan Kebakaran Hutan/ Lahan
Kebakaran
Bangunan Beliung Puting
2.4.5. Isu-Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
a. Pengembangan Kawasan Permukiman
 Masih terdapat kawasan kumuh yang belum tertata dan tersentuh program penataan lingkungan. Pada tahun 2015 terdapat 47 desa/kelurahan tersebar di 4 kecamatan di wilayah pesisir termasuk wilayah permukiman kumuh dan pada tahun 2016, berdasarkan Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) diidentifikasi 19 kawasan permukiman kumuh perkotaan yang terdapat di 4 Kecamatan dengan luas sebesar 290,45 Ha dengan kriteria kumuh yaitu kumuh ringan sampai dengan kumuh sedang.
 Persentase luas kawasan kumuh pada tahun 2015 baru 7,8% yang tersentuh penataan.
 Masih adanya rumah tidak layak huni. Jumlah rumah tidak layak huni pada tahun 2015, sebesar 59.453 unit atau sekitar 5,87% yang tertangani.
 Pembangunan kawasan permukiman baru untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan.
 Pengembangan perumahan lebih banyak dilakukan oleh masyarakat pribadi.
b. Penataan Bangunan dan Lingkungan
 Belum terpenuhinya target RTH publik, karena dari target 20% baru mampu mencapai 11,74%.
c. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Drainase
 Belum optimalnya sistem drainase di perkotaan karena banyak saluran drainase (36%) yang rusak / tersumbat.
 Masih terjadi banyak genangan dan banjir setiap tahun pada lokasi yang sama. Persampahan
 Sarana pengangkutan sampah masih kurang.
Air Limbah Domestik
 Belum semua rumah tangga memiliki sanitasi yang layak, baru sekitar 77,42% pada tahun 2015. Cakupan pelayanan sanitasi target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2019 mencapai 100%.
 Belum dibangunnya IPLT dan sarana air limbah domestik berupa truk tinja hanya 2 unit.
 Belum adanya masterplan pengelolaan air limbah domestik.
 Masih terdapat masyarakat yang belum memiliki akses jamban yang sehat.  Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah rumah
tangga.
d. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 Belum semua rumah tangga terlayani air minum, total rumah tangga yang mampu mengakses air minum hanya 80,34% pada tahun 2015. Cakupan pelayanan air minum target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2019 mencapai 100%.
 Belum terintegrasinya pembangunan jaringan air minum. Belum adanya fasilitasi pembangunan jaringan air berbasis embung sungai dan sumur bawah tanah yang disambungkan dengan instalasai pengolahan air minum.
 Masih ada 20,12% masyarakat yang mengakses air minum tidak aman.
 Masih rendahnya cakupan pelayanan air minum perpipaan di Kabupaten Rembang yaitu sebesar 36,14%.
 Masih tingginya tingkat kebocoran air minum/non revenue water PDAM sebesar 29,02%.
 Jam pelayanan air minum rata – rata oleh PDAM masih 20,81 jam per hari.  Masih rendahnya akses pemakaian air minum rata-rata dari PDAM sebesar
17,87 M3/pelanggan/bulan.
 Tidak semua wilayah mempunyai sumber air baku, sehingga dibutuhkan biaya yang besar dalam pemenuhan air minum.