• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL WILAYAH KABUPATEN SERUYAN - DOCRPIJM a680d884f7 BAB IIBAB 2 Profil Kab Seruyan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL WILAYAH KABUPATEN SERUYAN - DOCRPIJM a680d884f7 BAB IIBAB 2 Profil Kab Seruyan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL WILAYAH

KABUPATEN SERUYAN

2.1

WILAYAH ADMINISTRASI DAN GEOGRAFIS KABUPATEN SERUYAN

Luas wilayah Kabupaten Seruyan adalah ± 16.404 Km2 yaitu 11,6 % dari luas wilayah

Kalimantan Tengah. Letak geografis Kabupaten Seruyan merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan

Tengah terbentang mulai 11149’ sampai dengan 11284’ Bujur Timur, dan mulai 077’ sampai dengan 356’ Lintang Selatan (lihat Gambar 2.1), dengan batas-batas wilayah : (Seruyan Dalam Angka 2013)

 Sebelah Utara : Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat

 Sebelah Timur : Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan

 Sebelah Selatan : Laut Jawa

 Sebelah Barat : Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Lamandau.

Secara administratif, untuk meningkatkan dan mendekatkan pelayanan Pemerintah Kabupaten kepada

seluruh lapisan masyarakat, maka pada tahun 2008, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan No. 4

Tahun 2008, telah dilakukan pemekaran dari 5 (lima) kecamatan menjadi 14 (empat belas) kecamatan

yang terdiri dari 102 Desa/Kelurahan. Daftar kecamatan dimaksud, disajikan pada Tabel II.1. Namun

hingga tahun 2011, terdapat 4 kecamatan baru yang belum diresmikan yaitu Kecamatan Seruyan Hulu

Utara, Sepan Biha, Natai Kalampai dan Sembuluh Raya. Sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten

Seruyan adalah 10 Kecamatan.

(2)

Gambar 2.1

Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Seruyan

Tabel II.1

Nama, Ibukota dan Luas Kecamatan di Kabupaten Seruyan

No. Nama Kecamatan Ibukota Luas (Ha)

1 Seruyan Hilir Kuala Pembuang 363.306,25

2 Seruyan Hilir Timur Pematang Panjang 124.236,88

3 Danau Sembuluh Telaga Pulang 211.091,75

4 Seruyan Raya Selunuk 51.965,93

5 Hanau Pembuang Hulu 164.356,66

6 Danau Seluluk Asam Baru 55.699,69

7 Batu Ampar Sandul 63.967,59

8 Seruyan Tengah Rantau Pulut 46.548,42

9 Seruyan Hulu Tumbang Manjul 202.507,76

10 Suling Tambun Tumbang langkai 386.359,84

Jumlah 1.670.040,76

(3)

Gambar 2.2

Persentase Luas Wilayah Kabupaten Seruyan Menurut Kecamatan

Sumber: Seruyan Dalam Angka Tahun 2013 Tabel II.2

Luas Wilayah Kabupaten Seruyan menurut Kecamatan, Desa dan Kelurahan

(4)

Kecamatan/

Sumber : LPPD Seruyan Tahun 2012

2.2

POTENSI WILAYAH KABUPATEN SERUYAN

Potensi Wilayah Kabupaten Seruyan meliputi:

(5)

Pertanian 104.981 Ha berupa lahan pasang surut 1.744 Ha, rawa dan lebak 63.677 Ha, lahan kering

35.296 Ha, lahan huma 4.364 Ha.

2. Perkebunan

Perkebunan 36.771, 12 Ha, berupa karet 18.072,12 Ha, kelapa sawit 11.479 Ha, kelapa 5.991 Ha,

kopi 158 Ha, lada 214 Ha dan Jambu 205 Ha.

3. Hutan

Luas hutan Kabupaten Seruyan berdasarkan RTRWP Kalimantan Tengah Peraturan Daerah Nomor

08 Tahun 2003 adalah adalah seluas 1. 640.400,05 Ha, yang terbagi dalam klasifikasi taman nasional,

hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi konversi dan areal

penggunaan lainnya. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 292 Tahun 2011 bahwa

kawasan hutan lindung yang terdapat di Kabupaten Seruyan yaitu 39.347,63 Ha atau 2,36 % dari luas

Kabupaten Seruyan yang terdapat pada kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.

4. Perikanan

Pengembangan produksi perikanan Kabupaten Seruyan yang terdiri dari Hasil Perikanan Umum

sebesar 8.194,20 ton/th dan hasil dari penangkapan Perikanan Laut adalah sebesar 7.601,10 ton/th

pada Tahun 2012.

5. Peternakan

Pada tahun 2012 Peternakan di Kabupaten Seruyan populasi yang terbanyak adalah Sapi Potong

sebanyak 6.587 ekor, Ternak Kambing sebanyak 5.898 ekor, Ternak Babi sebanyak 1.454 ekor,

Ternak Domba sebanyak 894 ekor, Kerbau sebanyak 15 ekor, dan Kuda sebanyak 5 ekor. Semua

populasi ternak ini terdapat di semua kecamatan yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau,

Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu. Sedangkan populasi unggas sebagian besar adalah berupa ayam

buras sebanyak 69.930 ekor, ayam pedaging sebanyak 17.000 ekor, serta itik dan entok sebanyak

31.314 ekor. Semua populasi unggas terdapat di semua kecamatan yaitu Seruyan Hilir, Danau

Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu.

6. Pertambangan

Sektor pertambangan merupakan sektor yang sangat menjanjikan, walaupun sektor ini terbilang baru,

namun sektor ini tumbuh dengan pesat terutama untuk bahan galian Zircon disusul dengan bahan

galian Biji besi. Untuk bahan galian yang masih dapalam penyidikan dan penelitian antara lain emas

(6)

Barat Kabupaten Seruyan, uranium di bagian Timur Kabupaten Seruyan, minyak bumi diperkirakan di

lepas pantai sebelah Selatan Kabupaten Seruyan, Nikel dan Kaolin sebelah Utara Kabupaten Seruyan.

7. Pariwisata

Pariwisata di Kabupaten Seruyan terdapat wisata alam, wisata budaya, dan wisata sejarah. Wisata

alamnya meliputi Pesona wisata Taman Nasional Tanjung Putting di Kecamatan Hilir, Kawasan

wisata pantai Gosong Buaya di Kecamatan Seruyan Hilir, Taman Nasional Bukit Raya dengan

keindahan dan keaslian hutan tropisnya di Kecamatan Seruyan Hulu, Arung Jeram di Kecamatan

Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun, Air Terjun di Kec.

Seruyan Tengah, Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun yang memiliki  160 riam, Wisata

Danau Sembuluh yang terletak di Kecamatan Danau Sembuluh. Wisata Budayanya meliputi Pesta

Tewah di Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan

Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. Dan wisata sejarahnya yaitu Sandung, tempat

menyimpan tulang-tulang orang yang sudah meninggal yang bisa dijumpai di wilayah Kecamatan

Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan

Kecamatan Suling Tambun.

8. Industri kecil dan menengah

Kelompok industri yang berkembang di Kabupaten Seruyan, yaitu industri kayu olahan, kelapa sawit,

industri pengolahan rotan dan industri penyulingan nilam. Khusus untuk industri pengolahan rotan

dan penyulingan nilam terdapat di daerah Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan

Kecamatan Suling Tambun. Pendukung untuk sarana yang telah ada untuk produksi pengolahan rotan

telah tersedia 2 (dua) buah gudang penampungan rotan (UPT Rotan Rantau Pulut) yang mana

meliputi 5 (lima) buah mesin pemecah rotan dan 1 (satu) buah mesin listrik untuk penggerak mesin

pemecah rotan. Sedangkan untuk penyulingan nilam telah tersedia beberapa mesin penyulingan nilam

yang terdapat di Desa Sukamandang.

9. Fasilitas umum dan sosial

Pembangunan fasilitas umum dan sosial di Kecamatan Seruyan hilir Kelurahan Kuala Pembuang

diproyeksikan sesuai dengan standar sebuah kota modern lengkap dengan:

a) Pembangunan fasilitas umum seperti; Sport Center, Terminal Angkutan Umum, Taman.

b) Pembangunan Islamic Center.

(7)

d) Kawasan Bisnis (Business Center) seperti kawasan perkantoran, pasar swalayan, lembaga

perbankan (BRI, BPD, BNI, Bank Mandiri).

Berdasarkan hasil penafsiran citra landsat dari Kementerian Kehutanan Tahun 2008, sebagian besar lahan

di Kabupaten Seruyan terdiri dari hutan lahan kering sekunder 28,58%, diikuti semak/belukar rawa

13,97%, hutan mangrove primer 12,58% dan rawa, 12,13% (Tabel II.3).

Sistem administrasi penguasaan lahan dilakukan oleh BPN untuk jenis kegiatan non kehutanan (di luar

kawasan hutan), sedangkan untuk kegiatan usaha dalam bidang kehutanan dalam kawasan hutan,

ditangani oleh Kementerian Kehutanan. Data penguasaan lahan yang dikuasai oleh perorangan/kelompok

orang sangat sulit diperoleh seperti lahan pekarangan di perkotaan dan perdesaan serta lahan-lahan

perkebunan rakyat yang sebagian tersebar di sepanjang kiri-kanan sungai, termasuk bekas perladangan

berpindah. Bekas perladangan berpindah dan hutan rakyat dengan tingkat penggarapan yang kurang

intensif, tingkat penguasaannya tergolong rendah. Penguasaan lahan yang dilakukan oleh suatu Badan

Usaha seperti perkebunan, kehutanan dan pertambangan akan lebih mudah didata, walaupun secara

spasial agak sulit dipertanggung jawabkan.

Penguasaan lahan yang paling dominan di Kabupaten Seruyan hingga tahun 2007 adalah untuk

pengembangan perkebunan kelapa sawit. Hasil kompilasi data, menunjukkan bahwa penguasaan lahan

oleh PBS sebagai berikut pada Tabel II.4.

(8)

14 Tambak

2672.07

0,16

Penguasaan Lahan PBS di Kabupaten Seruyan s/d Juli 2006

No. Ijin Jumlah Luas

Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Seruyan, 2011

2.3

GAMBARAN DEMOGRAFI DAN URBANISASI KABUPATEN SERUYAN

Kondisi Demografi kependudukan Kabupaten Seruyan yang mempunyai luas ± 16.404 Km2 atau

11,6 % dari luas wilayah Kalimantan Tengah yang berpenduduk pada tahun 2012 sebesar 146.914 jiwa

dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 78.984 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak

67.930 jiwa, (Seruyan Dalam Angka, 2013). Berdasarkan jenis kelamin, penduduk Seruyan didominasi

oleh penduduk laki-laki dengan rasio jenis kelamin sebesar 116 pada tahun 2012.

Tabel II.5

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Seruyan Tahun 2012

No Kecamatan Laki - laki Perempuan Jumlah

(9)

Bila ditinjau dari kelompok umur, maka penduduk Seruyan paling banyak berada pada kelompok umur

25-29 tahun (18.622 orang) iikuti dengan kelompok umur 0-4 tahun (16.103 orang). Berdasarkan data

yang disajijkan di bawah, maka diketahui bahwa penduduk Seruyan didominasi usia 0-39 tahun. Kondisi

ini tentu saja harus diantisipasi baik dari aspek pemenuhan kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan dan

pelayanan dasar lainnya.

Tabel II.6

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2012

Kelompok Umur Age Group

Jenis Kelamin / Sex Rasio Jenis Kelamin

Sex Ratio

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013

Kepadatan penduduk di 10 (sepuluh) kecamatan di Seruyan disajikan pada tabel berikut ini. Pada tabel

tersebut diketahui bahwa penduduk paling banyak terkonsentrasi di kecamatan Hanau yaitu 35,73

(10)

Tabel II.7

Kepadatan dan Rata-Rata Banyaknya Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan

Kecamatan

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Seruyan pada tahun 1990 – 2000 rata-rata 5,55% yaitu 52.853 jiwa di tahun 1990 dan 92.037 jiwa di tahun 2000, pada tahun 2010 rata-rata 4,19% atau dengan jumlah

sekitar 139.931 di tahun 2010. Berdasarkan pendataan pada BPS Kabupaten Seruyan Berdasarkan

pendataan pada BPS Kabupaten Seruyan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Seruyan di tahun

2010 - 2013 rata-rata 5% atau sebesar 41.464 kepala keluarga (KK) atau 146.914 jiwa, dan untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.8 berikut:

Tabel II.8

Jumlah Kepala Keluarga Pada Kabupaten Seruyan Tahun 2012

No. Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga

(11)

Persentase penduduk di atas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula (100 – angka kemiskinan). Persentase penduduk di atas garis kemiskinan di Kabupaten Seruyan terlihat berflukstuasi di

kisaran 89%–92% dari tahun 2008 sampai dengan 2012. Pada tahun 2008 tercatat bahwa persentase penduduk di atas garis kemiskinan sebesar 89,79% , pada tahun 2010 turun menjadi 89,42% dan pada

tahun 2012 naik menjadi 92,08%.

Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar

minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk

hidup layak. Garis kemiskinan selama periode 2008-2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 garis

kemiskinan Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 178.657 rupiah per kapita per bulan, dan pada 2010

tercatat sebesar 254. 340 rupiah per kapita per bulan, pada posisi tahun 2012 naik menjadi 283.282 rupiah

per kapita per bulan. Sehingga dari tahun 2008 sampai dengan 2012 terjadi peningkatan garis kemiskinan

sebesar 58,56%. Kenaikan tersebut dimungkinkan karena terjadi inflasi selama periode tersebut.

Tabel II.9

Persentase Penduduk Di atas Garis Kemiskinan Kabupaten Seruyan

Tahun

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009-2013 (data diolah)

Tabel di atas terlihat bahwa persentase penduduk di bawah garis kemiskinan, selama kurun waktu

2008-2012 mengalami penurunan, walaupun sempat naik pada tahun 2010. Tingkat kemiskinan Kabupaten

Seruyan pada tahun 2008 tercatat 10,21%, kemudian menurun menjadi 7,92% pada tahun 2012.

Jumlah penduduk miskin Kabupaten Seruyan pada periode tahun 2008 – 2012 juga menurun, berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang di atas garis kemiskinan. Pada tahun 2008 jumlah penduduk

miskin Kabupaten Seruyan sebanyak 13 ribu orang dan mengalami penurunan menjadi 12 ribu orang pada

tahun 2012. Kondisi pada tahun 2012, jumlah penduduk miskin Kabupaten Seruyan tercatat 12 ribu

orang, jika dibandingkan dengan keadaaan tahun 2010 yang jumlahnya mencapai 14 ribu orang, maka

(12)

2.4

ISU STRATEGIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN KABUPATEN

SERUYAN

2.4.1 Isu Strategis Sosial dan Budaya

Sarana dan prasarana Pendidikan di Kabupaten Seruyan yang berada di 10 (sepuluh) Kecamatan adalah

Sekolah Dasar sebanyak 155 unit; Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 6 unit; SLTP sebanyak 52 unit;

Madrasah Tsanawiyah (MTs) 3 unit; SMA sebanyak 10 unit; SMK sebanyak 5 unit; Madrasah Aliyah

(MA) sebanyak 1 unit; untuk sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Seruyan dapat dilihat pada

Tabel II.10 di bawah ini

Tabel II.10

Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Seruyan

Nama Kecamatan Jumlah Sarana Pendidikan

Umum Agama

SD SLTP SMA SMK MI MTs MA

01. Seruyan Hilir 21 5 2 1 1 3 1

02. Seruyan Hilir Timur 10 4 1 0 1 0 0

03. Danau Sembuluh 10 5 2 1 0 0 0

04. Seruyan Raya 10 5 1 1 0 0 0

05. Hanau 19 9 1 2 2 1 0

06. Danau Seluluk 20 2 0 0 0 0 0

07. Seruyan Tengah 24 6 2 0 2 0 0

08. Batu Ampar 10 3 0 0 0 0 0

09. Seruyan Hulu 21 6 1 0 0 0 0

10. Suling Tambun 8 2 0 0 0 0 0

Jumlah 155 52 10 5 6 4 1

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Seruyan

Seperti kabupaten lainya, Kabupaten Seruyan masih belum dapat lepas dari masalah kemiskinan. Jumlah

Penduduk miskin terbesar terdapat di Kecamatan Seruyan Hilir sebesar 15.258 orang sedangkan terendah

(13)

Tabel II.11

Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan

No. Nama Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin (KK)

1. Kecamatan Seruyan Hilir 889

2. Kecamatan Seruyan Hilir Timur 869

3. Kecamatan Danau Sembuluh 504

4. Kecamatan Seruyan Raya 412

5. Kecamatan Hanau 402

6. Kecamatan Danau Seluluk 151

7. Kecamatan Seruyan Tengah 991

8. Kecamatan Batu Ampar 192

9. Kecamatan Seruyan Hulu 347

10. Kecamatan Suling Tambun 108

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Seruyan, Tahun 2014

Tabel II.12

Jumlah Rumah Per Kecamatan

No. Nama Kecamatan Jumlah Rumah

(unit)

1. Kecamatan Seruyan Hilir 5.215

2. Kecamatan Seruyan Hilir Timur 1.838

3. Kecamatan Danau Sembuluh 1.454

4. Kecamatan Seruyan Raya 1.120

5. Kecamatan Hanau 2.017

6. Kecamatan Danau Seluluk 1.376

7. Kecamatan Seruyan Tengah 1.168

8. Kecamatan Batu Ampar 1.192

9. Kecamatan Seruyan Hulu 989

10. Kecamatan Suling Tambun 972

Sumber: Database Perumahan dan Kawasan Pemukiman di Kabupaten Seruyan, Tahun 2014

Kondisi budaya suku dayak pedalaman yang berada di Kabupaten Seruyan antara lain suku Dayak

Kaninjal, Pangin, Sandul/Sambi, Kuhim/Kuhin, Dohoi, Sabaung, Malahui dan Suku Pembuang.

Kebudayaan pada umumnya dipengaruhi struktur kehidupan usaha mata pencaharian nenek moyang

dengan cara bercocok tanam ladang berpindah-pindah, dan selalu melekat pada keadaan alam dan

lingkungan agama dan kepercayaan yang dianutnya (Hindu Kaharingan). Sedangkan suku dayak yang

hidup di daerah pesisir dipengaruhi oleh struktur kehidupannya dengan mata pencaharian yang bersumber

dari nelayan dan berdagang. Suku dayak pesisir hampir didominasi dan dipengaruhi oleh agama Islam,

hal tersebut dikarenakan di daerah pesisir banyak penduduk yang merupakan pendatang dari daerah lain

(14)

2.4.2 Isu Strategis Ekonomi

2.4.2.1 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Seruyan dihitung dalam dua bentuk yaitu penghitungan atas

dasar harga berlaku (ADHB) dan penghitungan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000. Produk

Domestik Regional Bruto ADHB masih dipengaruhi oleh faktor kenaikan harga dan inflasi, sedangkan

ADHK memperlihatkan perkembangan PDRB tanpa dipengaruhi perkembangan harga yang biasanya

cenderung naik dari tahun ke tahun.

PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang timbul akibat adanya berbagai aktivitas

ekonomi dalam suatu wilayah. Data PDRB menggambarkan kemampuan Kabupaten Seruyan dalam

mengelola sumber daya daerah yang dimiliki menjadi suatu proses produksi. Oleh karena itu besaran

PDRB yang dihasilkan oleh Kabupaten Seruyan sangat tergantung kepada kondisi sumber daya alam dan

faktor produksi yang tersedia. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto disajikan atas dasar harga

berlaku dan atas dasar harga konstan 2000.

Tabel II.13

Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku (%)

No. Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan bahwa terjadi fluktusi naik

turun pertumbuhan. Pada tahun 2010 menunjukkan loncatan pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu

16,39%, bila dibandingkan dengan tahun 2009 yang memiliki laju 9,46%. Namun mulai tahun 2011

sampai 2012 cenderung mengalami penurunan.

Pembentuk PDRB terdiri dari 9 (sembilan) sektor/lapangan usaha. Kontribusi terbesar PDRB ADHB

(15)

20,15%. Sementara sektor yang paling kecil kontribusinya bagi PDRB adalah sektor Listrik, gas dan air

besih yaitu 0,24% dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,12%

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013

Gambar 2.3

Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Seruyan

Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2012

Kondisi yang berbeda terjadi pada PDRB Atas Dasar Harga Konstan 5 (lima) tahun terakhir. Laju

pertumbuhan PDRB ADHK menunjukkan kecenderungan meningkat, walaupun terjadi penurunan sedikit

pada tahun 2009 dan 2012. Kontribusi terbesar PDRB ADHK berasal dari sektor pertanian (54%) yang

diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,12%.

Tabel II.14

Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (%)

No. Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012

1 Pertanian 2,85 3,41 5,53 5,95 6,22

2 Pertambangan dan Penggalian 7,35 4,06 9,71 2,90 2,64

3 Industri Pengolahan 8,72 4,06 9,96 10,65 8,13

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 11,86 13,74 9,18 11,30 6,35

5 Bangunan 15,06 11,22 10,04 10,52 10,48

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 10,99 9,42 4,50 5,73 6,03

7 Pengangkutan dan Komunikasi 6,44 5,82 5,93 2,06 2,18

8 Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan

8,92 7,86 10,56 8,51 6,69

9 Jasa-Jasa 6,39 11,40 8,47 7,23 7,41

10 PDRB 5,57 5,54 6,19 6,22 6,21

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013

Distribusi PDRB Kabupaten Seruyan menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan Tahun 2000 pada

(16)

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013

Gambar 2.4

Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Seruyan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Konstan 2000, Tahun 2012

2.4.2.2 Laju Inflasi

Laju inflasi merupakan gambaran kenaikan harga secara terus menerus. Laju Inflasi Kabupaten Seruyan

memiliki potensi terjadi kenaikan harga-harga saat awal tahun atau tahun baru dan musim liburan

sekolah, hal ini menyebabkan lonjakan permintaan barang/jasa tertentu. Selain itu, inflasi di Kabupaten

Seruyan juga dipengaruhi oleh faktor seperti cuaca ekstrem, yang akan menyebabkan gangguan pasokan

pada beberapa komoditas sehingga akan terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan barang

yang kemudian akan memicu kenaikan harga dan mendorong terjadinya inflasi.

Tabel II.15

Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%)

Uraian 2008 2009 2010 2011 2012

Inflasi 9,89 2,85 9,53 3,60 4,69

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013

Selama tahun 2008-2012, inflasi Kabupaten Seruyan menunjukkan perkembangan yang fluktuatif. Inflasi

tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 9,89%, inflasi terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu

sebesar 2,85%. Berikut adalah gambar perkembangan laju inflasi di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008

(17)

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013

Gambar 2.5

Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Seruyan (%), Tahun 2008-2012

2.4.2.3 PDRB per kapita

Pendapatan per kapita dihitung dengan pendekatan nilai PDRB dibagi jumlah penduduk, meskipun

pendekatan tersebut memiliki kelemahan namun telah dianggap dapat memberikan gambaran tingkat

kesejahteraan penduduk suatu daerah dari waktu kewaktu atau perbandingannya dengan daerah lain. Nilai

PDRB per kapita Kabupaten Seruyan dihitung berdasarkan ADHB dan ADHK.

Berdasarkan perhitungan dengan ADHK Selama tahun 2008-2012 mengalami peningkatan. Pada tahun

2008, nilai PDRB per kapita ADHB tercatat 14,97 Juta Rupiah, pada tahun 2009 naik menjadi 15,7 juta

rupiah dan terus naik sampai tahun 2012 dengan angka PDRB per kapita mencapai 21,12 juta rupiah pada

tahun 2012. Berikut adalah tabel PDRB per kapita atas Dasar Harga Berlaku dari tahun 2008 sampai

dengan tahun 2012.

Tabel II.16

PDRB Perkapita Tahun Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) 2008-2012

Kabupaten Seruyan

Uraian 2008 2009 2010 2011 2012

Nilai PDRB (Rp) 1.942.151.590.000 2.125.847.360.000 2.474.359.520.000 2.809.258.220.000 3.102.334.960.000

Jumlah Penduduk (Jiwa) 134.225 137.012 139.931 142.275 146.914

PDB perkapita (Rp/Jiwa) 14.968.989,85 15.749.467,37 17.682.711,61 19.745.269,49 21.116.673,43

(18)

Bila ditinjau berdasarkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000, diketahui PDRB per kapita

pada tahun 2008 sebesar 7.01 juta rupiah, naik pada tahun 2009 menjadi 7,1 juta rupiah, dan terus naik

sampai dengan tahun 2012 yang mencapai angka 7,83 juta rupiah.

Tabel II.17

PDRB Perkapita Tahun Atas Dasar Harga Konstan (HK) 2008-2012

Kabupaten Seruyan

Uraian 2008 2009 2010 2011 2012

Nilai PDRB (Rp) 909.865.250.000 960.234.740.000 1.019.679.770.000 1.083.057.910.000 1.150.364.050.000

Jumlah Penduduk (Jiwa) 134.225 137.012 139.931 142.275 146.914

PDB perkapita (Rp/Jiwa) 7.012.719,19 7.113.956,53 7.287.018,38 7.612.426,01 7.830.186,71

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013

Nilai PDRB per kapita selama 5 (lima) tahun terakhir disajikan sebagai berikut dengan

menggunakan DHB dab ADHK:

Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2008-2013

Gambar 2.6

Nilai PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku

Gambar

Tabel II.1
Gambar 2.2
Tabel II.3
Tabel II.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

masyarakat yang rendah di daerah dengan jumlah penduduk miskin cukup tinggi.. yang mencapai 54.100 jiwa sekitar 14,48% dari total

14 Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas Dari Tempat Tinggal Yang Ditempati Di Kabupaten Probolinggo Tahun 2015 26 Tabel 2. 15 Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis

Tabel 2.7 Penduduk Kota Sukabumi Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Kelamin dan Lapangan Pekerjaan Utama (Agustus 2014). Sumber : BPS

Pada tahun 2006 jumlah penduduk di Kabupaten Dompu adalah 206.414 jiwa, kemudian tumbuh menjadi 221.184 jiwa pada tahun 2011.Dibandingkan dengan kabupaten lainnya,

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Musi Rawas 2015. Grafik 2.2 Kepadatan Penduduk Kabupaten Musi Rawas

Bulukumba tahun 2010 sebanyak 35.594 orang atau 8,93% dari total penduduk Kabupaten Bulukumba termasuk dalam kategori penduduk miskin. Jumlah

Luas Daerah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Tahun

Jumlah Penduduk Kabupaten Brebes pada akhir tahun 2013 adalah.. 1.764.648 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak